Anda di halaman 1dari 7

Modul 3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pedoman Kerja di Laboratorium

MODUL 7

PEDOMAN KERJA DI LABORATORIUM


Petunjuk Modul
Pada modul ini, mahasiswa akan mempelajari tentang pedoman umum cara kerja di
laboratorium. Untuk mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mengikuti Langkah-langkah
berikut :
1. Mengetahui tujuan pembelajaran
2. Mengetahui capaian pembelajaran mata kuliah
3. Membaca dengan seksama materi pada modul
4. Mengerjakan lembaran kerja
5. Mempelajari petunjuk pengerjaan lembaran kerja
6. Mengerjakan evaluasi
7. Mengukur capaian evaluasi

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa memahami pedoman umum cara kerja di
laboratorium

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


1. Mahasiswa mampu menyebutkan aturan bekerja di laboratorium
2. Mahasiswa mampu menjelaskan teknik kerja di laboratorium
3. Mahasiswa mampu menjelaskan penanggulangan keadaan darurat saat bekerja di
laboratorium

Pendahuluan
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen, peneliti melakukan
percobaan. Percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai bahan kimia, peralatan gelas dan
instrumentasi khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila dilakukan dengan cara
yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, ini

Prodi D-III Farmasi Ratih Purwanti, S.Si.,M.Sc


Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta
Modul 3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pedoman Kerja di Laboratorium

dapat membuat orang tersebut cedera, dan bahkan bagi orang disekitarnya. Keselamatan kerja
di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap individu yang sadar akan kepentingan
kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja. Bekerja dengan selamat dan aman berarti
menurunkan resiko kecelakaan. Walaupun petunjuk keselamatan kerja sudah tertulis dalam
setiap penuntun praktikum, namun hal ini perlu dijelaskan berulang-ulang agar setiap individu
lebih meningkatkan kewaspadaan ketika bekerja di laboratorium
Melalui modul ini, mahasiswa akan mempelajari tentang pedoman umum cara kerja di
laboratorium. Dengan mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa mampu menerapkan cara
kerja yang benar di laboratorium sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan.

A. Aturan Umum di Laboratorium


Beberapa peristiwa kecelakaan yang pernah terjadi di laboratorium dapat merupakan
cermin bagi setiap orang untuk meningkatkan kewaspadaannya ketika bekerja di laboratorium.
Kecelakaan Kerja yang sering terjadi di Laboratorium di antaranya terpeleset dan terjatuh, terluka
pada bagian tubuh (tertusuk, tergores, terkena tumpahan bahan kimia, terkena benda panas dll),
keracunan dan kebakaran. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium, penting
diterapkannya aturan di laboratorium sebagai berikut :
1. Tidak boleh bekerja sendirian di laboratorium
2. Tidak boleh bermain dengan peralatan laboratorium dan bahan Kimia.
3. Melakukan persiapan yang baik sebelum bekerja di laboratorium.
4. Tidak boleh makan, minum dan merokok di laboratorium.
5. Menjaga kebersihan ruang laboratorium
6. Bekerja sesuai prosedur kerja yang sudah ditetapkan
7. Mengambil dan menggunakan bahan kimia secukupnya serta mengembalikannya ke
tempat yang aman.
8. Bekerja dengan hati-hati dan tidak banyak bersenda gurau
9. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
10. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah bekerja di
laboratorium

Prodi D-III Farmasi Ratih Purwanti, S.Si.,M.Sc


Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta
Modul 3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pedoman Kerja di Laboratorium

B. Teknik Kerja di Laboratorium


1. Bekerja aman dengan bahan kimia
a. Hindari kontak langsung dengan bahan Kimia
b. Hindari mengisap langsung uap bahan Kimia
c. Dilarang mencicipi atau mencium bahan Kimia kecuali ada perintah khusus
d. Bahan Kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi
e. Gunakan APD yang sesuai

2. Memindahkan bahan Kimia


a. Baca label bahan Kimia sekurang-kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan
b. Pindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan.
c. Jangan menggunakan bahan Kimia secara berlebihan
d. Jangan mengembalikan bahan Kimia ke dalam botol semula untuk mencegah
kontaminasi.

3. Memindahkan bahan Kimia cair


a. Tutup botol dibuka dan dipegang dengan jari tangan sekaligus telapak tangan
memegang botol tersebut.
b. Tutup botol jangan ditaruh di atas meja karena isi botol dapat terkotori
c. Tuangkan larutan ke dalam gelas kimia terlebih dahulu. Jangan langsung ke gelas ukur.
Pegang bagian label botol untuk mencegah kerusakan label karena tetesan zat cair.
d. Pastikan untuk memiringkan gelas kimia dan mulai mengalirkan cairan dari dalam wadah
secara perlahan. Hindarkan timbulnya percikan dan cairan yang meluap saat
menuangkan larutan.
e. Begitu pula ketika menuangkan cairan dari gelas kimia ke dalam silinder ukur. Miringkan
silinder ukur dan mulailah menuangkan larutan secara perlahan.
f. Selain dengan cara tersebut kita juga bisa menggunakan bantuan batang pengaduk.
Cairan dialirkan lewat batang pengaduk untuk mencegah terjadinya percikan. Cara ketiga
adalah dengan menggunakan bantuan corong gelas. Pastikan ujung corong bersentuhan

Prodi D-III Farmasi Ratih Purwanti, S.Si.,M.Sc


Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta
Modul 3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pedoman Kerja di Laboratorium

dengan dinding wadah untuk meghindarkan terjadinya percikan. Jika diperlukan,


potongan kertas saring kecil dapat ditambahkan untuk menyumbat lubang di saluran
corong gelas agar arus air tidak terlalu deras.
g. Perhatian: percikan yang ditimbulkan saat menuangkan zat cair dapat membahayakan
praktikan, memungkinkan terjadinya reaksi dengan udara dan mengganggu pengukuran
karena gelembung yang dihasilkan

(a) teknik menuangkan larutan dengan memanfaatkan dinding gelas kimia,


(b) teknik menuangkan larutan menggunakan batang pengaduk
(c) teknik menuangkan larutan menggunakan corong gelas

4. Memindahkan bahan Kimia padat


a. Jangan mengeluarkan bahan Kimia secara berlebihan.
b. Pindahkan sesuai keperluan tanpa menggunakan sesuatu yang dapat mengotori bahan
tersebut.
c. Tepuk-tepuk terlebih dahulu tutup wadah zat padat untuk memastikan tidak adanya zat
padat yang melekat di pinggiran penutup.
d. Putar penutup zat padat dalam keadaan tegak lurus. Simpan tutup wadah dengan posisi
bagian dalam tutup menghadap ke atas.
e. Ambil zat padat secukupnya. Bila diperlukan hancurkan zat padat yang berupa
bongkahan atau granula.
Perhatian: jangan mengembalikan zat padat yang telah diambil ke dalam wadahnya. Hal
ini harus dihindarkan karena dapat menyebabkan zat dalam wadah terkontaminasi.
Contoh kasusnya sering terjadi pada NaOH padat yang mencair dalam wad

Prodi D-III Farmasi Ratih Purwanti, S.Si.,M.Sc


Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta
Modul 3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pedoman Kerja di Laboratorium

5. Cara memanaskan larutan menggunakan tabung reaksi


a. Isi tabung reaksi maksimal sepertiganya.
b. Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata.
c. Arahkan mulut tabung reaksi pada tempat yang aman agar percikannya tidak melukai
orang lain maupun diri sendiri.

Gambar 2. Cara memanaskan larutan dengan tabung reaksi


6. Cara memanaskan larutan menggunakan gelas Kimia
a. Gunakan kaki tiga dan kawat kasa untuk menopang gelas Kimia tersebut.
b. Letakkan Batang gelas atau batu didih dalam gelas Kimia untuk mencegah pemanasan
mendadak.
c. Jika gelas Kimia digunakan sebagai penangas air, isilah dengan air. Maksimum
seperampatnya

Gambar 3. Memanaskan larutan menggunakan gelas kimia

Prodi D-III Farmasi Ratih Purwanti, S.Si.,M.Sc


Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta
Modul 3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pedoman Kerja di Laboratorium

C. Penanggulangan Kondisi Darurat


1. Terkena bahan kimia
a. Jangan panik.
b. Mintalah bantuan rekan anda yang berada di dekat anda.
c. Lihat data MSDS.
d. Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung tersebut (cuci bagian yang
mengalami kontak langsung tersebut dengan air apabila memungkinkan).
e. Bila kulit terkena bahan Kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.
f. Bawa ketempat yang cukup oksigen.
g. Hubungi paramedik secepatnya(dokter, rumah sakit).

2. Kebakaran
a. Jangan panik.
b. Ambil pemadam kebakaran apabila api masih mungkin dipadamkan.
c. Beritahu teman anda.
d. Hindari mengunakan lift.
e. Hindari mengirup asap secara langsung.
f. Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat (jangan dikunci).
g. Pada gedung tinggi gunakan tangga darurat.
h. Hubungi pemadam kebakaran.

3. Gempa bumi
a. Jangan panik.
b. Sebaiknya berlindung dibagian yang kuat seperti bawah meja, kolong kasur, lemari.
c. Jauhi bangunan yang tinggi, tempat penyimpanan zat kimia, kaca.
d. Perhatikan bahaya lain seperti kebakaran akibat kebocoran gas,tersengat listrik.
e. Jangan gunakan lift.
f. Hubungi pemadam kebakaran, polisi dll

Prodi D-III Farmasi Ratih Purwanti, S.Si.,M.Sc


Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta
Modul 3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pedoman Kerja di Laboratorium

LEMBAR KERJA MAHASISWA


Setelah mempelajari materi di atas, mahasiswa selanjutnya mengerjakan aktivitas berikut !
1. Buatlah Video Pembelajaran tentang Pedoman Cara Kerja di Laboratorium yang meliputi :
a. Cara menggunakan Alat Pelindung Diri
b. Cara memindahkan bahan kimia cair
c. Cara memanaskan larutan dengan tabung reaksi
d. Cara memanaskan larutan dengan gelas kimia
Ketentuan : Pilih 2 tema saja dan dibuat dalam 1 video. Video dibuat di laboratorium dan
menggunakan APD.

Prodi D-III Farmasi Ratih Purwanti, S.Si.,M.Sc


Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai