Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM KIMIA SEKOLAH

PENTINGNYA KESALAMATAN KERJA SELAMA PROSES


PRAKTIKUM DILABORATORIUM ATAU DIKELAS.

Dosen pengampuh :Nur asbirayani limatahu S,Pd M,Si

NAMA : NENI ABD HAMID

NPM : 03291811016

KELAS : B

SEMESTER : V

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSTAS KHAIRUN

TERNATE

2020/2021
1.MENJELASKAN PENTINGNYA KESALAMATAN KERJA SELAMA PROSES
PRAKTIKUM DILABORATORIUM ATAU DIKELAS.

A. Pengertian Keselamatan Kerja Laboratorium

Keselamatan dan Keamanan Kerja atau laboratory safety (K3) memerlukan perhatian
khusus.Laboratorium adalah tempat staf pengajar, mahasiswa dan pekerja lab melakukan
eksprimen dengan bahan kimia alat gelas dan alat khusus. Penggunaan bahan kimia dan alat
tersebut berpotensi terjadinya kecelakaan kerja. Pada umumnya kecelakan kerja penyebab
utamanya adalah kelalaian atau kecerobohan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara membina dan mengembangkan kesadaran
(attitudes) akan pentingnya K3 di laboratorium. Keselamatan yg dimaksud termasuk orang yg
ada disekitarnya.

1) Peralatan pelindung diri


 Jas laboratorium

Jas laboratorium (lab coat) berfungsi melindungi badan dari percikan bahan
kimia berbahaya. Jenisnya ada dua yaitu jas lab sekali pakai dan jas lab berkali-
kali pakai.Jas lab sekali pakai umumnya digunakan di laboratorium biologi dan
hewan, sementara jas lab berkali-kali pakai digunakan di laboratorium kimia.

Jas lab kimia bisa berupa:


a. Flame-resistant lab coat

Jas lab yang bahannya dilapisi material tahan api. Jas lab jenis ini
cocok digunakan untuk mereka yang bekerja dengan peralatan atau bahan
yang mengeluarkan panas, misalnya peleburan sampel tanah, pembakaran
menggunakan tanur bersuhu tinggi, dan reaksi kimia yang mengeluarkan
panas.

b. 100% cotton lab coat


adalah jas lab yang biasanya digunakan di laboratorium kimia umum
(misalnya lab kimia pendidikan). Jas lab ini diperkirakan memiliki umur pakai
sekitar satu sampai dua tahun. Setelah melewati waktu pakai terebut, jas ini
rentan rusak karena pengaruh bahan kimia asam.
c. Synthetic/cotton blends
Jas lab ini bisa terbuat dari 100% poliester atau campuran
poliester/cotton. Seperti halnya cotton lab coat, jas lab ini digunakan di
laboratorium kimia umum.

 Kaca mata keselamatan

Percikan larutan kimia atau panas dapat membahayakan mata orang yang
bekerja di laboratorium. Oleh karena itu, mereka harus menggunakan kaca mata
khusus yang tahan terhadap potensi bahaya kimia dan panas. Kaca mata tersebut
terbagi menjadi 2 jenis, yaitu clear safety glasses dan clear safety goggles.

 Sepatu kesalamatan

Sandal atau sepatu sandal dilarang digunakan ketika Anda bekerja di


laboratorium. Sepatu biasa umumnya sudah cukup untuk digunakan sebagai
pelindung. Namun, di laboratorium perusahaan besar, sepatu yang digunakan
adalah sepatu keselamatan yang tahan api dan tekanan tertentu.

 Pelindung muka

pelindung muka (face shield) digunakan untuk melindungi muka Anda dari
panas, api, dan percikan material panas.Alat ini biasa digunakan saat mengambil
alat laboratorium yang dipanaskan di tanur suhu tinggi, melebur sampel tanah di
alat peleburan skala lab, dan mengambil peralatan yang dipanaskan
dengan autoclave.

 Masker gas

Bahan kimia atau reaksi kimia yang dihasilkan bisa mengeluarkan gas
berbahaya. Oleh karena itu, masker gas sangat cocok digunakan oleh Anda
sehingga gas berbahaya tersebut tidak terhirup.Dilihat dari jenisnya, masker gas
bisa berupa masker gas biasa yang terbuat dari kain dan masker gas khusus yang
dilengkapi material penghisap gas.Masker gas biasa umumnya digunakan untuk
keperluan umum, misalnya membuat larutan standar.Sementara itu, masker gas
khusus digunakan saat menggunakan larutan atau bahan kimia yang memiliki gas
berbahaya, misalnya asam klorida, asam sulfat, dan asam sulfida.

 Kaos tangan

Kaos tangan (glove) melindungi tangan Anda dari ceceran larutan kimia yang
bisa membuat kulit Anda gatal atau melepuh.

2. Pengertian laboratorium

Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau Praktikan, dosen,


dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tak akan lepas dari
berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik yang
bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan yang
ada di dalam Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko
tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara
dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan .

B. Tujuan Peraturan Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin :

Kesehatan,keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium.


Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang menyebabkan
terganggu kesehatannya akibat kegiatan di laboratorium.
Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun
Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak
berdampak negative terhadap lingkungan

1. Aturan umum yang terdapat dalam peraturan laboratorium menyangkut hal hal
sebagai berikut :

 Orang yang tak berkepintingan dilarang masuk laboratorium, untuk mencegah hal
yang tidak diinginkan.
 Jangan melakukan eksprimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan
kimia, alat alat dan cara pemakaiannya.
 Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan
pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja laboratorium.
 Harus tau cara pemakaian alat emergensi : pemadam kebakaran, eye shower,
respirator dan alat keselamatan kerja yang lain.
 Setiap laboran /Pekerja laboratorium harus tau memberi pertolongan darurat (P3K).
 Latihan keselamatan harus dipraktekkan secara periodik bukan dihapalkan saja
 Dilarang makan minum dan merokok di lab, bhal ini berlaku juga untuk laboran dan
kepala Laboratorium.
 Jangan terlalu banyak bicara, berkelakar, dan lelucon lain ketika bekerja di
laboratorium
 Jauhkan alat alat yang tak digunakan, tas,hand phone dan benda lain dari atas meja
kerja.

2. Aturan berbusana dalam ketika melakukan praktikum

Pekerja laboratorium harus mentaati etika berbusana di laboratorium. Busana


yang dikenakan di laboratorium berbeda dengan busana yang digunakan sehari
hari.Busana atau pakaian di laboratorium hendaklah mengikuti aturan sebagai berikut
:

Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak oleh bahan kimia,


sepatu safety yang terbuka,
sepatu licin, atau berhak tinggi.
Harus menggunakan sepatu safety yang memenuhi standar.
Bagi wanita harus menggunakan sepatu safety khusus wanita.
Wanita dan pria yang memiliki rambut panjang harus diikat, rambut panjang yang
tidak terikat dapat menyebabkan kecelakaan. karena dapat tersangkut pada alat yang
berputar.

Pakailah jas praktikum, sarung tangan dan pelindung yang lain dengan baik
meskipun, penggunaan alat alat keselamatan menjadikan tidak nyaman. Bekerja dengan
Bahan Kimia Bila anda bekerja dengan bahan kimia maka diperlukan perhatian dan
kecermatan dalam penanganannya

Adapaun hal umum yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

 Hindari kontak langsung dengan bahan kimia


 Hindari menghirup langsung uap bahan kimia
 Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus ( cukup
dengan mengkibaskan kearah hidung )
 Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih dan
gatal)
 Memindahkan Bahan Kimia.

3. Ketika memindahkan bahan kimia

Seorang laboran pasti melakukan pekerjaan pemindahan bahan kimia pada


setiap kerjanya. Ketika melakukan pemindahan bahan kimia maka harus diperhatikan
hal hal sebagai berikut :

1). Baca label bahan sekurang kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan
dalam pengambilan bahan misalnya antara asam sitrat dan asam nitrat.
2). Pindahkan sesuai jumlah yang diperlukan
3). Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan

4. tidak mengembalikan bahan kimia ketempat sembarangan

Jangan mengembalikan bahan kimia ke tempat botol semula untuk


menghindari kontaminasi, meskipun dalam hal ini kadang terasa boros Memindahkan
Bahan Kimia Cair. Ada sedikit perbedaan ketika seorang laboran memindahkan bahan
kimia yang wujudnya cair.Hal yang harus diperhatikan adalah :

 Tutup botol dibuka dengan cara dipegang dengan jari tangan dan sekaligus telapak
tangan memegang botol tersebut.
 Tutup botol jangan ditaruh diatas meja karena isi botol bisa terkotori oleh kotoran
yang ada diatas meja.
 Pindahkan cairan menggunakan batang pengaduk untuk menghindari percikan.
 Pindahkan dengan alat lain seperti pipet volume shg lebih mudah.
 Memindahkan Bahan Kimia Padat
 Pemindahan bahan kimia padat memerlukan penanganan sebagai berikut :
 Gunakan sendok sungu atau alat lain yang bukan berasal dari logam.
 Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan.
 Gunakan alat untuk memindahkan bebas dari kontaminasi. Hindari satu
 sendok untuk bermacam macam keperluan.

5. Cara Pemanasan Larutan dalam Tabung Reaksi

Pemanasan tabung reaksi sering dilakukan dalam suatu percobaan di


laboratorium.Ada banyak reaksi yang harus dilakukan pemanasan untuk mempercepat
proses reaksi.Tata cara melakukan pemanasan tabung reaksi adalah :

 Isi tabung reaksi sebagian saja, sekitar sepertiganya.


 Api pemanas terletak pada bag bawah larutan.
 Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata.
 Arah mulut tabung reaksi pada tempat yang kosong agar percikannya tidak mengenai
orang lain.

a. Cara memanaskan dengan gelas Kimia


Pemanasan yang dilakukan menggunakan gelas kimia ( bukan tabung reaksi)
maka harus memperhatikan aturan sebagai berikut :

 Gunakan kaki tiga sebagai penopang gelas kimia tersebut.


 Letakkan batang gelas atau batu didih pada gelas kimia untuk menghindari
pemanasan mendadak.
 Jika gelas kimia tersebut berfungsi sbg penagas air , isikan air
seperempatnya saja supaya tidak terjadi tumpahan.

b. Peralatan dan Cara Kerja


Bekerja dengan alat alat kimia juga berpotensi terjadinya kecelakaan kerja, oleh
karena itu harus diperhatikan hal hal sebagai berikut :
Botol reagen harus dipegang dengan cara pada bagian label ada pada
telapak tangan .
Banyak peralatan terbuat dari gelas , hati hati kena pecahan kaca. Bila
memasukkan gelas pada prop-karet gunakan sarung tangan sebagai
pelindung.
Ketika menggunakan pembakar spritus hati hati jangan sampai tumpah di
meja
karena mudah terbakar. Jika digunakan bunsen amati keadaan selang
apakah masih baik atau tidak.
Hati hati bila mengencerkan asam sulfat pekat, asam sulfatlah yang
dituang
sedikit demi sedikit dalam air dan bukan sebaliknya

c. Pembuangan Limbah

Limbah bahan kimia secara umum meracuni lingkungan, oleh karena itu perlu
penanganan khusus :
Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan .
Buang pada tempat yang disediakan
Limbah organik dibuang pada tempat terpisah agar bisa didaur ulang.
Limbah padat (kertas saring, korek api, endapan) dibuang ditempat khusus.
Limbah yang tidak berbahaya (Misal : detergen) boleh langsung dibuang
,dg
pengenceran air yang cukup banyak.
Buang segera limbah bahan kimia setelah pengamatan selesai.
Limbah cair yang tidak larut dlm air dan beracun dikumpulkan pada botol
dan diberi label yg jelas.

d. Terkena Bahan Kimia

Kecelakaan kerja biasa saja terjadi meskipun telah bekerja dengan hati
hati. Ketika terkenal bahan kimia maka dianjurkan Jangan panik Mintalah
bantuan rekan anda yg ada didekat anda, oleh karenanya dilarang bekerja
sendirian di laboratorium.kemudian Bersihkan bagian yang mengalami kontak
langsung dengan bahan tersegut, bila memungkinkan bilas sampai bersih Bila
kena kulit, jangan digaruk , supaya tidak merata. Bawaah keluar ruangan
korban supaya banyak menghirup oksigen. Bila mengkawatirkan kesehatannya
segera hubungi paramedik secepatnya. Terjadi Kebakaran Kebakaran bisa saja
terjadi di laboratorium, karena di dalamnya banyak tersimpan bahan yang
mudah terbakar.

Bila terjadi kebakaran maka dianjurkan Jangan Panik Segera bunyikan


alarm tanda bahaya. Identifikasi bahan yang terbakar (kelas A;B atau C),
padamkan dengan kelas pemadam yang sesuai ( Contoh kebakaran klas B
bensin, minyak tanah dll tidak boleh disiram dengan air) Hindari menghirup
asap secara langsung, gunakan masker atau tutup hidung dengan sapu tangan.
Gunakan sepatu safety yang tahan minyak. Tutup pintu untuk menghambat api
membesar dengan cepat. Cari Bantuan Pemadam Kebakaran , oleh karenanya
No Telpon Pemadam Kebakaran haru ada di Lab.

Kombinasi Bahan yang harus dihindari Kombinasi bahan dibawah ini berpotensi
terjadi kecelakaan kerja, oleh karenanya harus dihindari.

 Natrium atau Kalium dengan air


 Amonium nitrat, serbuk seng dan air
 Kalium nitrat dengan natrium asetat
 Nitrat dengan ester
 Peroksida dengan magnesium, seng atau aluminium
 Benzena atau alkohol dengan api
 Gas Berbahaya

Ada beberapa gas yang berbahaya keberadaanya di laboratorium. Gas gas tersebut adalah
:

 Bersifat Iritasi gas HCl, HF, nitrat dan nitrit, klorin, sulfur dioksida ( cermati baunya
yg nyegrak).
 Karbon monoksida sangat mematikan, semua reaksi yang menghasilkan gas tersebut
dihindari, karena tidak berwarna, dan tidak berbau
 Hidrogen sianida berbau seperti almond Hidrogen sulfida dikenali dari baunya
Hidrogen selenida (H2Se) gas yg sangat beracun.

C.Selama praktikum

Tidak diperkenankan bekerja menurut kemauan sendiri


Tidak diperkenankan bersendau gurau dan mengganggu teman lain yang sedang
bekerja
Mencoba-coba alat atau bahan praktikum yang membahayakan diri sendiri atau orang
lain.
Dilarang mencorat-coret bangku/ ruang laboratorium.
Alat-alat/ bahan praktikum harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan atau
sesuai anjuran guru.
Dalam melakukan praktikum, hendaknya digunakan bahan yang secukupnya.
Jika dalam praktikum siswa merusakkan/memecahkan alat, maka yang bersangkutan
wajib menggantinya.
Jika dalam praktikum terjadi kecelakaan (kena pecahan kaca, terbakar, tertusuk,
tertelan bahan kimia) harap segera melapor kepada guru.
Dilarang mencicipi/ memakan sesuatu dalam praktikum kalau guru tidak menyuruh
untuk melakukannya.
Bertanyalah pada guru apabila kurang paham tentang praktikum yang akan
dilaksanakan.
Label/ etiket bahan yang rusak/ hilang harap segera dilaporkan kepada guru.
Jagalah kebersihan dan buanglah sampah pada tempatnya.
Jagalah bermain-main selama praktikum berlangsung.
Menggunakan alat-alat / bahan-bahan kimia diluar petunjuk praktiku tanpa izin guru
pembimbing.
Mencoba-coba mencampurkan zat -zat kimia yang tersedia tanpa seizin guru
pembimbing atau yang tidak sesuai dengan buku petunjuk praktikum
Membuang sampah yang tidak larut dibak cuci sebab akan menyumbat saluran.
Buanglah sampah ditempat sampah.

D.Setelah praktikum

 Cuci tangan setelah praktikum berakhir.


 Setelah selesai praktikum, alat-alat/ bahan hendaknya dikembalikan ke tempat
semula dalam keadaan lengkap, bersih dan siap pakai.
 Sebelum meninggalkan ruang Laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan
bersih, kursi diletakkan diatas meja, kran air dan gas ditutup rapat, kontak listrik
dicabut.
 Dilarang membawa alat-alat dan bahan laboratorium ke luar laboratorium tanpa
seijin guru atau petugas.
 Membuat laporan sementara (data percobaan) dan di paraf oleh guru / laboran
 Membuat laporan lengkap seminggu setelah percobaan dan menyerahkan kepada
guru pembimbing, sebelum pelaksanaan praktikum selanjutnya.

E. hal yang harus dipahami oleh guru ketika praktikum

 Berilah penjelasan kepada siswa sehingga siswa mau menghayati tata tertib
laboratorium bagi siswa .
 Awasilah siswa yang sedang melaksanakan kegiatan Lab.
 Berusahakah agar siswa penuh disiplin.
 Siapkanlah alat dan bahan yang akan dipakai untuk kegiatan.
 Berikanlah penjelasan setiap alat yang masih asing, mudah rusak, dan bahan
berbahaya bagi siswa
 Beritahukanlah pada siswa pengunaan alat listrik.
 Usahakanlah agar laboratorium tetap bersih, tertib, rapih dan nyaman untuk kegiatan.
 Etiket pada botol harus benar dan jelas.
 Berilah peringatan, petunjuk, dan larangan agar kegiatan berhasil sesuai tujuan.
 Alat pemadam kebakaran harus selalu siap pakai.
 Kotak P3 K selalu tersedia dan terawat, dan guru harus mampu menggunakan isi
kotak P3K.
 Matikanlah semua lampu yang tidak digunakan, apabila akan meninggalkan
Laboratorium.
 Guru harus mengatur suasana kegiatan dalam laboratoraium IPA dinamis, tidak
gaduh, dan tertib.
 Usahakan agar laboratorium digunakan sesuai dengan jadwal, dan seefisien mungkin.
 Menuliskan catatan penting tentang kegiatan yang sudah dilaksanakan pada buku
kegiatan harian lab yang tersedia.
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.indonesiadigitallearning.com/content/artikel/pentingnya-keselamatan-
dan-kesehatan-kerja-di-laboratorium-kimia-kisah-nyata-logam-natrium-menempel-di
mata#:~:text=Tujuan%20Peraturan%20Keselamatan%20Kerja%20dimaksudkan,kese
hatannya%20akibat%20kegiatan%20di%20laboratorium.
 https://rinisiski13.blogspot.com/2018/12/makalah-keselamatan-kerja-
laboratorium.html
 https://www.duniakaryawan.com/alat-keselamatan-kerja-di-laboratorium-kimia/

Anda mungkin juga menyukai