Anda di halaman 1dari 26

RINGKASAN BIOKIMIA

METABOLISME KARBOHIDRAT

Dosen pengampuh

Deasy Liestianty.,S.Si.,M.Si

OLEH :

NAMA : NENI ABD HAMID

NPM : 03291811016

KELAS :B

SEMESTER : IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

2020
1.pengertian metabolisme karbohidrat.

Metabolisme karbohidrat adalah proses kimia yang berlangsung dalam tubuh makhluk


hidup untuk mengolah karbohidrat, baik itu reaksi pemecahan (katabolisme) maupun reaksi
pembentukan (anabolisme).

 PENCERNAAN

Proses pencernaan didefinisikan sebagai suatu proses yang terjadi dalam saluran
pencernaan utuk mengubah makanan menjadi bentuk atau molekul yang lebih kecil
sehingga mudah diserap oleh tubuh.

a) Pencernaan Karbohidrat

Gambar Pencernaan karbohidrat

Pencernaan dalam mulut merupakan proses pencernaan karbohidrat di mulai dalam


mulut. Makanan mengalami penguyahan oleh gigi makanan lebih halus permukaan makanan
menjadi luas kontak enzim lebih banyak mudah dicerna. Pencernaan dalam mulut melalui
proses pencernaan karbohidrat di mulai dalam mulut. Makanan mengalami penguyahan oleh
gigi menjadi makanan lebih halus menyebabkan permukaan makanan menjadi luas sehingga
kontak enzim lebih banyak serta mudah dicerna.
Saliva di produksi oleh 3 Pasang Kelenjar besar (glandula salivarius/kelenjar liur)
yaitu kelenjar parotis, kelenjar submaxilaris dan kelenjar sublingualis. Kelenjar kecil (dalam
mukosa mulut) yaitu terdapat lingualis, Buccalis, Palatum. Produksi + 1,5 L/hari (dewasa),
saliva terdiri dari 99,5% air, pH sekitar 6,8. Fungsi saliva yaitu sebagai pelumas pada waktu
mengunyah dan menelan makanan. Pada makanan kering dg penambahan air akan
memberikan media untuk melarutkan molekul makanan. Pada media yang terlarut, enzim
hidrolase memulai proses pencernaan. Alat untuk ekskresi obat-obat/ zat-zat yang toxis
seperti morphine, alkohol, ionion anoragik (K+ , Ca 2+ , HCO - , tiosianat (SCN), serta
yodium dan imunoglobulin (IgA).

Gerakan mengunyah berfungsi memecah makanan dengan meningkatkan kelarutannya dan


memperluas bidang permukaan untuk aktivitas enzim. Dalam saliva terdapat amilase dan
lipase. Amilase salivarius menghidrolisis pati dan glikogen menjadi maltose. pH optimm
amilase 6,6, tidak aktif (terhenti) pada pH < 4. Lipase disekresi permukaan dorsal lidah (kel
Ebner), pada manusia tidak berperan, kecuali tikus/mencit. Proses hidrolisis pati, melalui
tahapan proses starch/amilum/pati, soluble starch, amylodextrin, erythrodextrin, achrodextrin,
maltose. Komposisi Saliva terdiri atas 99,3% air, 0,7% zat padat (solid) yaitu 0,5% zat
organik (0,4% mucin, albumin, globulin dan 0,1% tdd urea, asam urat, kolestero dan vitamin);
0,2% zat anorganik (Ca+ , Cl- , HCO3- ,K-SCN); zat-zat mikroskopik (sel epitel, leukosit,
bakteri), saliva normal tidak mengandung glukosa dan pH 6- 7,9. Stimulasi sekresi saliva
melalui stimulasi saraf simpatis (mencium bau dan melihat makanan adanya makanan/zat
dalam mulut; rasa asam/pahit (makanan yang ditolak) dan mucin.

b) Pencernaan Protein
Gambar Pencernaan protein

Pencernaan dalam lambung melalui perangsangan sekresi getah lambung, psychic


phase/cephalic phase yaitu rangsangan susunan saraf bila melihat, merasakan, mencium
makanan, Gastric phase bila adanya makanan dalam lambung oleh hormon gastrin (gastric
secretin). Zat-zat luar tubuh yang merangsang getah lambung (gastric secretagogue). Pada sel
kelenjar dalam lambung pada chief cells (satu baris sel) pleh pepsin dan parietal cells (sel
berlapis) oleh HCl.

Komposisi getah lambung, pada kondisi normal berwarna jernih, kekuningan, asam
(0.20,5% HCl), Bj +1,007, pH +1; mengandung 99% air, 1% zat padat, anorganik (HCl,
NaCl, KCl, Ca/mg Fosfat), organik yaitu mucin, pepsin, lipase, rennin. Pembentukan HCl,
HCl dikeluarkan oleh sel parietal dalam lambung, di dalam lambung kerja enzim amilase
sudah dihentikan dengan adanya HCL, dengan pH 1 amilase liur tidak bekerja lagi.

Tugas HCl mengaktifkan pepsinogen oleh pepsin, denaturasi protein dalam hal ini
protein mudah dihidrolisis dan di cerna. HCl membunuh mikroorganisme yang masuk
bersama makanan karena bersifat asam. Mucin bergabung dan konyugated dengan protein,
sifat tidak dicerna oleh pepsin. Hasil hidrolisis menghasilkan asam sulfat, asam asetat,
glukosamin, glukoronat. HCL berfungsi melindungi sel mukosa lambung dari keaktifan
pepsin, pepsin dapat menyebabkan kerusakan sel-sel mukosa lambung.
HCl mengurangi kelarutan dari asam kuat HCl. Enzim pencernaan dalam lambung antara lain
pepsin, rennin/chymosin dan lipase. Pepsin dikeluarkan oleh sel-sel mukosa lambung (Chief
cells) dalam bentuk pepsinogen (tidak aktif). Pengaktifan pepsinogen melalui HCl dan pepsin
sendiri (autokatalisis). Pepsin memecah protein proteosa dan pepton (molekul besar). Protein
yang sukar dicerna oleh pepsin : keratin (rantai peptida molekul tertutup) dan Protamin
(sedikit tirosin & fenilalanin). pH pepsin berkisar 1-2,5 (rantai asam).

c) Pencernaan dalam Usus

Chyme atau kimus merupakan bahan makan dari lambung konsistensi padat
dan asam di usus bertahap sedikit demi sedikit dinetralkan oleh getah pankreas dan
empedu alkalis. Rangsangan pada sekresi getah pancreas. Hormon sekretin akan
dihasilkan oleh duodenum dan jejenum akibat rangsang HCl, fat, protein, karbohidrat,
chime. Pengangkutan melaui darah, pancreas, hati, kandung empedu dan usus halus.
Komponen aktif sekretin akan merangsang sekresi getah pancreas, sedikit
mengandung enzim menjadi polipeptida dg 27 asam amino. Pancreozymin akan
merangsang sekresi kelenjar pankreas terdapat banyak enzim (pekat).Hepatokinin
akan merangsang sekresi getah empedu dari hati. Cholecystokinin akan merangsang
kontraksi dan pengosongan kandung empedu. Enterocrinin dapat merangsang sekresi
getah usus halus (succus entericus). Proses sekresi getah usus halus, dalam lambung
makanan bercampur sempurna, massa homogen dan halus, asam (kimus) dan keluar
sedikit-sedikit ke dalam usus 12 jari, sehingga makanan bercampur dg empedu dan
enzim pankreas yang alkalis serta pH meningkat.

Getah usus dihasilkan kelenjar Brunner dan Lieberkum terdiri atas mucin dan
enzim. Enzim pencernaan dalam usus halus antara lain proteolitik,
sakaridase/oligosakaridase spesifik, fosfatase, polinukleotidase, nukleosidase dan
fosfolipase. Proteolitik meliputi aminopeptidase atau eksopeptidase enzim pada ikatan
peptida pada peptida dengan asam amino terminal, peptidase.
Sakaridase/oligosakaridase spesifik, L-glukosidase (maltose) menghidrolisis maltosa
menjadi 2 glukosa (L 1-4), isomaltase yang menghidrolisis isomaltosa menjadi 2
glukosa ( 1-6), -galaktosidase (laktase) yang menghidrolisis laktosa menjadi
glikogen & galaktosa, Sukrase yang menghidrolisis sukrosa dengan glukosa dan
fruktosa.

Fosfatase melepas fosfat dari fosfat organik tertentu yaitu heksosa fosfat,
gliserolfosfat dan nukleotida yang berasal dari makanan & asam nukleat.
Polinukleotidase (DNAse dan DNAse), memecah asam nukleat (polinukleotida)
menjadi mononukleotida, nukleotida menjadi nukleosida dan fosfat, Nukleosida
menjadi basa purin/pirimidin dan gula pentose.Nukleosidase merubah purin
nukleodidase perubahan basa purin menjadi adenin dan guanine, pirimidin
nukleosidase dirubah menjadi basa pirimidin selanjutnya menjadi sitosin dan
urasil/timin. Fosfolipase menghidrolisis fosfolipid menjadi gliserol, asam lemak, asam
fosfat, kolin.

d) Pencernaan Lemak

Gambar Pencernaan
lemak
Gambar Penyerapan triasilgliserol

Getah pankreas bersifat menjadi cair, jernih, tidak berwarna, pH sekitar 8, tidak beku 0,47°C,
Bj 1,007 dan disekresi ½ L sehari, Komposisi terdiri 98,7% air, 1,3% zat padat dan anorganik
: NaCl, bikarbonat, K+, Ca++, HpO4 2- dan SO42- . Enzim getah pancreas terdiri atas tripsin
dan Kimotripsin (inaktif). Proses pengaktifan meliputi enzim tripsinogen menjadi tripsin
(enterokinase, pH 5,2- 6), tripsinogen menjadi tripsin (tripsin pH 7-9) dan kimotripsinogen
menjadi kimotripsin (tripsin pH 8).
Gambar Reaksi autokatalisis pepsin

Gambar Lokasi pemotongan pepsin

Enzim getah pankreas, terdiri atas peptidase yaitu karboksipeptidase (dari pankreas),
aminopeptidase (dari usus halus) dan dipeptidase (dari usus halus). Produk akhir asam amino
bebas sehingga mudah diserap mukosa usus. Enzim getah pankreas terdiri atas amilase, pH
optimum 7,1 menghidrolisis amilum, glikogen atau dekstrin menjadi maltosa, matotriosa,
oligosakarida bercabang, glukosa. Lipase pankreas (steapsin) menghirolisis ikatan ester dari
triasilgliserol menjadi asam lemak bebas, gliserol, monoasilgliserl dan diasilgliserol.

Getah empedu dihasilkan oleh hati, kandung empedu/fesica felea/gall bladder suatu kantong
yg melekat pada duktus hepatikus berfungsi menampung getah empedu dari hati antara 2
waktu makan yang akan berkontraksi dan mengalirkan empedu ke usus halus.Fungsi sistem
empedu mengemusikan lemak, garam empedu akan menurunkan tegangan permukaan air
serta membantu pencernaan & absorpsi lemak serta vitamin larut lemak, menetralkan asam
yaitu menetralkan kimus yang bersifat asam.

Gambar Biosintesis dan degradasi asam empedu


Gambar Absorbsi kolesterol

Absorpsi yaitu penyerapan makanan oleh sel-sel muosa usus melalui sel absorpsi.
Absorpsi sempurna bila terjadi dalam lumen usus cukup bahan makanan, permukaan dinding
usus luas dan sel absorsi utuh dan sehat, cukup waktu kontak antar bahan makanan dan sel
mukosa usus. Tempat absorpsi makanan dapat di lambung, usus halus (9% bahan makanan),
usus besar (kolon) berupa air. Mekanisme absorpsi yaitu melalui difusi, transport aktif,
phagositosis/phirositosis/sitopemsis dan perbsorpsi.

Difusi terjadi diaman zat-zat yang molekul kecil (BM <150) yang sudah diserap secara pasif
dalam pembuluh darah, zat tidak mengalami perubahan (memerlukan energi transport pasif).
Transport aktif dimana zat BM > 150) dengan bantuan enzim/protein carier dari sel absorbsi
dalam proses kimiawi dalam darah (dalam hal ini sel mengalami kelelahan akan diganti sel
baru selama 34 jam). Phagositosis/phirositosis/sitopemsis melalui proses pengambilan
makanan melalui vakuola pada zat molekul besar serta dikeluarkan dari sel.

Perbsorpsi pada sela-sela sel absorpsi melalui gerakan otot-otot usus dan kristal-kristal. Akan
meningkat pada keaadaan tidur dan pemberian obat-obatan yaitu kafein, nikotin. Akan
menurun pada pemberian atropin dan lebih besar pada orang muda daripada tua. Hasil zat
hasil absorpsi melalui pembuluh darah ke ginjal (urin), cairan serebrospinal, empedu, plasenta
dan dirusak sel-sel makrofag/mikrofag. Penyerapan Karbohidrat/lipid/protein pada bentuk
molekul sederhana melalui transport aktif glukosa, inhibitor quabain dan phlorizin inhibitor
pada pompa Na+ .

Gambar Transport aktif glukosa

Gambar Transport aktif asam amino


Gambar Siklus glutamil

2. Glikolisis

Kebutuhan akan glukosa di dalam semua jaringan tubuh adalah minimal, dan sebagian
(misal otak serta eritrosit) memang memerlukan glukosa dalam jumlah besar. Glikolisis
mcrupakan pemecahan glukosa. Pada periode awal, dalam proses penyelidikan terhadap
glikolisis disadari bahwa peristiwa fermentasi di dalam ragi adalah serupa dengan peristivva
pemecahan glukogen di dalam otot. Kalau suatu otot mengadakan kontraksi dalam media
anaerob, yaitu media yang kandungan oksigennya di kosongkan, maka glikogen akan
menghilang dan muncul laktat sebagai produk akhir yang utama.
Gambar glikolisis
Gambar tahapan jalur glikolisis

Glikolisis

 Lintasan utama penggunaan glikolisis


 Glukosa piruvat
 Piruvat
 Pada metabolism anoaerob:energi+laknat
 Pada metabolisme aerob:membentuk energi,mll siklus krebs dengan
perantaraan asetil KoA
 Glikolisis Aerobik

Sebagian besar otot manusia menghasilkan laktat bila bekerja berat, walaupun
peredaran darahnya tidak terganggu dan penggunaan oksigen sangat besar. Sejauh mana hal
ini berlangsung tergantung pada keadaan enzim dan tenaga yang dihasilkan. Serat otot merah
yang mengandung banyak mitokondria membentuk sedikit sekali laktat sedang serat otot
putih yang mengandung sedikit mitokondria akan membentuk banyak laktat.

Serat putih menggunakan oksigen dan imbangan antara oksidasi dan glikolisis tergantung
pada tenaga yang dikeluarkan. Otot mempunyai nilai ambang anaerobik, yaitu batas beban
kerja, yang bila dilampaui akan mengaktbatkan peningkatan kadar laktat yang tajam. Hasil
ATP, dari gugusan glikogen yang merupakan hasil metabolisme glukosa untuk memperoleh
hasil akhir laktat, dimana ATP hanya terbentuk dari jalur Embden-Meyerhof. Tidak ada ATP
terbentuk pada penggunaan NADH untuk reduksi piruvat menjadi laktat:

Kadar ADP meningkat, mitokondria bekerja penuh tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan
ATP, kadar ADP akan meningkat terus dan menigkatkan jalur Embden Meyerhof sampai
kecepatan pembentukkan dapat mengimbangi penggunaannya Peningkatan tajam
pembentukkan piruvat dan NADH adalah sebab dari peningkatan laktat. Bila berawal dari 12
sampai 13 gugusan glikosa harus diubah menjadi laktat untuk menghasilkan jumlah ATP
yang sama dengan oksidasi satu gugusan glukosa menjadi CO2 dan H2O.
Lintasan glikolisis, p,PO3, pi HOPO3, (-) inhibisi; Atom Karbon I–>3pada fruktosa biphospat
membentuk dihidroksibiasetonisphospat ke dalam atomkarbon 4––>6 membentu gliseraldehid
3-phospat. Istilah bisseperti bisphospat menunjukkan bahwa gugusan-gugusan phospat
tersebut terpisahkan, sedangkan istilah diphospat seperti dalam adenosin phospat
menunjukkan bahwa kedua gugusan itu bersatu

Asal batas ambang anaerobic Piruvat terbentuk dalam jalur Embden Meyerhof baik pada
pembentukkan laktat maupun pada pembakaran lengkap:

Untuk menghasilkan sejumlah ATP yang sama, lebih banyak piruvat harus dibentuk,
bila laktat merupakan hasil akhir dibandingkan bila piruvat dioksidasi menjadi CO2 dan H2O.
Hal ini merupakan sebab mengapa laktat meningkat dengan cepat setelah batas ambang
anaerobik tercapai (Murry,K., 2002). Keuntungan glikolisis aerobik adalah besarnya energi
yang dapat dihasilkan. Karena pembentukkan piruvat 25 kali lebih cepat dari oksidasinya
berarti pembentukan ATP dapat dibuat 2 kali lebih cepat dengan mengubah glikogen menjadi
laktat, daripada oksidasi glikogen sccara lengkap: 25 x 3 = 75 ATP dibandingkan dengan 16,5
sampai 38 ATP selama waktu yang sama. Kerugian glikolisis adalah penggunaan yang besar
dari glikogen; untuk sejumlah energi yang sama, proses glikolisis hanya dapat bertahan
selama seperduabelasnya daripada pambakaran sempurna sejumlah glikogen

Glikogen merupakan penimbunan glukosa sebagai cadangan energi bila dibutuhkan oleh
tubuh, jumlah glikogen berbeda dalam berbagai jaringan dan bahkan dalam satu jaringan pun
jumlahnya dapat berbeda, tergantung pada penyediaan glukosa dan kebutuhan energinya.
Sebagian besar glikogen terdapat di hati dan otot.
Pembentukan UDP-glukosa terjadi karena pemindahan dari glukosa 6-phospat menjadi
glukosa l-phospat (di sini glukosa terikat pada glikogcn melalui atom C1), reaksinya
reversibel dan dikatalisis oleh fosfoglukomutase, yang menggunakan glukosa l,6bi phospat,
dalam kadar rendah sebagian senyawa-antara. Glukosa l-phospat selanjutnya bereaksi dengan
UTP membentuk UDPglukosa dan pirophospat anorganik (di sini UTP yang digunakan hasil
reaksi nukleotida disfosfokinase)
UDP-glukosa mengalihkan gugusan glikosilnya pada ujung percabangan glikogen,
yang dikatalisis oleh glukogen sintetase. Karena reaksi ini khusus untuk gugus hidroksil atom
1o4 ujung yang terdapat glikogen, maka terjadi pemanjangan rantai lo4, lihat kembali
(Gb.1.3). Karena sifat rantai tidak berubah pada pemanjangan ini, reaksi yang dikatalisis
enzim ini terjadi terus menerus, bila dibiarkan akibatnya membentuk rantai amilosa 1o ^4
yang sangat panjang. Tetapi, dalam sel penimbun glikogen terdapat pula enzim glikosil -4 :
6-transferase (enzim percabangan), yang memindahkan sebagian rantai amilosa ke gugus
hidroksil C6 pada rantai yang berdekatan.

Enzim ini memindahkan tujuh satuan glukosa yang terdapat pada ujung rantai yang
mengandung sekurang-kurangnya 11 satuan glukosa, ke cabang di dekatnya pada glukosa
yang terletak sekurang-kurangnya empat satuan glukosa dari percabangan yang terdekat
(umunnya yang dipindahkan 7, tetapi tidak mutlak). Rantai cabang yang baru terbentuk
dengan demikian terdiri atas 7 satuan glukosa, sedangkan sisa cabang lama terdiri 4, namun
lebih lazim, sisa cabang tersebut terdiri antara enam sampai sembilan satuan. Energi bebas
standar pada ikatan 1-6 glikosidik 4.800 joules/mol lebih rendah daripada ikatan 1-4
ulikosidik, sehingga keseimbangan reaksi lebih menguntungkan percabangan.
Lintasan glikogenesis dan glikogenolisis di dalam hati. Dua fospat energi tinggi digunakan
dalam menyisipkan 1mol glukosa ke dalam glikogen, + stimulasi, inhibisi, Insulin
menurunkan kadar CAMP hanya setelah kadar cAMP dinaikan oleh glukagon (epinerin)
Glukagon bekerja aktif di dalam otot jantung tidak aktif di dalam otot

3.Glukoneogenesis

Glukoneogenesis merupakan senyawa-senyawa bukan karbon menjadi glukosa atau


glikogen Glukosa dibentuk dari glukosa-6 phospat dengan bantuan enzim glukosa 6-
phospatase, enzim ini terdapat pada hati dan ginjal. Tetapi tidak ditemukan pada jaringan
adiposa serta otot. atau dengan enzim heksokinase dan glukokinase membentuk glukosa 6-
phospat dari glukosa. Jadi, enzim-enzim ini merupakan proses kebalikan glikolisis. Subtrat
utamanya adalah asam-asam amino glukogenik, membentuk piruvat atau anggota siklus asam
trikarboksilat (TCA) masuki mitokondria sebelum konversi menjadi oksaloasetat serta
konversi terakhir menjadi glukosa. Tropionat merupakan glukosa pada hewan pemamah biak,
dan memasuki lintasan glukoneogenesis utama lewat siklus asam trikarboksilat setelah proses
konversi menjadi suksinil-KoA.
Gambar glikunogenesis

Gambar proses glukoneolisis


Glukoneogenesis memenuhi kebutuhan tubuh akan glukosa pada saat karbohidrat
tidak tersedia dengan jumlah mencukupi di dalam makanan. Pasokan glukosa yang terus
menerus sangat diperlukan sebagai sumber energi, khususnya bagi jaringan sistem syaraf dan
eritrosit. Glukosa juga dibutuhkan untuk jaringan adiposa sebagai sumber gliserol-gliserol,
dan mungkin mempunyai peranan dalam mempertahankan kadar senyawa-senyawa antara
pada siklus asam sitrat di dalam jaringan tubuh.

Mekanisme glukoneogenesis dipakai untuk membersihkan berbagai produk metabolisme


jaringan lainnya dari dalam darah, misal laktat yang dihasilkan oleh otot serta eritrosit dan
gliserol dihasilkan oleh adiposa serta propionat yang merupakan asam glukogenik dari hewan
pemamah-biak. Hanya sebagian dari laktat yang terbentuk pada kerja yang berat akan
dioksidasi dalam jaringan yang lain. Sebagian sisanya akan diubah kembali menjadi glukosa
atau kadang-kadang kalau persediaan glukosa masih cukup, akan diubah menjadi lemak.
Gambar Lintasan Utama dan pengaturan gluconeogenesis

Bagi tubuh lemak merupakan bahan bakar yang ditimbun dalam jangka waktu lama,
tetapi seperti glikogen dan zat pati hanya merupakan cadangan bahan bakar sementara/singkat
bila keadaan kekurangan oksigen. Sumber energi pada glukoneogenesis pada siklus asam
trikarboksilat (TCA) dari piruvat.
Siklus asam sitrat (siklus Krebs/TCA) merupakan rangkaian reaksi di dalam
mitokondria yang menghasilkan katabolisme residu asetil dengan membebaskan sejumlah
ekuivalen hidrogen, yang pada oksidasi menyebabkan pelepasan sebagian energi bebas
bahan bakar jaringan. Residu asetil berbentuk asetil Ko-A ( CH3 CO - S.KoA, asetil aktif),
yaitu senyawa ester dari koenzirn A, Ko-A mengandung vitamin asam pantotenat.

Fungsi utama siklus asam sitrat adalah bekerja sebagai lintasan-akhir bersama untuk oksidasi
karbohidrat, lipid dan protein (lihat gambar 1.2 tentang katabolisme). Pada hakikatnya siklus
tersebut terdiri atas kombinasi molekul asetil-KoA dengan oksaloasetat. Siklus ini pun
merupakan bagian intergral dari proses yang menyediakan sejumlah besar energi bebas
yang terlepas selama oksidasi karbohidrat, lipid dan protein.

Siklus asam karbosilat

Sebagai hasil oksidasi 12 molekul ATP yang terbentuk pada setiap kali putaran siklus asam
sitrat (asam trikarboksilat TCA).
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme_karbohidrat

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38256/11/BAB
%2010%20Gastrointestinal.pdf

Dr.Ir.Wahjuni,Sri,M.Kes.(2013)Metabolisme Biokimia,Udayana University Press Kampus


University Udayana Denpasar.

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132256204/pendidikan/Biokimia
Metabolisme+Karbohidrat.pdf

Anda mungkin juga menyukai