Anda di halaman 1dari 14

Laporan Kimia Dasar

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM DAN BAHAN BERBAHAYA

NUR ZHAFRAN NADHIR


H041221085

KELOMPOK 8

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan yang ada di bumi semua terdiri dari beberapa zat dan

memiliki proses dalam pencampurannya. Secara umum, reaksi kimia yang terjadi

antara dua campuran zat. Saat ini banyak kita ketahui berbagai reaksi kimia yang ada

di alam dan ada yang dari laboratorium. Larutan memiliki peran penting dalam

kehidupan sehari – hari mulai dari aspek terkecil sampai dengan aspek yang besar,

umumnya reaksi kimia senyawa dapat bereaksi dengan air untuk menjadi larutan.

Makhluk hidup juga menyerap vitamin dan makanan dalam bentuk larutan yang

biasanya terdiri dari dua zat yang terlarut sehingga bersifat homogen. (Phobos, 2020)

Larutan merupakan hasil pencampuran dua zat berbeda antara zat pelarut dan

zat terlarut sehingga memiliki komposisi yang begitu seragam dan sulit dibedakan antar

antar komponennya jika sudah menjadi larutan. Larutan terdiri dari dua komponen zat

yang dicamput sehingga menjadi larutan, zat yang berfungsi sebagai pelarut biasa

disebut solvent dan zat yang terlarut biasanya disebut solute. (Phobos, 2020)

Konsentrasi adalah kuantitas relatif suatu zat dalam sebuah larutan. Konsentrasi

dinyatakan sebagai banyaknya zat yang terlarut dalam suatu larutan. Pada umumnya,

larutan yang konsentrasinya tinggi dalam jumlah banyak biasa disebut larutan pekat,

sebaliknya jika larutan yang memiliki konsentrasi yang rendah dalam jumlah sedikit

disebut larutan encer. (Phobos, 2020)


Oleh karena itu praktikum ini dilaksanakan untuk mengetahui perbedaan dari

bahan padan dan cair jika dilarutkan dengan perlarut yang sama, dan untuk mengetahui

konsentrasi dari larutan, serta mencari faktor yang mempengaruhi dalam percobaan ini.

1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

1.2.1 Maksud Percobaan

Maksud dari dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui dan


membahas tentang alat-alat yang digunakan dalam percobaan pembuatan larutan dan
dapat memahami simbol yang ada didalam laboratorium kimia serta dapat mengamati
dan mempraktekkan percobaan pembuatan larutan didalam laboratorium.

1.2.2 Tujuan Percobaan

1. Mampu membedakan alat yang digunakan sesuai fungsinya


2. Memahami cara penggunaan alat – alat laboratorium
3. Mengetahui teknik kerja didalam laboratorium
4. Mampu membuat larutan dengan konsentrasi yang berbeda

1.3 Prinsip Percobaan

Prinsip percobaan ini yaitu mengamati dan mengetahui proses pembuatan


larutan dari senyawa berupa padatan dan cairan, alat dan bahan yang digunakan saat
praktikum, mencoba menggunakan langsung alat laboratorium dengan baik dan benar
serta membangun kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja merupakan upaya menjaga diri saat sedang melakukan


pekerjaan yang memiliki resiko kecelakaan. Mengindentifikasi keselamatan kerja yang
harus dilakukan dalam setiap praktikum kimia dengan cara mematuhi aturan yang telah
ditetapkan didalam laboratorium agar dapat menghindari resiko kecelakaan akibat
penggunaan bahan kimia berbahaya dalam laboratorium kimia. (L. Muhammad, 2019)

2.2 Kesehatan kerja

Kesehatan kerja merupakan kegiatan menciptakan lingkungan kerja yang yang


mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja. Kesehatan kerja mencakup fisik,
mental, dan sisial untuk kesejahteraan seluruh pekerja disemua tempat kerja,
pelaksanaan dalam peningkatan aspek tersebut untuk mencapai tujuan agar suasana
lingkungan dan tempat kerja tetap nyaman, aman dan mencapai produktivitas yang
tinggi. (L. Muhammad, 2019)
BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Alat Percobaan

1. Pipet Gondok
Pipet gondok atau pipet volume. Berbeda dengan pipet tetes, pipet volume
memiliki ukuran yang lebih besar sehingga mampu memindahkan cairan dari wadah
ke wadah. Peralatan laboratorium ini merupakan alat ukur kuantitatif dengan tingkat
ketelitian tinggi.

2. Pipet Tetes
Pipet digunakan untuk memindahkan volume cairan yang telah terukur. Alat ini
terdiri dari beberapa jenis dengan bentuk, fungsi, dan tingkat ketelitian yang berbeda.
Sesuai dengan namanya, pipet yang satu ini mampu memindahkan cairan dalam jumlah
yang sangat kecil yaitu berupa tetesan.

3. Labu Ukur
Labu ukur atau labu takar adalah alat kimia, yang digunakan untuk
mengencerkan larutan hingga mencapai volume tertentu. Alat yang terbuat dari kaca
berbentuk labu ini juga bisa digunakan untuk menyisakan larutan kimia analitik dengan
konsentrasi dan jumlah yang berakurasi tinggi.

4. Gelas Ukur
Gelas yang sering disebut gelas piala dan gelas kimia ini adalah alat
laboratorium yang berfungsi sebagai penampung. Dan untuk mencegah terjadinya
kontaminasi atau hilangnya cairan, gelas ini biasa dipasangkan dengan gelas arloji
sebagai penutup.

5. Bulp atau Filler


Filler adalah alat yang digunakan untuk menyedot larutan, yang biasanya
dipasang pada pangkal pipet. Alat laboratorium ini dilengkapi dengan karet yang
resistan terhadap bahan kimia, sehingga dijamin aman dan tidak mudah rusak.
6. Penjepit
Penjepit tabung reaksi terbuat dari kayu dan digunakan untuk menjepit tabung
reaksi disaat proses pemanasan. Atau bisa juga digunakan untuk mengambil kertas
saring dan benda-benda lab lain disaat kondisi alat tersebut panas.

7. Corong Gelas
Sebagai alat bantu untuk memindah / memasukkan larutan ke wadah / tempat
yang mempunyaai dimensi pemasukkan sampel bahan kecil. Sebagai alat bantu dalam
melakukan penyaringan, yaitu sebagai tempat meletakkan kertas saring.

8. Batang Pengaduk
Untuk mengocok atau mengaduk suatu larutan agar homogen

3.2 Bahan Percobaan

1. Akuades
2. NaCl 0,585 gram
3. 0,2 M CuSO4 10 mL
BAB IV

HASIL DAN PERCOBAAN

4.1 Hasil dan Pengamatan

4.1.1 Tabel Pengamatan

Tabel 1 Bahan Kimia


No Nama Bahan Kimia Keterangan Label Simbol
1. Tembaga (II) Sulfat Iritan, Berbahaya bagi
(CuSO4) lingkungan

2. Garam Dapur Tidak berbahaya


(NaCl)
3. Air/Akuades Tidak berbahaya
(H2O)

Tabel 2 Alat-alat Keselamatan


No Nama Alat Fungsi
1. Jas Laboratorium • Melindungi diri dari zat kimia
• Menjaga badan dari kontaminasi
• Melindungi dari noda
• Melindungi diri dari api
• Menjaga profesionalisme
2. Sepatu • Melindungi kaki dari tumbahan zat
kimia
• Melindungi kaki dari benda tajam
• Melindungi kaki dari api
3. Latex • Menjaga tangan dari kontak langsung
dari zat berbahaya
• Menghindari api
• Menjaga tangan dari tumbahan zat
berbahaya
4. Masker • Menjaga dari aroma zat berbahaya jika
terhirup

Tabel 3 Pembuatan larutan


No. Zat terlarut Bobot/Volume Pelarut Volume Keterangan
(g/mL) Larutan
(mL)
1. NaCl 0.585 g Akuades 100 mL Pelarutan
2. CuSO4 10 mL Akuades 100 mL Pengenceran

4.2 Pembahasan

Pada percobaan ini dilakukan hanya satu kali yang dimana bahannya diambil
dari NaCl yang berupa padatan dan CuSO4 yang berupa cairan dengan pelarut akuades
sebagai zat yang melarutkan bahan NaCl dan CuSO4 sehingga homogen dari kedua
bahan percobaan tersebut.

Percobaan pembuatan larutan yang berbahan NaCl dengan massa 0,585 gram
yang berupa padatan diletakkan pada gelas ukur kimia yang diberi akuades dengan
jumlah yang telah ditentukan, kemudian diaduk hingga homogen dan tidak terlihat
padatan NaCl yang masi menggumpal menggunakan batang pengaduk, setelah NaCl
dan akudes telah homogen menjadi suatu larutan, selanjutnya dipindahkan ke labu ukur
lalu ditambahkan akuades sebanyak 100 mL, setalah itu kembali dihomogenkan lalu
dipindahkan ke gelas ukur dan diberi label larutan NaCl.

Pada percobaan pembuatan larutan yang berbahan CuSO4 sebanyak 10 mL


dengan konsentrasi 0,2 M. Pada awalnya cairan CuSO4 diambil menggunakan pipet
gondok dan filler yang selanjutnya dipindahkan ke labu ukur kemudian ditambahkan
akuades kemudian dihomogenkan, diambil sebanyak 10 mL dari labu ukur kemudian
dipindahkan ke labu ukur yang lain dan diberi akuades sebanyak 100 mL kemudian
kembali dihomogenkan setelah itu diberi label larutan CuSO4 agar tidak tertukar.

Setelah mengetahui prosedur percobaan pembuatan larutan dari bahan kimia


NaCl dan CuSO4 kemudian kita menghitung konsentrasi dari kedua larutan tersebut.

Penjelasan :

1. Menghitung konsentrasi Larutan NaCl

Mr NaCl = Ar Na + Ar Cl

= 23 + 35,5

= 58,5

Jumlah mol NaCl = massa NaCl : Mr NaCl

= 0,585 gram : 58,5

= 0,01 mol

Konsentrasi larutan = Jumlah mol NaCl : Volume pelarut

= 0,01 mol : (100mL / 1000)

= 0,1 Molar
2. Menghitung konsentrasi Larutan CuSO4 setelah pengenceran

M1 x V1 = M2 x V2

0,2 M x 10mL = M2 x 100mL

M2 = 0,2 M x 10mL / 100mL = 1/50 = 0,02 M


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum, didapatkanlah beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Di dalam laboratorium terdapat sebuah prosedur kerja yang disebut sebagai


keselamatan dan kesehatan kerja. Prosedur ini berfungsi sebagai sebuah cara untuk
menjaga situasi yang aman, nyaman, serta sehat bagi pekerja dan juga lingkungan
kerja itu sendiri.
2. Pada setiap bahan-bahan kimia, tertera lambang ataupun simbol yang
menunjukkan bahwa bahan kimia itu berbahaya, baik itu untuk lingkungan,
manusia, atau makhluk hidup lainnya.
3. Setiap laboran diharuskan untuk menggunakan alat keselamatan yang sesuai
dengan fungsinya demi menjaga keselamatan dirinya saat sedang bekerja.
4. Di dalam laboratorium, terdapat berbagai alat-alat kerja, baik itu gelas maupun
non-gelas. Alat-alat tersebut memiliki fungsi yang spesifik yang disesuaikan
dengan jenis percobaan yang akan dilakukan oleh laboran.
5. Dalam pembuatan larutan NaCl dan CuSO4, didapatkan konsentrasi larutan NaCl
100 mL adalah 0,1 M dan konsentrasi larutan CuSO4 100 mL adalah 0,02 M.

5.2 Saran

5.2.1 Saran untuk laboratorium

Laboratorium yang digunakan telah memenuhi standar operasional pekerjaan


dan sarana yang ada cukup lengkap untuk melakukan sebuah percobaan kimia. Saran
untuk laboratorium agar memperbaharui sarana yang telah ada untuk menunjang
praktik untuk mahasiswa.
5.2.2. Saran untuk asisten

Saran untuk asisten, terkhusus dari saya pribadi ingin mengucapkan banyak
terima kasih karena telah membimbing saya dalam percobaan dan pengenalan
laboratorium pada pertemuan pertama di laboratorium kimia, penjelasan yang
diberikan cukup mudah dipahami dan dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Stefanus Lukas, N. J. (2016). Buku Pedoman Laboratorium. Jakarta: Fakultas


Farmasi Universitas 17 Agustus 1945.
Kurniawati, D. (2018). Mengenal peralatan di laboratorium. Surakarta: Aksara Sinergi
Media.

Anda mungkin juga menyukai