TEKNOLOGI PENGAWETAN
PENGENALAN ALAT LABORATARIUM
Oleh :
Nama : Putri Salwa Rahmadina
Nim : 062230450926
PENDAHULUAN
P e r a l a t a n l a b o r a t o r i u m t e r b a gi m e nj a d i d u a y a i t u p e r a l a t a n g e l as
d a n peralatan non gelas.peralatan gelas adalah alat laboratorium yang terbuat
daribahan gelas atau kaca,sedangkan alat non gelas adalah alat yang terbuat
daribahan selain dari gelas misalnya kayu dan besi
1.2 Tujuan
Unttuk mengetahui alat dan bahan serta cara kerja alat yang digunakan di
laboratorium
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan
mengenaikegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang
bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang
khusus.Peralatan umum biasanya digunakanuntuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan perala
tan khusus lebih banyakdigunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Moningka,
2008)
Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk diketahui agar
pekerjaantersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alat-alat ini
dapatmempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Oleh karena itu harus diberikan pelatihan
tentang penggunaan alat-alat tersebut.Penggunaan alat-alat gelas tersebut haruslah sesuai
dengan fungsinya agar pekerjaantersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat. Apabila
terjadi suatu kesalahan atau kekeliruandalam penggunaannya akan mempengaruhi hasil
yang diperoleh.
Ada beberapa macam alatgelas yang dipakai di laboratorium, antara lain: gelas piala
(beker gelas), erlenmeyer, gelasukur, botol, pipet, corong, tabung reaksi, gelas objek dan
gelas penutup, cawan petri dankamar hitung.Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang
digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu:Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat
yang tidak teliti (kualitatif).
Untuk alat-alatyang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet.
Sedangkan untuk alat-alat yangtidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer,
dan lainnya. Dalam prakteknya baikanalisa maupun sintesa, sesorang yang mempelajari
atau menekuni bidang kimia pasti akanselalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan
dengan alat-alat dan bahan kimia.
Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja
danfungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan
sempurna,kebersihan alat yang digunakan dan ketelitian praktikan dalam perhitungan
sangatmempengaruhi keberhasilan dalam suatu praktikum, dengan ketelitian dan
ketepatan penggunaan alat maka kesalahan dalam praktikum dapat diminimalisir (Riadi,
1990)
BAB III
METODELOGI
4.1 Hasil
Tabel 1.1 lambang bahan berbahaya
No Lambang Artinya
1. Flammable Bahan kimia yang mudah terbakar dan mempunyai titik
nyalah rendah dengan api busen,permukan mental panas
atau loncatan bunga api
2. Explosive (E) Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas
atau percikan bunga api,gesekan atau benturan
9. Marrie polutan Bahan kimian yang berbahaya bagi satu atau beberapa
komponen lingkungan dan dapat menyebabkan kerusakan
ekosistem.
4.2 Pembahasan
Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat, yang
diperlihatkan dalan pratikum pengenalan alat ini berikut akan diuraikan pengkategorian dan
penanganan alat-alat yang ada di laboratorium berdasarkan kemampuan yang dimiliki alat
untuk mendukung berbagai proses yang dilakukan dalam percobaan bahan kimia ini. Alat-
alat pemanasan terdiri atas pembakar gas, pembakar spiritus, pemanas mantel, kompor listri
k, hotplet, gelas beker, tabung reaksi, labu didih, penjepit. Untuk alat-
alat penimbangan terdiri atas labu ukur, erlemeyer, pipet tetes ,gelas beker. Dan terakhir
untuk alat titrasi terdiri atas buret, erlenmeyer Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang
digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu:Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat
yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alatyang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu
ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat yangtidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur,
erlenmeyer, dan lainnya
Gelas piala atau yang sering disebut gelas bekker. Gelas tersebut berfungsi
sebagaitempat larutan dan dipakai juga pada saat pemanasan larutan dan penguapan pelarut
untukmemekatkan.Selain gelas piala,
ada suatu alat gelas yang bernama gelas ukur. Gelas ukur digunakanuntuk
mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Gelas ini berskala dan
bermacamukuran.Erlenmeyer adalah alat yang dipakai sebagai tempat za zat yang dititrasi
dan dipakai juga untuk memanaskan larutan. Setelah cairan diisi ke erlenmeyer, erlenmeyer
digoyang
goyangkan agar larutan tercampur sampai titik akhir tercapai.Pipet gondok sebagai
alat pengambil larutan terbuat dari gelas dan bagian tengahnyamembesar serta ujungnya
meruncing. Pipet gondok dapat mengambil larutan tertentu denganvolume yang tepat. Pipet
gondok mempunyai skala 25 ml dan batas tera menggunakan bolahisap
Buret adalah alat yang digunakan pada saat proses titrasi. Zat yang digunakan
untukmenitrasi ditempatkan pada buret.Masih ada peralatan gelas lainnya seperti tabung
reaksi.Sesuai dengan namanya, tabung reaksi digunakan untuk mereaksikan suatu zat.
Tak hanya itu,di laboratorium juga terddapat kaca arloji. Alat yang terbuat dari
kaca bening ini terdiri dari berbagaiukuran diameter. Kaca arloji berfungsi untuk
mengeringkan padatan dalam desikator, sebagaitempat saat menimbang bahan kimia dan
sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel
Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan luban lubang seukuran tabung
reaksi berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Cara menggunakannya yaitu leta
kantabung reaksi kedalam lubang lubang yang ada dalam rak tabung reaksi.Kaki Tiga
adalah Besi penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan. Cara
menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa.Kawat Kasa yang
dilapisi dengan asbes.Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat
dari
atau alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan
dan dipakaiuntuk mengaduk larutan.Bola Hisap Untuk menghisap larutan yang akan dari
botol larutan. Untuk larutan selainair sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah
disambungkan pada pipet ukur.Oven Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan
digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.Hot Plate Untuk
memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.Timbangan analitis
sebagai tempat untuk menimbang zat-zat yang akan ditimbangdalam skala kecil.Tanur
Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C. dan untukmenentukan kadar
abu
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan