Anda di halaman 1dari 21

Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

IDENTITAS

Nama Sekolah : SMP Negeri 29 Padang

Kelas / Semester : VII/1

Materi : Keselamatan Kerja

Alokasi Waktu : 5 JP (5x40 menit)

Pertemuan : 8 dan 9

Jumlah Halaman : 21

STANDAR KOMPETENSI

5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

KOMPETENSI DASAR

5.4 Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala


alam

INDIKATOR PEMBELAJARAN

5.4.1 Mengemukakan alat dan bahan di laboratorium

5.4.2 Mengidentifikasi simbol-simbol dalam laboratorium

5.4.3 Mengemukakan aturan keselamatan kerja di laboratorium

5.4.4 Menentukan jenis kecelakaan di laboratorium

1
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah diperlihatkan alat-alat dan bahan-bahan yang terdapat di laboratorium, siswa


kelas VII dapat :
5.4.1.1 Menyebutkan 10 alat yang terdapat di laboratorium dengan benar
5.4.1.2 Menyebutkan fungsi alat di laboratorium yang diketahui dengan benar
5.4.1.3 Menerangkan jenis bahan-bahan yang terdapat di laboratorium dengan benar

Setelah mendiskusikan simbol yang terdapat di laboratorium, siswa kelas VII dapat :
5.4.2.1 Mengartikan 3 simbol yang terdapat di laboratorium dengan benar
5.4.2.2 Memberi contoh zat yang tergolong ke dalam simbol yang diketahui dengan
benar

Setelah mendiskusikan aturan keselamatan kerja, siswa kelas VII dapat :


5.4.3.1 Menyebutkan perlengkapan saat berada di laboratorium dengan benar
5.4.3.2 Menyebutkan tata tertib di laboratorium dengan benar
5.4.3.3 Mengemukakan prinsip penyimpanan alat dan bahan laboratorium dengan benar
5.4.3.4 Menentukan cara penyimpanan alat di laboratorium dengan benar
5.4.3.5 Menentukan cara penyimpanan bahan laboratorium dengan benar

Setelah mendiskusikan kecelakaan di laboratorium, siswa kelas VII dapat:


5.4.4.1 Menyebutkan 3 jenis kecelakaan yang terjadi di laboratorium dengan benar
5.4.4.2 Mengemukakan pertolongan pertama pada kecelakaan yang diketahui dengan
benar

2
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

INFORMASI PENDUKUNG

Gambar 1. Simbol radioaktif


Sumber : wikihow.com

Pernahkah kamu melihat simbol yang terdapat pada gambar di atas? Arti dari simbol tersebut
merupakan daerah tersebut bersifat radioaktif, artinya pada daerah tersebut memancarkan sinar-
sinar radioaktif atau radiasi yang dapat mengakibatkan efek racun dalam waktu singkat atau lama.
Simbol radioaktif ini dapat ditemukan di rumah sakit pada ruang CT-Scan dan di daerah tempat
pengujian nuklir.

Pada ruang CT-Scan ditemukan simbol radioaktif karena terdapat sinar-X yang merupakan jenis
radiasi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan sehari-hari. Sinar-X digunakan untuk melihat
kondisi tulang, gigi serta organ tubuh yang lain tanpa melakukun pembedahan langsung pada tubuh
pasien.

MATERI PEMBELAJARAN

A. Alat dan Bahan Laboratorium IPA


B. Simbol-simbol dalam Laboratorium
C. Aturan keselamatan kerja
D. Jenis-jenis kecelakan di laboratorium

3
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

PAPARAN MATERI

L aboratorium IPA adalah salah satu sarana belajar bagi siswa. Di dalam laboratorium IPA
terdapat banya peralatan dan bahan yang akan kamu gunakan. Alat dan bahan tersebut ada
yang membahayakan, bila kamu tidak mempelajari dan menggunakannya secara tepat dan
hati-hati. Melakukan eksperimen sangat menarik, sekaligus membahayakan bila mengabaikan
keselamatan kerja.
1. Alat-alat laboratorium
Dalam laboratorium IPA, biasanya banyak terdapat alat-alat eksperimen yang akan digunakan
ketika melaksanakan eksprimen atau percobaan. Alat-alat yang biasa terdapat di laboratorium IPA
diantaranya adalah alat ukur seperti timbangan, termometer, stopwatch, mistar, dan lain-lain. Berikut
alat-alat yang biasa ditemukan di laboratorium.
Tabel 1. Alat-alat di laboratorium
No Nama Alat Fungsi Alat
1 Tabung reaksi Tempat mereaksikan zat
2 Labu erlenmeyer Tempat mencampur zat
Memasukkan atau memindahkan cairan dari
3 Corong wadah yang satu ke wadah yang lain terutama
wadah yang bermulut kecil
4 Gelas beker Untuk mereaksikan dan menyimpan zat kimia
6 Gelas ukur Untuk mengukur volume larutan
7 Rak tabung reaksi Tempat meletakkan tabung reaksi
8 Penjepit Untuk menjepit tabung reaksi
9 Pengaduk Untuk mengaduk zat yang direaksikan
Untuk mereaksikan zat-zat kimia dengan cara
10 Pembakar spiritus
pemanasan
Sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan
11 Cawan petri
kultur media
12 Lumpang Untuk menghaluskan zat kimia padat
Untuk melihat objek yang kecil agar tampak
13 Lup
lebih besar
Untuk meletakkan objek yang akan dilihat
14 Kaca preparat
dengan mikroskop
Untuk mengamati benda-benda atau makhluk
15 Mikroskop
hidup mikroskopis (ukuran sangat kecil)
Untuk mengukur kuat arus, tegangan, dan
16 Multimeter
hambatan listrik
17 Termometer Untuk mengukur suhu zat
18 Neraca/timbangan Untuk mengukur massa zat
19 Stopwatch Untuk mengukur waktu
Untuk mengukur diameter dan kedalaman
20 Jangka sorong
benda
21 Mikrometer sekrup Untuk mengukur ketebalan benda
22 Mistar Untuk mengukur panjang benda
Untuk menghasilkan getaran yang
23 Garputala
menimbulkan bunyi

4
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

2. Bahan-bahan Praktikum Laboratorium


Selain menyediakan peralatan-peralatan tertentu, laboratorium IPA juga menyediakan berbagai
macam bahan praktikum. Bahan-bahan praktikum tersebut terdapat dalam bentuk padat, cair,
maupun gas. Selain itu, bahan-bahan praktikum tersebut mempunyai sifat fisika maupun sifat kimia
yang beragam. Pada dasarnya, kemungkinan untuk menggunakan bahan-bahan berbahaya dalam
laboratorium cukup besar karena banyaknya jenis bahan kimia yang digunakan. Oleh karena itu, kita
perlu mengenali dan memanfaatkan bahan-bahan tersebut sesuai dengan fungsinya. Cara awal yang
paling mudah dan sederhana dalam mengenali dan menangani bahan kimia berbahaya adalah dengan
mengelompokkannya. Secara garis besar, bahan kimia dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Bahan kimia beracun
Diantara bahan-bahan kimia yang terdapat dalam laboratorium IPA terdapat bahan kimia yang
beracun. Dalam hal ini, bahan-bahan kimia yang beracun tersebut dapat menimbulkan rasa sakit,
luka, atau kematian jika bahan-bahan tersebut masuk ke dalam jaringan tubuh. Berikut beberapa
zat beracun yang banyak terdapat di laboratorium IPA.
No Nama zat Keterangan
1 Karbon tetraklorida (CCl4) Dapat menimbulkan kerusakan hati
Dapat menimbulkan kerusakan pada organ-organ pembentuk
2 Benzena
darah
3 Senyawa isosianat Dapat menyebabkan kebutaan dan kematian
4 Air Raksa Dapat menimbulkan kelainan pada genetik atau keturunan
5 Gas klor
b. Bahan kimia korosif
Bahan kimia korosif dapat dikelompokkan sesuai dengan wujud zatnya, yaitu sebagai berikut.
1) Bahan korosif cair
Bahan korosif cair ini dapat menimbulkan iritasi lokal (pada bagian kulit tertentu). Hal ini
karena bahan korosif cair dapat bereaksi langsung dengan kulit. Contoh bahan korosif cair
adalah asam sulfat pekat, asam nitrat, asam klorida, asam asetat, asam format, karbon
disulfida, dan petroleum.
2) Bahan korosif padat
Bahan korosif padat dapat menimbulkan resiko yang relatif lebih kecil dibandingkan zat
korosif cair. Contoh bahan korosif padat adalah natrium hidroksida, asam trikholoro asetat,
natrium, dan fosfor
3) Bahan korosif gas
Bahan korosif gas merupakan bahan yang paling berbahaya dibandingkan dengan bahan
korosif cair dan bahan korosif padat, karena menyerang saluran pernapasan. Contoh bahan
korosif gas adalah gas amonia, ozon, dan nitrogen oksida.
c. Bahan kimia mudah terbakar
1) Zat padat, contoh : belerang, hidrida logam, logam alkali, fosfor merah, dan fosfor kuning
2) Zat cair, contoh : alkohol, aseton, benzena, eter
3) Zat gas, contoh : hidrogen dan asetilena
d. Bahan kimia mudah meledak
Contoh : natirum, kalium, dan magnesium

5
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

Untuk mengenal bahaya bahan-bahan kimia dengan mudah dan cepat, maka dapat memperhatikan
label atau simbol yang terdapat pada kemasan bahan kimia. Amati tabel 2 berikut agar kamu lebih
mengenal bahan kimia dan simbolnya!

Tabel 2. Simbol dalam laboratorium

No Simbol Arti Contoh Cara memperlakukan


1 Mudah terbakar Alkohol, natrium, dan - Jangan didekatkan
fosfor dengan sumber api
- Simpan natrium dalam
minyak tanah
- Simpan fosfor dalam air
2 Mudah meledak Hidrogen, kalium Jangan diletakkan di
tempat panas atau dekat
sumber api
3 Korosif Ammonium nitrat, asam - Hindarkan dari alat-alat
sulfat, asan nitrit yang terbuat dari besi
- Hindari terkena kulit
atau pakaian
4 Beracun Raksa, sianida, dan gas Jangan diminum/ dicicipi/
klorin dihirup

5 Membuat iritasi, berbau Alkohol, bromin, amonia Jangan mengenai kulit,


tajam dan menyengat gunakan masker untuk
menutup hidung dan
mulut
6 Bahan radioaktif Uranium dan plutonium Jangan mengenai bagian
tubuh

7 Bahaya biologis Bakteri, jamur, darah, dan -


jaringan

6
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

KEGIATAN Diskusi 1

1. Tuliskan 10 alat yang terdapat di laboratorium


beserta fungsinya

2. Jelaskan jenis bahan yang terdapat di


laboratorium!

7
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

3. Gambarkan 3 simbol yang terdapat di laboratorium!


Tuliskan arti simbol dan contoh zat yang tergolong
simbol tersebut!

8
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

1. Perlengkapan saat berada di laboratorium


Demi keamanan pada saat praktikum, sebelum memasuki laboratorium, setiap praktikan harus
mengenakan perlengkapan berikut.
a. Jas laboratorium
Jas laboratorium berfungsi untuk melindungi pakaian yang kita kenakan dari kontak fisik
zat-zat dan senyawa kimia
b. Masker
Pada saat memasuki laboratorium, kita akan mencium aroma yang tidak sehat. Oleh karena
itu harus memakai masker
c. Sarung tangan
Sarung tangan digunakan saat akan melakukan berbagai reaksi kimia. Tujuannya agar
tangan tidak berkontak langsung dengan bahan kimia tersebut
d. Sepatu pengaman
Sepatu pengaman untuk menghindari luka dari pecahan kaca dan tertimpanya kaki oleh
benda-benda berat
e. Kaca mata
Kaca mata yang dimaksud adalah kaca mata yang dapat melindungi mata dari reaksi-reaksi
dan bahan kimia yang berbahaya.
2. Tata tertib bekerja di laboratorium
Demi kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium, maka perlu adanya tata tertib. Tata
tertib tersebut adalah :
a. Tata tertib umum :
1) Jangan membiarkan api tetap menyala bila tidak ditunggu atau tidak ada orang di dalam
laboratorium
2) Jangan meletakkan atau menyimpan bahan kimia sembarangan
3) Jika menggunakan pompa air jangan dihidupkan sepanjang malam
4) Beri petunjuk/tanda yang jelas pada peralatan yang rusak, juga pada sarana listrik, air
dan gas yang rusak
5) Periksa semua stopkontak, kran air, dan kran gas jika meninggalkan laboratorium
6) Kran tabung gas, baik gas tekan maupun gas cair harus selalu ditutup bila tidak
digunakan
7) Menjaga kebersihan laboratorium
b. Tata tertib khusus :
1) Bekerja di laboratorium harus selalu menggunakan jas laboratorium
2) Gunakan kacamata pelindung (goggles) dan sarung tangan bila mereaksikan zat yang
berbahaya
3) Jangan makan, minum ataupun merokok di laboratorium, kecuali di ruang khusus dan
tidak ada bahan berbahaya
4) Jangan menyimpan makanan dan minuman di lemari es yang bercampur dengan sampel
atau bahan kimia
5) Gunakan tempat cuci tangan (wash tafel) dengan baik dan lengkapi dengan sabun dan
kain lap
6) Setiap orang yang bekerja di laboratroium harus mengetahui tempat dan cara
penggunaan emergency equipment seperti kotak P3K, pemadam api, selimut kebakaran,
alarm kebakaran, dll
7) Jangan membuang sisa bahan kimia sembarangan
8) Jangan bekerja di laboratorium seorang diri

9
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

3. Penyimpanan alat dan bahan laboratorium


a. Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di laboratorium :
1) Aman
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah
dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci.
Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga
fungsinya berkurang.
2) Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak masing masing alat dan bahan, perlu diberi tanda
yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak
atau laci).
3) Mudah diambil
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak
dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.
b. Penyimpanan alat di laboratorium
1) Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan dipasang lampu
yang selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap kering dan mencegah tumbuhnya
jamur
2) Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak terpasang
3) Alat seperti higrometer, neraca lengan dan beaker glass harus disimpan berdiri
4) Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya tidak
melebihi tinggi bahu.
c. Penyimpanan bahan di laboratorium
Cara menyimpan bahan laboratorium IPA dengan memperhatikan kaidah penyimpanan,
seperti halnya pada penyimpanan alat laboratorium. Sifat masing-masing bahan harus
diketahui sebelum melakukan penyimpanan, seperti :
1) Bahan yang dapat bereaksi dengan kaca sebaiknya disimpan dalam botol plastik
2) Bahan yang dapat bereaksi dengan plastik sebaiknya disimpan dalam botol kaca
3) Bahan yang dapat berubah ketika terkena matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam
botol gelap dan diletakkan dalam lemari tertutup. Sedangkan bahan yang tidak mudah
rusak oleh cahaya matahari secara langsung dalam disimpan dalam botol berwarna
bening
4) Bahan berbahaya dan bahan korosif sebaiknya disimpan terpisah dari bahan lainnya
5) Penyimpanan bahan sebaiknya dalam botol induk yang berukuran besar dan dapat pula
menggunakan botol berkran. Pengambilan bahan kimia dari botol sebaiknya
secukupnya saja sesuai kebutuhan praktikum pada saat itu. Sisa bahan praktikum
disimpan dalam botol kecil, jangan dikembalikan pada botol induk. Hal ini untuk
menghindari rusaknya bahan dalam botol induk karena bahan sisa praktikum mungkin
sudah rusak atau tidak murni lagi
6) Bahan disimpan dalam botol yang diberi simbol karakteristik masing-masing bahan
7) Bahan beracun harus disimpan dalam ruangan yang sejuk, jauh dari bahan kebakaran
dan tidak terkena sinar matahari langsung
8) Bahan yang mudah terbakar disimpan pada tempat yang cukup dingin, dijauhkan dari
daerah yang ada bahaya kebakarannya, dan harus terpisah dari bahan oksidator kuat.
9) Bahan yang mudah meledak disimpan di tempat yang bebas dari rumput kering, sampah,
atau material yang mudah terbakar.

10
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

Berbagai jenis kecelakaan dapat terjadi di laboratorium sekolah. Jenis-jenis kecelakaan yang dapat
terjadi di laboratorium sekolah diantaranya:
1. Keracunan
Keracunan sebagai akibat penyerapan bahan-bahan kimia beracun atau toksik, seperti ammonia,
karbon monoksida, benzene, dan sebagainya. Adapun cara mengatasi keracunan bahan kimia
sebagai awal adalah pencegahan kontak bahan kimia dengan tubuh secepat mungkin. Langkah-
langkah untuk melakukannya adalah sebagai berikut:
1) Cari jenis racun yang telah menyebabkan keracunan tersebut, misalnya dari botol bekas zat
beracun atau sisa yang masih ada. Pertolongan selanjutnya tergantung kepada jenis
racunnya
2) Bersihkan saluran nafas penderita dari kotoran, lendir atau muntahan
3) Jangan memberikan pernafasan buatan dengan cara mulut ke mulut. Bila diperlukan
berikan dengan cara lain.
4) Apabila racun tidak dapat dikenali, sementara berikan norit, putih telur, susu, atau air
sebanyak-banyaknya untuk mengurangi akibat yang ditimbulkan.

2. Luka bakar
Luka bakar dapat terjadi karena panas dan zat kimia. Kedua jenis luka bakar tersebut harus
ditangani secara berbeda. Tindakan pertolongan luka bakar karena panas adalah :
1) Bagian yang terbakar secepatnya direndam dalam air es sampai rasa sakit hilang. Jika tidak
memungkinkan untuk direndam, lakukan pengompresan dengan handuk basah
2) Bagian yang melepuh jangan dikelupas dan tutup bagian yang terbakar dengan lembaran
sofratulle atau kain kasa steril
3) Bawa ke dokter secepatnya.
Luka bakar karena zat kimia dapat diakibatkan oleh asam, basa atau bahan kimia lainnya.
Luka bakar akibat basa keras lebih merusak dari pada akibat asam keras. Kecepatan mengguyur
dan membasuh luka bakar akibat zat kimia sangat menentukan dalam usaha membatasi akibat-
akibatnya. Lepaskan pakaian penderita dan guyurlah bagian yang terbakar dengan air selama
paling sebentar 15 menit. Untuk luka bakar yang kecil lakukan hal berikut :
1) Akibat asam: cuci dengan air, kemudian dengan larutan natrium bikarbonat 1%, dan cuci lagi
dengan air
2) Akibat basa: sama dengan akibat asam, tetapi menggunakan larutan asam asetat 1%.
3) Akibat bromin: cuci dengan air kemudian dengan ammonia encer (1 bagian ammonia
4) dalam 15 bagian air)
5) Akibat Na dan K: ambil Na atau K yang melekat pada kulit dengan pinset, kemudian rendam
dalam air selama 20 menit, keringkan dan tutup dengan kasa steril
6) Akibat Fosfor: cuci dengan air kemudian rendam dan bersihkan fosfor yang melekat ketika
proses perendaman, setelah itu rendam lagi dalam larutan tembaga sulfat 3% dan tutup
dengan kasa steril.

3. Luka karena benda tajam dan benda tumpul


Ada beberapa jenis luka yang dapat terjadi pada jaringan kulit, yaitu: luka lecet, luka iris, luka
robek dan luka tusuk. Bila lukanya kecil dan darah tidak banyak keluar, tindakan pertolongannya
adalah sebagai berikut :
1) Bersihkan luka dengan air dan kemudian dengan antiseptik
2) Tutup luka dengan kain kasa steril atau plester
11
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

3) Bila perlu dijahit, segeralah pergi ke rumah sakit


4) Bila luka tersebut disebabkan oleh benda-benda kotor, seperti paku berkarat harus
diberitahukan kepada dokter. Jika luka tidak dalam, maka untuk menghentikan aktivitas
kuman tetanus siramlah luka dengan larutan hidrogen peroksida 3%
5) Jika darah banyak keluar, hentikan dahulu pendarahan sebelum pertolongan selanjutnya
diberikan. Lakukan penekanan daerah luka dengan kasa. Jika luka terjadi pada anggota
tubuh penekanan dilakukan pada titik-titik penekanan yaitu lengan bagian atas atau paha
bagian bawah. Ikatan pada daerah luka jangan terlalu kuat
6) Jika luka akibat pecahan termometer segeralah pergi ke dokter

4. Terkena sengatan listrik


Terkena sengatan listrik atau kesetrum sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian
seketika. Arus listrik yang melewati tubuh akan merusak jaringan tubuh seperti saraf, otot, serta
dapat mengacaukan kerja jantung. Korban yang tersengat (kesetrum) listrik sering kali jatuh
pingsan, mengalami henti napas, denyut jantung tak teratur atau bisa jadi malah berhenti sama
sekali, dan mengalami luka bakar yang luas.
Berikut ini yang harus anda lakukan untuk menangani korban yang tersengat listrik adalah :
1) Lihat keadaan sekitar dan kondisi korban
Perhatikan terlebih dahulu kondisi si korban dan sekitarnya. Lihat apakah korban masih
terhubung dengan aliran listrik atau tidak. Jangan terburu-buru langsung menyentuh atau
memegang si korban. Jika korban masih terhubung dengan listrik, bisa jadi kita akan ikut
kesetrum, akibatnya kita jadi ikut menjadi korban.
2) Matikan sumber lisrtik
Cari sumber listriknya dan matikan. Jika tidak bisa, singkirkan sumber listrik dari tubuh
korban menggunakan benda yang tidak mengantarkan listrik, misalnya kayu, plastik, atau
karet.
3) Pindahkan korban
Jika lokasi kejadian tidak aman, pindahkan korban ke tempat lain, lalu segera bawa korban
ke pusat layanan medis terdekat.
4) Lakukan perawatan
Sambil menuju atau menunggu bantuan medis datang, baringkan korban dalam posisi
telentang. Posisi kaki diatur agar lebih tinggi dari kepala untuk mencegah terjadinya shock.
Periksa pula pernapasan dan denyut jantungnya. Jika jantung atau napas korban terhenti,
Bisa melakukan tindakan cardio pulmonal resuscitation (CPR), jika menguasai teknik CPR.
5. Cedera pada mata
Cedera pada mata memerlukan perhatian khusus, karena bahaya kebutaan. Apabila cedera
terlihat berat, jangan mencoba untuk menolongnya sendiri dan lebih baik ditangani dokter.
Apabila cedera mata disebabkan oleh tersiram bahan kimia, maka pertolongan pertama yang
dilakukan ialah :
a. Tersiram asam keras:
Guyur segera dengan larutan soda 5% atau dengan air biasa. Guyuran dilakukan selama 15-30
menit terus menerus harus mengenai bagian-bagian yang berada di balik kelopak mata.
b. Tersiram basa keras
Seluruh muka dan mata korban diguyur dengan larutan cuka encer (1 bagian cuka dapur + 1
bagian air), atau air biasa. Guyuran dilakukan selama 30-45 menit terus menerus, dan harus
mengenai bagian yang terlindung oleh kelopak mata. Selama diguyur penderita disuruh
menggerak-gerakan bola matanya.
12
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

KEGIATAN Diskusi 2

Lengkapi mind mapping yang terdapat


pada halaman 17 18 ! Diskusikan dengan
teman sekelompokmu untuk melengkapi
mind mapping tersebut!

13
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

MIND MAPPING Lengkapilah mind mapping di bawah ini!

Minimal 10 alat laboratorium

14
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

MIND MAPPING Isilah titik-titik pada mind mapping di bawah ini

15
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

MIND MAPPING Lengkapilah mind mapping di bawah ini!

16
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

MIND MAPPING Lengkapilah mind mapping di bawah ini!

17
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

MIND MAPPING Lengkapilah mind mapping di bawah ini!

18
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

4
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang benar!
1. Di bawah alat yang menghasilkan getaran yang menimbulkan bunyi adalah
a. c.

b. d.

2. Dinda akan mengukur besar kuat arus, tegangan, dan hambatan yang terdapat pada lampu
menggunakan sebuah alat. Alat yang bisa digunakan untuk mengukur ketiga besaran tersebut
ialah
a. Termometer c. Amperemeter
b. Multimeter d. Voltmeter
3. Di bawah ini termasuk bahan yang mudah meledak ialah
a. Asam klorida, hidrogen
b. Magnesium, kalium
c. Eter, magnesium
d. Kalium, alkohol
4. Di bawah ini merupakan bahan korosif padat, kecuali
a. Fosfor c. trikloroasetat
b. Asam asetat d. natrium hidroksida
5. Perhatikan gambar di bawah ini!
Arti dari simbol tersebut adalah
a. Bersifat iritasi
b. Bersifat radioaktif
c. Bersifat berbau tajam dan menyengat
d. Bersifat iritasi
6. Simbol di bawah ini yang bersifat korosif adalah
a. c.

b. d.

19
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

7. Perhatikan zat di bawah ini.


1) Natrium 4) Sianida
2) Air raksa 5) Amonia
3) Alkohol 6) Klorin
Zat yang bersifat racun adalah
a. 1, 2, 3 c. 4,5,6
b. 2,4,6 d. 1,3,5
8. Nama alat perlengkapan :
1) Masker 3) Sepatu tinggi
2) Jas kerja 4) Sarung tangan
Kelengkapan kerja di laboratorium adalah
a. 1 dan 2 c. 3 dan 4
b. 2 dan 3 d. 1 dan 4
9. Di bawah ini yang tidak termasuk tata tertib bekerja di laboratorium adalah
a. Jangan meletakkan atau menyimpan bahan kimia sembarangan
b. Jangan menyimpan makanan dan minuman di lemari es yang bercampur dengan sampel atau
bahan kimia
c. Bekerja di laboratorium harus selalu menggunakan jas kerja
d. Periksa semua stopkontak, kran air, dan kran gas bila akan meninggalkan laboratorium
10. Berikut ini merupakan prinsip penyimpanan alat dan bahan, kecuali
a. Tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan
b. Diberi label pada setiap tempat penyimpanan alat dan bahan
c. Disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung
d. Diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan
11. Anggi ingin menyimpan alat yang telah digunakan selama praktikum. Alat-alat yang telah
digunakan Anggi ialah lumpang, mikroskop, dan tabung reaksi. Langkah yang dilakukan oleh
Anggi agar alat yang digunakan tersebut tersimpan di tempat yang benar ialah
a. - Simpan mikroskop dalam lemari yang terpisah dengan zat higroskopis. - Letakkan lumpang di
lemari bagian paling atas, karena lumpang memiliki bobot berat. - Tabung reaksi yang telah
digunakan diletakkan kembali ke rak tabung reaksi
b. - Simpan mikroskop dalam lemari yang terpisah dengan zat higroskopis. - Letakkan lumpang di
lemari bagian tengah, karena lumpang memiliki bobot berat dan tidak disimpan di lemari yang
tingginya melebihi bahu. - Tabung reaksi yang telah digunakan diletakkan kembali ke rak
tabung reaksi.
c. - Simpan mikroskop dalam lemari yang sama dengan zat higroskopis. - Letakkan lumpang di
lemari bagian tengah, karena lumpang memiliki bobot berat dan tidak disimpan di lemari yang
tingginya melebihi bahu. - Tabung reaksi yang telah digunakan diletakkan kembali ke rak
tabung reaksi
d. - Simpan mikroskop dalam lemari yang sama dengan zat higroskopis. - Lletakkan lumpang di
lemari bagian atas, karena lumpang memiliki bobot ringan. - Tabung reaksi yang telah
digunakan diletakkan kembali ke rak tabung reaksi
12. Setelah semua siswa selesai melaksanakan praktikum, Denis dan Mega bertugas sebagai piket yang
menyimpan bahan-bahan yang telah digunakan selama praktikum. Ternyata bahan-bahan yang
digunakan selama praktikum ialah asam sulfat dan kalium. Cara yang benar dilakukan oleh Denis
dan Mega untuk menyimpan kedua bahan tersebut ialah
a. - Kelompokkan kedua bahan tersebut, asam sulfat termasuk bahan yang bersifat beracun dan
kalium merupakan bahan yang tidak mudah meledak. - Tentukan lemari penyimpanan untuk
kedua bahan tersebut. - Asam sulfat karena tergolong beracun disimpan terpisah dari bahan
kimia lainnya. - Kalium karena mudah meledak, disimpan dalam lemari terbuka yang terkena

20
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII
Handout Bermuatan Mind Mapping Keselamatan Kerja 2016

sinar matahari langsung.


b. - Kelompokkan kedua bahan tersebut, asam sulfat termasuk bahan yang bersifat korosif dan
kalium merupakan bahan yang mudah meledak. - Tentukan lemari penyimpanan untuk kedua
bahan tersebut. - Asam sulfat karena tergolong zat korosif disimpan terpisah dari bahan kimia
lainnya. - Kalium karena mudah meledak, disimpan dalam lemari yang terdapat di ruangan
yang dingin dan berventilasi dan tidak terkena sinar matahari langsung.
c. - Kelompokkan kedua bahan tersebut, asam sulfat termasuk bahan yang bersifat korosif dan
kalium merupakan bahan yang mudah meledak. - Tentukan lemari penyimpanan untuk kedua
bahan tersebut. - Asam sulfat karena tergolong zat korosif disimpan dalam lemar yang sama
dengan bahan kimia lainnya. - Kalium karena mudah meledak, disimpan dalam lemari terbuka
yang tidak terkena sinar matahari langsung.
d. - Kelompokkan kedua bahan tersebut, asam sulfat termasuk bahan yang mudah terbakar dan
kalium merupakan bahan yang mudah meledak. - Tentukan lemari penyimpanan untuk kedua
bahan tersebut. - Asam sulfat karena tergolong bahan yang mudah terbakar disimpan dalam
lemari yang sama dengan kalium. Karena keduanya sama-sama tidak bisa terkena sinar
matahari secara langsung
13. Teknik memanaskan bahan menggunakan tabung reaksi dan penjepit adalah
a. Tangan memegang penjepit dan ditekan, dipanaskan di atas api
b. Tangan kiri memegang penjepit dan tangan kanan memegang tabung reaksi
c. Tangan memegang ujung penjepit, dipanaskan dan tabung sambil digetarkan
d. Tangan kanan memegang penjepit dan tangan kiri memegang tabung reaksi sambil tabung
digetarkan
14. Kecelakaan yang terjadi karena terhirup gas amonia adalah
a. Luka bakar c. Luka kulit
b. Keracunan d. Terkena sengatan listrik
15. Ririn melaksanakan praktikum yang berhubungan dengan zat-zat yang berbahaya seperti HCl dan
H2SO4. Ketika hendak mereaksikan H2SO4 dengan air, secara tidak sengaja terjadi ledakan di
laboratorium. Akibatnya, kulit Ririn terkena cairan H2SO4 dan mengalami luka. Andi yang melihat
kejadian tersebut melakukan pertolongan pertama pada Ririn. Langkah pertolongan pertama yang
benar di lakukan oleh Andi adalah
a. - Membersihkan kulit yang terkena asam sulfat dengan air mengalir. - Melepas pakaian atau
perhiasan yang terkena asam sulfat. - Membalut bagian yang terkena asam sulfat dengan kain
bersih atau baju secara longgar. - Memberi obat pengurang rasa sakit. Bawa ke rumah sakit
b. - Membalut bagian yang terkena asam sulfat dengan kain bersih atau baju secara longgar. -
Membersihkan kulit yang terkena asam sulfat dengan air mengalir. - Melepas pakaian atau
perhiasan yang terkena asam sulfat. - Memberi obat pengurang rasa sakit. Bawa ke rumah
sakit.
c. - Membersihkan kulit yang terkena asam sulfat dengan air mengalir. - Melepas pakaian atau
perhiasan yang terkena asam sulfat. - Membalut bagian yang terkena asam sulfat dengan kain
bersih atau baju dengan ikatan yang kuat. - Memberi obat pengurang rasa sakit. Bawa ke
rumah sakit
d. - Membersihkan kulit yang terkena asam sulfat dengan air hangat. - Melepas pakaian atau
perhiasan yang terkena asam sulfat. - Membalut bagian yang terkena asam sulfat dengan kain
bersih atau baju secara longgar. - Memberi obat pengurang rasa sakit. Bawa ke rumah sakit

21
Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII

Anda mungkin juga menyukai