Anda di halaman 1dari 15

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Laboratorium merupakan tempat riset ilmiah, eksperiman, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya
dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia,
laboratorium biokimia, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa.
Laboratorium kimia sebagai sarana untuk melakukan penelitian,pendidikan,
pelayanan (jasa) dan uji mutu atau quality control. Dengan empat fungsi tersebut,
maka sangat jelas bahwa keberadaan Laboratorium Kimia di Perguruan Tinggi
(PT) adalah sangat vital, utamanya untuk Perguruan Tinggi yang memiliki
Fakultas eksakta. Hal ini untuk menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabian masyarakat.
Keselamatan laboratorium merupakan tindakan yang terbaik untuk melakukan
sesuatu pekerjaan yang dilengkapi peralatan yang lengkap untuk mengadakan
percobaan atau penyelidikan. Keselamatan kerja merupakan tanggung jawab dari
setiap orang yang melakukan praktikum.
Laboratorium merupakan suatu tempat yang sangat berbahaya jika kita
melakukan sebuah tindakan tanpa mengetahui aturan yang ada didalamnya.
Pemahaman aturan yang ada didalam laboratorium sangat penting dan harus
dilakukan atau dimengerti oleh seluruh orang yang berada didalam laboratorium.
Pengunaan laboratorium harus dimanfaatkan sebaik-baiknya karena kalau tidak
dapat merugikan banyak orang. Penggunaan laboratoium dengan baik dan benar
dapat menghindarkan kita dari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Harus
tetap hati-hati dan tidak boleh terburu-buru saat melaksanakan praktikum didalam
laboratorium dan itu sebagai syarat penting yang perlu dimengerti seseorang yang
berada di laboratorium kimia.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan saat melaksanakan praktikum perlu
diadakan tata labratorium dan pedoman kegiatan laboratorium yang jelas,
sedangkan untuk mencegah terjadinya kerusakan alat laboratorium maka
diberikan tuntunan percobaan untuk meminimalisir terjadinya kerusakan alat
laboratorium. Untuk mengatasi kecelakaan kerja dan kerusakan alat praktikum
maka diperlukan alat keselamatan, dan alat-alat perbaikan.
1.2. Tujuan praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Untuk mengenal berbagai macam nama alat dan bahan pelaksanaan
praktikum
2. Untuk mengetahui cara penggunaan alat dan bahan kimia yang baik
dan benar
3. Untuk mengetahui labang berbagai macam lambang/rumus kimia yang
digunakan disuatu praktikum.
1.1. Manfaat praktikum
Manfaat yang diharapkan dari praktikum ini yaitu:
1. Agar mahasiswa dapat mengenal berbagai macamnama alat dan bahan
pelaksanaan praktikum.
2. Agar mahasiswa mengetahui cara penggunaan alat dan bahan kimia
yang baik dan benar.
3. Agar mahasiswa mengetahui berbagai macam lambang/rumus kimia
yang digunakan disuatu praktikum.

I. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Laboratorium

Laboratorium adalah tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai


macam kegiatan penelitian (riset), pengamatan, pelatihan dan pengujan ilmiah
sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari berrbagai macam disiplin ilmu.
Secara fisik laboratorium juga dapat merujuk kepada suatu ruangan tertutup,
kamar atau ruangan terbuka.

Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan,


pengujian teoritis, pembuktian ujicoba, penelitian dan sebagainya dengan
menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas
dan kualitas yang memadai.

Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,


pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat
untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali
(Anonim, 2007).  Sementara menurut Emha (2002), laboratorium diartikan
sebagai suatu tempat untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya
yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau ilmu lain.

Pengertian lain menurut Sukarso (2005), laboratorium ialah suatu tempat


dimana dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat
merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun
dan lain-lain.

2.2. Jenis-jenis laboratorium

2.2.1.   Laboratorium Kimia
Laboratorium kimia digunakan untuk melaksanakan kegiatan praktikum
yang berhubungan dengan analisa kimia kualitatif (kimia organik, kimia
anorganik, dan biokimia) dan kimia kuantitatif (Penetapan kadar unsur maupun
senyawa, Uji mutu maupun QualityControl).
2.2.2.   Laboratorium Fisika
Laboratorium Fisika digunakan untuk melaksanakan kegiatan praktikum yang
berhubungan dengan analisa fisik suatu produk seperti uji kebocoran, uji
kekentalan, uji organoleptik dll.
2.2.3.   Laboratorium Mikrobiologi
Laboratorium Mikrobiologi digunakan untuk melaksanakan kegiatan
praktikum yang berhubungan dengan analisa mikrobiologi seperti Uji bakteri
gram positif dan negatif, uji bakteri patogen, uji kapang dan jamur.
II. METODE PRAKTIKUM

1.1. Waktu Dan Tempat


Praktikum mengenai pengenalan alat dan bahan kimia dilaksanakan pada hari
Senin, 04 November 2021 bertempat di Laboratorium Ilmu Dasar Sekolah Tinggi
Pertanian Kutai Timur secara daring
1.2. Alat dan Bahan
1.2.1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum adalah sebagai berikut:
1. Rak tabung 9. Beker gelas
reaksi 10. Alu dan
2. Tabung reaksi lumping
3. Erlenmeyer 11. Timbangan
4. Gelas ukur digital
5. Batang 12. Sikat tabung
pengaduk reaksi
6. Spatula 13. Plat tetes
7. Corong gelas 14. Stopwatch
8. Botol semprot

1.1.1. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah sebagai
berikut:
1. Lakmus biru 6. Metil orange
2. Lakmus merah 7. Larutan HCL
3. pH indikator 8. NaOH
4. Phenolphthalei 9. Gula pasir
n 10. Gula merah
5. Metil merah 11. Detergen
1.1. Prosedur Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Menonton tutorial praktikum yang telah disediakan oleh Koordinator
dan Asisten praktikum.
3. Menggambar alat dan bahan serta mengisi tabel pengamatan alat dan
bahan.
I. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan


Hasil pengamatan alat dan bahan labolatorium yang didapat pada saat
praktikum dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1 Hasil Praktikum Pengenalan Alat-Alat Laboratorium

No Gambar Nama Alat Fungsi

1. Rak tabung Sebagai tempat meletakkan


reaksi tabung reaksi.

2. Tabung reaksi Sebagai tempat mereaksikan


bahan kimia dalam skala
kecil.
3. Erlenmeyer Sebagai tempat menampung
larutan.

4. Gelas ukur Sebagai alat ukur volume


cairan.

5. Batang Sebagai pengaduk cairan


pengaduk didalam gelas kimia.

6. Spatula Sebagai alat untuk mengambil


bahan kimia yang berbentuk
padatan.
7. Corong gelas Sebagai alat bantu untuk
memasukkan larutan ke
wadah yang lebih kecil.
Lanjutan tabel 1 Hasil Pratikum Pengenalan Alat-Alat Laboratorium

No Gambar Nama Alat fungsi

8. Botol semprot Sebagai tempat menampung


aquades.

9. Gelas kimia Sebagai penampung sampel/


bahan sementara dan sebagai
penyimpanan zat sementara.
10. Alu dan lumping Sebagai penghalus zat padat.

11. Timbangan Sebagai penimbang zat padat.


digital

12. Sikat tabung Sebagai pembersih tabung


reaksi reaksi.

13. Plat tetes Sebagai tempat untuk


mennyimpan sampel objek
dan untuk mengetahui pH
larutan.
14. Stopwatch Sebagai alat yang digunakan
untuk mengukur lamanya
waktu yang diperlukan dalam
kegiatan.
Tabel 2 Hasil Praktikum Pengenalan Bahan-Bahan Laboratorium.

No. Gambar Nama alat Fungsi


1. Lakmus merah Sebagai indikator untuk
dan lakmus biru mengetahui bahan yang diuji
memiliki sifat asam atau basa.

2. pH indikator Kegunaan pH ini untuk


mengukur/mengetahui pH
suatu larutan.

3. Phenolphthalein Untuk menentukan titik


ekuivalen. Indikator
fenolftalein berubah warna di
sekitar titik ekivalen dan
merupakan indikator yang
sesuai.
4. Metil merah Untuk membedakan antara
larutan asam dengan larutan
netral.

5. Metil orange Digunakan sebagai titrasi


asam.

6. Larutan HCL Untuk keperluan pengaturan


tingkat keasaman atau pH
Lanjutan tabel 2 Hasil Pratikum Pengenalan Bahan- Bahan Laboratorium

No. Gambar Nama Bahan Fungsi

7. NaOH Digunakan secara langsung


untuk mengendalikan tingkat
keasaman atau pH pada
fasilitas pengolahan air atau
water treatment.
8. Gula pasir Sebagai zat terlarut yang akan
diuji sifatnya.

9. Gula merah Sebagai zat terlarut yang akan


diuji sifatnya.

10. Detergen / Sebagai zat terlarut yang akan


sabun diuji sifatnya.

11. Air sulingan Sebagai zat terlarut yang akan


diuji sifatnya.

4.1. Pembahasan
Praktikum ini membahas tentang pengenalan alat dan bahan yang digunakan
pada saat praktikum di Laboratorium Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur. Pada
praktikum ini pemateri menunjukkan beberapa alat dan bahan. Alat yang
digunakan antara lain rak tabung reaksi, tabung reaksi, Erlenmeyer, gelas ukur,
batang pengaduk, spatula, corong gelas, botol semprot, beker gelas, alu dan
lumping, timbangan digital, sikat tabung reaksi, plat tetes, stopwatch dan kaca
arloji. Bahan-bahan yang digunakan untuk praktikum antara lain kertas lakmus
merah dan kertas lakmus biru, pH indikator universal, phenolphthalein, metil
jingga dan metil merah, asam klorida ( HCl), natrium hidroksida ( NaOH), gula
pasir, gula merah, detergen, larutan cuka dan air suling.
4.2.1. Alat- Alat Laboratorium
1. Rak tabung reaksi digunakan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.
2. Tabung reaksi digunakan sebagai tempat mereaksikan bahan kimia
dalam skala kecil.
3. Erlenmeyer digunakam sebagai tempat menampung larutan.
4. Gelas ukur digunakan Sebagai alat ukur volume cairan.
5. Batang pengaduk digunakan sebagai pengaduk cairan didalam gelas
kimia.
6. Spatula digunakan sebagai alat untuk mengambil bahan kimia yang
berbentuk padatan.
7. Corong gelas digunakan sebagai alat bantu untuk memasukkan larutan
ke wadah yang lebih kecil.
8. Botol semprot digunakan sebagai tempat menampung aquades.
9. Gelas kimia digunakan sebagai penampung sampel/ bahan sementara
dan sebagai penyimpanan zat sementara.
10. Alu dan lumping digunakan Sebagai penghalus zat padat.
11. Timbangan digital digunakan sebagai penimbang zat padat.
12. Sikat tabung reaksi digunakan sebagai pembersih tabung reaksi.
13. Plat tetes digunakan sebagai tempat untuk mennyimpan sampel objek
dan untuk mengetahui pH larutan.
14. Stopwatch digunakan sebagai alat yang digunakan untuk mengukur
lamanya waktu yang diperlukan dalam kegiatan.
4.2.1. Bahan-Bahan Yang Digunakan Di Laboratorium
1. Lakmus merah dan lakmus biru digunakan untuk mengetahui bahan
yang diuji memiliki sifat asam atau basa.
2. pH indikator berguna sebagai pengukur pH larutan.
3. Phenolphthalein fungsinya untuk menentukan titik ekuivalen. Indikator
phenolphthalein berubah warna di sekitar titik ekivalen dan merupakan
indikator yang sesuai.
4. Metil merah dan orange digunakan untuk membedakan antara larutan
asam dengan larutan netral.
5. Asam klorida( HCl) digunakan untuk keperluan pengaturan tingkat
keasaman atau pH.
6. Natrium hidroksida (NaOH) digunakan untuk mengendalikan tingkat
keasaman atau pH pada fasilitas pengolahan air atau water treatment.
7. Gula pasir, gula merah, larutan cuka, air suling dan detergen berfungsi
sebagai zat terlarut yang akan diuji sifatnya.
I. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dari praktikum in adalah:
1. Kita perlu mempelajari dan mengenal beberapa alat dan bahan yang
digunakan untuk melakukan praktikum kimia yang ada didalam
laboratorium agar tidak salah dalam menyebutkan dan menggunakannya.
2. Kita dapat mengetahui penggunaan alat dan bahan dengan baik dengan
cara mempelajari semua arahan yang sudah dijelaskan.
3. Kita dapat merngetahui dan mengerti berbagai rumus / lambing untuk
melaksanakan praktikum agar kita tidak salah dalam penggunaannya.
5.2. Saran
Saran saya dalam pelaksaan ini penerangan alat dan bahan beserta
kegunaannya disampaikan dengan sejelas-jelasnya agar dalam praktikum ini tidak
terjadi hal atau kesalahan yang diperbuat mahasiswa dalam praktikum ini.
Mahasiswa juga perlu mempelajari dan mengerti mengenai alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum ini. Selain itu perlu mengertinya mahasiswa dalam
kebersihan yang harus dijaga dalam pelaksanaan praktikum ini. Saya berharap
dengan dilakukannya praktikum secara daring ini mahasiswa mampu memahami
alat dan bahan beserta kegunaan dan fungsinya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Pengelolaan Laboratorium Fisika Sekolah Menengah Atas.


Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah;
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Decaprio Richard, Tips mengelola lab sekolah, (Jogyakarta : Diva Press, 2013) h
16

Depdiknas, SPTK-21, (Jakarta: Depdiknas, 2002) h. 12

Emha, H., Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah, Bandung: PT. Remaja


Rosda Karya, 2002.

https://indomaterikuliah.blogspot.com/2016/03/defenisi-penggolongan-dan-
fungsi.html?m=1 diakses 20 November 2020

Sukarso. 2005. Pengertian dan FungsiLaboratorium.


Online http://wanmustafa.wordpress.com/2011/06/12/pengertian-
dan- fungsi-laboratorium/, diakses pada tanggal 21 November 2020.

Wanmustafa,2011. Pengetahuan dan fungsi laboratorium.


https://www.google.co.id/amp/s/wanmustafa.wordpress.com/2011/06/12/
pengertian-dan-fungsi-laboratorium/amp/ diakses 20 November 2020

Anda mungkin juga menyukai