PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Untuk mengetahui nama, fungsi dan cara kerja dari alat-alat laboratorium
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3
BAB IV
4.1. Hasil
No Gambar Nama/Kegunaan
1. Gelas kimia, sebagai tempat
larutan, memanaskan larutan,
menguapkan larutan.
4
4. Botol semprot, untuk membilas
tabung erlenmeyer, beaker,
ujung buret dan sebagainya.
5
8. Erlenmeyer, untuk mencampur,
mengukur, dan menyimpan
cairan.
6
11. Statif, menegakkan corong,
buret dan alat lainnya.
7
15. Pipet volume, untuk mengambil
larutan dengan volume tertentu
sesuai label yang tertera
8
4.2. Pembahasan
Pipet , ada beberapa macam pipet yaitu ; pipet gondok, pipet inidibagian
tengah ada bagian yang membesar (gondok) ujungnya runcing dandigunakan
untuk mengambil larutan dengan volume tertentu, serta ukurannyabermacam-
macam, berbeda dengan pipet gondok , pipet ini semua bagiannyasama,
digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu, jugamempunyai
ukuran yang berbeda. Ketelitian lebih rendah dari pipet gondok.Pipet tetes, pipet
ini tidak mempunyai ukuran volume atau skala lainnya.Digunakan untuk
memindahkan sedikitnya zat cairan/larutan yang tidak memerlukkan ketelitian
9
tinggi atau untuk mengambil cairan diatas endapandari dalam tabung atau tabung
sentrifuge (Tim Mata Kuliah Kimia Dasar, 2011)
Rak tabung reaksi adalah sebagai wadah meletakan tabung reaksi saat
praktikum mereaksikan bahan kimia. Rak Tabung Reaksi ada yang terdiri dari 6
lubang dan juga ada yang terdiri dari 12 lubang. Rak Tabung Reaksi biasanya
terbuat dari kayu, ada juga dari stainless steel. Ukuran dan kapasitas bermacam-
macam pada diameter tabung reaksi tergantung keperluannya.
10
tepat pH meter harus dikalibrasi sebelum setiap pengukuran. Untuk penggunaan
kalibrasi normal harus dilakukan pada awal setiap hari.
Alat pencapit tabung reaksi Pemegang tabung reaksi dan rak tabung reaksi
gunanya untuk memegang tabung misalnya waktu pemanasan
Buret adalah salah satu alat laboratorium kaca atau Glassware yang
berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian
bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam
eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret
sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan 0,05 cm3.
Statif bersama klem buret untuk menegakkkan corong dan buret terbuat
dari besi atau baja.
11
Batang pengaduk merupakan sebuah peralatan laboratorium yang
digunakan untuk mencampur bahan kimia dan cairan untuk keperluan
laboratorium. Biasanya terbuat dari kaca pejal, dengan dengan ukuran hampir
sama dengan sedotan minum, hanya sedikit lebih panjang dan ujungnya
membulat.
Spatula besi Alat ini juga dapat digunakan untuk mengaduk dalam
pembuatan larutan kecuali larutan asam. Berasal dari sebatang kaca yang
berdiameter 4 mm, dipotong menurut panjang yang sesuai dan ujung – ujungnya
dibulatkan dengan nyala Bunsen. Batang itu panjangnya seharusnya 20 cm untuk
digunakan pada tabung reaksi dan 8 – 10 cm untuk pinggan dan gelas piala kecil.
Pipa kaca berongga tidak boleh digunakan sebagai batang pengaduk.
Bulb pipet ada yang menyebut dengan istilah karet penghisap bahkan ada
yang menyebutkan dengan istilah filler saja. Rubber bulb adalah alat bantu yang
berfungsi untuk meneyedot larutan. Rubber bulb akan sangat dibutuhkan pada
saat mengambil larutan pekat atau larutan yang berbahaya / beracun. Rubber
bulb akan berguna apabila keberadaannya dikombinasikan dengan alat ukur
berupa pipet, baik pipet ukur maupun pipet gondok atau pipet volume. Rubber
bulb diapasang pada pangkal pipet ukur maupun pipet volume.
Neraca analitik adalah jenis neraca yang dirancang untuk mengukur massa
kecil dalam rentang sub-miligram. Piringan pengukur neraca analitik (0,1 mg atau
lebih baik) berada dalam kotak transparan berpintu sehingga tidak berdebu dan
angin di dalam ruangan tidak mempengaruhi operasional penimbangan. Ruang
bertutup ini sering disebut dengan pelindung angin. Sampel yang akan ditimbang
harus berada pada temperatur ruangan untuk mencegah konveksi alami dari
pembentukan aliran udara di dalam ruang neraca yang dapat menyebabkan galat
pembacaan.
12
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Puspita, Rohima, 2009. Alam Sekitar IPA Terpadu : untuk SMP/MTs Kelas
Ginting. 2009. Kimia Universitas Asas dan Struktur, hlm 325 dan 331. Binarupa
Aksara. Jakarta.
Tim Mata Kuliah Kimia Dasar, 2011, Penuntun Praktikum Kimia dasar,
Universits Tadulako, Palu.
14