NPM : 216201516041
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktikum
B. Teori Dasar
Peralatan laboratorium, secara umum terdiri dari alat-alat pemanasan, alat-alat gelas dan
alat-alat penunjang lainnya.
Alat-alat pemanasan :
□ Pembakar gas (gas burner), dipergunakan untuk pemanasan secara langsung.
□ Kaki tiga, dipergunakan sebagai tungku ; di atasnya terletak wadah bahan–bahan yang
dipanaskan dan diantara ketiga kakinya merupakan tempat api untuk pemanasan.
□ Segi tiga, dipergunakan sebagai alat penopang wadah bahan-bahan yang dipanaskan
diatas kaki tiga, terutama cawan porselin.
□ Kasa, dipergunakan sebagai alat perata panas, sehingga pemanasan za-zat dalam
wadah akan menyeluruh.
□ Gegep, dipergunakan sebagai alat bantu untuk mengambil alat-alat yang sukar atau
tidak boleh diambil dengan tangan.
□ Panangas air, dipergunakan untuk pemanasan suatu zat dengan menggunakan uap air.
□ Cawan porselin (crucible), dipergunakan untuk mereaksikan zat dalam temperatur
tinggi, mengabukan kertas saring, dll.
□ Pinggan porselin (evaporating disk), dipergunakan untuk menguapkan larutan
sehingga lebih pekat atau menjadi kering; mengkristalkan zat untuk sublimasi zat.
Alat-alat gelas :
□ Gelas wadah, terdiri dari macam-macam botol dengan berbagai macam tutup. Pada
waktu menuang cairan dari botol, tutup jangan ditaruh di meja, kecuali kalau dapat
ditaruh terbalik (bagian yang basah mengarah ke atas).
□ Alat-alat untuk mereaksikan zat, terdiri dari :
1. Tabung reaksi, dipergunakan untuk mereaksikan cairan yang jumlahnya sedikit,
kadang-kadang perlu dikocok. Pengocokan dilakukan ke samping bukan ke atas atau
ke bawah. Tabung jangan diisi lebih dari setengah dan jika perlu pemanasan harus
dilakukan dengan hati-hati, sebab mudah sekali menimbulkan kecelakaan. Tabung
dipegang miring, diarahkan berlawanan dengan muka, digerakkan bolak balik sambil
diputar-putar
2. Gelas piala, dipergunakan untuk mereaksikan cairan dalam jumlah yang banyak untuk
memanaskan atau memasak cairan yang banyak, membuat endapan yang banyak dan
perlu disaring. Jika memasak cairan, gelas piala ditutup dengan gelas arloji. Cairan
diaduk dengan pengaduk kaca.
3. Labu Erlenmeyer, dipergunakan terutama untuk titrasi. Cairan dikocok dengan
memutar atau mempergunakan pengocok listrik/magnit. Kegunaan lainnya sama
seperti gelas piala hanya tidak untuk membuat endapan yang perlu disaring
A. Hasil Praktikum
B. Pembahasan
Secara sempit laboratorium diartikan sebagai ruangan yang dibatasi oleh dinding
yang di dalamnya terdapat alat-alat dan bahan-bahan beraneka ragam yang dapat digunakan
untuk melakukan eksperimen (Subiyanto, 1998 : 79). Sudaryanto (1998 : 2) mendefinisikan
laboratorium sebagai salah satu sarana pendidikan IPA, sebagai tempat peserta didik
berlatih dan kontak dengan objek yang dipelajari secara langsung, baik melalui pengamatan
maupun percobaan. Secara lebih umum laboratorium diartikan sebagai suatu tempat
dilakukannya percobaan dan penelitian (Depdikbud, 1994 : 7).
Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat, berikut akan
diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat yang ada di laboratorium berdasarkan
kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses yang dilakukan dalam
percobaan kimia ini. Alat-alat pemanasan terdiri atas pembakar gas, pembakar spiritus,
pemanas mantel, kompor listrik, kaki tiga, kasa, gelas beker, tabung reaksi, labu didih,
penjepit. Untuk alat-alat penimbangan terdiri atas labu ukur, labu erlemeyer, pipet
gondok,gelas beker. Dan terakhir untuk alat titrasi terdiri atas statip, buret, labu erlenmeyer
dancorong. Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif,
yaitu:Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-
alatyang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat
yangtidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas.
Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat
berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan
apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium
untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi
dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum
pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering
digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2010).
Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja dalam
melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar
mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat
dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun praktikum terutama dalam proses praktikum
kimia banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing
didalam bidang keilmuan atau pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan
sekali alat-alat laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam
prosedurpemakaiannya maka diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar
pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan
benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit mungkin hal ini penting
agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar, data–data yang tepat akan
meningkatkan kualitas penelitian seseorang (Hokayuruke, 2013).
Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum karena tidak mungkin semua fungsi
diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam
memahami alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat diurut sesuai dengan abjad. Agar
supaya alat-alat laboratorium dapat digunakan dalam waktu relatif lama dalam keadaan
baik, perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai (Koesmadja, 2006).
BAB IV
KESIMPULAN
Ginting. 2009. Kimia Universitas Asas dan Struktur, hlm 325 dan 331. Binarupa Aksara.
Jakarta.
Hokayuruke, 2013. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri. Fakultas Pertanian .
Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Jalip, Ikna Suyatna dan Astri Zulfa. 2018. Penuntun Praktikum. Jakarta: Universitas
Nasional.
Koesmadja, 2006. Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta.
Poltekes Denpasar. Laboratorium Kimia. Diakses pada 10 Oktober 2021, dari
http://www.poltekkes-denpasar.ac.id/kesehatanlingkungan/laboratorium-kimia-2/
Subiyanto. (1998). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Depdikbud.