Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI

PERCOBAAN 1

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

KELOMPOK 4 :

1. ROHAYATI (E19135)

2. RINA MARATUS SHOLEHAH (E19165)

3. TRIKA OKTAVIANTO (E19157)

4. RIRIH FEBRIANA KUSUMA (E19143)

5. RATNA RAHMAWATI (E19055)

POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA

PRODI D III FARMASI

SURAKARTA

2019
PERCOBAAN 1

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

A. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium.
2. Mahasiswa mampu menggunakan alat-alat laboratorium dengan benar.

B. LANDASAN TEORI

Alat-alat laboratorium merupakan alat yang dibutuhkan dalam proses


praktikum maupun penilitian. Keterampilan bekerja di laboratorium maupun dunia
kerja dapat diperoleh melalui kegiatan praktikum. Sebelum memulai praktikum,
seorang praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja alat-alat di
laboratorium beserta fungsinya agar dapat terhindar dari kecelakaan dan bahaya,
serta terhindar dari gagalnya percobaan.

Pengenalan alat-alat laboratorium meliputi nama alat, memahami bentuk alat,


fungsi alat, serta cara kerja dari alat-alat tersebut. Alat-alat laboratorium dirancang
dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang
sangat spesifik.

Alat-alat laboratorium yang digunakan dalam percobaan bermacam-macam,


diantaranya alat pemanas yang terdiri dari pembakar gas, kaki tiga, kasa, pemanas
air, serta alat-alat porselin (cawan porselin dan piggan porselin). Selain itu juga
digunakan alat-alat gelas. Sebelum digunakan alat-alat gelas harus diperiksa dan
kemudian dibersihkan. Alat-alat gelas diantaranya gelas wadah, sedangkan untuk
mereaksikan zat digunakan gelas ukur, labu ukur (labu takar), pipet ukur (pipet
gondok dan pipet mohr), dan buret. Terdapat alat-alat lainnya seperti pengaduk
gelas, erlemeyer, corong, botol semprot, kertas saring, timbangan dan lain-lain.
Alat-alat gelas ini juga memiliki kegunaan dan fungsi masing-masing yang berguna
untuk memudahkan praktikan dalam melaksanakan praktikum (Subroto, 2000).

Analisis tidak boleh digunakan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat kaca
yang tampaknya bersih belum tentu bersih dari sudut pandang seorang analisis.
Permukaan yang tampaknya tak ada kotoran sering masih tercemari oleh lapisan
tipis tak tampak yang berminyak. Bila air dituangkan dari dalam suatu wadah yang
tercemar, air tidak terbuang secara seragam dari permukaan kaca, tetapi
menyisakan tetesan yang kecil dan merepotkan, atau kadang-kadang mustahil untuk
dipulihkan. Alat kaca yang bisa dimasuki sikat seperti bekker dan erlemeyer paling
baik dibersihkan dengan sabun atau detergen sintetik. Pipet, buret, atau labu
volumetri mungkin memerlukan larutan detergen panas untuk bisa benar-benar
bersih. Jika permukaan kaca itu masih membuang airnya secara seragam, mungkin
perlu digunakan larutan pembersih yang sifat oksidasi kuatnya dapat memastikan
kebersihan permukaan kaca keseluruhan. Setelah dibersihkan, alat itu hendaknya
dibilas beberapa kali dengan air kran, kemudian dengan sedikit air suling, dan
akhirnya mengering sendiri (Day dan Underwood, 1999).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat-alat yang digunakan antara lain :
- Labu erlemeyer - Corong pisah
- Labu takar - Pembakar spirtus
- Tabung reaksi - Kaki tiga dan kasa
- Gelas kimia - Batang pengaduk
- Gelas ukur - Statif dan klem
- Gelas arloji - Kertas saring
- Pipet tetes - Rak tabung reaksi
- Pipet volume - Sendok tanduk
- Pipet gondok - Penjepit tabung reaksi
- Botol semprot - Hot plate
- Burret - Desikator
- Cawan penguap - Neraca analitik
- Lumpang dan alu - Lemari asam
- Spatula - Bola hisap karet
- Termometer - Glassfirn
- Corong - Plat tetes

2. Bahan yang digunakan:


- Aquadest
- Padatan NaCl
- Larutan CaCO3
- Larutan HCL
D. CARA KERJA
1. Memperhatikan penjelasan dosen atau asisten praktikum mengenai alat-alat
laboratorium dan fungsinya.
2. Praktikum pendahuluan :
2.1. Penimbangan NaCL padat
a. Menyiapkan padatan NaCL
b. Menghidupkan neraca analitik, lalu menempatkan gelas arloji pada
timbangan.
c. Timbangan dikalibrasi sampai monitor menunjukkan angka 0.
d. Mengambil sedikit demi sedikit padatan NaCL menggunakan spatula,
kemudian menimbang NaCL sebanyak 0,29 gram.
e. Membersihkan timbangan apabila ada bahan yang tercecer.
f. Mematikan timbangan analitik.
2.2. Pembuatan larutan NaCL
a. Menyiapkan NaCl sebanyak 0,29 gram.
b. Memasukan padatan NaCL dalam gelas kimia, kemudian dicampur
dengan sedikit aquadest dan diaduk hingga larut sempurna.
c. Larutan NaCL dimasukan ke dalam labu takar 50 mL, kemudian secara
perlahan-lahan ditambah dengan aquadest melalui dinding labu takar
sampai tanda batas dengan miniskus cekung.
d. Labu takar ditutup dan dikocok-kocok agar larutan homogen.
2.3. Pengenceran larutan HCL 0,1 M
a. Menyiapkan larutan HCL 0,1 M
b. Mengambil larutan sebanyak 5 mL dengan pipet gondok
c. Larutan dimasukan ke dalam labu takar 50 mL
d. Menambahkan aquadest sampai tanda batas labu takar
e. Larutan diencerkan dengan cara labu takar dikocok sampai tercampur
homogen.
2.5. Penyaringan larutan.
a. Memotong kertas saring berbentuk bulat.
b. Kertas saring dilipat menjadi ¼ lingkaran, kemudian dilipat lagi 2-3
kali dan diletakkan di dalam mulut corong.
c. Pingir-pinggir kertas saring di mulut corong dibasahi dengan aquadest
agas kertas saring melekat pada dinding corong.
d. Menuangkan larutan CaCO3 yang sudah bercampur dengan aquadest
melalui corong yang sudah dilapisi oleh kertas saring.
e. Mengamati endapan dikertas saring, mengambil endapan dengan
spatula.
E. DATA PENGAMATAN
1. Nama Alat dan fungsinya

No Nama Alat Gambar Kegunaan


1. Batang Untuk mencampur larutan.
pengaduk
Untuk membantu dekantasi larutan dari
suatu wadah ke wadah lain sementara
padatan tetap tertinggal di wadah asal

2. Bola hisap Untuk membantu proses pengambilan


karet cairan, terbuat dari karet yang disertai
dengan tanda untuk menyedot cairan
(suction), mengambil udara (aspirate)
dan mengosongkan (empty)

3. Botol Sebagai wadah aquades yang


semprot digunakan untuk mencuci peralatan lab
dan untuk pembuatan larutan.
4. Buret Digunakan untuk titrasi dengan presisi
tinggi, atau bisa juga untuk mengukur
volume suatu larutan

5. Cawan  Untuk menimbang sediaan cair ,


penguapan untuk menguapkan atau
mengeringkan cairan.

 Untuk meleburkan atau


mencampurkan lebih dari 1 bahan.

6. Corong  Untuk memindah / memasukkan


larutan ke wadah / tempat yang
mempunyai dimensi pemasukkan
sampel bahan kecil.

 Sebagai alat bantu dalam melakukan


penyaringan, yaitu sebagai tempat
meletakkan kertas saring

7. Corong Digunakan dalam ekstraksi bahan


pisah cairan untuk proses memisahkan
dengan beberapa komponen dalam
campuran antara dua fase dengan
kepadatan yang berbeda.
8. Desikator  Untuk mendinginkan sampel yang
telah dipanaskan dalam oven/tanur.

 Untuk menyerap kadar air dalam


sampel. Di dalamnya terdapat silica
gel yang berfungsi menyerap air.

9. Gelas arloji Sebagai wadah untuk menimbang


bahan kimia padat.

10. Gelas kimia  Sebagai wadah untuk menampung


bahan kimia yang cair/padat.

 Sebagai tempat untuk


mencampurkan bahan kimia padat
dan cair.

 Sebagai wadah untuk memanaskan


sampel dengan hotplate.
11. Gelas ukur Alat untuk mengukur volume larutan

12. Glass firn Untuk membantu pipet ukur dalam


menyedot cairan.

13. Hot plate Alat yang digunakan sebagai pemanas


di laboratorium. Pemanas ini
digunakan untuk memanaskan sampel
atau campuran yang wadahnya gelas
kimia/erlenmeyer.

Hotplate biasanya dilengkapi dengan


magnetic stirrer yang berfungsi untuk
mengaduk dengan stirer magnet.

14. Kaki tiga Kaki tiga merupakan alat yang


dan kasa digunakan untuk menyangga kasa,
dalam proses pemanasan sampel
menggunakan pembakar spiritus.

Kasa adalah alat yang digunakan untuk


melapisi gelas kimia dan erlenmeyer
dalam proses pemanasan
menggunakan hotplate di lab. kimia.

15. Kertas Alat yang digunakan dalam proses


saring penyaringan/filtrasi.

16. Labu Untuk mencampur, mengukur dan


erlemeyer menyimpan cairan.

17. Labu takar Untuk mengencerkan larutan hingga


mencapai volume tertentu
18. Lemari  Sebagai perantara untuk
asam memindahkan bahan kimia asam
konsentrasi tinggi.

 Tempat reaksi kimia yang


menggunakan bahan-bahan yang
mudah menguap dan gas yang
berbahaya.

 Tempat menyimpan bahan-bahan


kimia asam tinggi.

19. Lumpang untuk menghancurkan atau


dan alu menghaluskan suatu bahan atau zat
yang masih bersifat padat atau kristal.

20. Neraca Untuk mengukur massa kecil dalam


analitik subb milligram.
21. Pembakar untuk memanaskan sampel
spirtus

22. Penjepit untuk menjepit tabung reaksi disaat


tabung proses pemanasan. Atau bisa juga
reaksi digunakan untuk mengambil kertas
saring dan benda-benda lab lain disaat
kondisi alat tersebut panas.
23. Pipet untuk mengambil larutan dengan
gondok volume tertentu sesuai dengan ukuran
pipet gondok.

24. Pipet tetes memindahkan cairan dalam jumlah


yang sangat kecil yaitu berupa tetesan.
25. Pipet untuk mengambil larutan dalam jumlah
volume TERTENTU dengan TEPAT

26. Plat tetes Sebagai tempat penguji keasaman


suatu larutan atau mereaksikan larutan.

27. Rak tabung sebagai tempat menyimpan tabung


reaksi reaksi, mengeringkan dan menjaga
tabung reaksi agar tidak berjamur.

28. Sendok Untuk mengambil bahan berbentuk


tanduk serbuk

29. Spatula alat untuk mengambil obyek


30. Statif dan Statif untuk menegakkan corong atau
klem buret

Klem Memegang buret yang digunakan


untuk titras

31. Tabung Untuk mencampur, menampung dan


reaksi memanaskan bahan-bahan kimia cair
atau padat, utamanya untuk uji
kualitatif

32. Termometer Untuk mengukur suhu (temperatur),


ataupun perubahan suhu

2. Penimbangan massa NaCl sebanyak 0.29 gram


3. Pembuatan larutan NaCl.

4. Pengambilan larutan HCL 0,1 M

5. Pengenceran larutan HCl 0.1 M


6. Penyaringan CaCO3

7. Endapan CaCO3
8. Hasil ketiga percobaan

F. ANALISI DATA

Penimbangan NaCL padat secara tepat mengalami kesulitan, sehingga hanya


dapat tertimbang dengan bobot 0.29 gram
G. PEMBAHASAN
Klasifikasi alat laboratorium :
1. Alat ukur : Alat yang digunakan untuk mengukur massa, volume suatu zat atau
cairan. Yang termasuk alat ukur yaitu
- gelas kimia
- pipet gondok
- gelas ukur
- neraca analitik
- buret
- pipet volume
- pipet tetes
2. Alat pereaksi : Alat yang digunakan untuk mereaksikan suatu zat, antara lain
labu takar( labu ukur) & labu erlenmeyer.
3. Penyimpanan : lemari asam dan rak tabung reaksi
4. Pemanas, antara lain hot plate, cawan penguap, pembakar spiritus
5. Pemisah : corong pisah
6. Analisis : plat tetes
7. Penunjang :
- batang pengaduk
- botol semprot
- corong
- kaki tiga dan kasa
- desikator
- gelas arloji
- glass firn
- lumpang alu
- penjepit

Dalam penimbangan NaCl padat, kita perlu menimbang dengan tepat dengan
cara, timbangan kita kalibrasi sampai monitor menunjuk angka 0 kemudian ditera
dalam percobaan ini kita menimbang padatan NaCl dengan massa 0.29 gram
dengan mengunakan gelas arloji
Selanjutnya kita melarutkan padatan NaCl dengan cara memasukkan padatan
NaCl ke dalam gelas kimia kita campurkan dengan sedikit aquades terus aduk
hingga larut sempurna, kemudian kita masukkan kedalam labu takar 50 ml secara
perlahan - lahan tambahkan aqguades melalui dinding labi takar sampai tanda batas,
labu takar kita tutup dan dikcok secara perlahan - lahan.
Proses pengenceran larutan HCl, kita harus mengunakan alat pelindung diri
yaitu masker dan sarung tangan karena HCl bersifat asam kuat dan apabila kita
menghirup sejumlah kecil dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Kita
melakukan pengenceran HCl pekat dengan cara mengambil HCl mengunakan pipet
gondok didalam lemari asam, kemudian kita masukkan ke dalam labu takar 50 ml
terus ditambahkan aquades sampai batas lbu takar dikocok sampai tercampur
homogen.
Proses terakhir dalam percobaan 1 adalah proses penyaringan CaCO3 dengan
mengunakan kertas saring.kertas saring kita potong berbentuk bulat kemudian kita
lipat menjadi 1/4 lingkaran, kemudian dilipat lagi 2- 3 kali selanjutnya kita letakkan
didalam mulut corong.didalam.mulut corong pinggir kertas saring kita basahi
dengan aquades agar kertas saring bisa melekat pada dinding corong.
Kita mengunakan kertas saring karena fungsi dari kertas saring adalah untuk
memisahkan antara cairan dengan partikel suspensi atau bisa juga
untuk.memisahkan antara zat padat dengan zat terlarut dengan tujuan
untuk.mengeringkan zat tersebut.
Kertas saring merupakan kertas yang sifatnya semi permeable meskipun
dipotong kecil dapat menyerap volume yang signifikan dari cairan.
Fungsi dari setiap langkah penyaringan kertas saring dipotong secara bulat agar
bisa masuk kedalam corong dan dibasahi dengan aquades agar kertas saring bisa
melekat pada dinding corong.
Faktor terpenting juga dari penyaringan adalah dari kertas saringnya juga
karena kertas saring harus memiliki kekuatan basah, porositas, retensi partikel, laju
alir , efisiensi,dan kapasitas dengan filtrasi volume partikel yang terperangkap.

H. KESIMPULAN

Dalam semua proses kegiatan percobaan kita harus melakukan penimbangan,


pelarutan, pengenceran dan penyaringan dengan tepat .

Anda mungkin juga menyukai