Anda di halaman 1dari 7

POLITEKNIK IND NUSA SURAKARTA


TERAKREDITASI
SK. MENDIKNAS No. : 158 / D / O / 2002
Kampus 1 : Jl. KH. Samanhudi No. 31 Mangkuyudan Solo, Telp. / Fax. ( 0271) 743479
Kampus 2 : Jl. Palem No.8, Cemani,Grogol,Sukoharjo,Telp. (0271) 7464173
E-Mail : polinus@poltekindonusa.ac.id, Website : http://www.poltekindonusa.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Mata Kuliah : Farmakognosi 1 SKS/Semester :1SKS /1


Hari / Tanggal : Sabtu, 22 Februari 2020 Waktu / Sifat : - / open book
Program Studi : FARMASI Dosen : Iin Suhesti, M.Farm.

Petunjuk Umum: NAMA : Trika Oktavianto


• Berdoa sebelum dan sesudah mengerjakan. NIM : E19157

• Isilah identitas diri yang telah disediakan.


• Jawaban ditulis pada lembar yang sudah disediakan.
• Kerjakan dahulu soal yang dianggap mudah.
• Tidak diperbolehkan bekerjasama dalam bentuk apapun.

Soal Essay
1. Pilihlah 1 jenis tumbuhan, lalu uraikan proses berikut secara singkat dan jelas: (20
poin)
A. Klasifikasi tanaman teh :
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Infra Kindom : Sterptophyta
Super Devisi : Embryophyta
Devisi : Tracheophyta
Sub Devisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super Ordo : Asteranae
Ordo : Ericales
Famili : Theaceae
Genus : Camellia L
Spesies : Camellia sinensis (L.) Kuntze

B. Tempat tumbuh :
Tanaman teh karena berasal dari sub tropis,makacocok ditanam di
daerahpegunungan.
C. Budidaya tanaman :
Tanaman teh dapat diperbanyak secara generative dengan bahan tanam asal
biji, dan juga secara vegetative dengan bahan tanaman asal setek berupa klon.
D. Cara panen :
Cara panen dengan cara pemetikan pada pucuk tanaman teh yang memenuhi
syarat-syarat pengolahan’
E. Cara pembuatan simplisia :
Daun teh yang dipetik, awal mula melewati proses pelayuan fungsi dari proses
pelayuan ini adalah untuk menghilangkan kadar air sampai dengan 48%.
Daun-daun teh yang sudah layu kemudian dimasukan kedalam gentong dan
diangkut menggunakan monorel ke tempat proses berikutnya. Dari monorel
daun-daun dimasukan ke mesin penggilingan. Setelah digiling, daun teh
dibawa ketempat untuk mengayak. Proses untuk mengayak ini terjadi beberapa
kali dengan hasil hitungan berdasarkan jumlah mengayak: bubuk 1, bubuk 2,
bubuk 3, bubuk 4, dan badag. Sementara itu hasil ayakan terakhir yaitu badag
tidak melewati proses fermentasi. Badag dan bubuk-bubuk yang telah
melewati proses fermentasi kemudian dibawa ke ruangan berikutnya untuk
dikeringkan. Bahan bakar untuk proses pengeringan ini adalah kayu dan batok
kelapa untuk rasa yang lebih enak. Usai dikeringkan, daun dibawa ke ruangan
sortasi. Ada 3 jenis pekerjaan yang dilakukan diruangan sortasi. pertama,
memisahkan daun teh yang berwarna hitam dan yang berwarna merah dengan
menggunakan alat yang disebut Vibro. Kedua, memisahkan ukuran besar dan
ukuran kecil. Setelah semua proses selesai dikerjakan maka teh harus diperiksa
dahulu (quality control). Bila daun tersebut memenuhi standar maka akan
dikemas ditempat penyimpanan sementara (disimpan didalam tong plastik
berukuran besar)

F. Teknologi Pasca Panen.


Saat ini pucuk teh sesuai dengan pasaran ada yang dibuat teh hitam, teh hijau,
teh oolong dan teh wangi. Selain itu cita rasa teh juga disajikan dalam berbagai
produk kemasan dan minuman langsung.

2. Sebutkan dan jelaskan proses pembuatan ekstrak (10 poin)


Prosedur pembuatan ekstrak

a. Pembuatan serbuk simplisia,untuk memperluas permukaan simplisia yang


kontak dengan cairan penyari. Proses penyerbukan dilakukan sampai derajat
kehalusan serbuk yang optimal
b. Pemilihan pelarut atau cairan penyari, pelarut menentukan senyawa kimia
yang akan terekstrasi dan berada dalam ekstrak. Dengan diketahuinya
senyawa kimia yang akan diekstraksi atau yang diduga berkhasiat akan
memudahkan proses pemilihan cairan penyari.

c. Proses ekstraksi atau pemilihan cara ekstraksi, cara ekstraksi yang dipilih
akan ikut menentukan kualitas yang diperoleh. Dalam memilih cara ekstraksi
harus diperhatikan prinsip ekstraksi yaitu menyari senyawa aktifsebanyak-
banyaknya dan secepat-cepatnya hingga diperoleh efisiensi ekstraksi.

d. Separasi /pemisahan dan pemurnian, bertujuan untuk meningkatkan kadar


senyawa aktifnya. Separasi dapat dilakukan dengan cara
dekantasi,penyaringan,sentrifugasi,destilasi. Pemurnian ekstrak dapat
dilakukan dengan cara mengekstraksi zat-zat yang tidak diinginkan dalam
ekstrak akan terpisah dari zat-zat yang diinginkan

e. Pemurnian /pemekatan,merupakan proses meningkatkan jumlah zat terlarut


dalam ekstrak dengan cara mengurangi jumlah pelarutnya dengan cara
penguapan tetapi tidak sampai kering

f. Pengeringan ekstrak,dilakukan untuk membuat sediaan padat seperti


tablet,pil,kapsul,pil. Pengeringan dapat dilakukan dengan penambahan bahan
tambahan atau tanpa penambahan bahan tambahan.

3. Jelaskan perbedaan antara parameter spesifik dan non spesifik ekstrak (10 poin)
Parameter spesifik adalah aspek kandungan kimia kualitatif dan aspek
kuantitatif kadar senyawa kimia yang bertanggungjawab langsung terhadap
aktivitas farmakologis tertentu, seperti : Parameter Identitas Ekstrak, Parameter
Organoleptik Ekstrak, Parameter senyawa terlarut dalam pelarut tertentu, Uji
Kandungan Kimia Ekstrak.
Sedangkan Parameter non spesifik adalah segala aspek yang tidak terkait
dengan aktivitas farmakologis secara langsung namun mempengaruhi aspek
keamanan dan stabilitas ekstrak dan sediaan yang dihasilkan. Seperti : parameter
kadar air, parameter kadar abu, parameter kadar abu tidak larut asam, parameter
cemaran logam berat, parameter cemaran aflatoksin, parameter cemaran mikroba.

4. Pada isolasi piperin digunakan Piperis nigri fructus sebanyak 175 g, setelah
melalui proses isolasi kemudian didapatkan kristal piperin. Kristal selanjutnya
ditimbang dengan kertas saring yang mempunyai berat 2,50 g, sementara berat
kertas saring dan kristal piperin adalah 17,50 g.
a. Hitung rendemen dari piperin! (10 poin)
Bobot simplisia (Piperis nigri fructus) = 175 g
Berat kertas saring = 2,5 g
Berat kertas saring + ekstrak (kristal piperin) = 17,50 g
Bobot ekstrak = 17,5 g – 2,5 g = 15 g
Bobot ekstrak
𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 =  100 
Bobot simplisia
15
𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 =  100 
175
𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 8,57 %
Jadi rendemen dari piperin adalah 8,57 %

b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rendemen dan jelaskan factor apa saja
yang dapat mempengaruhi hasil rendemen dari suatu ekstrak! (10 poin)

Rendemen adalah perbandingan jumlah (kuantitas) ekstrak yang dihasilkan


dari ekstraksi tanaman

Faktor yang berpengaruh pada rendemen :

1. Perlakuan pendahuluan, meliputi pengecilan ukuran dan bahan yang akan


diekstraksi. Semakin kecil ukuran partikel bahan maka semakin besar
luas kontak antara padatan dan pelarut, maka proses ekstraksi lebih cepat
dan banyak yang terekstraksi sehingga memperbesar nilai rendemaen.
Pengeringan bahan untuk penguapan air dari bahan baku dan
mempermudah proses pengecilan ukuran dan meningkatkan mutu ekstrak
serta memperbesar rendemen

2. Temperatur, apabila suhu yang digunakan tidak pas/cocok maka akan


merusak zat berkhasiat dari ekstrak, kerusakan ini menyebabkan nilai
rendemen kecil.

3. Faktor pengadukan, untuk mempercepat pelarutan dan meningkatkan laju


difusi solute,serta dapat mempercepat kontak bahan dengan pelarut
sehingga banyak zat yang terekstraksi maka nilai rendemen pun besar.

4. Pemilihan pelarut, pelarut harus mampu melarutkan komponen yang


diinginkan sebanyak mungkin dan sesedikit mungkin melarutakan bahan
kotor. Pelarut bersifat inert terhadap bahan baku sehingga tidak bereaksi
dengan komponen yang akan diekstrak. Semakin banyak komponen yang
larut maka nilai rendemen menjadi besar.
5. Perhatikan hasil KLT dibawah ini! Dan jawab pertanyaan berikut: (Lihat
Farmakope Herbal Indonesia) (20 poin)

a. Fase gerak : kloroform P, aseton P, asam formiat P (10 :2:1 )

b. Fase diam : silica gel GF 254

c. Larutan uji : 1% dalam etanol P,

d. Larutan pembanding : kuersetin 0,1% dalam etanol P

e. Deteksi : alumunium klorida

6. Suatu simplisia daun jambu biji (Psidium guajava L.) basah ditimbang sebanyak
1.000 g, kemudian dilakukan pengeringan menggunakan oven pada suhu 60oC
selama 15, 30, 45, 60 dan 90 menit, diperoleh bobot secara berturut-turut adalah
500, 450, 400, 350, dan 250 g.
a. Hitunglah nilai % LOD dari masing-masing waktu diatas! (10 poin)

Bobot simplisia basah (daun jambu biji) = 1000 g


Bobot simplisia kering menit ke 15 = 500 g
Rumus :
(Bobot simplisia basah – Bobot simplisa kering)
% 𝐿𝑂𝐷 = 100 %
Bobot simplisia basah
(1000 – 500)
% 𝐿𝑂𝐷 = 100 % = 50 %
1000
Bobot simplisia kering menit ke 30 = 450 g
(1000 – 450)
% 𝐿𝑂𝐷 = 100 % = 55 %
1000
Bobot simplisia kering menit ke 45 = 400 g
(1000 – 400)
% 𝐿𝑂𝐷 = 100 % = 60 %
1000
Bobot simplisia kering menit ke 60 = 350 g
(1000 – 350)
% 𝐿𝑂𝐷 = 100 % = 70 %
1000
Bobot simplisia kering menit ke 90 = 250 g
(1000 – 250)
% 𝐿𝑂𝐷 = 100 % = 75 %
1000

b. Buatlah kurva hubungan antara waktu pengeringan dengan nilai % LOD! (10
poin)

Waktu
LOD ( % )
( Menit )
0 0
15 50
30 55
45 60
60 70
90 75

Kurva LOD Vs Waktu


80
70
75
60 70
L
60
O 50 55
D 40 50
30
% 20
10
0
0 15 30 45 60 75 90
Waktu ( Menit )

Dikoreksi Oleh : Tanggal TandaTangan

Umi Nafisah, M.M., M.Sc., Apt

Anda mungkin juga menyukai