PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Mengetahui dan menguasai cara mengisolasi golongan senyawa flavonoid.
2. Mengetahui cara mengidentifikasi senyawa flavonoid hasil isolasi
1.2 Manfaat
Setelah dapat melakukan isolasi kandungan senyawa metabolit sekunder dari
buah Citrus sinensis, diharapkan agar dapat dipergunakan untuk analisis
selanjutnya, sehingga dapat dikembangkan untuk dapat dipergunakan untuk
tujuan farmakologis dan industri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
2.1.2 Morfologi
C. sinensis mewakili kelompok jeruk terbesar yang tumbuh di seluruh
dunia, terhitung sekitar 70% dari total produksi tahunan spesies Citrus. C. sinensis
adalah tanaman asli Asia dan sekarang tersebar luas di seluruh Pasifik dan daerah
hangat di dunia. C. sinensis adalah pohon berbunga dengan daun berwarna hijau.
Ketinggian pohon jeruk umumnya 9-10 m, dengan duri besar di dahan. Daun
bergantian dengan tangkai daun bersayap sempit (lebar 3-5 mm, panjang 6,5-15
cm); bentuk bilah berkisar dari elips hingga lonjong memancarkan aroma jeruk
yang kuat karena adanya minyak berlebihan. Buahnya bisa bulat hingga oval (lebar
6,5 hingga 9,5 cm) dan matang menjadi oranye atau kuning. Secara anatomis, buah
ini terdiri dari dua daerah yang berbeda. Pericarp atau yang disebut kulit. Mereka
terdiri dari epidermis lilin epicuticular dengan banyak kelenjar minyak aromatik
kecil yang memberikan aroma khusus. Pericarp terdiri dari fluksedo luar, sebagian
besar terbuat dari sel parenkim dan kutikula. Albedo atau mesocarp yang terletak
di bawah pericarp terdiri dari sel-sel mirip tubular yang bergabung bersama-sama
untuk membentuk massa jaringan ke dalam area interselular. Buah biasanya
mengandung bulir manis dan beberapa biji. Bulir buah biasanya dibentuk dari
sebelas segmen yang diisi dengan rasa yang berubah dari asam menjadi manis.3
METODE KERJA
Alat : Seperangkat alat sokletasi, rotary evaporator, pipet tetes, chamber, penotol,
vial, corong, spatel.
Bahan : Serbuk kulit jeruk manis (Citrus sinensis ) 50 g, metanol, n-heksana, etil
asetat, kapas, kertas, saring, plat KLT, larutan penampak noda flavonoid.
4.1. Hasil
Warna : Putih
Bau : Berbau khas
Bentuk : Butir bulat
Jumlah isolat
Massa botol + sampel = 12,5250 g
Massa botol = 12,5128 g
= 0.021%
4.2 Pembahasan
Pada praktikum tentang Isolasi Flavonoid dari Kulit Jeruk (Citrus sinensis),
diisolasi 2 buah metabolit sekunder yaitu hesperidin dan nobiletin. Kulit jeruk yang
digunakan sebagai sampel terlebih dahulu dikeringkan dengan suhu kurang lebih
80 0C selama kurang lebih 2 hari dipantau menerus. Setelah kering kulit jeruk
tersebut dihaluskan hingga berbentuk serbuk sehingga luas permukaan sampel
dapat bertambah besar dan kontak dengan pelarut juga akan bertambah besar dalam
proses pelarutan senyawa-senyawa yang terkandung di dalam sampel. Penghalusan
juga bertujuan untuk menghancurkan dinding serta membran sel tumbuhan agar
metabolit sekunder yang terdapat di dalam sel mudah ditarik oleh pelarut
pengekstraksi.
Serbuk kulit jeruk di ekstraksi dengan cara sokletasi. Kulit jeruk yang telah
menjadi serbuk dibungkus sedemikian rupa menggunakan kertas saring dengan
diameter dan ukuran yang disesuaikan dengan soklet. Digunakan 58 g sampel kulit
jeruk untuk sokletasi. Kemudian, kulit jeruk yang telah dibungkus kertas saring
dimasukkan ke dalam soklet. Sokletasi kulit jeruk ini menggunakan 2 pelarut.
Pelarut pertama yang digunakan yaitu n-heksana untuk mendapatkan senyawa
kimia nobiletin. Kulit jeruk di sokletasi dengan pelarut n-heksana hingga terbentuk
warna hijau, kemudian tunggu sampai menjadi bening. Ketika selesai, akan
didapatkan fraksi n-heksana. Selanjutnya, kulit jeruk tersebut disokletasi dengan
pelarut kedua yaitu methanol untuk memperoleh senyawa kimia hesperidin.
Sokletasi hingga terbentuk warna hijau, kemudian tunggu hingga bening. Setelah
selesai, didapatkan fraksi metanol. Setelah didapatkan filtrat dari kedua perlakuan,
maka selanjutnya di rotari dengan menggunakan rotary evaporation yang mana
untuk memisahkan senyawa dengan pelarutnya yang dibantu dengan pemanasan,
serta perputaaran labu untuk mempercepat proses pemisahan. Hasil yang diperoleh
adalah berupa ekstrak kental yang telah terpisah dari pelarutnya.
Dari percobaan yang telah dilakukan didapat hasil berat isolat 0,0122 gram
dari sampel awal yang digunakan seberat 58 gram, sehingga didapat berat rendemen
sebesar 0,021 %.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Kristal nobiletin yang berwarna putih dengan bentuk bulat
2. Jumlah kristal hasil isolate = 0,0122 g
3. Persen rendemen yang didapatkan adalah = 0.021%
5.2. Saran
1. Pahami teori sebelum memulai bekerja
2. Teliti dalam melakukan percobaan agar hasil yang diperoleh sesuai
dengan literatur
DAFTAR PUSTAKA
8. Yohana. Buah, Sayur, dadn Tanaman Obat. (Setia Kawan Press, 2012).