Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI

PERCOBAAN VII

KINETIKA REAKSI KIMIA

KELOMPOK 4 :

1. ROHAYATI (E19135)
2. RINA MARATUS SHOLEHAH (E19165)
3. TRIKA OKTAVIANTO (E19157)
4. RIRIH FEBRIANA KUSUMA (E19143)
5. RATNA RAHMAWATI (E19055)

POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA

PRODI DIII FARMASI

SURAKARTA

2020
PERCOBAAN 7

KINETIKA REAKSI KIMIA

A. TUJUAN
Mahasiswa dapat menjelaskan faktor faktor yang mempengaruhi kecepatan
reaksi.

B. DASAR TEORI
Kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi preaksi ataupun
produk dalam satuan waktu. Untuk mengukur laju reaksi kimia,perlu
menganalisa secara langsung banyaknya produk yang terbentuk atau
banyaknya pereaksi yang tersisa setelah selang waktu yang sesuai. Selama
perubahan kimia,molekul-molekul yang bereaksi perlu bertabrakan ketika
bergerak secara acak. Reaksi dapat terjadi jika melewati energi
aktivasi.Energi aktivitasi bergantung pada sifat reaksi. Molekul molekul zat
yang bereaksi harus memilikil energi kinetik di atas energi aktivasi.
Laju reaksi kimia bergantung pada empat faktor,yaitu ;luas
permukaan,temperatur,katalisator,dan konsentrasi pereaksi. Besar kecilnya
partikel dalam suatu molekul akan menentukan kecepatan reaksi. Partikel
yang berukuran kecil cenderung mempunyai luas permukaan yang besar,dan
menyebabkan reaksi berlangsung lebih cepat. Luas permukaan besar terjadi
pada reaktan padatan.
Laju suatu reaksi kimia bertambah dengan naiknya temperatur.
Biasanya kenaikan sebesar 10°C akan melipatkan dua atau tiga laju suatu
reaksi antara molekul molekul. Kenaikan laju reaksi ini disebabkan lebih
cepatnya molekul – molekul bergerak pada temperatur yang lebih tinggi
dan bertabrakan satu sama lain.
Katalis didefinisikan sebagai suatu zat yang dapat meningkatkan
kecepatan suatu reaksi kimia tanpa mengalami perubahan kimia yang
permanen. Suatu katalis diduga mempegaruhi kecepatan reaksi dengan salah
satu jalan : (1) Dengan pembentukan senyawa-antara (katalis homogen) atau
(2) dengan adsorpsi (katalis heterogen)(Keenan,dkk.,(1992),
Laju suatu reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya suatu
konsentrasi suatu pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk.
Konsentrasi reaktan berhubungan dengan frekuensi tumbukan. Menurut
teori tumbukan, molekul A dan B akan menghasilkan produk C apabila
terjadi tumbukan yang efektif. Semakin besar konsentrasi reaktan yang
dipakai, maka semakin besar tumbukan antar molekul dan menyebabkan
produk C yang terbentuk semakin banyak.

C. ALAT DAN BAHAN


1. ALAT ALAT 2. BAHAN BAHAN
- Stopwatch - Pualam
- Termometer - larutan HCL 3M;1,5M;0.75M
- Erlenmeyer - Larutan Na₂S₂O₃ 0,05M.
- Gelas ukur - H₂O₂ 0,5M
- Gelas kimia - FeCl₃ 0,5 M
- Tabung reaksi - Larutan asam aksalat 0.05 M
- Lumpang dan alu - Serbuk MnO₂
- Kaki tiga+kassa asbes - Akuades
- Pembakar spiritus - Pipet tetes
- Penjepit tabung

D. CARA KERJA
1. Pengaruh luas permukaan
a. Memasukkan 2 ml larutan HCL 3 M ke dalam gelas kimia.
Menambahkan 0.1 gram pualam. Mencatat waktu sejak
penambahan hingga pualam habis bereaksi.
b. Mengulangi langkah (a) dengan serbuk pualam yang sudah digerus.

2. Pengaruh konsentrasi
a. Membuat tanda bulatan hitam pada kertas putih.
b. Memasukkan 5 ml HCL 3M ke dalam gelas kimia, lalu meletakkan
diatas lembar kertas yang sudah diberi tanda. Menambahkan 25 ml
larutan Na₂S₂O₃ 0,15 M dan mencatat waktunya sejak penambahan
sampai tanda bulatan pada kertas tepat tidak terlihat. Mengulangi
dengan menggunakan 25 ml larutan Na₂S₂O₃ 0,15 M dan larutan
HCL 3 M yang sudah diencerkan dengan akuades (yaitu 1 ml dan 3
ml diencerkan sampai 5 ml). (sebagai data pengaruh variasi HCL).
c. Memasukkan 5 ml larutan HCL 3 M dan larutan Na₂S₂O₃ (berturut-
turut 20 ml, 15ml, 10 ml, dan 5 ml yang sudah diencerkan dengan
akuades sampai masing masing larutan menjadi volume 25 ml ).
Mencatat waktunya sejak penambahan sampai tanda bulatan pada
kertas tepat tidak terlihat. (sebagai data pengaruh variasi Na₂S₂O₃).

3. Pengaruh temperatur
a. Memasukkan 4 tetes larutan Na₂S₂O₃ 0,15 M kedalam tabung
reaksi.
b. Meletakkan tabung di atas bulatan hitam pada kertas putih.
c. Menambahkan 1 tetes larutan HCL 3 M dan mencatat waktu sejak
penambahan sampai bulatan hitam tidak terlihat. ( sebagai data
suhu kamar ).
d. Memanaskan tabung reaksi yang berisi 4 tetes larutan Na₂S₂O₃
0,15 M dengan cara memasukkannya ke dalam air mendidih selama
10 detik.
e. Menambahkan tabung di atas bulatan hitam, lalu menambahkan 1
tetes larutan HCL 3 M dan mencatat waktu sampai bulatan hitam
tidak terlihat lagi. ( sebagai data dengan pemanasan ).

4. Pengaruh katalis
a. Memasukkan larutan H₂O₂ 3% sebanyak 5 ml ke dalam labu
erlenmeyer.
b. Memasukkan 5 ml larutan H₂O₂ 3% kedalam labu erlenmeyer
lain. Menambahkan sebanyak 1 ml larutn FeCl₃ 0,5 M. Mencatat
waktu sejak penambahan sampai reaksi berhenti. Memperhatikan
apakah pembentukan gas terjadi dengan kecepatan yang sama dari
awal sampai akhir reaksi. Memperhatikan juga apakah warna
larutan FeCl3 berubah pada reaksi itu.
c. Mengulangi langkah ( b ) dengan menggunakan 5 ml larutan H₂O₂
3% dan sedikit serbuk MnO₂.

E. DATA PENGAMATAN
1. Pengaruh luas permukaan
Persamaan reaksi : pualam + larutan asam klorida.
Bentuk pualam Waktu reaksi ( menit )
Kepingan + HCl 2 ml 37 detik
Serbuk + HCl 2 ml 24 detik

2. Pengaruh konsentrasi
HCL bervariasi + ( Na2S2O3) tetap  tanda bulat tepat hilang
Volume Na2S2O3 Volume HCl Konsentrasi Waktu
0.15 M( ml ) HCl 3 M Air HCL awal (detik)
25 5 0 3M 28
25 3 2 1,8 M 30
25 1 4 0,6 M 35

Perhitungan :
1. V₁.N₁ = V₂.N₂
3.3 = 5 . N₂
9 = 5 . N₂
N₂ =9:5
N₂ = 1,8 M

2. V₁.N₁ = V₂.N₂
1 . 3 = 5 . N₂
3 = 5 . N₂
N₂ = 3 : 5
N₂ = 0,6 M

HCL tetap + (Na2S2O3 ) bervariasi  tanda bulat tepat waktu

Volume HCL Volume Na2S2O3 Konsentrasi Waktu


3 M (ml ) Na2S2O3 0,15 M Air Na2S2O3 awal (detik)
5 25 0 0,15 M 30
5 20 5 0,12 M 40
5 15 10 0,09 M 50
5 10 15 0,06 M 75
5 5 20 0,03 M 197

Perhitungan :
1. V₁.N₁ = V₂.N₂
20 . 0,15 = 5 . N₂
3 = 25 . N₂
N₂ = 3 : 25
N₂ = 0,12 M

2. V₁.N₁ = V₂.N₂
15 . 0,15 = 5 . N₂
2,25 = 25 . N₂
N₂ = 2,25 : 25
N₂ = 0,09 M

3. V₁.N₁ = V₂.N₂
10 . 0,15 = 5 . N₂
1,5 = 25 . N₂
N₂ = 1,5 : 25
N₂ = 0,06 M

4. V₁.N₁ = V₂.N₂
5 . 0,15 = 5 . N₂
0,75 = 25 . N₂
N₂ = 0,75 : 25
N₂ = 0,03 M
3. Pengaruh temperatur
Waktu sampai tanda tepat hilang
Lar. Na2S2O3 + Lar. HCl 3M
(detik)
Pada suhu kamar : 25°C 75
Setelah dipanaskan : 100 °C 18

4. Pengaruh katalis
Larutan H2O2 Hasil Pengamatan
Tanpa bahan tambahan Larut, Putih jernih
Kuning kecoklatan + gelembung
Ditambah larutan FeCl3
tanpa endapan
Tidak larut, endapan hitam
Ditambah MnO3
terdapat gelembung O2

F. PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan pada table 1 yaitu mengetahui pengaruh luas
permukaan terhadap laju reaksi antara bongkaha pualam 0,1 gram dengan
dimasukkan ke dalam 2ml HCl 0,3 M dan serbuk pualam yang sama
konsentrasinya yaitu 0,1 gram dimasukkan ke dalam larutan HCL 3 M dan
hasilnya campuran bongkahan dan HCL memerlukan waktu yang lebih
banyak sedangkan campuran serbuk pualam dengan larutan HCL memakan
waktu yang lebih sedikit. Ini membuktikan bahwa luas permukaan sentuh
mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin besar luas permukaan sentuh,
semakin besar kemungkinan partikel-partikel untuk bertemu dan bereaksi.
Reaksi yang terjadi :

CaCO₃ + 2HCl → CaCl₂ + H₂O + CO₂

Dari hasil percobaan pada table 2.1 yaitu mengetahui pengaruh


konsentrasi terhadap laju reaksi. Ketika digunakan 25ml Na₂S₂O₃ 0,15 M
dengan larutan HCl 3 M masing-masing 5ml, 3ml, dan 1 ml. reaksi
berlangsung hingga warna larutan menjadi keruh dan tak terlihat lagi tanda
bulatan hitam masing-masing dalam 28 detik, 30 detik, dan 35 detik. Dari
hasil percobaan pada table 2.2 yaitu mengetahui pengaruh konsentrasi
terhadap laju reaksi. Ketika digunakan 5 ml HCl 3 M dengan larutan
Na₂S₂O₃ 0,15 M masing-masing 25 ml, 20 ml, 15 ml, 10 ml, dan 5 ml. reaksi
berlangsung hingga warna larutan menjadi keruh dan tak terlihat lagi tanpa
bulatan hitam masing-masing dalam 30 detik, 40 detik, 50 detik, 75 detik,
dan 197 detik. Larutan dengan molaritas tinggi merupakan larutan pekat,
dan larutan dengan molaritas rendah merupakan larutan encer. Pada larutan
pekat, letak molekulnya rapat sehingga sering terjadi tumbukan disbanding
dengan larutan encer, Ini sebabnya, jika semakin besar konsentrasi yang
digunakan maka semakin laju pula reaksi berlangsung. Reaksi yang terjadi
adalah :

Na₂S₂O₃ + 2HCl → 2NaCl + S + H₂O + SO₂

Dari hasil percobaan pada table 3 yaitu mengetahui pengaruh suhu


terhadap laju reaksi, ketika digunakan larutan Na₂S₂O₃ 0,15 M dengan
larutan HCl 3 M pada suhu kamar 25⁰C reaksi berlangsung hingga warna
larutan menjadi keruh dan tak terlihat lagi tanda bulatan hitam dalam waktu
75 detik, dan ketika digunakan larutan Na₂S₂O₃ 0,15 M dengan larutan HCl
3 M setelah di panaskan pada suhu 100⁰C reaksi berlangsung hingga warna
larutan menjadi keruh dan tak terlihat lagi tanda bulatan hitam dalam waktu
18 detik. Ini membuktikan bahwa dengan suhu rendah maka waktu yang
dibutuhkan untuk reaksi lama, sedangkan pada suhu tinggi waktu yang
dibutuhkan untuk reaksi singkat. Ini dikarenakan dengan suhu tinggi, maka
Na₂S₂O₃ lebih mudah menaikkan energy aktivasinya dan zat menjadi lebih
mudah bergerak sehingga lebih mudah terjadi tumbukan dan laju reaksi
akan menjadi lebih cepat. Reaksi yang terjadi :

Na₂S₂O₃ + 2HCl → 2NaCl + S + H₂O + SO₂


Dari hasil percobaa pada table 4 yaitu mengetahui pengaruh katalis
terhadap laju reaksi, diketahui bahwa sebelum larutan H₂O₂ sebelum ditetesi
katalis tidak terjadi reaksi. Ketika larutan H₂O₂ 3% sebanyak 5 ml ditambah
larutan FeCl₃ 0,5 M sebanyak 1 ml terjadi reaksi yaitu adanya gelembung
gas pada larutan itu dan perubahan warna menjadi coklat. Sedangkan larutan
H₂O₂ 3% sebanyak 5 ml ditambah serbuk MnO₂ terjadi reaksi yaitu terlihat
banyak gelembung dan lama-kelamaan larutan tersebut mengeluarkan uap
dan api pun menjadi hidup dan menyala. Ini membuktikan bahwa FeCl₃ dan
MnO₂ berfungsi sebagai katalisator. Penambahan katalis dapat mempercepat
laju reaksi tetapi zat tersebut tidak mengalami perubahan yang kekal atau
tidak ikut bereaksi (katalis heterogen). Reaksi yang terjadi :

2H₂O₂ → 2H₂O + O₂

G. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah :
 Luas permukaan
Semakin besar luas permukaan maka semakincepat laju reaksinya,
begitupun sebaliknya.
 Konsentrasi
Semakin besar konsentrasi suatu zat/larutan maka laju reaksi juga
akan semakin cepat reaksi berlangsung, begitupun sebaliknya.
 Suhu
Semakin tinggi suhu pereaksi, makin cepat laju reaksinya. Dan
semakin rendah suhu maka samakin lambat reaksinya.
 Katalis
Katalis dapat mempercepat laju reaksi tetapi tidak ikut bereaksi dan
tidak mengalami perubahan yang kekal.

H. DOKUMENTASI
Pengambilan larutan Na2S2O3

Larutan HCL ditambah larutan Na2S2O3

Anda mungkin juga menyukai