Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PERCOBAAN KIMIA “LAJU REAKSI”

KELAS: XI MIPA 3
KELOMPOK 1
1. ALIFA MAYLARISA A.
2. NADYA LESTARI R.
3. M. RAFLI MAULANA
4. M. FAKHRI ANDIKA
5. RADIN ALI A.
6. RIZAL RASYID

LAB KIMIA

Jl. KH Hasyim Ashari No. 6 Karang tengah, Ciledug, Kota Tangerang, Banten.
1. TUJUAN EKSPERIMEN
Mengamati dan menyelidiki pengaruh luas permukaan bidang sentuh dan konsentrasi larutan
terhadap laju reaksi heterogen dan homogen.

2. TEORI
Kita sudah mengenal istilah kecepatan untuk benda-benda yang bergerak seperti mobil,
kereta api dan sebagainya. Yang disebut kecepatan ialah jarak tempuh benda tiap satuan
waktu, misalnya kecepatan (V) = 60 km/jam.

Dalam reaksi kimia, tidak ada benda bergerak, melainkan perubahan suatu zat mrnjadi zat
lain, mirip dengan sebuah gilingan padi yang mengubah padi menjadi beras.
Padi Beras

Kecepatan gilingan padi ditentukan dari jumlah padi yang habis atau jumlah beras yang
dihasilkan per satuan waktu untuk reaksi kimia.
A B

Pereaksi (A) berkurang dan pada saat yang sama reaksi (B) bertambah. Dengan demikian laju
reaksi rata-rata dapat diungkapkan dari pengurangan konsentrasi pereaksi atau pertambahan
konsentrasi hasil reaksi (B) dalam selang waktu (t2-t1)

Reaksi kimia dapat dimisalkan dengan pabrik kue, yaitu mengubah bahan baku menjadi kue.
Misalkan untuk 1 kue diperlukan 4 butir telur dan 1 kg tepung. Untuk menentukan kecepatan
u pabrik dapat dinyatakan dari jumlah telur atau banyaknya tepung yang habis atau jumlah
kue yang dihasilkan tiap hari. Cukup diambil salah satu dan tidak perlu ketiganya.

Laju reaksi dapat diketahui melalui eksperimen. Suhu eksperimen harus dikontrol dan
dicatat, karena laju dipengaruhi oleh suhu konsentrasi pereaksi. Suhu konsentrasi pereaksi
harus diukur sebelum dan setelah reaksi berlangsung dalam selang waktu tertentu, sehingga
didapat nilai konsentrasi untuk berbagai waktu.

3. ALAT DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN


No. Alat yang diperlukan No. Bahan yang diperlukan
1 Gelas kimia 50 ml+100 ml 1 Pualam (Batu kapur (CaCO3))
2 Gelas ukur 25 ml 2 Larutan HCl 3M
3 Lumpang + penumbuk 3 Larutan Na2S203 0,15M
4 Stopwatch 4 Aquades
5 Neraca
6 Kertas
7 Spidol

4. JALANNYA EKSPERIMEN
EKSPERIMEN 1:
Mengamati / menyelidiki pengaruh luas permukaan bidang sentuh pada laju heterogen.
1) Masukkan 10 ml larutan HCl 3M ke dalam gelas kimia, lalu tambahkan keping-keping
pualam sebanyak 0,5g dan catat waktu yang diperlukan hingga pualam habis bereaksi.
2) Lakukan hal yang sama seperti itu pada nomor 1, akan tetapi dengan pualam yang sudah
ditumbuk halus.

EKSPERIMEN 2:

1) Buatlah tanda silang dengan spidol hitam pada sehelai kertas.


2) Masukkan 5 ml larutan HCl 3M ke dalam gelas kimia, lalu letakkan gelas tersebut diatas
tanda silang.
3) Masukkan 25 ml larutan Na2S2O3 0,15M ke dalam gelas kimia. Apa yang terjadi, catat di
kertas yang tersedia.
4) Amati dan catat waktu yang diperlukansejak penambahan larutan sampai tanda silang
tidak tampak lagi dari atas.
5) Ulangi eksperimen yang serupa dengan menggunakan konsentrasi larutan yang berbeda.
a. 5 ml larutan HCl 3M dan larutan Na2S2O3 yang lebih encer masing-masing: 5 ml, 10
ml, dan 15 ml larutan Na2S2O3 0,15M yang diencerkan dengan aquades sampai
volumenya mencapai 25 ml.
b. 25 ml larutan Na2S2O3 0,15M dan larutan HCl yang lebih encer (masing-masing 1ml
dan 3ml HCl 3M yang diencerkan dengan aquades sampai volumenya menjadi 5 ml.

DATA EKSPERIMEN
EKSPERIMEN 1

No. Bentuk Zat Padat Waktu


1 Keping-keping pualam 3 menit 54 detik
2 Serbuk pualam 31 detik
EKSPERIMEN 2

a. Pengaruh konsentrasi larutan Na2S2O3, konsentrasi HCl tetap.

Volume larutan
Volume HCl Na2S2O3 (ml) Na2S2O3 Waktu 1/waktu
No. 3M (ml) Na2S2O3 Aquades (M) (detik) 1/detik
0,15M
1 5 ml 5 ml 20 ml 0,01 114 0,007
2 5 ml 10 ml 15 ml 0,02 92 0,01
3 5 ml 15 ml 10 ml 0,03 55,9 0,018

Konsentrasi Na2S2O3

Grafik hubungan antara konsentrasi larutan Na2S2O3 terhadap waktu reaksi.

b. Pengaruh konsentrasi larutan HCl, konsentrasi Na2S2O3 tetap.

Volume larutan HCl


Volume (ml) HCl Waktu 1/waktu
No. Na2S2O3 HCl Aquades (M) (detik) 1/detik
0,15M (ml) 3M

1 25 ml 1 ml 4 ml 0,0004 31,92 0,031


2 25 ml 3 ml 2 ml 0,0012 30 0,033
3 25 ml 5 ml 0 ml 0,002 26 0,038
Konsentrasi HCl

Grafik hubungan antara konsentrasi larutan HCl terhadap waktu reaksi.

PERHITUNGAN ZAT
 Larutan HCl
Dik: ρ = 1,015 m1= (10 . ρ . P)/M
P = 36% = (10 . 1,015 . 36)/36,5

Mr = 36,5 = 10,01

V2 = 250 ml

m2 = 3

V1 x m1 = m2 x V2 Banyaknya air yang di tambahkan:

V1 . 10,01 = 250 . 3 V2 - V1 = 250 – 74,92

V1 . 10,01 = 750 = 175,08 ml

V1 = 74,92 ml (banyaknya HCl)

 Larutan Na2S2O3
M = gr/mr x 1000/v

0,15 = gr/158 x 1000/250

0,15 = (1000 (gr))/(39.500 )

5.925 = 1000 (gr) gr = 5,925


ANALISIS DATA
EKSPERIMEN 1

Salah satu syarat agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi harus bercampur atau
bersentuhan. Semakin banyak zat yang bersentuhan maka semakin sering terjadi tumbukkan. Itu
artinya bidang sentuh memegang peranan penting dalam kelangsungan reaksi.

Semakin bidang sentuhnya besar, maka semakin besar peluang zat-zat pereaksi untuk saling
bersentuhan ( bercampur ) dan saling bertumbukkan. Nah, karena luas bidang sentuh berbanding
lurus dengan luas permukaan, maka semakin luas permukaannya semakin besar peluang
tumbukkannya.

Dengan kata lain, semakin besar luas permukaan zat padat ( ukurannya semakin kecil ), maka
semakin besar laju reaksinya. Sebaliknya, semakin kecil luas permukaan zat padat ( ukurannya
semakin besar ). Maka laju reaksinya juga semakin kecil.

Sesuai dengan hasil pratikum yang telah kami lakukan dapat kita lihat bahwa batu pualam yang
masih berbentuk padatan lebih sulit larut dibandingkan batu pualam yang sudah dihancurkan
menjadi serbuk. Hal ini jelas menunjukkan pengaruh ukuran dan luas permukaan terhadap laju
reaksi.

Untuk memperbesar luas permukaan, kita dapat menggiling atau menghaluskan zat padat
menjadi bagian-bagian kecil atau serbuk. Itulah sebabnya saat praktikum seringkali zat padat
yang akan direaksikan dihaluskan terlebih dahulu agar laju reaksinya semakin cepat.

Konsep penting yang harus kita ingat ialah ukuran tidak sama dengan luas permukaan. Ukuran
zat padat berbanding terbalik dengan luas permukaan. Itu terlihat jelas ketika sebuah kubus
dipotong menjadi dua bagian. Jelas terlihat bahwa luas permukaannya menjadi lebih besar. Jadi,
jangan berfikir bahwa jika ukurannya besar maka luas permukaannya lebih besar.

Suatu zat akan lebih cepat bereaksi apabila permukaan diperluas dengan cara mengubah bentuk
bongkahan menjadi serbuk. Jadi, semakin kecil luas permukaan suatu benda, maka laju reaksi
dan waktu yang yang diperlukan akan semakin cepat dibandingkan dengan luas permukaan yang
lebih besar.

EKSPERIMEN 2

Eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.
Percobaan ini dilakukan dengan variasi konsetrasi Na2S2O3 dan H20, sedangkan konsentrasi
HCl tetap.
Hasil yang diperoleh dalam percobaan ini adalah seperti yang ditunjukan pada tabel di atas. Pada
konsentrasi Na2S2O3 25 ml membutuhkan waktu untuk larutan menjadi keruh adalah selama 25
detik. Pada konsentrasi 15 ml waktu yang dihasilkan adalah 37 detik. Pada konsentrasi 5 ml
waktu yang dibutuhkan adalah 103 detik.

Pada percobaan pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan reaksi yaitu semakin kecil konsentrasi
Na2S2O3 pada campuran , maka waktu yang dibutuhkan untuk larutan mengendap akan
semakin lama serta laju reaksi yang dihasilkan semakin kecil. Hal ini dikarenakan jumlah
partikel lebih banyak sehingga tumbukan antar partikel lebih sering terjadi.

5. TUGAS DAN PERTANYAAN

1) Jelaskan berdasarkan hasil eksperimen pengaruh luas permukaan bidang sentuh pualam
pada eksperimen 1 terhadap laju reaksi!
Jawab: keping-keping pualam saat direaksikan dengan HCl menghabiskan waktu yang
lebih lama dibanding dengan serbuk pualam, jadi semakin luas permukaan zat, maka laju
reaksinya akan semakin cepat.

2) Jelaskan berdasarkan hasil eksperimen pengaruh konsentrasi pada eksperimen 2 terhadap


laju reaksi!
Jawab: Jika konsentrasi zat semakin besar maka laju reaksinya semakin besar pula dan
sebaliknya. Hal ini karena semakin bertambahnya konsentrasi maka jumlah partikel juga
bertambah sehingga kemungkinan terjadi tumbukan bertambah juga.

6. TUGAS PRASYARAT
1) Dari eksperimen terhadap reaksi 2NO2 (g) 2NO (g) + O2 (g), didapat data sebagai
berikut.
No. Konsentrasi NO2 (mol.1-1) Laju pembentukan NO (mol 1-1 s-1)
1 0,1 x 10-2 2
2 0,3 x 10-2 18
3 0,6 x 10-2 72

Tentukan:
a. Persamaan laju reaksi
b. Konstanta laju reaksi
2) Hasil eksperimen terhadap reaksi 2NO (g) + Br2 (g) 2NOBr (g), diperoleh data
sebagai berikut.

Eksperimen Volume larutan HCl (ml) Laju pembentukan NOBr


NO Br2 (mol 1-1 s-1)
1 0,10 0,10 12
2 0,10 0,20 24
3 0,10 0,30 36
4 0,20 0,10 48
5 0,30 0,10 108

Tentukan:

a. Persamaan laju reaksi


b. Konstanta laju reaksi

Jawab:

3) Reaksi penguraian Glukosa (G) menghasilkan data:


Glukosa (mol. ml-1) = 56 55,3 53,0 52,5
1 menit = 0 45 200 240
Buktikan bahwa reaksi adalah orde satu dengan cara:

a. Grafik
b. Substitusi
4) Hasil eksperimen pada reaksi 2NO + 2H2 N2 + 2H2O
Eksperimen [NO] [H2] Laju [ms-1]
1 0,50 M 0,50 M 1,6 x 10-4
2 0,50 M 1,00 M 3,2 x 10-4
3 1,00 M 1,00 M 3,2 x 10-4

Tentukan:

a. Laju reaksi
b. Konstanta laju reaksi
c. Orde reaksi
d. Laju reaksi bila [NO] = 0,79 M dan [H2] = 0,85 M

Jawab:
KESIMPULAN

Kesimpulannya yaitu:

 Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah : konsentrasi, luas permukaan,
suhu, dan katalis.
 Laju reakssi adalah cepat lambatnya suatu reaksi berlangsung atau laju reksi adalah
perbandingan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi terhadap perubahan waktu.
 Secara umum persamaan dari laju reaksi
V = K [ A ]x . [ B ]y , dari hasil percobaan didapat pengaruh konsentrasi
V = 0,083 [ Na2S2O3 ] 1,5 . [ HCl ]

Pengaruh suhu
V = 0,125 [ Na2S2O3 ] . [ HCl ] 0,7
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai