Disusun Oleh :
1. Aulia Senandung Nacita
2. Awang Aulia Anggara
3. Hanla Tri Karunia Devi
4. Katharina Puspitadevi
5. Lutfia Rosvadiana
6. Muhammad Rheihan
Teori
Kita sudah mengenal istilah kecepatan untuk benda – benda yang
bergerak,sepertimobil,keretaapi,dan sebagainya. Yang disebut kecepatan adalah jarak
tempuh benda tiap satuan waktu,misalnya kecepatan (v) = 60 km/jam.
Dalam reaksi kimia, tidak ada benda bergerak melainkan perubahan suatu zat ke zat
yang lain
Mirip dengan sebuah gulungan padi,yang membuat padi menjadi lebih besar
Padi. Beras
Kecepatan gilingan padi ditentukan dari jumlah padi yang habis atau dari jumlah
beras yang dihasilkan persatuan waktu. Untuk persamaan reaksi kimia
A B
Pereaksi A berkurang dan pada saat yang sama reaksi B bertambah. Dengan
demikian laju reaksi rata – rata (v) dapat diungkapkan dari pengurangan konsentrasi
pereaksi/penambahan konsentrasi hasil reaksi ∆ b dalam selang waktu ∆ t = t2 - t1
Rumus
∆ [𝐴] ∆ [𝐵]
V= =
∆𝑡 ∆𝑡
Untuk reaksi
N₂₍₎ + 3H₂₍₎ = 2NH₃₍₎
Reaksi kimia dapat dimisalkan dengan pabrik kue, yaitu mengubah bahan baku
menjadi kue. Misalkan untuk 1 kue dibutuhkan 4 butir telur dan 1 kg tepung. Untuk
menentukan kecepatan produksi pabrik dapat dinyatakan dari jumlah telur atau banyaknya
tepung yang habis/jumlah kue yang dihasilkan tiap hari,cukup diambil salah satu dan tidak
perlu ketiganya.
Contoh :
Pada suhu 35°c senyawa PQ terurai menjadi P dan Q konsentrasi PQ mula mula 0.50 mol
dan setelah 20 detik ditinggal 0.20 mol. Tentukan laju rata-rata reaksi selama 20 detik
pertama
Jawab :
PQ. P+Q
Δ[PQ] = (0,20 – 0,50) mol 1¯ = 30 mol 1¯
Δt = (20 – 0)s
𝛥[𝑃𝑄]
ᴨ = 𝛥𝑡
0,30 𝑚𝑜𝑙 ¯¹
= 0,20 𝑠
ALAT
1. Gelas kimia 50 ml dan 100 ml
2. Gelas ukur 25 ml
3. Lumpang dan penumbuk
4. Stopwatch
5. Neraca
6. Kertas
7. Spidol
BAHAN
1. Pualam atau batu kapur (CaCO3)
2. Larutan HCl 3M
3. Larutan Na2S2O3 0,15M
4. Aquades
HCl 36%
P = 1,009 (densitas)
Larutan HCl 25 ml 3M
10 𝑝 ×𝜌 10×36×1,009
M1 = =
𝑀𝑟 36,5
V1 M1 = V2 M2
V1 9,95 = 250×3
750
V = 9,95 = 75,378
Na2S2O3
𝑔𝑟 1000
M = 𝑚𝑟 × 𝑣
𝑔𝑟 1000
0,15 = 158 × 250
gr = 0,5925
= 6 gr
JALANNYA EKSPERIMEN
Eksperimen 1 : Mengamati/menyelidiki pengaruh luas permukaan bidang sentuh pada
laju reaks heterogen .
2. Lakukan hal yang sama seperti tersebut pada nomor 1, akan tetapi pualam yang
sudah ditumbuk halus.
Eksperimen 2 : Menyelidiki pengaruh konsentrasi zat terhadap laju reaksi homogen.
3. Masukkan 25 ml, larutan Na2 S2 O3 0,15 M ke dalam gelas kimia apa yang terjadi,
catat
4. Amati dan catat waktu yang diperlukan sejak penambahan larutan sampai tanda
silang tidak tampak lagi dari atas.
a) 5 ml larutan HCl 3 M dan larutan Na2 S2 O3 0,15 M yang lebuh encer masing –
masing : 5 ml, 15 ml larutan Na2 S2 O3 0,15 M yang diencerkan dengan air
sampai volumenya mencapai 25 ml.
b) 25 ml larutan Na2 S2 O3 0,15 M dan larutan HCl yang lebih encer (masing –
masing 1 ml, 3 ml dan HCl 3 M yang diencerkan dengan air sampai volumenya
menjadi 5 ml.
Data Eksperimen
Eksperimen 1
Eksperimen 2
a. Pengaruh konsentrasi larutan Na2S2O3 ,konsentrasi HCL tetap
Volume Volume larutan Na2S2O3 (ml ) 1⁄
No. HCL 3M Na2S2O3 Air Na2S2O3 ( M ) Waktu 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
1⁄
(ml) 0,15 ml (detik) 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
1. 5 ml 25 ml - 25 ml 24 menit 42
detik 1⁄
24
25 ml
2. 5 ml 15 ml 20 ml
5 menit 20 1⁄
detik 5
- Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah : konsentrasi, luas
permukaan, suhu, dan katalis.
- Laju reakssi adalah cepat lambatnya suatu reaksi berlangsung atau laju reksi adalah
perbandingan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi terhadap perubahan
waktu.
Tentukan :
a. Persamaan laju reaksi
Sehingga diperoleh persamaan laju reaksi V = k [NO]² [O₂]¹
V = k [NO]² [O₂]¹
2,5 × 10⁻⁵ = k (0,01)² (0,01)
2,5 × 10⁻⁵ = k 10⁻⁶
k = 25
Pertanyaan
1. Jelaskan berdasarkan hasil eksperimen pengaruh luas permukaan bidang sentuh
pualam eksperimen 1 terhadap laju reaksi
Jawab :.
Pada reaksi zat A + zat B yang bereaksi menjadi zat C + zat D dapat ditulis
sebagai berikut :
aA + bB → cC + dD
v = k (T)
keterangan:
v = laju reaksi ( mol )
k = konstanta laju reaksi
m = Orde reaksi zat
An = Orde reaksi zat
B[ A ]= Konsentrasi awal zat A ( mol/L )
[ B ]= Konsentrasi awal zat B ( mol/L )
Laju reaksi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya luas permukaan
sentuh, suhu, katalis, dan konsentrasi.
Luas permukaan sentuh dalam suatu reaksi dapat mempengaruhi laju reaksi
karena semakin besar permukaan bidang sentuh maka tumbukan antar partikel akan
semakin sering terjadi, sehingga reaksi berjalan lebih cepat. Ukuran partikel yang
semakin kecil akan memperbesar luas permukaan bidang sentuh zat yang bereaksi.
Sebagai contoh luas permukaan yang mempengaruhi laju reaksi pada kehidupan
sehari-hari adalah saat kita melarutkan gula. Jika kita melarutkan gula dalam bentuk
bongkahan seperti gula batu akan membutuhkan waktu yang lebih lama jika
dibandingkan saat kita melarutkan gula pasir atau gula bubuk.
Faktor kedua yang mempengaruhi laju reaksi adalah suhu. Suhu dapat
mempengaruhi laju reaksi karena saat suhu dinaikkan partikel akan lebih aktif
bergerak sehingga tumbukan antar partikel akan semakin sering terjadi dan
menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Contoh paling mudah ditemui pada
kehidupan sehari-hari adalah saat kita melarutkan gula dalam air panas akan lebih
cepat daripada saat kita melarutkan gula dalam air es.
Faktor ketiga adalah katalis. Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat
laju reaksi tanpa ikut bereaksi. Katalis bekerja dengan menurunkan energi aktivasi
dari reaksi tersebut. Ada 2 jenis katalis, yaitu katalis homogen dan katalis heterogen.
Katalis homogen adalah katalis yang berada dalam fase yang sama dengan pereaksi
dan bereaksi dengan zat pereaksi namun pada akhir reaksi akan terbentuk kembali.
Sedangkan katalis heterogen berada pada fase yang berbeda dari pereaksinya.
Konsentrasi juga dapat mempengaruhi laju reaksi, semakin besar konsentrasi dari zat
yang bereaksi maka partikel zat yang bertumbukan akan semakin banyak, dan
tumbukan antar partikel juga akan semakin sering sehingga laju reaksi juga
meningkat