Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PERCOBAAN 3 LAJU REAKSI

DISUSUN OLEH :

TRI PANCAYOGA (1910303015)

PROGRAM STUDI IPA

FSKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TIDAR

2020
PERCOBAAN 3

LAJU REAKSI

1. Tujuan
Menyelidiki faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi

2. Landasan teori
Laju reaksi merupakan cepat lambatanya reaksi yang terjadi.
Dalam dunia industry laju reaksi sangat mempengaruhi produk yang
mereka hasilkan. Misalkan dalam persamaan A + 3B  2C+ 2D dapat
disimpulkan bahwa 1 mol A yang akan direaksikan dengan 3 mol B maka
akan membentuk 2 mol C dan 2 mol D. dengan begini laju reaksi yang
dihasilkan adalah

V = - ΔA atau V = ΔB
Δt Δt

Dalam laju reaksi kita mngenal teori tumbukan yang dimana


menyatakan bahwa setiap molekul mempunyai energi kinetis yang
mengakibatkan molekul bergerak dan bertumbukan. Ada 2 syarat
tumbukan agar menghasilkan produk reaksi yatiu tumbukan harus dapat
memutus molekul dan tumbukan harus tepat sasaran. energ

Dalam laju rekasi setiap molekul dapat mengalami kelajuan rekasi


yang berbeda. Ada yang cepat dan juga lambat. Oleh karena itu, da faktor
– faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi, antara lain :
a. Konsentrasi
Reaksi akan berjalan dengan lebih cepat apabila rekatan memiliki
konsentrasi yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan larutan yang
berkonsentrasi lebih tinggi mempunyai molekul yang bereaksi lebih
banyak sehingga tumbukan antar molekul lebih sering terjadi.
b. Luas permukaan
Reaksi akan lebih cepat jika ukuran zat yang direaksi semakin
kecil. Karena zat yang luas permukaan lebih kecil bertemu dengan
reaktan lain
akan mengakibatkan tempat untuk bertumbukan akan semakin besar.
c. Suhu
Suhu sangat mempengaruhi cepat lambatnya laju reaksi. Dengan
menaikkan 10ºC dapat mempercepat reaksi 2 hingga 3 kali. Kenaikan
suhu mengakibatkan energi kinetik molekul bertambah, dengan
bertambahnya energi kinetic maka kemungkinan tumbukan akan
semakin banyak terjadi yang mengakibatkan ikatan molekul terlepas
dan membentuk ikatan molekul baru.
d. Katalisator
Merupakan penambahan zat baru ke dalam reaksi guna
mempercepat reaksi. Untuk membentuk molekul baru maka energi
aktivasi harus dilampaui, dengan adanya katalisator maka batas energi
aktivasi yang harus dilampaui akan diturunkan. Katalisator dibagi
menjadi 2 jenis yaitu katalisator homogen dan heterogen. Katalisator
homogen adalah katalisator dengan fase yang serupa dengan
rekatannya. Sedangkan, katalisator heterogen memiliki fase yang
berbeda dengan reaktannya.

Persamaan laju reaksi digambarkan dengan V = k [A]m [B]n dimana


V adalah kecepatan reaksi, k adalah tetapan, A konsentrasi reaktan A dan
B konsentrasi reaktan B, m ordo reaksi terhadap A dan n ordo reaksi
terhadap B. Besarnya k dipengaruhi dan berbanding lurus dengan suhu.
Ordo reaksi dapat menggambarkan besarnya pengaruh konsentrasi
terhadap reaksi dan biasanya bernilai 1 dan 2. Jika bernilai 0 maka zat
tersebut tidak berpartisipasi dalam reaksi.

3. Rumusan masalah
a. Bagaimana pengaruh dari luas permukaan pualam dalam reaksi?
b. Apa yang terjadi jika suatu zat direaksikan dengan reaktan yang sama
namun berbeda konsentrasi?
c. Bagaimana laju reaksi yang suhunya dinaikan?
d. Apa pengaru dari penambahan katalisator pada reaksi?

4. Hipotesis
Zat dengan luas permukaan yang lebih luas akan bereaksi lebih
lambat daripada zat yang ukurannya lebih kecil, karena peluang untuk
bertumbukan semakin besar.
Dengan konsentrasi yang berbeda terhadap satu jenis benda yang
ukurannya sama pula maka reaksi dengan reaktan yang memiliki
konsentrasi tinggi akan lebih cepat berlangsung daripada yang
konsentrasinya rendah. Hal ini dikarenakan memiliki jumlah molekul yang
lebih banyak tumbukan semakin sering terjadi.
Dalam reaksi, suhu yang dinaikan akan menambah cepat laju
reaksi karena energi kinetik molekul meningkat dan membuat molekul
dapat dengan mudah bertabrakan.
Dengan penambahan katalisator maka batas evektivas yang harus
dilampaui dapat berkurang drastic dan mengakibatkan reaksi tambah
cepat.

5. Menguji Hipotesis
5.1 Alat dan Bahan

Alat:

a. Tabung reaksi h. Gelas ukur 25 mL


b. Rak tabung reaksi i. Stopwatch
c. Neraca analitik j. Thermometer
d. Mortal dan alu k. Pembakar spirtus
e. Gunting l. Kaki tiga
f. Gelas kimia 250 mL m. Asbes
g. Labu ukur 25 mL n. Pipet tetes

Bahan:

a. Larutan HCL 3 M; 0,5 h. Larutan KMnO4


M; 0,3 M; 0,1 M i. Larutan H2SO4 1M
b. Latutan Na2S2O3 0,15 j. Larutan MnSO4 0,18
M M
c. Larutan H2O3 3 k. Keeping pualam
d. Larutan NaCl 0,5 M l. Pita Mg
e. Larutan FeCL3 0,5 M m. Amplas
f. Serbuk MnO3 n. Kertas HVS
g. Larutan H2C2O4 0,05
M

5.2 Cara Kerja


5.2.1 Pengaruh Luas Permukaan
a. keping b. dihaluskan
Waktu
bereaksi

5.2.2 Pengaruh Konsentrasi Pereaksi

5.2.2.1 Reaksi Mg Terhadap HCL

HCL (M)

Waktu
bereaksi
Mg

5.2.2.2 Reaksi HCL dengan Na2S2O3

Langkah kerja HCL 3 M dan 25 ml Na2S2O3


Catat
waktu
bereaksi

Langkah kerja 25 ml Na2S2O3 dan HCL 3 dan 1 M

Langkah kerja 5 ml LiCl dengan Na2S2O3 20 ml dan 5 ml

5.2.2.3 Pengaruh suhu rekasi


5.2.2.4 Pengaruh Katalis

a.
Amati
gelem
bung

b.

Wakt
u kak
p
C.

Waktu
bereakisi

d.

Waktu
bereakisi

6. Pengamatan
6.1 Pangaruh Luas Permukaan
Persamaan reaksi :

Bentuk Pualam Waktu Reaksi (detik)


Kepingan 4
Serbuk halus 20

6.2 Pengaruh Konsentrasi Pereaksi


6.2.1 Reaksi Mg dengan larutan HCl

Konsentrasi HCL Waktu Reaksi (detik)


0,5 655
0.3 1653
0,1 >3600
6.2.2 Reaksi HCl dengan Na2S2O3
Persamaan reaksi
HCl Bervariasi dan Na2S2O3 tetap

Volume Volume Volume Konsentrasi Waktu


Na2S2O3 HCl 3 M air HCl (M) (detik)
(mL) (mL) (mL)

25 5 0 3 35
25 3 2 3 29
25 1 4 3 44

HCL tetap dan Na2S2O3 bervariasi

Volume Volume Volume Konsentras Waktu Seper


HCl 3 M Na2S2O3 air i (detik) Waktu
(mL) 0,15 M (mL) Na2S2O3 (detik)
(mL) (M)
5 25 0
5 20 5 0, 15 27 0, 037
5 15 10
5 10 15 0, 15 71 0, 014
5 5 20

6.2.3 Pengaruh Suhu Reaksi

Suhu Waktu
Na2S2O3 Sebelum dipanaskan : 39 ºC 41, 08
Na2S2O3 Setelah dipanaskan : 40 ºC 53, 67

6.2.4 Pengaruh Katalis

Pengamatan Hasil pengamatan Waktu


Larutan H2O3 3% Gelembung muncul pada 219 s
wakru 3 menit 39 detik,
jumlahnya sedikit dan
kecil (hanya menempel
pada gelas).
Larutan H2O3 3% + Setelah diamati hingga 4 255 s
Larutan NaCl menit 15 detik tidak ada
gelembung yang muncul
dan tidak ada perubahan
warna.
Larutan H2O3 3% + Terjadi perubahan warna 420 s
Larutan FeCL yang tadinya berwarna
coklat menjadi kuning
keemasan, pada detik ke
20 terdapat gelembung dan
muncul banyak dan terjadi
reaksi.
Larutan H2O3 3 % + Terjadi perubahan warna 279 s
Serbuk MnO3 yang semula serbuk MnO3
berwarna hitam menjadi
warna cokelat. Ketika
larutan dicampur terjadi
reaksi dan mengeluarkan
gelembung dengan adanya
endapan hasil akhir.
7. Hasil dan Pembahasan
7.1. Pengaruh Luas Permukaan Benda
Dalam reaksi serbuk pualam lebih cepat bereaksi dengan HCl dari
pada yang belum dihaluskan.pualam yang berbentuk serbuk pun lebih
cepat habis reaksinya daripada yang belum belum dihaluskan. Ini sejalan
dengan teori bahwa semakin luas permukaan yang direaksikan akan lebih
cepat bereaksi karena kemungkinan tumbukan akan semakin tinggi.
7.2. Pengaruh Konsentrasi
Pita Mg yang memiliki ukuran yang sama dimasukkan ke dalam larutan
HCl dengan konsentrasi 0,5 M, 0,3 M, dan 0,1 M. saat magnesium
dimasukkan ke dalam larutan maka pita Mg akan bereaksi dengan laju
yang berbeda. Pada larutan HCl dengan konsentrasi 0,5 M pita Mg larut
dalam 655 sekon, dalam HCl 0,3 M larut dalam 1653 sekon, dan pada
larutan HCl 0,1 M larut lebih dari 1 jam. Pita Mg yang direaksikan dengan
HCL akan menimbulkan gelembung gas.
7.3. Pengaruh katalis
Saat Larutan H2O3 3% memulai tanda-tanda bereaksi maka akan
menimbulkan gas yang menempel pada gelas kimia. Membutuhkan waktu
219 sekon. Dengan menggunakan FeCl3 sebagai tambahan bahan dalam
memepercepat reaksi dihasilkan reaksi kimia dengan FeCl3 lebih cepat
daripada tidak menggunakan FeCl3. Dengan ditambahnya NaCl pun
Larutan H2O3 3% bereaksi lebih lambat daripada jika ditambah FeCl3.
Dengan demikian maka FeCl3 dapat dikatakan sebagai katalisator pada
larutan H2O3
8. Kesimpulan dan Saran
8.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi capat
lambatnya laju reaksi. Antara lain : suhu, konsentrasi, katalisator, dan luas
permukaan. Demi mencapai porduk yang maksimal dengan baiaya yang
sedikit maka laju reaksi dapat diperlambat maupun di dipercepat sesuai
dengan karakteristik reaksi tersebut.

8.2 Saran

Dalam melakukan percobaan dan praktikum pahami terlebih


dahulu materi percobaan yang akan dilakukan. Ikuti SOP dan hati – hati
dengan berbagai macam larutan kimia yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Rizki Anugerah, 2019 , diakses pada tanggal 2 Maret 2020 pada laman
https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/15695/Contoh-Contoh-Laju-
Reaksi-Kimia

Suwardi, Soebiyanto, Eka Widiasih. 2009. “Panduan Pembelajaran Kimia”.


Jakarta. CV Karya Mandiri Bangsa.
JAWABAN PERTANYAAN

1. Pengaruh Luas Permukaan


a. Dalam berat yang sama kepingan pualam dan butiran pualam memiliki
luas permukaa yang berbeda. Kepingan pualam memiliki luas
permukaan yang lebih besar dari yang butiran. Namun luas permukaan
bidang sentuh dari pualam butiran lebih luas daripada kepingan
pualam.
b. Semakin besar luas permukaan maka luas bidang sentuh terhadap
reaktan akan semakin kecil. Semakin besar luas bidang sentuh maka
tumbukan yang terjadi antar partikel akan semakin besar dan
mempercepat reaksi.

2. Pengaruh Konsentrasi Pereaksi


a. Semakin besar konsentrasi HCl terhadap pita mg dengan volume yang
sama, maka reaksi akan semakin cepat. Sedangkan pengaruh
konsentrasi HCl dengan Na2S2O3 adalah semakin tinggi kadar Na2S2O3
akan semakin cepat laju reaksinya.
b. Sangat berpengaruh, seamkin tinggi konsentrasi Na2S2O3 dalam kadar
laturan maka akan semakin cepat reaksi terjadi.
c.

Chart Title
0.04 0.04

0.04

0.03

0.03

0.02
0.01
0.02

0.01

0.01

0
10 + 15 20 + 5
d. Dengan larutan Na2S2O3 yang lebih encer maka reaksi akan semakin
lambat daripada dengan larutan Na2S2O3 yang lebih pekat.

3. Pengaruh suhu reaksi antara HCl dengan Na2S2O3 berbanding terbalik.


Saat suhu larutan dipanaskan maka reaksi yang ditimbulkan semakin
lambat dengan selang waktu 53, 67 sekon dan jika tidak dipanaskan reaksi
akan berlangsung 41, 08 sekon
4. NaCl mengandung Na+ dan Cl- lalu FeCl3 mengandung Fe+ dan Cl- . dalam
reaksi Fe berperan menjadi katalisator yaitu Fe+ sehingga reaksi menjadi
lebih cepat dari pada ditambah dengan NaCl.
PENERAPAN LAJU REAKSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI

1. Dalam membuat sebuah makanan yang menggunakan bumbu seringkali


bumbu dihaluskan terlebih dahulu daripada langsung mencelupkannya ke
dalam pemanasan.
2. Pembuatan roti menggunakan ragi sebagai pemercepat reasksi merupakan
contoh dari pemercepat laju reaksi dalam kehidupan sehari – hari dengan
penambahan katalis
3. Saat menyeduh sebuah susu maupun kopi kita menggunakan air yang
panas untuk mendapatkan minuman yang diinginkan. Namun, jika kita
menggunakan air dingin sebagai penyeduh maka endapan akan tertinggal
digelas dan menggumpal tidak tercampur dengan rata.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai