Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

KINEMATIKA KIMIA

Tanggal Praktikum : 3 Mei 2022


Nama : Farihah Hidayah
NIM : 11210970000014
Kelompok :5
Kelas : Fisika 2B

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2022
A. Pendahuluan

1. Prinsip Percobaan
Pada percobaan kinetika kimia ini kita akan mengamati orde reaksi dalam reaksi
Na2S2O3 + Asam hidroksida. Informasi yang di dapat dari kinetika kimia digunakan
untuk meramalkan secara rinci mekanisme suatu reaksi yang ditempuh pereaksi
untuk menentukan hasil reaksi tertentu. Kinetika kimia juga memberikan informasi
untuk mengendalikan laju reaksi. Untuk itu kita akan melakuakn percobaan ini untuk
mendapat informasi tertentu.

2. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui kinetika suatu reaksi kimia berdasarkan waktu terbentuknya
kekeruhan.

B. Tinjauan Pustaka

Kinetika kimia adalah pengkajian laju dan mekanisme reaksi kimia.Besi lebih cepat
berkarat dalam udara lembab daripada dalam udara kering,makanan lebih cepat membusuk
bila tidak didinginkan. Ini merupakan contoh yang lazim dari perubahan kimia yang
kompleks dengan laju yang beraneka menurut kondisi reaksi (Sunarya, 2002)
Pengertian kecepatan reaksi digunakan untuk melukiskan kelajuan perubahan kimia
yang terjadi. Sedangkan pengertian mekanisme reaksi digunakan untuk melukiskan
serangkaian langkah-langkah reaksi yangmeliputi perubahan keseluruhan dari suatu reaksi
yang terjadi. Dalam kebanyakan reaksi, kinetika kimia hanya mendeteksi bahan dasar
permulaan yang lenyap dan hasil yang timbul, jadi hanya reaksi yang keseluruhan yang
dapat diamati. Perubahan reaksi keseluruhan yang terjadi kenyataannya dapat terdiri atas
beberapa reaksi yang berurutan, masing-masing reaksi merupakan suatu langkah reaksi
pembentukan hasil-hasil akhir (Sastrohamidjojo, 2001).
Laju reaksi suatu reaksi kimia merupakan pengukuran bagaimana konsentrasi
ataupun tekanan zat-zat yang terlibat dalam reaksi berubah seiring dengan berjalannya
waktu. Analisis laju reaksi sangatlah penting dan memiliki banyak kegunaan, misalnya
dalam teknik kimia dan kajian kesetimbangan kimia. Laju reaksi secara mendasar
tergantung pada :
 Konsentrasi reaktan, yang biasanya membuat reaksi berjalan dengan lebih
apabila konsentrasinya dinaikkan. Hal ini diakibatkan karena peningkatan
pertumbukan atom per satuan waktu.
 Luas permukaan yang tersedia bagi reaktan untuk saling
berinteraksi,terutama reaktan padat dalam sistem heterogen. Luas
permukaan yang besar akan meningkatkan laju reaksi.
 Tekanan, dengan meningkatkan tekanan, kita menurunkan volume antar
molekul sehingga akan meningkatkan frekuensi tumbukan molekul.
 Energi aktivasi, yang didefinisikan sebagai jumlah energi yang diperlukan
untuk membuat reaksi bermulai dan berjalan secara spontan. Energi aktivasi
yang lebih tinggi mengimplikasikan bahwa reaktan memerlukan lebih
banyak energi untuk memulai reaksi daripada reaksi yang berenergi aktivasi
lebih rendah.
 Temperatur, yang meningkatkan laju reaksi apabila dinaikkan, hal ini
dikarenakan temperatur yang tinggi meningkatkan energi molekul,sehingga
meningkatkan tumbukan antar molekul per satuan waktu.
 Keberadaan ataupun ketiadaan katalis. Katalis adalah zat yang mengubah
lintasan (mekanisme) suatu reaksi dan akan meningkatkan laju reaksi
dengan menurunkan energi aktivasi yang diperlukan agar reaksi dapat
berjalan. Katalis tidak dikonsumsi ataupun berubah selama reaksi,sehingga
ia dapat digunakan kembali.
 Untuk beberapa reaksi, keberadaan radiasi elektromagnetik, utamanya
ultraviolet, diperlukan untuk memutuskan ikatan yang diperlukan agar
reaksi dapat bermulai. Hal ini utamanya terjadi pada reaksi yang melibatkan
radikal
(Sukamto, 1989)

Laju reaksi berhubungan dengan konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam reaksi.
Hubungan ini ditentukan oleh persamaan laju tiap-tiap reaksi. Perlu diperhatikan bahwa
beberapa reaksi memiliki kelajuan yang tidak tergantung pada konsentrasi reaksi. Hal
ini disebut sebagai reaksi orde nol. Kinetika reaksi adalah cabang ilmu kimia yang
membahas tentang laju reaksi dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Laju atau
kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi ataupun produk dalam suatu
satuan waktu. Laju suatu reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi
suatu pereaksi, atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Konsentrasi biasanya
dinyatakan dalam mol per liter. Laju reaksi suatu reaksi kimia dapat dinyatakan dengan
persamaan laju reaksi. Untuk reaksi berikut :
A+ B →B
Persamaan laju reaksi secara umum ditulis sebagai berikut :
r = k [A]m[B]n
k sebagai konstanta laju reaksi, m dan n adalah orde parsial masing-masing
pereaksi. Besarnya laju reaksi dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1.Sifat dan ukuran pereaksi
2.Konsentrasi pereaksi
3.Suhu pereaksi
4.Katalis
(Sukamto, 1989).

 Laju rata-rata = A→ B
Laju =- [A] [A] = Perubahan konsentrasi A dalam selang waktu t
t
Laju =- [B] [B] = Perubahan konsemtrasi B dalam selang waktu t
t

 Laju reaksi dan stoikiometri


2A → B
2 mol A hilang untuk setiap mol yang terbentuk
Laju = -1/2 [A] Laju = [B]
t t

C. Metode Percobaan
Alat
 Tabung reaksi 12 buah
 Rak tabung reaksi 1 buah
 Pipet tetes 12 buah
 Gelas ukur 10 mL 7 buah

Bahan
 Na2S2O3 dengan konsentrasi 0,2; 0,1; 0,05; 0,04; 0,03; 0,02M 250
mL
 HCl dengan konsentrasi 0,2; 0,1; 0,05; 0,04; 0,03; 0,02M 250
mL
D. Prosedur Percobaan

5 Tabung 5 Tabung
reaksi +Na2S2O3 reaksi + HCl
Dengan berbagai konsentrasi Dengan berbagai konsentrasi

Tambahkan HCl 0,2 M Tambahkan Na2SO3 0,2 M

Amati dan catat waktu Amati dan catat waktu


timbulnya kekeruhan timbulnya kekeruhan

E. Hasil dan Pembahasan

Data pengamatan
.15 [Na2SO3 mL] Times,
Beaker H2O mL 1/time S-
Na2SO3 mL moles/L second
1 50,0 0,0 .15 22,5 .0444
2 40,0 10,0 .12 27,3 .0366
3 30,0 20,0 .090 35,1 .0285
4 20,0 30,0 .060 60,0 .0167
5 10,0 40,0 .030 159,1 .00629

Pembahasan

Percobaan ini dilakukan untuk mengamati pengaruh konsentrasi terhadap laju


reaksi suatu larutan. Na-Tiosulfat dengan volume dan konsentrasi yang berbeda di
campurkan dengan H2O yang volumenya berbeda juga, lalu setelah larutan menjadi
homogen ditambahkan HCl sebanyak 5 ml pada setiap larutan. Data yang kami
dapatkan dari video adalah ketika volume Na-tiosulfat 50 ml, konsentrasinya 0,15 M,
tidak ditambahkan air dan volume HCl 5 ml, waktu yang dibutuhkan sampai adanya
endapan atau kekeruhan adalah 22,5’. Selanjutnya tabung kedua volume Na-tiosulfat 40
ml, konsentrasinya 0,12 M, H2O Sebanyak 10 ml dan volume HCl nya 5 ml, waktu yang
dibutuhkan sampai adanya endapan adalah 27,3’.Pada tabung ketiga volume Na-tiosulfat
30 ml, konsentrasinya 0,09 M, H20 Sebanyak 20 ml dan volume HCl nya 5 ml, waktu
yang dibutuhkan sampai adanya endapan adalah 35,1’. Tabung keempat volume Na-
tiosulfat 20 ml, konsentrasinya 0,06 M, H20 Sebanyak 30 ml dan volume HCl nya 5 ml,
waktu yang dibutuhkan sampai adanya endapan adalah 60’. Yang terakhir pada tabung
kelima volume Na-tiosulfat 10 ml, konsentrasinya 0,03 M, H20 Sebanyak 40 ml dan
volume HCl nya 5 ml, waktu yang dibutuhkan sampai adanya endapan adalah 159,1’.
Dapat dilihat dari waktu yang dibutuhkan sampai terjadinya
endapan membuktikaan bahwa konsentrasi natrium tiosulfat mempengaruhi reaksi.
Menurut teori (Tamrin.2007:76) mengatakan “Makin besar konsentrasi, makin banyak
zat-zat yang bereaksi sehingga makin besar kemungkinan terjadinya tumbukan, dengan
demikian makin besar pula kemungkinan terjadinya reaksi”. Yang terjadi pada percobaan
sudah seperti teori, semakin besar konsentrasi semakin cepat larutan tersebut bereaksi.

F. Kesimpulan
1. Laju reaksi bergantung pada konsentarsi pereaksi yang digunakan. Semakin besar
konsentrasi yang digunakan maka semakin besar laju reaksi dan semakin kecil
konsentrasi semakin kecil pula laju reaksi.
2. Pengaruh suhu konsentrasi, dan katalis terhadap laju reaksi, semakin besar suhu
dalam reaksi, maka laju reaksi akan semakin cepat. Demikian halnya dengan
konsentrasi, semakin besar konsentrasi maka laju reaksi akan semakin cepat dan
semakin banyak katalis yang dimasukkan kedalam suatu reaksi, maka konstanta akan
semakin besar, sehingga laju reaksi semakin cepat.
Daftar Pustaka

Ilham, Anas. (2018). Laporan Praktikum Kinetika Kimia. From soalkimia.com


melalui website : https://soalkimia.com/laporan-praktikum-kinetika-kimia/

Lampiran

 Pertanyaan

1. Tentukan variabel kontrol, bebas, dan terikat dari percobaan yang didemonstrasikan!
2. Jelaskan definisi dari orde reaksi!
3. Jelaskan yang dimaksud reaksi orde 0, orde 1, dan orde 2!
4. Bagaimana cara menentukan orde reaksi dari data percobaan yang diberikan!
5. Jelaskan pengertian reaksi autoredoks dan tentukan perubahan bilangan oksidasi S
pada reaksi autoredoks tersebut!
6. Tulis reaksi yang terjadi dalam video demonstrasi!
7. Manakah dari kedua tahap reaksi itu yang menentukan laju reaksi?
8. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan percobaan
tersebut?

Jawab

1. Variabel kontrol : H2O


Variable bebas : Waktu yang dibutuhkan
Variable terikat : Na2S3O3
2. Orde reaksi adalah bilangan yang menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi
reaktan saat terjadi laju reaksi. Orde reaksi (kebanyakan) bilangan bulat, tetapi
juga bisa dalam bentuk pecahan dan bilangan negatif.
3. Orde reaksi 0, orde reaksi 1, dan orde reaksi 2
• Orde Reaksi Nol
Suatu laju reaksi dikatakan berorde nol jika laju reaksi tidak dipengaruhi
oleh nilai konsentrasi reaktan. Hal ini dapat digambarkan dengan rumus V =
k[A]0
• Orde Reaksi Satu
Suatu reaksi dikatakan memiliki orde satu jika laju reaksi berbanding lurus
dengan konsentrasi reaktan. Hal ini bisa digambarkan dengan menggunakan
rumus V = k[A]
• Orde Reaksi Dua
Suatu reaksi dikatakan memiliki orde reaksi dua bila nilai laju reaksinya
adalah hasil kuadrat dari perubahan konsentrasi. Hal ini bisa digambarkan
dengan menggunakan rumus V = k[A]2
4. Jika suatu reaksi diketahui tahap-tahap mekanisme reaksinya, maka persamaan
laju reaksi dapat ditentukan dari tahap yang paling lambat dengan koefisien
reaktan-reaktan. Maka dari tahap tersebut akan menjadi orde reaksinya.
5. Reaksi autoredoks adalah reaksi ketika suatu zat mengalami reaksi reduksi dan
oksidasi secara serentak. Artinya, reaksi redoks yang menjadi oksidator dan
reduktornya merupakan zat yang sama. Bilangan oksidasi S pada percobaan ini
adalah 0.
6. S2O32- + 2H+ -> S + SO2 + H2O
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah luas permukaan bidang
sentuh, konsentrasi, kenaikan suhu, dan katalis. Luas permukaan bidang sentuh,
kecepatan reaksi dipengaruhi oleh ukuran partikel zat. Semakin luas permukaan
bidang sentuh zat yang bereaksi akan mempermudah terjadinya tumbukan
efektif. Tumbukan efektif ini akan menyebabkan reaksi kimia yang
mempercepat laju reaksi. Kedua konsentrasi, laju reaksi akan semakin cepat
seiring bertambahnya konsentrasi pereaksi, begitu juga sebaliknya. Ketiga
kenaikan suhu, kenaikan suhu mempercepat laju reaksi karena kenaikan suhu
menyebabkan gerakan partikel semakin cepat. Faktor terakhir yaitu katalis,
katalis dapat mempengaruhi laju reaksi. Katalis yang dapat mempercepat laju
reaksi disebut katalis positif atau dikenal dengan nama katalisator. Sedangkan
katalis yang memperlambat laju reaksi disebut katalis negatif atau dikenal
dengan nama inhibitor.

 Diskusi

Anda mungkin juga menyukai