PENDAHULUAN
kecepatan yang berbeda-beda. Ada reaksi yang berlangsung sangat cepat seperti
petasan yang meledak, ada juga reaksi yang berlangsung sangat lambat seperti
pengkaratan besi.
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat reaksi menjadi produk. Seiring
sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai
laju perubahan konsentrasi per satuan waktu. Waktu yang digunakan dapat berupa
detik, menit, jam, hari, bulan, maupun tahun, tergantung pada lamanya reaksi
berlangsung.
konsentrasi, suhu, luas permukaan, tekanan, dan katalis. Dalam suatu reaksi kimia
terdapat perbedaan laju reaksi antara reaksi yang satu dengan reaksi yang lain.
Misalnya, ketika kita membakar kertas reaksi akan berlangsung cepat sedangkan
reaksi pembakaran minyak bumi memakan waktu yang sangat lama. Dari hal ini
dapat diketahui bahwa reaksi kimia memiliki laju reaksi yang berbeda. Oleh
karena itu, laju reaksi sangat penting untuk dipelajari karena dengan mengetahui
reaksi dapat membuat produksi lebih terkendali sehingga akan didapatkan jumlah
METODE PERCOBAAN
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi, pipet tetes,
stopwatch, kaki tiga, rak tabung, gelas piala, kawat kasa, dan lampu spiritus.
diisi dengan 5 mL H2SO4 0,1 M (H2SO4 tetap). 5 buah tabung reaksi yang lain diisi
dengan 5 mL, 4 mL, 3 mL, 2 mL, 1 mL Na 2S2O3 0,1 M, lalu encerkan hingga
setelah ada reaksi (keruh), hindari kekeruhan yang berlebihan. Mencatat waktu
yang digunakan dan tentukan nilai m, k, dan buat persamaan kecepatan reaksinya.
Dengan cara yang sama ulangi percobaan 1 sampai 5 tapi Na 2S2O3 0,1 M
tabung reaksi, 3 buah tabung diisi dengan Na 2S2O3 dan 3 buah tabung diisi dengan
H2SO4. Masukkan sepasang tabung reaksi ke dalam gelas piala yang berisi air
dingin (air es) beberapa menit sehingga suhunya merata termasuk suhu
larutannya. Ambil sepasang tabung reaksi (1 buah yang berisi H 2SO4 dan 1 buah
bercampurnya kedua zat tersebut, stopwatch dijalankan (tabung reaksi yang telah
berisi campuran H2SO4 dan Na2S2O3 tetap pada gelas piala yang berisi air es).
Catat waktu yang digunakan dan suhu reaksi. Kerjakan kembali point 1 sampai 7
pada interval suhu yang berbeda, misalnya suhu kamar satu pasang dan diatas
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
bahwa konsentrasi larutan dan suhu sangat mempengaruhi laju kecepatan dari
reaksi kimia yaitu semakin tinggi konsentrasi dan suhu larutan maka nlaju dan
5.2 Saran
Saran untuk laboratorium yaitu sebaiknya alat dan bahan dilengkapi dan
laboratorium digunakan sebaik mungkin agar hasil dari percobaan sesuai dengan
teori.
dalam percobaannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
reaksi setiap satuan waktu. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi suhu,
mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya suhu energi kinetik partikel zat-
permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin luas permukaan zat, semakin
banyak bagian zat yang saling bertumbukan dan semakin besar peluang adanya
kecil ukuran partikel zat. Jadi semakin kecil ukuran partikel zat, reaksi pun akan
semakin cepat. Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi. Ada 2 jenis
katalis yaitu katalis aktif dan katalis pasif. Katalis aktif yaitu katalis yang ikut
terlibat reaksi dan pada akhir reaksi terbentuk kembali. Kemudian katalis pasif
yaitu katalis yang tidak ikut bereaksi, hanya sebagai media reaksi saja
(Purwanti, 2010).
Larutan dengan konsentrasi tinggi merupakan larutan pekat dan larutan dengan
konsentrasi rendah merupakan larutan encer. Pada larutan pekat, letak molekulnya
rapat sehingga sering terjadi tumbukan dibandingkan dengan larutan encer. Itulah
sebabnya, jika konsentrasi larutan yang direaksikan semakin besar, maka laju
kinetik rata-rata dari partikel-partikel ini juga meningkat. Hasilnya adalah bahwa
partikel akan bertabrakan lebih sering, karena partikel bergerak lebih cepat dan
akan menghadapi partikel lebih reaktan. Namun, ini hanya bagian kecil dari alasan
mengapa tingkat meningkat. Hanya karena partikel bertabrakan lebih sering tidak
berarti bahwa reaksi pasti akan terjadi. Efek utama peningkatan suhu adalah
bahwa lebih dari partikel-partikel yang bertabrakan akan memiliki jumlah energi
yang diperlukan untuk memiliki tabrakan yang efektif. Dengan kata lain, lebih
Semakin tinggi suhu reaksi, konstanta kecepatan reaksi yang teramati akan
semakin besar, dan apabila diteruskan ke suhu yang lebih tinggi lagi, maka akan
diperoleh suatu keadaan yang menuju asimtotis, pada keadaan ini nilai konstanta
kecepatan reaksi sangat besar, sehingga 1/kra dapat diabaikan (Purwanti, 2010).
kerjanya katalisator akan ikut bereaksi dengan zat-zat reaktan, tetapi diakhir
proses reaksi katalisator tersebut akan memisah kembali. Katalis ada dua macam,
yaitu katalis yang bersifat positif dan katalis negatif. Katalis bersifat positif dapat
Dalam gambar, hanya partikel biru pada permukaan luar dari Senyawa
yang tersedia untuk tabrakan dengan merah reaktan. Partikel biru di interior
hanya 20 partikel biru bisa dipukul oleh partikel merah reaktan. Pada Gambar A,
ada sejumlah partikel biru di bagian dalam senyawa yang tidak dapat dipukul.
kecil dan semua partikel biru interior sekarang di permukaan dan tersedia untuk
tabrakan. Dalam diagram B, tabrakan antara biru dan merah akan terjadi, dan
karena itu, reaksi pada Gambar B akan terjadi pada tingkat yang lebih cepat
daripada reaksi yang sama pada Gambar A. Peningkatan luas permukaan reaktan
(Poulsen, 2010).
Kita tahu bahwa sistem kimia bisa membuat atom – atom (H 2, N2, K, dsb),
ion – ion (NO3-, Cl-, Na-, dsb) atau molekul (H2O, C12H22O12). Kita juga
partikel antara atom – atom, ion – ion, dan atau molekul molekul. Hal itu juga
menjelaskan bahwa bagaimana mungkin untuk mempercepat atau memperlambat
kondisi apa yang perlu ada untuk reaksi dapat terjadi. Kondisi ini termasuk
(Poulsen, 2010) :
Secara fisika, definisi dari kecepatan atau laju adalah jarak yang ditempuh
benda pada waktu tertentu. Laju disimbolkan dengan v dan dapat dituliskan
Dimana v adalah laju (meter detik -1), s adalah jarak (meter), dan t adalah
Dalam hal ini jika diandaikan reaksi berjalan terus, maka secara logika
semakin bertambah. Karena dalam reaksi tidak ada jarak yang harus ditempuh,
bertambah setiap saat. Hal ini dapat dianalogikan sebagai jarak yang ditempuh.
Dengan analogi tersebut, maka laju reaksi dapat didefinisikan sebagai “laju
berkurangnya konsentrasi reaktan tiap satuan waktu”. Atau jika ditinjau dari
tumbukan. Ingat, sebuah tumbukan yang berhasil terjadi saat dua reaktan
bertumbukan dengan energi yang cukup dan dengan arah atau orientasi yang
benar. Hal itu berarti jika kita bisa melakukan sesuatu yang dapat meningkatkan
arah atau orientasi yang benar, kita akan meningkatkan kecepatan reaksi
(Poulsen, 2010).
meningkat. Rata-rata energi kinetik dari partikel ini pun ikut meningkat. Sehingga
ini bergerak lebih cepat dan akan bertemu dengan partikel reaktan. Akan tetapi,
ini hanyalah bagian kecil dari alasan mengapa kecepatannya meningkat. Hanya
Luas permuakaan partikel kecil lebih besar. Jika ukuran partikel suatu
benda semakin kecil, maka akan semakin banyak jumlah total permukaan benda
tersebut. Oleh karena itu, luas permukaan semakin banyak maka kemungkinan
terjadinya tumbukan antarpermukaan partikel akan semakin sering. Hal ini dapat
Chand, R., 2010., Chemistry 10th edition,Mc Graw Hill Higher Education,
New York.
Widhy, P., 2010, Laju Reaksi, (online), diakses pada tanggal 18 Oktober 2016
Smith, B., Muruganandam, L., dan Shantha, M, S., 2010, A Review of the Water
Gas Shift Reaction Kinetics, International Journal of Chemical Reactor
Engineering.8, 1-31.
SUHU
0.05
0.047
0.045
f(x) = − 0.0143460115716589 x − 0.0501371051882766
0.04
R² 0.037
= 0.947525873455638
0.035
0.03 Series2
Linear (Series2)
0.025
0.02
0.015
0.013
0.01
0.005
0
-7 -6.5 -6 -5.5 -5 -4.5 -4
Log V
0
-2.8 -2.6 -2.4 -2.2 -2 -1.8 -1.6 -1.4 -1.2 -1 -0.8
-0.5
-1
-1.5 Log V
-2 Linear (Log V)
-2.5
-2.698
-3
f(x) = 0.627158415486943 x − 2.23635579326998 -3
-3.154
R² = 0.887362142328511 -3.5
-3.522
-4.084 -4
-4.5
Log V
0
-2.8 -2.6 -2.4 -2.2 -2 -1.8 -1.6 -1.4 -1.2 -1 -0.8
-0.5
-1
-1.5 Log V
Linear (Log V)
-2
-2.5
f(x) = 0.495146480545171 x − 2.09240599820885-2.698
-3 -3
R² = 0.74232152727682 -3
-3.221
-3.5
-3.698
-4
S