Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Pengaruh konsentrasi reaktan dan luas permukaan terhadap laju reaksi

Pengaruh Katalis dan Suhu Terhadap Laju Reaksi

NAMA : RARA NETRA IHYA K.

KELAS : XI MIPA 5

NO. ABSEN : 32

SMA 1 BAE KUDUS


JL. JENDRAL SUDIRMAN KM. 04

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada
saya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Kimia ini. Selain itu saya
ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing Kimia saya, yang telah membimbing saya
dalam praktikum kimia ini, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Kimia
ini.
Saya mengakui bahwa saya adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna.
Begitu pula dengan laporan hasil praktikum ini yang telah saya selesaikan. Tidak semua hal
dapat saya deskripsikan dengan sempurna dalam laporan ini. Saya melakukannya semaksimal
mungkin dengan kemampuan yang saya miliki. Di mana saya juga memiliki keterbatasan
kemampuan.
Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa saya memiliki keterbatasan dan
juga kekurangan, saya bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. saya
akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat
memperbaiki laporan saya selanjutnya. Sehingga semoga laporan hasil praktikum berikutnya
dan laporan hasil praktikum lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Dengan menyelesaikan ini laporan hasil praktikum saya mengharapkan banyak
manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari laporan hasil praktikum.

Kudus, November 2017


BAB 1

PENDAHULUAN

A. JUDUL PERCOBAAN
Pengaruh konsentrasi reaktan dan luas permukaan terhadap laju reaksi
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui pengaruh konsentrasi pereaksi atau reaktan terhadap laju reaksi
2. Mempelajari pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi
C. Dasar teori

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan berbagi macam jenis reaksi
kimia dengan kecepatan reaksi yang berbeda-beda. Ada reaksi yang berlangsung sangat
lambat seperti berkaratnya besi dan ada yang berlangsung dengan cepat seperti kembang
api.
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat reaksi menjadi produk. Seiring dengan
bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah pereaksinya akan semakin sedikit, sedangkan
produk semakin banyak. Sementara laju reaksi adalah laju pengurangan konsentrasi molar
salah satu pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi salah satu produk dalam satuan
waktu. Waktu yang digunakan dapat berupa detik, menit, jam, hari, bulan, maupun tahun,
tergantung pada lamanya reaksi berlangsung.
Laju reaksi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya yaitu konsentrasi,
suhu, luas permukaan, tekanan dan katalis. Oleh karena itu, percobaan ini dilakukan
untuk mengetahui laju reaksi kimia yang ada dalam kehidupan dan bagaimana perlakuan
untuk meningkatkan laju reaksi.
Laju reaksi adalah laju pengurangan konsentrasi molar salah satu pereaksi atau laju
pertambahan konsentrasi salah satu produk dalam satuan waktu. Pada umumnya
persamaan reaksi dari laju reaksi adalah aA + bB à pP + qQ. Laju reaksi dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan katalis.
Konsentrasi adalah banyaknya zat terlarut di dalam sejumlah pelarut. Semakin banyak
zat terlarut, maka akan semakin besar pula konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan
konsentrasi tinggi mengandung partikel yang lebih banyak jika dibandingkan dengan
larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah. Pada konsentrasi tinggi, memungkinkan
tumbukan yang terjadi akan lebih banyak, sehingga membuka peluang semakin banyak
tumbukan efektif yang menyebabkan laju reaksi menjadi lebih cepat. Akibatnya, hasil
reaksi akan lebih cepat terbentuk.
Luas permukaan memiliki peranan yang penting dalam laju reaksi. Apabila semakin
kecil luas permukaan, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga
laju reaksi semakin lambat. Begitupun sebaliknya. Karakteristik kepingan yang
direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin
cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.
BAB 2
METODE PENGAMATAN

A. ALAT DAN BAHAN


ALAT:
1. Tabung reaksi 3 buah
2. Stopwatch
3. Gelas kimia 100 ml 2 buah
4. Neraca analitik
5. Gelas ukur 25 ml 1 buah
6. Gelas ukur 10 ml 1 buah
BAHAN:
1. Pita magnesium berukuran 0,5 cm sebanyak 3 buah
2. Larutan HCl 0.5 M
3. Larutan HCl 1 M
4. Larutan HCl 2 M
5. Bongkahan pualam
6. Serbuk pualam (dari bongkahan yang digerus)
B. PROSEDUR KERJA
Pengaruh konsentrasi reaktan
1. Siapkan tabung reaksi dan isi dengan pita magnesium yang berukuran 0,5 cm
2. Masukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi pita magnesium dengan
larutan HCl 0,5 M sebanyak 10 ml
3. Hitung waktu reaksi dengan menggunakan stopwatch, dimulai ketika larutan
HCl dimasukkan sampai pita magnesium habis bereaksi dan catat waktunya
4. Ulangi langkah diatas untuk 2 tabung reaksi yang telah diisi dengan pita
magnesium yang lain dengan larutan HCl 1 M untuk tabung reaksi kedua dan
2 M untuk tabung reaksi ketiga
5. Bandingkan dan simpulkan hasil percobaan.

Pengaruh luas permukaan

1. Timbang bongkahan pualam seberat 0,5 gr dengan neraca analitik.


2. Isi gelas beker dengan 25 ml larutan HCl 1 M.
3. Masukkan bongkahan pualam yang telah ditimbang ke dalam gelas beker yang
telah berisi larutan HCl 1 M.
4. Hitung waktu reaksi dengan stopwatch mulai ketika bongkahan pualam
dimasukkan sampai dengan bongkahan pualam habis bereaksi dan catat
waktunya.
5. Ulangi langkah 2 sampai dengan 4 untuk 0,5 gr serbuk pualam
6. Bandingkan dan simpulkan hasil percobaan.
BAB 3

HASIL PENGAMATAN

A. Pengaruh konsentrasi reaktan


Tabung
Pereaksi Waktu reaksi (detik)
nomor
1 Pita magnesium +HCl 0,5 M 389 detik
2 Pita magnesium + HCl 1 M 66 detik
3 Pita magnesium + HCl 2 M 23 detik

B. Pengaruh luas permukaan


no Pereaksi Waktu reaksi (detik)
1 Larutan HCl 1 M + 0,5 gr bongkahan 300 detik
pualam
2 Larutan HCl 1 M + 0,5 gr serbuk pualam 9 detik

C. PEMBAHASAN
Pada pengaruh konsentrasi reaktan didapatkan bahwa pada saat pita magnesium +
HCl 0,5 M waktu reaksinya adalah 389 detik. Pada saat pita magnesium + HCl 1 M
waktu reaksinya adalah 66 detik. Pada saat pita magnesium + HCl 2 M waktu
reaksinya adalah 23 detik. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar
molaritas/konsentrasi suatu zat maka akan cepat pula waktu reaksi. Sedangkan apabila
semakin kecil molaritas/konsentrasi suatu zat maka kan bertambah panjang/lama
waktu reaksi.
Pada pengaruh luas permukaan didapatkan bahwa larutan HCl 1 M + 0,5 gram
bongkahan pualam waktu reaksinya adalah 300 detik. Dan pada larutan HCl 1 M +
0,5 gram serbuk pualam waktu reaksinya adalah 9 detik. Dapat disimpulkan bahwa
semakin kecil luas permukaan suatu benda maka waktu reaksinya semakin cepat.
Sedangkan semakin besar luas permukaan suatu benda maka waktu rekasinya
semakin lama.
BAB 4

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada pengaruh konsentrasi reaktan dapat disimpulkan bahwa semakin besar
molaritas/konsentrasi suatu zat maka akan cepat pula waktu reaksi. Sedangkan apabila
semakin kecil molaritas/konsentrasi suatu zat maka kan bertambah panjang/lama
waktu reaksi.
Pada pengaruh luas permukaan dapat disimpulkan bahwa semakin kecil luas
permukaan suatu benda maka waktu reaksinya semakin cepat. Sedangkan semakin
besar luas permukaan suatu benda maka waktu rekasinya semakin lama.

GAMBAR PERCOBAAN
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Judul Percobaan
Pengaruh Katalis dan Suhu Terhadap Laju Reaksi
B. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari pengaruh katalis terhadap laju reaksi peruraian hidrogen peroksida
(H2O2).
2. Mempelajari pengaruh suhu terhadap laju reaksi pada reaksi antara larutan
natrium tiosulfat (Na2S2O3) dengan larutan asam klorida (HCl), menurut reaksi :
Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq)2NaCl(aq) + H2O(l) + S(s)
C. Hipotesis
Pengaruh katalis dapat mempercepat laju reaksi pada suhu tertentu , tanpa mengalami
perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan
sebagai pereaksi ataupun produk.
D. Variabel
Variabel kontrol : larutan H2O2
Variabel bebas : FeCl3 , NaCl
Variabel terikat : Gelembung gas
E. Dasar Teori
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu,
tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis
berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu
lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan
suatu jalur pilihan denganenergi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi
energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan
utama: katalishomogen dan katalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang
ada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan
katalis homogen berada dalam fase yang sama. Satu contoh sederhana untuk katalisis
heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-
pereaksi (atau substrat) untuk sementara terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat
menjadi lemah sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara
produk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas.
BAB 2
METODE PENGAMATAN

A. Alat dan Bahan


Alat
1. Gelas kimia 100 mL sebanyak 4 buah
2. Gelas ukur 10 mL
3. Gelas ukur 25 mL
4. Pembakar spiritus
5. Kaki tiga dan kasa
6. Termometer
7. Stopwatch
8. Korek api

Bahan

1. Larutan hidrogen peroksida (H2O2) 5%


2. Larutan NaCl 0,1 M
3. Larutan besi (III) klorida (FeCl3) 0,1 M
4. Larutan tiosulfat 0,2M
5. Larutan asam klorida 2M

B. Cara Kerja
Pengaruh Katalis
1. Masukkan masing-masing 10mL larutan (H2O2) 5% ke dalam 2 gelas kimia.
Amati kecepatan timbulnya gas pada kedua gelas dan catat.
2. Tambahkan 4 tetes NaCl 0,1M ke dalam gelas kimia 1 dan 4 tetes larutan FeCl3
0,1M ke dalam gelas kimia 2. Bandingkan kecepatan timbulnya gelembung gas
pada kedua gelas kimia tersebut. Amati dan catat.

Pengaruh Suhu

1. Buatlah tanda silang pada sehelai kertas putih.


2. Masukkan 25mL larutan Na2S2O3 0,2 M ke dalam gelas kimia. Letakkan gelas
kimia itu diatas kertas bertanda silang. Ukur dan catat suhu larutan. Tambahkan
2,5mL larutan HCl 2M. Ukur dan catat waktu yang dibutuhkan sejak penambahan
larutan HCl sampai tanda silang tidak terlihat lagi.
3. Masukkan 25mL larutan Na2S2O3 ke dalam gelas kimia yang lain. Panakan hingga
10ºC diatas suhu kamar (10ºC diatas suhu percobaan yang pertama). Catat suhu
itu. Letakkan gelas kimia ini diatas kertas bertanda silang. Kemudian tambahkan
2,5 larutan HCl 2M dan catat waktu seperti diatas.
BAB 3

HASIL PENGAMATAN

A. Hasil Pengamatan
1. Pengaruh katalis terhadap laju reaksi
No. Larutan Pengamatan
1. H2O2 Tidak ada gelembung
2. H2O2 + NaCl Ada sedikit gelembung
3. H2O2 + FeCl3 Ada banyak gelembung
2. Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi
No. Reaktan Suhu (ºC) Waktu (detik)
1. Na2S2O3 + HCl 29 ºC 14 s
2. Na2S2O3 + HCl 39ºC 6s
B. Pembahasan
Pengaruh Katalis

Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebelum H2O2ditetesi katalis tidak terjadi
reaksi. Namun, ketika H2O2 ditetesi NaCl sebanyak 3 tetes terlihat ada sedikit gelembung.
Sedangkan ketika H2O2ditetesi FeCl3 3 tetes terdapat banyak gelembung dan lama-
kelamaan larutan tersebut mendidih dan mengeluarkan uap.
Penambahan katalis pada percobaan dapat mempercepat laju reaksi tetapi zat tersebut
tidak mengalami perubahan yang kekal / tidak ikut bereaksi. Reaksi mendidih akibat dari
tercapainya kesetimbangan karena adanya katalis. Terjadinya kesetimbangan itu
merupakan proses eksoterm suhu yang menjadi naik dan sebaliknya.
Karena, katalis hanya mampu mempercepat reaksi, dan tidak mampu membuat reaksi.
Artinya, katalis bukan berfungsi mengubah zat yang tidak bereaksi menjadi bereaksi,
melainkan mengubah zat yang bereaksi lambat menjadi bereaksi cepat.
Pengaruh Suhu

Larutan Na2S2O3 0,2M dipanaskan hingga mencapai suhu 29ºC lalu diletakkan diatas
kertas yang berisi tanda silang. Larutan tersebut direaksikan dengan HCl 2 M dan
membuat larutan tersebut berubah warna dari bening tak berwarna hingga menjadi putih
susu, waktu yang dibutuhkan untuk reaksi tersebut hingga berubah warna menjadi putih
susu adalah 14 detik. Sementara itu, pada larutan Na2S2O3 0,2 M yang dipanaskan hingga
suhu 39ºC. Larutan ini diberlakukan sama seperti percobaan sebelumnya. Dan reaksinya
merupakan perubahan warna pada larutan dari bening menjadi putih susu dalam kurun
waktu 6 detik. Ini menunjukkan bahwa suhu juga dapat mempengaruhi laju reaksi, karena
makin tinggi suhu, energi molekul yang mencapai energi pengaktifan makin banyak.
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan

Katalis adalah zat yang dapat mempercepat suatu reaksi, tetapi “tidak ikut” bereaksi
dan tidak mengalami perubahan yang kekal. Semakin tinggi suhu suatu reaksi, maka
semakin cepat pula laju reaksi tersebut.

Gambar percobaan

Anda mungkin juga menyukai