Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada reaksi kimia, pereaksi akan bereaksi untuk membentuk hasil reaksi atau produk,
dengan demikian maka peraksi akan berkurang, sedangkan hasil reaksi atau produk akan
bertambah. Apabila perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi dibandingkan dengan
banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi, maka itulah yang dimaksud dengan laju
reaksi. Jadi Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi (reaktan) atau konsentrasi hasil
reaksi (produk) tiap satuan waktu.
Ada dua hal penting dalam mempelajari suatu reaksi. Pertama, apakah reaksi tersebut
dapat berlangsung atau tidak. Jawaban ini dapat diperoleh secara termodinamika kimia. Namun
demikian, termodinamika tidak membahas bagaimana laju reaksi itu berlangsung.
Laju reaksi merupakan kecepatan proses yang terjadi dalam suatu rekasi. Reaksi kimia
yang berlangsung sangat cepat ada pula yang berlangsung dengan lambat. Reaksi-reaksi kimia
berlangsung dengan kecepatan yang beragam. Ada reaksi yang berlangsung sangat cepat seperti
reaksi-reaksi ion, ledakan dinamit, dan lainnya. Ada pula reaksi yang berlangsung lambat bahkan
sangat lambat seperti perkaratan besi. Pada percobaan berikut, yang akan dilakukan adalah reaksi
yang dapat diukur pada waktu percobaan, seperti reaksi sistem H2C2O4- dan MnO4-. Beberapa
contoh reaksi kimia yang berlangsung sangat cepat seperti reaksi logam natrium dengan air,
pembakaran pita magnesium reaksi pengendapan AgCl dan reaksi pembakaran metana.
Sedangkan contoh reaksi kimia yang berlangsung lambat misalnya reaksi perkaratan besi.
Reaksi-reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan yang beragam. Ada reaksi yang
berlangsung sangat cepat seperti reaksi-reaksi ion, ledakan dinamit, dan lainnya. Ada pula reaksi
yang berlangsung lambat bahkan sangat lambat seperti perkaratan besi. Pada percobaan berikut,
yang akan dilakukan adalah reaksi yang dapat diukur pada waktu percobaan, seperti reaksi
sistem H2C2O4- dan MnO4-.
Pada umumnya laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti luas permukaan
sentuhan dari zat-zat pereaksi, konsentrasi pereaksi, suhu sistem reaksi, dan katalis. Selain itu,
keadaan fisis dan radiasi cahaya dapat juga mempengaruhi laju suatu reaksi.
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi :
a. Luas Permukaan
Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh ukuran partikel zat. Semakin luas permukaan
bidang sentuh zat yang bereaksi akan mempermudah
terjadinya tumbukan efektif yang menyebabkan terjadinya reaksi kimia sehingga
mempercepat laju reaksi.
Luas permukaan bidang sentuh bisa dilakukan dengan cara memperkecil ukuran
zat. Reaksi kimia yang menggunakan pereaksi dalam bentuk serbuk akan menghasilkan
laju reaksi yang lebih cepat dibandingkan dalam bentuk kepingan jika direaksikan dengan
larutan yang konsentrasinya sama. Jadi, jika ukuran partikel suatu benda semakin kecil,
maka akan semakin banyak jumlah total permukaan benda tersebut. Dengan
menggunakan teori tumbukan dapat dijelaskan bahwa semakin luas permukaan bidang
sentuh zat padat semakin banyak tempat terjadinya tumbukan antar partikel zat yang
bereaksi sehingga laju reaksinya makin cepat.
b. Suhu
Pada umumnya reaksi kimia akan berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih
tinggi. Para ahli menemukan bahwa banyak reaksi yang berlangsung dua kali lebih cepat
setiap kenaikan suhu sebesar 10℃. Hal inilah yang menjadi penyebab bahwa banyak
industri yang proses produksinya berlangsung pada suhu tinggi.
Kenaikan suhu mempercepat laju reaksi karena kenaikan suhu menyebabkan
gerakan partikel semakin cepat. Gerakan ini menyebabkan energi kinetik partikel-partikel
bertambah sehingga makin banyak kemungkinan terjadinya tumbukan yang efektif.
Dengan demikian makin banyak partikel-partikel yang bereaksi.
Setiap partikel dalam keadaan selalu bergerak. Dengan menaikkan temperatur,
maka kecepatan gerak partikel menjadi lebih tinggi, dengan demikian energy gerak atau
energi kinetik partikel bertambah, sehingga tumbukan lebih sering terjadi. Dengan
frekuensi tumbukan yang semakin besar, maka kemungkinan terjadinya tumbukan efektif
yang mampu menghasilkan reaksi juga semakin besar.
c. Konsentrasi
Pada umumnya laju reaksi akan semakin cepat seiring bertambahnya konsentrasi
pereaksi begitu juga sebaliknya. Jika konsentrasi pereaksi bertambah, maka jumlah
partikel pereaksi akan semakin banyak. Bertambahnya jumlah partikel pereaksi akan
semakin mudah terjadi tumbukan antar partikel pereaksi sehingga kemungkinan
terjadinya reaksi semakin besar. Hal inilah yang menyebabkan jika konsentrasi pereaksi
semakin besar menyebabkan laju reaksi semakin cepat.
Jika ukuran partikel suatu benda semakin kecil, maka akan semakin banyak
jumlah total permukaan benda tersebut. Dengan menggunakan teori tumbukan dapat
dijelaskan bahwa semakin luas permukaan bidang sentuh zat padat semakin banyak
tempat terjadinya tumbukan antar partikel zat yang bereaksi sehingga laju reaksinya
makin cepat.
d. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang dapat mempengaruhi laju reaksi, tanpa dirinya
mengalami perubahan yang kekal. Katalis adalah zat yang dapat mengubah laju reaksi
tanpa dirinya mengalami perubahan kimia yang permanen. Suatu katalis mungkin dapat
terlibat dalam proses reaksi atau mengalami perubahan selama reaksi berlangsung, tetapi
setelah reaksi itu selesai maka katalis akan diperoleh kembali dalam jumlah yang sama.
Apabila katalis tersebut dapat mempercepat laju reaksi maka dikenal dengan istilah
katalisator, namun apabila katalis tersebut memperlambat laju suatu reaksi maka disebut
inhibitor atau katalis negatif. Hanya saja secara umum istilah katalis digunakan untuk zat
yang dapat mempercepat reaksi.
Katalis dapat mempercepat laju reaksi karena atalis menyediakan alternatif jalur
reaksi dengan energi aktivasi yang lebih rendah dibanding jalur reaksi tanpa katalis
sehingga reaksinya menjadi semakin cepat.
Dengan rendahnya energi aktivasi pada reaksi yang menggunakan katalis di banding
reaksi yang tanpa katalis, maka reaksi tersebut akan memiliki laju reaksi lebih cepat.

SUMBER :

Sriyanto, Wahyu. 2020. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi dan Teori Tumbukan
Kimia Kelas Xi. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

Sucipto. 2019. e-Modul Kimia. Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari/Tanggal : Senin/31 Januari 2022
Tempat : Laboratorium Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya, Jalan Ogan
Sumatera Selatan

B. Alat dan Bahan


No. Nama Alat Jumlah
1. Tabung reaksi 6 buah
2. Rak Tabung reaksi 1 buah
3. Tabung Y 2 buah
4. Pipet tetes 6 buah
5. Penjepit tabung 1 buah
6. Gelas kimia 500 mL 1 buah
7. Sumbat berpipa 1 buah
8. Selang penghubung Secukupnya

No. Nama Bahan Jumlah


1. CaCO3 serbuk 0,5 g
2. CaCO3 serbuk 0,5 g
3. HCl 0,5M 6 mL
4. KMnO4 0,01M 36 tetes
5. H2SO4 2M 9 mL
6. H2C2O4 0,05M 15 mL

C. Prosedur
a. Pengaruh Luas Permukaan
1. Timbang dua macam CaCO3 yang beratnya relatif sama tetapi bentuknya berbeda,
yakni butiran dan serbuk
2. Sediakan 2 tabung Y, tabung pertama diisi dengan 3 ml HCl 0,5 M pada kaki kiri
dan serbuk CaCO3 pada kaki kanannya. Tabung kedua diisi dengan 3 ml HCl 0,5
M pada kaki kiri dan butiran CaCO3 pada kaki kanan.
3. Rancang alat-alat seperti pada gambar di bawah dengan cara sebagai berikut:
4. Isi gelas kimia 500 ml dengan air ledeng sampai hampir penuh
5. Tandai tabung reaksi dengan karet/spidol pada jarak 5 cm dari dasar tabung reaksi
6. Isi tabung reaksi yang telah ditandai itu dengan air ledeng sampai penuh, lalu
masukkan ke dalam gelas kimia dalam keadaan terbalik hingga mulut tabung
terendam air yang terdapat dalam gelas kimia. Usahakan agar dalam tabung reaksi
tidak terdapat gelembung udara.
7. Jepit tabung reaksi agar tegak dan tidak jatuh
8. Sumbat tabung Y pertama dengan sumbat berpipa pengalir. Masukkan ujung lain
dari pipa pengalir ke mulut tabung reaksi yang terdapat dalam gelas kimia
9. Putar tabung Y sedemikian sehingga larutan HCl pada kaki kiri mengalir ke kaki
kanan yang berisi CaCO3.
10. Catat waktu yang diperlukan sejak terjadinya gelembung gas yang ditampung
dalam tabung reaksi sampai tepat pada tanda spidol/karet.
11. Lakukan hal yang sama untuk tabung Y kedua.
12. Bandingkan kecepatan laju reaksi pada percobaan di atas, dan simpulkan mana
yang lebih cepat bereaksi (serbuk atau butiran).
b. Pengaruh Suhu
1. Sediakan dua buah tabung reaksi bersih. Masukkan ke dalam masing-masing
tabung sebanyak 2 ml H2C2O4 0,05 M dan 1 ml H2SO4 2,0 M.
2. Tambahkan 5 tetes KMnO4 0,01 M pada tabung pertama. Catat waktu sejak
penambahan KMnO4 sampai warnanya tidak nampak lagi.
3. Rendam tabung reaksi kedua dalam air panas (± 50℃) selama 1 menit. Kemudian
tambahkan 5 tetes KMnO4 0,01 M. Catat waktu yang diperlukan sejak
penambahan KMnO4 sampai warnya tidak tampak lagi.
4. Bandingkan kedua percobaan tersebut, mana yang lebih cepat reaksinya.
c. Pengaruh Konsentrasi I
1. Sediakan dua buah tabung reaksi bersih. Masukkan ke dalam masing-masing
tabung sebanyak 2 ml H2C2O4 0,05 M dan 1 ml H2SO4 2,0 M.
2. Tambahkan 1 tetes KMnO4 0,01 M ke dalam tabung pertama dan 5 tetes KMnO4
0,01 M ke dalam tabung kedua. Catat waktu sejak penambahan KMnO4 sampai
warnanya tidak nampak lagi.
3. Bandingkan kedua percobaan tersebut, mana yang lebih cepat reaksinya.
d. Pengaruh Konsentrasi II
1. Sediakan dua buah tabung reaksi bersih. Tambahkan sebanyak 1 ml H2C2O4 0,05
M ke dalam tabung reaksi pertama dan 2 ml H2C2O4 0,05 M ke dalam tabung
kedua.
2. Masukkan ke dalam masing-masing tabung sebanyak 1 ml H2SO4 2,0 M
3. Kemudian tambahkan 5 tetes KMnO4 0,01 M ke dalam masing-masing tabung.
Catat waktu sejak penambahan KMnO4 sampai warnanya tidak nampak lagi.
4. Bandingkan kedua percobaan tersebut, mana yang lebih cepat reaksinya.
e. Pengaruh Katalis
1. Sediakan dua buah tabung reaksi bersih. Masukkan sebanyak 2 ml H2C2O4 0,05 M
ke dalam masing-masing tabung.
2. Tambahkan 1 ml KMnO4 2,0 M ke dalam tabung pertama dan 2 ml H2SO4 2,0 M
ke dalam tabung kedua.
3. Tambahkan 5 tetes KMnO4 0,01 M ke dalam masing-masing tabung. Catat waktu
sejak penambahan KMnO4 sampai warnanya tidak nampak lagi.
4. Bandingkan kedua percobaan tersebut, mana yang lebih cepat reaksinya.

Anda mungkin juga menyukai