Anda di halaman 1dari 12

Melita Meicahyani (18010051)

Pengertian Laju reaksi


adalah cabang ilmu kima yang mempelajari
kecepatan reaksi yang dinyatakan sebagai
perubahan konsentrasi zat pereaksi atau produk
reaksi tiap satuan waktu. Laju reaksi adalah
cepat lambatnya suatu reaksi berlangsung.
Dalam kebanyakan reaksi, laju reaksi hanya
mendeteksi bahan dasar permulaan yang lenyap
dan hasil yang timbul, jadi hanya reaksi
keseluruhan yang dapat diamati. Perubahan
keseluruhan yang terjadi kenyataannya dapat
terdiri atas beberapa reaksi yang berurutan,
masing-masing reaksi merupakan suatu langkah
reaksi pembentukan hasil-hasil akhir.
1. Suhu
2. Keberadaan katalis
3. Konsentrasi reaktan
4. Tekanan reaktan berupa gas
5. Luas Partikel
1. Suhu
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila
suhu pada suatu reaksi yang berlangsung dinaikkan, maka
menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan
yang terjadi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan,
maka partikel semakin tidak aktif, sehingga laju reaksi semakin
kecil.
2. Keberadaan katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada
suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh
reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reksi, tapi bukan
sebagai pereaksi ataupun produk.
.Katalis dibedakan menjadi 2 yaitu katalis homogen dan katalis
heterogen.
 Katalis homogen, yaitu katalis yang mempunyai fase sama dengan
fasepereaksi.
 Katalis heterogen, yaitu katalis yang mempunyai fase berbeda
dengan pereasi. Pada umumnya katalis heterogen digunakan dalam
wujud padat. Sementara itu, reaktannya berwujud gas.
3. Konsentrasi reaktan
Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting
dalam laju reaksi, sebab semakin besar konsentrasi
pereaksi, makan tumbukan yang terjadi semakin
banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin
cepat. Begitu juga apabila semakin kecil konsentrasi
pereaksi, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi
antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil.
4. Tekanan reaktan berupa gas
Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud
gas. Kelajuan dari pereaksi seperti itu juga dipengaurhi
tekanan . Penambahan tekanan dengan memperkecil
volume akan memperbesar konsentrasi, dengan
demikian dapat memperbesar laju reaksi.
5. Luas Partikel
Apabila semakin kecil luas permukaan partikel,
maka semakin kecil tumbukan yang terjadi
antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin
kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan
juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus
kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang
dibutuhkan untuk bereaksi, sedangkan semakin
kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu
yang dibutuhkan untuk bereaksi.
 Teori Tumbukan (Collison Theory)
Dalam teori tumbukan digambarkan pertemuan partikel-
partikel reaktan sebagai suatu tumbukan. Pada proses
tumbukan yang terjadi, disamping ada yang menghasilkan
reaksi juga ada yang tidak menghasilkan reaksi.

 Kompleks teraktifan (Activated complex)


Kompleks yang teraktivasi sering dikelirukan dengan keadaan
transisi dan digunakan secara bergantian di banyak buku
teks. Namun, itu berbeda dari keadaan transisi dalam
keadaan transisi hanya mewakili konfigurasi energi potensial
tertinggi dari atom selama reaksi sementara kompleks yang
diaktifkan mengacu pada berbagai konfigurasi dekat keadaan
transisi yang dilalui atom dalam transformasi dari produk.
untuk reaktan.
 Energi aktivasi “Ea” (Activation energy)
Energi aktivasi adalah energi minimum yang
dibutuhkan oleh suatu reaksi kimia agar
dapat berlangsung. Energi aktivasi memiliki
simbol Ea dengan E menotasikan energi dan a
yang ditulis subscribe menotasikan aktivasi.
Kata aktivasi memiliki makna bahwa suatu
reaksi kimia membutuhkan tambahan energi
untuk dapat berlangsung.
Alat Bahan
1. Labu Reaksi 11. Balon 1. HCL 3M, 1,5 M
2. Gelas Ukur 12. Spiritus 0,75 M
3. Beker Glass 13. Kaki 3 2. Pualam 0,5 g x 15
4. Stopwatch 14. Penggerus 3. Na2SO3 0,2 M
5. Pipet Kaca 15. Tabung Reaksi 4. H2O2
6. Corong 5. NaCl 0,1 M
7. Botol 6. FeCl3
8. Timbangan
9. Alat tulis
10. Termometer
A. (Faktor A dan B)
1. HCL 3M dalam tabung rx
2. 0,5 g pualam bongkahan(3x)
3. 0,5 g pualam tabung gelembung
4. Ulangi selama 3 x
5. Lakukan langkah ysang sama dengan pualam
yang digerus
6. Bandingkan
Faktor C
1. Tanda (X) pada kertas
2. 25 ml Na2S2O3 0,2 M beker taruh beker
iatas kertas (X) ukur suhu
3. + 5 ml HCl 1,5 M. Ukur suhu catat waktu yang
diperlukan hingga tanda (X) tidak terlihat lagi
4. Ulangi 3x
5. Na2S2O3 0,2 M ke beker lain panaskan
sampai 10 derajat diatas suhu 1
6. Beker tsb diatas (X) + 5 ml HCl 1,5 M
7. Ulangi langkah 5 & 6 (2x)
1. 20 ml H2O2 5% dlm 2 gelas kimia, amati kecepatan
gelembung
2. + 2 gtt NaCl 0,1 M beker glass 1 & 20 gtt
FeCl3 (yg percobaan selanjutnya) beker
glass 2.
 Kecepatan gelembung gas pada 2 rx kimia tsb?

Anda mungkin juga menyukai