0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
26 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi kimia meliputi suhu, keberadaan katalis, konsentrasi reaktan, tekanan reaktan berupa gas, dan luas permukaan partikel. Dokumen juga menjelaskan tentang teori tumbukan dan kompleks teraktivasi dalam mekanisme reaksi kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi kimia meliputi suhu, keberadaan katalis, konsentrasi reaktan, tekanan reaktan berupa gas, dan luas permukaan partikel. Dokumen juga menjelaskan tentang teori tumbukan dan kompleks teraktivasi dalam mekanisme reaksi kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi kimia meliputi suhu, keberadaan katalis, konsentrasi reaktan, tekanan reaktan berupa gas, dan luas permukaan partikel. Dokumen juga menjelaskan tentang teori tumbukan dan kompleks teraktivasi dalam mekanisme reaksi kimia.
adalah cabang ilmu kima yang mempelajari kecepatan reaksi yang dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi zat pereaksi atau produk reaksi tiap satuan waktu. Laju reaksi adalah cepat lambatnya suatu reaksi berlangsung. Dalam kebanyakan reaksi, laju reaksi hanya mendeteksi bahan dasar permulaan yang lenyap dan hasil yang timbul, jadi hanya reaksi keseluruhan yang dapat diamati. Perubahan keseluruhan yang terjadi kenyataannya dapat terdiri atas beberapa reaksi yang berurutan, masing-masing reaksi merupakan suatu langkah reaksi pembentukan hasil-hasil akhir. 1. Suhu 2. Keberadaan katalis 3. Konsentrasi reaktan 4. Tekanan reaktan berupa gas 5. Luas Partikel 1. Suhu Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu reaksi yang berlangsung dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tidak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil. 2. Keberadaan katalis Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reksi, tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. .Katalis dibedakan menjadi 2 yaitu katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis homogen, yaitu katalis yang mempunyai fase sama dengan fasepereaksi. Katalis heterogen, yaitu katalis yang mempunyai fase berbeda dengan pereasi. Pada umumnya katalis heterogen digunakan dalam wujud padat. Sementara itu, reaktannya berwujud gas. 3. Konsentrasi reaktan Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin besar konsentrasi pereaksi, makan tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga apabila semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. 4. Tekanan reaktan berupa gas Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari pereaksi seperti itu juga dipengaurhi tekanan . Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi. 5. Luas Partikel Apabila semakin kecil luas permukaan partikel, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi, sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi. Teori Tumbukan (Collison Theory) Dalam teori tumbukan digambarkan pertemuan partikel- partikel reaktan sebagai suatu tumbukan. Pada proses tumbukan yang terjadi, disamping ada yang menghasilkan reaksi juga ada yang tidak menghasilkan reaksi.
Kompleks teraktifan (Activated complex)
Kompleks yang teraktivasi sering dikelirukan dengan keadaan transisi dan digunakan secara bergantian di banyak buku teks. Namun, itu berbeda dari keadaan transisi dalam keadaan transisi hanya mewakili konfigurasi energi potensial tertinggi dari atom selama reaksi sementara kompleks yang diaktifkan mengacu pada berbagai konfigurasi dekat keadaan transisi yang dilalui atom dalam transformasi dari produk. untuk reaktan. Energi aktivasi “Ea” (Activation energy) Energi aktivasi adalah energi minimum yang dibutuhkan oleh suatu reaksi kimia agar dapat berlangsung. Energi aktivasi memiliki simbol Ea dengan E menotasikan energi dan a yang ditulis subscribe menotasikan aktivasi. Kata aktivasi memiliki makna bahwa suatu reaksi kimia membutuhkan tambahan energi untuk dapat berlangsung. Alat Bahan 1. Labu Reaksi 11. Balon 1. HCL 3M, 1,5 M 2. Gelas Ukur 12. Spiritus 0,75 M 3. Beker Glass 13. Kaki 3 2. Pualam 0,5 g x 15 4. Stopwatch 14. Penggerus 3. Na2SO3 0,2 M 5. Pipet Kaca 15. Tabung Reaksi 4. H2O2 6. Corong 5. NaCl 0,1 M 7. Botol 6. FeCl3 8. Timbangan 9. Alat tulis 10. Termometer A. (Faktor A dan B) 1. HCL 3M dalam tabung rx 2. 0,5 g pualam bongkahan(3x) 3. 0,5 g pualam tabung gelembung 4. Ulangi selama 3 x 5. Lakukan langkah ysang sama dengan pualam yang digerus 6. Bandingkan Faktor C 1. Tanda (X) pada kertas 2. 25 ml Na2S2O3 0,2 M beker taruh beker iatas kertas (X) ukur suhu 3. + 5 ml HCl 1,5 M. Ukur suhu catat waktu yang diperlukan hingga tanda (X) tidak terlihat lagi 4. Ulangi 3x 5. Na2S2O3 0,2 M ke beker lain panaskan sampai 10 derajat diatas suhu 1 6. Beker tsb diatas (X) + 5 ml HCl 1,5 M 7. Ulangi langkah 5 & 6 (2x) 1. 20 ml H2O2 5% dlm 2 gelas kimia, amati kecepatan gelembung 2. + 2 gtt NaCl 0,1 M beker glass 1 & 20 gtt FeCl3 (yg percobaan selanjutnya) beker glass 2. Kecepatan gelembung gas pada 2 rx kimia tsb?