DI INDONESIA Sejarah Kefarmasian di Indonesia • Perkembangan Farmasi di Indonesia sdh dimulai sejak zaman Belanda shg buku pedoman maupun undang-undang yg berlaku pd wkt itu berkiblat ke Belanda.
• Setelah kemerdekaan, buku pedoman maupun UU yg dirasa
msh cocok tetap dipertahankan, sedangkan yg tdk sesuai dihilangkan. Sejarah Pendidikan Kefarmasian di Indonesia Sejarah awal perkembangan pendidikan tinggi kefarmasian di Indonesia dapat dibagi dalam :
A. Era pra Perang Dunia II
B. Era pendudukan Jepang, dan C. Era pasca Proklamasi Kemerdekaan RI A. Era pra Perang Dunia II Sebelum PD II, selama penjajahan Belanda hanya terdapat beberapa Apoteker yang berasal dari Denmark, Austria, Jerman, dan Belanda. Tenaga kefarmasian yang dididik di Indonesia hanya setingkat Asisten Apoteker (AA), yang mulai dihasilkan tahun 1906. Pelaksanaan pendidikan A.A ini dilakukan secara magang pada Apotik yang ada Apotekernya dan setelah periode tertentu seorang calon menjalani ujian negara A. Era pra Perang Dunia II Menurut catatan, Asisten Apoteker (AA) Warga Negara Belanda lulusan Indonesia yang pertama adalah pada tahun 1906 yang diuji di Surabaya Warga Negara Indonesia asli tercatat sebagai lulusan pertama pada tahun 1908 yang diuji di Surabaya dan lulusan kedua terjadi pada tahun 1919 yang diuji di Semarang A. Era pra Perang Dunia II Pada tahun 1918 dibuka sekolah Asisten Apoteker yang pertama dengan penerimaan murid lulusan MULO Bagian B (setingkat SMP) Sekolah Asisten Apoteker didirikan dengan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda tgl 7 Oktober 1918 nomor 38 Selanjutnya diubah dengan surat keputusan tgl 28 Januari 1923 nomor 15 (Stb. No.50) dan 28 Juni 1934 nomor 45 (Stb 392) dengan nama “Leergang voor de opleiding van apotheker-bedienden onder den naam van apothekers- assistenschool” A. Era pra Perang Dunia II Pada tahun 1937 jumlah Apotik di seluruh Indonesia hanya 37 Pada awal PD II (1941) banyak Apoteker warga negara asing meninggalkan Indonesia sehingga terdapat kekosongan Apotik. Untuk mengisi kekosongan itu diberi ijin kepada dokter untuk mengisi jabatan di Apotik, juga diberi ijin kepada dokter untuk membuka Apotik-Dokter (Dokters-Apotheek) di daerah yang belum ada Apotiknya. B. Era Pendudukan Jepang Pada zaman Pendudukan Jepang, mulai dirintis pendidikan tinggi farmasi dg nama Yakugaku sebagai bagian dari Jakarta Ika Daigaku. Diresmikan pada tanggal 1 April 1943 Tahun 1944 Yakugaku diubah mjd Yaku Daigaku Setelah Jepang kalah perang dengan sekutu dan diproklamasikannya kemerdekaan Negara Republik Indonesia, pendidikan tinggi farmasi ini bubar B. Era Pendudukan Jepang Tercatat juga pada tahun 1944, pemerintah pendudukan Jepang juga melakukan pendidikan asisten apoteker dengan masa pendidikan selama 8 bulan dan siswa berasal dari lulusan SMP.
Sampai waktu pemerintahan Jepang jatuh telah
dihasilkan dua angkatan dengan jumlah yang sangat sedikit. C. Era Pasca Proklamasi Kemerdekaan RI Pada tgl 27 September 1946 dibuka Perguruan Tinggi Ahli Obat di Klaten yang kemudian pindah & berubah menjadi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta
Pada tgl 1 Agustus 1947 diresmikan jurusan Farmasi di
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Alam (FIPIA), Bandung sebagai bagian dari Universitas Indonesia, Jakarta, yang kemudian berubah menjadi jurusan Farmasi, Institut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Mei 1959
Lulusan Apoteker pertama di UGM sebanyak 2 orang
dihasilkan pada tahun 1953. C. Era Pasca Proklamasi Kemerdekaan RI Lembaga Pendidikan Tinggi Farmasi yang didirikan pada masa perang kemerdekaan ini pada kenyataannya mempunyai andil yang besar bagi perkembangan sejarah kefarmasian pada masa-masa berikutnya. Th. 1963 di Indonesia bagian Timur berdiri Fakultas IPPA di Universitas Hasanudin, Makasar, ada 5 jurusan, salah satunya Farmasi. Perguruan tinggi farmasi swasta pun mulai bermunculan, diantaranya : Universitas Pancasila di Jakarta th 1986 membuka Fakultas Farmasi, disusul MIPA Universitas Makasar, dan yg lainnya. Lahirnya Farmakope • Farmakope Amerika (The United States Pharmacopeia /USP) • Pharmacopeia berasal dari bahasa Jerman, pharmakon berarti “obat” dan poiein berarti “buat” • Gabungan keduanya menyatakan resep atau formula atau standar lainnya yang dibutuhkan untuk membuat atau menyiapkan suatu obat. • Istilah ini mulai dipakai th 1580 berhubungan dg buku setempat ttg standar obat di Bergamo, Italia. FARMAKOPE Farmakope adalah buku resmi yang dikeluarkan oleh sebuah negara yang berisi standarisasi, panduan dan pengujian sediaan obat. Setiap negara menerbitkan dan mempunyai farmakope sendiri, karena setiap negara mempunyai karakteristik fisik manusia dan lingkungan yang berbeda-beda, sehingga jenis dan dosis obatnya berbeda-beda untuk suatu penyakit. Sebelum Indonesia mempunyai farmakope, yang berlaku adalah Farmakope Belanda. Baru pada tahun 1962 pemerintah RI menerbitkan buku farmakope yang pertama, dan semenjak itu farmakope Belanda dipakai sebagai referensi saja. Buku-buku Farmasi yang dikeluarkan Depkes Farmakope Indonesia edisi I jilid I terbit tanggal 20 Mei 1962 Farmakope Indonesia sdisi I jilid II tanggal 20 Mei 1965 Formularium Indonesia (FOI) terbit 20 Mei 1966 Farmakope Indonesia edisi II terbit 1 April 1972 Ekstra Farmakope Indonesia terbit 1 April 1974 Formularium Nasional terbit 12 Nopember 1978 Farmakope Indonesia III terbit 9 Oktober 1979 Farmakope Indonesia IV terbit 19 Desember 1995 Farmakope Indonesia V terbit ................................... TERIMA KASIH
Cari pustaka lebih banyak lagi!!
TUGAS MEMBACA DAN INTERPRETASI FI III, FI IV DAN FI V SETIAP KELAS DIBAGI 3 KELOMPOK SETIAP KELOMPOK BACA & TELAAH MONOGRAFI DARI FI III, FI IV DAN FI V. BERIKAN IKHTISAR/RINGKASAN TENTANG SATU SUBJEK PADA KETENTUAN UMUM, MONOGRAFI LAMPIRAN/PROSEDUR PENGUJIAN DAN LARUTAN PEREAKSI(MASING-MASING SUBYEK BERBEDA UNTUK TIAP KELOMPOK,) SILAKAN BERKOORDINASI DENGAN KELOMPOK LAIN DALAM SATU KELAS HASIL RINGKASAN DITULIS RAPI Saling share antar sub kelompok dalam satu kelompok Jangan lupa sertakan nomer halaman pada setiap kutipan yang anda ringkas. KUMPULKAN HARI INI