METODE-METODE EKSTRAKSI
Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2017
KATA PENGANTAR
(Penulis)
BAB I
PENDAHULUAN
Lemak dan minyak sebagai bahan pangan yang dibagi menjadi dua
golongan, yaitu:
1) Lemak yang siap dikonsumsi tanpa dimasak (edible fat consumed
uncooked) misalnya mentega, margarin serta lemak yang digunakan dalam
kembang gula.
2) Lemak dan minyak yang dapat dimakan (edible fat), dihasilkan oleh alam
yang dapat bersumber dari bahan nabati atau hewani.
Pengolahan minyak dan lemak, pengerjaan yang dilakukan tergantung
pada sifat alami minyak atau lemak tersebut dan juga tergantung dari hasil akhir
yang dikehendaki. Ekstraksi adalah pengolahan dengan pemisahan suatu zat dari
campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak
dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut
yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak
dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis
yang telah dibicarakan. Misalnya saja, karena komponennya saling bercampur
secara sangat erat, peka terhadap panas,beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau
tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah.
Dalam hal semacam. itu, seringkali ekstraksi adalah satu-satunya proses
yang dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Sebagai contoh
pembuatan ester (essence) untuk bau-bauan dalam pembuatan sirup atau minyak
wangi, pengambilan kafein dari daun teh, biji kopi atau biji coklat dan yang dapat
diliha sehari-hari ialah pelarutan komponen-komponen kopi dengan menggunakan
air panas dari biji kopi yang telah dibakar atau digiling.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian ekstraksi
2. Mengetahui metode-metode yang digunakan dalam ekstraksi
3. Memahami bagaimana prinsip kerja dari metode-metode ekstraksi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ekstraksi
Pengolahan minyak dan lemak, pengerjaan yang dilakukan tergantung
pada sifat alami minyak atau lemak tersebut dan juga tergantung dari hasil akhir
yang dikehendaki. Ekstraksi adalah pengolahan dengan pemisahan suatu zat dari
campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak
dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut
yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak
dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis
yang telah dibicarakan. Misalnya saja, karena komponennya saling bercampur
secara sangat erat, peka terhadap panas,beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau
tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah.
Dalam hal semacam. itu, seringkali ekstraksi adalah satu-satunya proses
yang dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Sebagai contoh
pembuatan ester (essence) untuk bau-bauan dalam pembuatan sirup atau minyak
wangi, pengambilan kafein dari daun teh, biji kopi atau biji coklat dan yang dapat
diliha sehari-hari ialah pelarutan komponen-komponen kopi dengan menggunakan
air panas dari biji kopi yang telah dibakar atau digiling.
Ekstraksi minyak atau lemak adalah suatu cara untuk mendapatkan
minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak.
Adapun ekstraksi minyak atau lemak itu bermacam-macam, yaitu rendering (dry
rendering dan wet rendering), mechanical expression dan solvent extraction.
2.3.1 Rendering
Rendering merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak dari bahan
yang diduga mengandung minyak atau lemak dengan kadar air yang tinggi. Pada
semua cara rendering, penggunaan panas adalah sesuatu yang spesifik, yang
bertujuan untuk menggumpalkan protein pada dinding sel bahan dan untuk
memecahkan dinding sel tersebut sehingga mudah ditembus oleh minyak atau
lemak yang terkandung didalamnya. Menurut Isnani (2013) rendering dibagi
dengan dua cara,yaitu :
1. Rendering Basah (Wet Rendering)
Rendering basah adalah proses rendering dengan penambahan sejumlah air
selama berlangsungnya proses tersebut. Cara ini dikerjakan pada ketel yang
terbuka atau tertutup dengan menggunakan temperatur yang tinggi serta tekanan
40 sampai 60 pound tekanan uap (40-60 psi). Penggunaan temperatur rendah pada
rendering basah dilakukan jika diinginkan flavor netral dari minyak atau lemak.
Bahan yang akan diekstraksi ditempatkan pada ketel yang dilengkapi dengan alat
pangaduk, kemudian air ditambahkan dan campuran dipanaskan perlahan-lahan
sampai suhu 50°C sambil diaduk. Minyak yang terekstraksi akan naik keatas
kemudian dipisahkan. Proses rendering basah dengan menggunakan temperatur
rendah kurang begitu popular, sedangkan proses rendering basah dengan
menggunakan temperatur tinggi disertai dengan tekanan uap air, digunakan untuk
menghasilkan minyak atau lemak dalam jumlah yang besar. Peralatan yang
digunakan adalah autoclave atau digester. Air dan bahan yang akan diekstraksi
dimasukan kedalam digester dengan tekanan uap air sekitar 40 sampai 60 pound
selama 4-6 jam.
2. Rendering Kering (Dry Rendering)
Rendering kering adalah proses rendering tanpa penambahan air selama
proses berlangsung. Rendering kering dilakukan dalam ketel yang terbuka dan
dilengkapi dengan steam jaket serta alat pengaduk (agitator). Bahan
yangdiperkirakan mengandung minyak atau lemak dimasukkan kedalam ketel
tanpa penambahan air. Bahan tadi dipanaskan sambil diaduk. Pemanasan
dilakukan pada suhu 220°F sampai 230°F (105°C-110°C). Ampas bahan yang
telah diambil minyaknya akan diendapkan pada dasar ketel. Minyak atau lemak
yang dihasilkan dipisahkan dari ampas yang telah mengendap dan pengambilan
minyak dilakukan dari bagian atas ketel.
Cara lain dalam mengekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang diduga
mengandung minyak atau lemak adalah gabungan dari proses wet rendering
dengan pengepresan secara mekanik atau dengan sentrifugasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Ekstraksi minyak atau lemak adalah suatu cara untuk mendapatkan
minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau
lemak.
2. Ekstraksi didasarkan pada prinsip perpindahan massa komponen zat ke
dalam pelarut, dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka
kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut.
3. Metode ekstraksi yang biasa dilakukan ada 3 metode yaitu rendering (dry
rendering dan wet rendering), mechanical expression dan solvent
extraction.
3.2 Saran
1. Mahasiswa diharapkan dapat memahami proses pengolahan minyak nabati
dan hewani dengan ekstraksi.
2. Mahasiswa harus dapat memahami metode-metode dalam ekstraksi.
DAFTAR PUSTAKA