Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEPARASI

Ekstraksi Kontinu (Soxhlet)

DisusunOleh:

Thania Budianto (652016009)


Yemima Kristiani (652016027)
Fransiskus Tri Wahyu Hananto (652016021)

KIMIA 2016/2017
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
I. Tujuan
- Mengekstrak minyak nabati dari sampel (kemiri) dengan menggunakan soxhlet
- Menentukan kadar minyak dari sampel dengan cara destilasi
- Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi ekstraksi metode sokletasi

II. Bahan dan Metode

Alat dan bahan

1. Sampel
2. Pelarut heksan
3. Kertas saring
4. Soxhlet
5. Bunsen
6. Kolf
7. Wadah sampel
8. Kondensor
9. Batu didih
10. Selang
11. Waterbath

Metode

1. Soxhlet dirangkai seperti pada gambar dibawah ini


2. Ditempatkan beberapa batu didih didalam kolf kemudian ditimbang
3. Dihaluskan terlebih dahulu sampel yang akan digunakan, kemudian 25 gram
sampel dimasukkan dalam kantong yang terbuat dari kertas saring
4. Sampel dimasukkan ke dalam wadah sampel pada piranti soxhlet
5. Diisi wadah sampel dengan 120 mL heksana
6. Dilakukan ekstraksi dengan pemanasan hingga terjadi sirkulasi
7. Diamati berapa kali sirkulasi berlangsung dalam 45 menit setelah pelarut menetes
pertama kali
8. Dilakukan destilasi pada larutan sampel dan heksana yang ada didalam kolf
9. Ditimbang massa ekstrak yang didapat
10. Dicatat hasilnya pada tabel hasil
III. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil

Kelompok Sirkulasi Sampel (g) Hasil (g) Yield (%)


1 8 25,02 14,03 56,07
2 17 24,94 16,27 65,24
3 17 25,06 15,73 62,76
4 15 25,01 16,71 66,81

Berat sampel : 25,02 gram


Massa gelas kimia :117,56 gram
Massa gelas + minyak :131,59 gram
Massa minyak :(131,59-117,56)= 14,03 gram
2. Pembahasan
Soxhlet merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengekstrak suatu
bahan dengan pelarutan yang berulang-ulang dengan pelarut yang sesuai. Sampel
yang akan diekstraksi ditempatkan dalam suatu timbel yang permeabel terhadap
pelarut dan diletakkan di atas tabung destilasi, dididihkan dan dikondensaasikan di
atas sampel. Kondesat akan jatuh ke dalam timbel dan merendam sampel dan
diakumulasi sekeliling timbel. Setelah sampai batas tertentu, pelarut akan kembali
masuk ke dalam tabung destilasi secara otomastis. Proses ini berulang terus dengan
sendirinya di dalam alat terutama dalam peralatan Soxhlet yang digunakan untuk
ekstraksi lipid.( Oxtoby,2001)
Sokletasi digunakan pada pelarut organik tertentu. Dengan cara pemanasan,
sehingga uap yang timbul setelah dingin secara kontunyu akan membasahi sampel,
secara teratur pelarut tersebut dimasukkan kembali kedalam labu dengan membawa
senyawa kimia yang akan diisolasi tersebut. Pelarut yang telah membawa senyawa
kimia pada labu distilasi yang diuapkan dengan rotary evaporator sehingga pelarut
tersebut dapat diangkat lagi bila suatu campuran organik berbentuk cair atau padat
ditemui pada suatu zat padat, maka dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut
yang diinginkan.
Syarat syarat pelarut yang digunakan dalam proses sokletasi (Oxtoby,2001)
Pelarut yang mudah menguap Ex : heksan, eter, petroleum eter, metil klorida
dan alcohol
Titik didih pelarut rendah.
Pelarut tidak melarutkan senyawa yang diinginkan.
Pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi.
Pelarut tersebut akan terpisah dengan cepat setelah pengocokan.
Sifat sesuai dengan senyawa yang akan diisolasi, polar atau nonpolar.
Alat sokletasi tidak boleh lebih rendah dari pipa kapiler, karena ada
kemungkinan saluran pipa dasar akan tersumbat. Juga tidak boleh terlalu tinggi dari
pipa kapiler karena sampel tidak terendam seluruhnya.
Komponen-komponen dari alat soklet, antara lain (Khamidinal.2009)

Nama-nama instrumen dan fungsinya :


1. Kondensor berfungsi sebagai pendingin, dan juga untuk mempercepat proses
pengembunan.
2. Timbal berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang ingin diambil zatnya.
3. Pipa F berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut yang menguap dari proses
penguapan.
4. Sifon berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon larutannya penuh
kemudian jatuh ke labu alas bulat maka hal ini dinamakan 1 siklus.
5. Labu alas bulat berfungsi sebagai wadah bagi sampel dan pelarutnya
6. Hot plate berfungsi sebagai pemanas larutan

Berikut merupaan keunggulan dan kerugian metode ekstraksi sokletasi.(Khopkar,


S.M. 1990)
Keunggulan sokletasi :
o Sampel diekstraksi dengan sempurna karena dilakukan berulang ulang.
o Jumlah pelarut yang digunakan sedikit.
o Proses sokletasi berlangsung cepat.
o Jumlah sampel yang diperlukan sedikit.
o Pelarut organik dapat mengambil senyawa organik berulang kali.

Kelemahan sokletasi :
o Tidak baik dipakai untuk mengekstraksi bahan bahan tumbuhan yang mudah
rusak atau senyawa senyawa yang tidak tahan panas karena akan terjadi
penguraian.
o Harus dilakukan identifikasi setelah penyarian, dengan menggunakan pereaksi
meyer, Na, wagner, dan reagen reagen lainnya.
o Pelarut yang digunakan mempunyai titik didih rendah, sehingga mudah menguap.

Pada percobaan kali ini, minyak diesktrak dari buah kemiri. Buah kemiri yang akan
diesktrak harus digerus/dihaluskan terlebih dahulu agar memperluas kontak dengan
pelarut sehingga minyak akan lebih mudah dihasilkan, pelarut yang digunakan
pada percobaan kali ini yaitu heksan, karena heksan merupakan senyawa nonpolar
yang memiliki tingkat kepolaran yang relatif sama dengan minyak yang akan
diesktrak. Kemudian, kemiri yang telah halus dibungkus dengan kertas saring yang
bagian atas dan bawahnya dilapisi kapas, lalu dimasukkan kedalam alat soxhlet dan
ditambahkan dengan pelarut. Pada labu pemanasan dimasukkan batu didih, batu
didih tersebut berfungsi untuk menghindari letupan pada saat pemanasan, karena
pada saat pemanasan akan terjadi tumbukan akibat adanya tekanan uap pada suhu
dengan tekanan atmosfer dan tekanan kolom cairan. Setelah itu, dilakukan
pemanasan dan mengekstraksi larutan hingga dalam 45 menit, umumnya semakin
banyak jumlah sirkulasi maka peluang semakin banyak memperoleh minyak akan
lebih besar. Kemudian, pisahkan pelarut dari minyak yang diperoleh dengan cara
destilasi, dimana pelarut akan menguap terlebih dahulu, hal itu terjadi karena
memiliki titik didih yang lebih rendah, lalu pelarut yang terpisah dikeluarkan dari
alat soxhlet. Minyak yang dihasilkan kemudian ditimbang dengan menggunakan
neraca analitik, minyak yang diperoleh pada percobaan kali ini berwarna kuning
dan minyak yang diperoleh adalah 14,03 gram. Hasil ini paling sedikit
dibandingkan dengan kelompok lainnya karena jumlah sirkulasi yang sedikit. Hal
ini menunjukkan bahwa sirkulasi ini mempengaruhi hasil ekstrak. Kondensor pada
piranti soxhlet yang digunakan kelompok pertama memiliki mulut yang lebih kecil,
yaitu setengah dari luas mulut ketiga kondensor kelompok lain. Ini menyebabkan
uap dari heksana yang masuk dalam kondensor, yang selanjutnya menetes
mengenai sampel juga lebih sedikit, dan untuk mendapat satu kali sirkulasi pun
membutuhkan waktu yang lebih lama karena sirkulasi behubungan dengan tetesan
heksana yang mengenai sampel.

IV. Jawab Pertanyaan

1. Ekstraksi kontinu lebih efektif dibandingkan ekstraksi maserasi. Hal ini


dikarenakan pada ekstraksi kontinu dilakukan proses secara berulang-ulang
sehingga hasil yang diperoleh lebih sempurna dibandingkan metode maserasi.
Karena proses yang berulang-ulang juga menyebabkan kontak dari pelarut ke
sampel lebih banyak dibandingkan metode ekstraksi maserasi dan hal inilah
yang membuat hasil lebih efektif.
2. o Sampel diekstraksi dengan sempurna karena dilakukan berulang ulang.
o Jumlah pelarut yang digunakan sedikit.
o Proses sokletasi berlangsung cepat.
o Jumlah sampel yang diperlukan sedikit.
o Pelarut organik dapat mengambil senyawa organik berulang kali.

V. Kesimpulan
Minyak kemiri yang didapat sebesar 56,07 %
Ekstraksi sokletasi dipengaruhi oleh :
- Jumlah sirkulasi
- Laju tetesan pelarut
- Suhu sistem sokletasi

VI. Daftar Pustaka


Khamidinal.2009. Teknik Laboratorium Kimia.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press
Oxtoby , David. 2001. Kimia Modern Edisi Ke Empat Jilid I. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai