JURUSAN FARMASI
JURUSAN FARMASI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
farmasi yang secara teoritis dan parktis membahas tentang bahan alam yang
dapat digunakan sebagai obat. dan syarat-syarat yang harus dipenuhi terhadap
sumber bahan alam yaitu misalnya jenis tumbuhan, cara pengolahan bahan
baku, cara identifikasi kandungan senyawa kimia serta kegunaan maupun cara
Ekstraksi berasal dari bahasa Latin extractio atau eztrahre yang berarti
menarik keluar. Yang di tarik keluar adalah senyawa aktif dari tumbuhan atau
hewan. Cara menarik senyawa aktif tersebut dengan cara penyarian, diperas
beda kelarutan antara zat satu dan yang lainnya. Ekstraksi dingin dapat
Pelarut yang digunakan sedikit dan keefisienan dari pelarut tersebut tinggi.
Yang menjadi kekurangan dalam metode ini adalah tidak dapat digunakan
disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat
tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat
secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan
senyawa organik itu lebih efesien. Isolasi semacam itu disebut sokletasi.
1. Maksud Percobaan
2. Tujuan Percobaan
C. Prinsip Percobaan
penyari yang jatuh ke dalam klonsong menyari zat aktif didalam simplisia
dan jika cairan penyari telah mencapai permukaan sifon, seluruh cairan
akan turun ke labu alas bulat melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
menarik keluar. Yang ditarik keluar adalah senyawa aktif dari tumbuhan dan atau
hewan. Cara menarik keluar tersebut dapat dengan cara penyarian, diperas
(dipres) arat distalasi. Bahan baku alami berupa tumbuhan atau hewan susunannya
komplek dan biasa terdiri tidak tunggal. Bahan berkhasiatnya biasa ada yang larut
dalam satu atau lebih dari pelarut, sehingga dalam pengerjaannya harus selalu
Bahan aktif itu antar lain alkaloida, tanin, resin, oleoresin, minyak lemak
dan minyak atsiri. Harus diperhatikan juga bahwa dalam bahan baku tumbuhan
atau hewan terkandung senyawa lain yang dapat mengganggu dalam mendapatkan
bahan berkhasiat yang diinginkan. Bahan-bahan semacam gula, pati, gom, lendir,
albumin, protein, pektin, lemak dan selulose mungkin ada yang tidak
diperlukan, tetapi tidak jarang justru bahan-bahan tersebut yang akan disari.
Dengan demikina tujuan ekstraksi atau penyarian adalah merik bahan keluar yang
diperlukan saja, atau apabila bahan tersebut ikut tersari maka harus dilakukan
pendahuluan untuk menyingkirkan bahan yang tidak diperlukan dan yang akan
ini dapat dilakukan dengan melarutkannya dalam pelarut yang sesuai, misalnya
Penyarian dengan alat ini masih termasuk penyarian secara dingin, bahkan
boleh dikatakan secara “perkoksi” juga. Alat yang digunakan alat Sokhlet yang
pada dasarnya adalah penyari yang dipanaskan pada labu alas bulatnya
menetes membasahi sebuk dalam ruang penyarian, jadi serbuk dilakukan oleh
penyari dingin oleh sebab itu penyarian ini termasuk penyarian dingin.Cara ini
menghemat penyari, karena penyari berputar (bersirkulasi) dari bawah (labu alas
bulat naik ke pendingin bola kemudian mengembun dan manyari persis seperti
pada perkolasi, kemudian sari turun lewat cabang lainnya setelah tingginya
pelarut melewati cabang atas batas, kemudian mengalir kebawah kembali ke labu
Alat sokhletasi harganya mahal dan sangat rentan pecah pipanya yang vital
untuk mengatur sirkulasi.Apabila tidak adal alat tersebut, hal itu tidak perlu untuk
menghindari mencoba metode penyarian bersinambung seperti itu.Kita dapat
biasa digunakan sebagai perkolator. Sama halnya dengan proses perkolasi, kapan
penyarian sempurna, maka harus diuji aliran terakhir apaah sudah negatif terhadap
suatu uji bahan aktif. Cara uji atau identifikasi bahan aktif itupun dapat dilakukan
dengan berbagai cara, dapat dengan reaksi warna (murah dan mudah), dapat
pangkalnya dan merayap tinggi berkisar 30-150 cm, dan termasuk kategori
tumbuhan basah yang batangnya mudah patah. Daun tunggal, helaian daun
berbentuk hati, pangkal membulat atau melekuk menyerupai benuk jantung dan
setiap tepiannya dihiasi oleh lekuk-lekuk tipis yang bersambungan dan didukung
tangkai daun dengan panjangtangkai 3-4 cm yang memiliki warna beraneka ragam
dan ujung meruncing dan tulangdaun menyirip berupa alur. Batang bersegi empat
panjang 7-11 cm, lebar 3-6 cm berwarna ungu kecoklatan sampai ungu
kehitaman. Bunga berbentuk untaian bunga bersusun, muncul pada pucuk tangkai
batang berwarna putih, merah dan ungu. Tumbuhan iler memiliki aroma bau yang
khas dan rasa yang agak pahit,sifatnya dingin. Buah keras berbentuk seperti
telurdan licin. Jika seluruh bagian diremas akan mengeluarkan bau yang harum.
Untuk memperbanyak tanaman ini dilakukan dengan cara setek batang dan biji
(Yuniarti, 2008).
berikut:
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Class : Dicotylendonae
Ordo : Solanales
Family : Lamiaceae
Gens : Coleus
Speies : Coleus atropurpureus Benth.
menurunkan demam,batuk dan influenza. Selain itu daun tumbuhan iler ini juga
2008).
BAB III
METODE KERJA
Soxhletasi, Lempeng KLT, Pipa kapiler, Pinset panjang, Corong pisah 100
ml, Chamber (gelas yang memiliki dasar rata), Kertas saring Whatman,
Gelas ukur 10 ml, 25 ml, dan 50 ml, Erlenmeyer 100 ml, dan Pelat kaca.
dietil eter.
B. Prosedur Kerja
1. Pengolahan Simplisia
mengalir.
2. Ekstraksi SimplisiaSokhletasi
b. Setelah suhu diatur, pasanglah labu sampel pada rotor penggerak dan
menekan tombol On/Off dan suhu diatur dengan menekan tombol set
untuk power dan On/Off untuk pompa. Biarkan semua sampel yang
Pembuatan Eluen
2 cm lalu dijenuhkan.
dijenuhkan.
c. EtOAc – EtOH-H2O (10:2:1)
dijenuhkan.
A. Hasil Pengamatan
Nama simplisia/ Tanaman asal : Bunga Miana
Berat sampel basah : 200 gram
Berat simplisia kering : 38 gram
Metode ekstraksi : Sohletasi
Volume filtrat : 500 ml
Berat ekstrak kental/kering : 1,19gram
Hasil identifikasi secara kromatografi lapis tipis:
N
Eluen Gambar Pelarut Nilai Rf ( UV )
o
0,60
0,81
0,76
0,67
Methanol
0,58
0,46
0,37
1 Benzene : EtOAc ( 8 : 2 )
0,23
0,96
0,58
0,47
Dietil eter
0,38
0,26
0,14
2 0,95
Heksan : EtOAc ( 7 : 3 ) Methanol 0,81
0,76
0,67
0,58
0,46
0,37
0,23
0,92
0,84
0,74
Dietil eter 0,64
0,58
0,46
0,97
n-butanol 0,81
0,62
0,20
0,84
Methanol
0,38
n-butanol
0,07
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, praktikum melakukan ekstraksi dengan
adalah penyari yang dipanaskan pada labu alat bulatnya menguap melalui
ekstrak menjadi kental dan tidak ada air, maka ekstrak diekstraksi kembali
ke vial. Setelah diekstraksi maka hasil ektrak methanol, dietil eter serta n-
(10:2:1), Benzen-Etil Asetat (9:1), (8:2), (7:3), Hexana- Etil Asetat (9:1),
(8:2), (7:3), yang telah dijenuhkan terlebih dahulu dengan kertas saring di
eter bunga miana dan ekstrak kloroform bunga miana kemudian dilihat
noda, ini disebabkan karena daya interaksi antara lampu UV dengan gugus
kromofor yang terdapat pada sampel merupakan emisi cahaya yang
yakni perubahan suatu energi rendah ketingkat energi tinggi ini dapat
Etilasetat 7:3) diperoleh 8 noda pada penampak noda UV, ekstrak metanol
diperoleh 5 noda pada penampak sinar UV, ekstrak metanol dengan eluen
UV.
UV.
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
metanol, eter dan n-butanol dipilih pada lempeng yang memiliki noda
terbanyak yaitu pada ekstrak metanol dengan eluen Benzene : EtOAc (8:2)
terdapat 8 noda, Pada ekstrak eter dengan eluen Benzene : EtOAc (8:2) 6
noda. Dan untuk ekstrak n-butanol dengan eluen EtOAc : EtOH : H2O
(10:2:1) 3 noda.
B. Saran
SokletasiIndonesia
http://kakandaaramico.blogspot.co.id/2012/02/laporan-praktikum-sokletasi.html
https://dinailmikamila.wordpress.com/2015/01/02/pengertian-fitokimia/
Saleh, C. 2007. Isolasi dan Penentuan Struktur Senyawa Steroid dari Akar Tumbuhan
Cendana (Santalum album Linn).Disertasi. Medan: Universitas Sumatera Utara
.
Lampiran
Keterangan :
F. Hasil dari ekstraksi cair cair (pemisahan filtrate dengan corong pisah
1. Hasil identifikasi kromatografi lapis tipis ekstrak methanol
(A) (B)
(A) (B)
Lampiran perhitungan :
𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
1. Rendamen simplisia = 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ x 100%
38 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 200 𝑔𝑟𝑎𝑚 x 100%
= 19%
𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘
2. Rendamen ekstrak = 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 x 100%
1,19 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 38 𝑔𝑟𝑎𝑚
x 100%
= 3,1315%