FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FITOKIMIA
METODE EKSTRAKSI
OLEH :
MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
bahan alam itu berbeda satu sama lain akan sifat dan penilaiannya,
kesimpulan, bahwa di Indonesia pun sejak dahulu kala pasti telah ada
diekstraksi untuk dijadikan bahan baku berbagai jenis obat makanan dan
komponen kimia yang terdapat dalam suatu simplisia merupakan hal yang
terjun ke masyarakat.
bahan obat dari alam yang nantinya akan dijadikan precursor awal obat
I.2.1 Maksud
tertentu.
I.2.2 Tujuan
dan di luar sel maka akan terjadi difusi dimana zat aktif bersama cairan
TINJAUAN PUSTAKA
II.2 Ekstraksi
dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut
berdifusi keluar sel dan proses ini akan berulang terus sampai terjadi
zat-zat yang dapat larut dalam bahan yang tidak larut dengan
a. Secara panas seperti refluks dan destilasi uap air karena sampel
untuk sampel yang mempunyai bentuk dan dinding sel yang tebal.
maserasi karena :
1. Aliran cairan penyari menyebabkan adanya pergantian larutan yang
maksimal.
besar zat aktif yang larut, tidak baik bila diperkolasi dengan alat
kemudian disaring lagi hingga diperoleh sari 100 bagian. Sari yang
filtratnya dipekatkan.
Keuntungan cara penyarian dengan maserasi adalah cara
diusahakan.
1. Digesti
terhadap pemanasan.
pengadukan.
3. Remaserasi
4. Maserasi melingkar
melalui pipa siphon tersebut atau jika diidentifikasi dengan KLT tidak
sampel dalam klonsong tidak boleh lebih dari pipa sifon). Selanjutnya
labu alas bulat diisi dengan cairan penyari yang sesuai kemudian
ditempatkan di atas water bath atau heating mantel dan diklem
pada labu alas bulat yang dikuatkan dengan klem dan cairan penyari
tegak lurus dan diklem pada statif dengan kuat. Aliran air dan
Refluks (3,4)
dimana cairan penyari secara kontinu akan menyari zat aktif di dalam
waktu 4 jam.
atau 2/3 dari volume labu kemudian labu alas bulat dipasang kuat
pada statif pada water bath atau heating mantel lalu kondensor
dipasang pada labu alas bulat yang dikuatkan dengan klem pada
METODE KERJA
III.1.1 Alat
III.1.2 Bahan
A. Maserasi
1. Sampel pepaya (carica papaya) yang telah kering ditimbang
sebanyak 300 gram lalu dimasukan ke dalam toples
2. Masukan pelarut etanol 96% sebanyak 1 liter sedikit demi sedikit
agar sampel terbasahi dengan sempurna
3. Didiamkan selama 5 hari
4. Kemudian ekstrak disaring dan dimasukan kedalam mangkok
kaca untuk di angin-anginkan agar pelarut yang digunakan
menguap.
B. Soxhlet
1. Sampel kayu manis dihaluskan terlebih dahulu.
2. Bungkus simplisia yang sudah halus dengan menggunakan
kertas saring
3. Masukan simplisia ke dalam slongsong
4. Masukan pelarut pada labu alas bulat. Rangkai alat soxhlet
dengan baik dan benar
5. Nyalakan hot plate untuk memanaskanpelarut
6. Amati hingga 1 siklus
C. Refluks
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Di timbang simplisia yang telah dikeringkan
3. Simplisia dimasukan kedalam labu alas bulat dan direndam
dengan cairan penyari secukupnya
4. Tempatkan diatas mantel heat dan dismbungkan ke dalam
aliran listrik
5. Cairan penyari yang telah menguap akan terkondensasi
olehpendingin balik
6. Proses ekstraksi berlangsung secara berkesinambungan
7. Tunggu hingga 30 menit.
BAB IV
daun pepaya yang telah disortasi kering dan dikemas. Kemudian daun
dalam sel daun pepaya ke luar sel daun pepaya untuk menyeimbangkan
senyawa yang bersifat polar. Oleh sebab itu, dalam ekstraksi daun pepaya
kali ini digunakan larutan penyari metanol karena sifatnya yang polar
yang lemah dan tipis, seperti daun. Maserasi juga efektif dalam
struktur yang lunak dan tipis dan mengandung senyawa flavonoid yang
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
VI.2 S a r a n
DAFTAR PUSTAKA
Makassar.
Refluks Soxhlet
c
d
Keterangan :
a. pendingin
b. mantel
e
c. pipa samping
d. sifon
Alat Soxhket