Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat hidayah dan rahmat-Nya sehingga
laporan lengkap praktikum Teknologi Sediaan Farmasi I ini dapat diselesaikan.
Laporan ini dibuat sesuai dengan hasil-hasil percobaan pada praktikum yang telah
dilakukan.
Penyususn mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mempunyai andil yang cukup besar dalam penyusunan laporan
lengkap ini.
Dan tidak dapat dipungkiri bahwa laporan lengkap ini masih banyak
kelemahan-kelemahan dan kesalahan-kesalahan sehingga mohon pengertian dari
semua pihak yang berkepentingan.
Wassalam.
( Penyusun )
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa
zat tambahan.
Menurut FI IV (4)
Tablet adalah sediaan obat yang terdiri dari bahan obat dengan atau
bentuk cakram atau bentuk lain sesuai punch dan dies ( pukulan dan
pembentuk).
Menurut Prescription (125)
Tablet adalah bentuk sediaan padat dari satu atau lebih bahan obat
dengan atau tanpa bahan pengisi yang mana dibua dengan cara
Tablet adalah sediaan dalam bentuk bulat dimana kedua sisinya rata
tambahan yang sesuai yang terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran,
pengisi yang cocok atau zat tambahan yang sesuai untuk membantu
tablet.
Menurut FORNAS (310)
substansi obat atau tanpa bahan pengisi dan juga disediakan melalui
kompresi/kempa cetak.
Kesimpulan :
atau bentuk lain yang sesuai dengan punch dan dies dengan permukaan
yang rata atau cembung rangkap yang mengandung satu atau lebih
bahan obat dengan atau tanpa bahan tambahan dan bervariasi dalam
berkilat; dan (e)Bahan tambahan lain seperti zat warna dan zat
pemberi rasa.
kulit.
gula berwarna dan mungkin juga tidak, lapisan ini berguna untuk
selaput tipis dari polimer yang larut atau tidak larut dalam air
gula ialah lebih tahan lama, lebih sedikit bahan, waktu lebih
lambung-usus.
pipi dan dibawah lidah biasanya berbentuk datar. Tablet oral ini
khusus.
12. Tablet pembagi yaitu tablet untuk membuat resep lebih tepat
sejumlah besar bahan obat keras dan diolah untuk membantu ahli
melindungi lapisan tipis dan bahan yang tidak larut dalam air.
3. Tablet salut enterik. Tablet kempa ini disalut dengan bahan yang
komposisi bahan obat yang tidak aktif atau rusak pada daerah
12. Tablet cetak/ tablet triturat. Tablet triturat biasanyta dibuat dari
13. Tablet pembagi. Tablet ini memiliki potensi yang cukup baik
dengan larutan gula atau zat lain yang cocok dengan atau tanpa
disalut dengan zat penyalut yang relatif tidak larut dalam asam
halus.
dan gusi. Sebagai obat yang dibebaskan dari tablet yang larut,
bahan aktif diabsorpsi tanpa melewati sistem gastrointestinal. Ini
semprot. Tablet yang larut dalam volume air yang spesifik akan
vagina.
penggoresan, dan obat ini akan disimpan pada waktu satu atau
2. Tablet bukal; bentuk tablet cetak kecil, oval tapi rata, dan
sublingual.
4. Tablet dispensing; tablet ini tidak diformulasikan untuk
tipis sukrosa atau bahan lain yang sesuai. Tablet salut dapat
7. Tablet cetak, Ada 3 kelas tablet kempa; tablet triturasi dan tablet
mg, termasuk pengisi dari laktosa atau sukrosa, dan tidak dapat
1. Tablet salut terdiri dari : Tablet salut gula, tablet salut enterik,
tablet salut kempa, tablet salut selaput, tablet yang diwarnai cokelat
salut enterik, dan pellet; Tablet cetak, yang terdiri dari tablet triturat,
ragam
Parrot (73)
didagangkan
dosis kecil
Prescription (125)
dan pasien
4. Rasa yang tidak enak dari obat dapat diubah dengan tablet yang
disalut
1. Rasa pahit, mual dan rasa tidak enak dari obat dapat ditutupi dan
sediaan dari bahan obat. Oleh karena itu, konsentrasi obat yang
kompak
timbul.
digunakan.
transportasi.
Kesimpulan :
1. Dosis akurat
4. mewah
7. dapat disalut, sehingga dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak
II.1.4 Kerugian Tablet
telah dilaporkan.
anak-anak.
4. Dalam pembuatan tablet dibatasi oleh sifat fisika dan kimia obat.
5. Tablet kempa adalah sediaan yang tidak praktis bagi para ahli
yang digunakan
dan sifat didasari akan sukar atau tidak mungkin diformulasi dan
3. Obat yang rasanya pahit, obat dengan bau yang tak dapat
1. Untuk anak-anak dan orang yang memiliki sifat psikologi yang tidak
untuk pemakaian.
anak.
Menurut Scoville’s : 82
lainnya.
tablet.
Kesimpulan :
1. Dapat menyebabkan kematian pada anak – anak dari obat yang tersangkut
di tenggorokan
3. Tidak mungkin diberikan pada pasien yang pingsan dan ada pasien yang
4. Ada obat / tablet yang tidak dapat dihilangkan bau dan rasanya walaupun
dengan penyalutan
a. Menurut FI III ; 6
Dosis tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak lebih dari 1 1/3 tablet
tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu tidak boleh lebih dari 2
ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan dalam kolom A dan
teratur 30 kali tiap menit. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada
- Kekerasan
Tablet yang baik adalah tablet yang cukup keras untuk dipegang
harus lunak atau cukup lunak sebagai mudah patah dengan tiga jari
boleh kurang dari 20 tablet yang diuji. Metode ini kurang sempurna
terjadi variasi berat dari beberapa tablet yang sama. Secara praktis
yang terkecil. Persyaratan yang sama juga diadopsi oleh USP dan
lebih dari 2 tablet dari 20 tablet boleh berbeda dari persentase yang
disebutkan dan tidak boleh ada tablet yang bervariasi lebih dari 2
- Kehancuran
sifat dilakukan melalui dua cara yaitu uji kekerasan dan uji
kerapuhan.
- Tablet harus seragam dalam berat dan kandungan obat dari tiap-tiap
tablet. Hal ini diukur dengan tes variasi berat dan tes keseragaman.
- Kandungan bahan obat dari tablet harus bio vallabel. Sifat ini juga
diukur dengan dua tes yaitu tes pengahancuran dan tes pemisahan.
identifikasi produk.
kekerasan.
Sifat-sifat tablet:
- Kekerasan sebuah tablet yang baika adalah tablet yang cukup keras
- Keseragaman Bobot
- Tablet harus cukup kuat dan tahan terhadap gincangan dan abrasi
bagian yang terpisah dari bagian atas atau bawah mahkota tablet
suatu tablet yang menjadi dua atau lebih lapisan yang berbeda.
pengempaan.
ditemukan pada huruf “B”, “A”, dan “O” sangat sulit untuk dibuat
telan sebagai salah satu hal penting dalam proses pengontrolan dan
dalam dies sama pentingnya bagian berbeda dari partikel besar dan
kecil dapat berubah. Berat pengisian dalam tiap die lebih lanjut
jika granul besar digunakan untuk mengisi rongga die yang kecil
Oleh karena itu beberapa die terisi secara tidak lengkap. Hal
serupa die tidak terisi secara baik ketika kecepatan mesin luar
bingkai freed.
yang beragam.
bahan yang ruang antara punch atas dan bawah pada saat
pengempaan jika volume dari bahan adalah jarak antara punch
saat ini punch dibuat baru. Impress pada bagian bawah tablet yang
punch dari bagian atas tidak terkontrol ini dapat berolasi selama
waktu singkat sampai tahap empa akhir dan hal itu telah dibagi
Terlihat noda pada permukaan tablet yang tidak rata dan tidak
Kerusakan-kerusakan tablet:
utama tablet
lapisan-lapisan.
seragam
permukaan tablet.
yang in vitro dibebaskan dari bentuk pemberiannya dan tersedia untuk proses
Bentuk tablet
Banyak penelitian mengenai FA telah dilakukan dengan tablet sebagai bentuk
sediaan yang paling umum. Setelah ditelan, tablet akan pecah (desintegrasi) di
lambung dan menjadi banyak granul kecil, yang terdiri dari zat aktif tercampur
zat zat pembantu (gom, gelatin, dan sebagainya). Baru setelah granul-granul ini
pecah, zat aktif dibebaskan. Bila daya larutnya cukup besar, zat aktif tersebut
akan melarut dalam cairan lambung/ usus, tergantung di mana obat pada saat itu
berada. Hal ini ditentukan oleh waktu pengosongan lambung (gastric emptying
time), yang pada umumnya berkisar antara 2 dan 3 jam setelah makan. Setelah
melarut, obat tersedia dan proses resorpsi oleh usus dapat dimulai, peristiwa
granulasi dan kekerasan serta menyerap dari tablet. Logaritma dari waktu
hancur sebanding dengan gaya kompresi. Semakin keras tablet waktu hancur
menjadi lebih panjang karena tablet kurang daya serapnya dan cairan tidak
stearat, asam stearat dan talk juga mempunyai efek yang sama dalam waktu
desintegrasi desintegrasi
dari tablet dari granul
ooooooo ▓▓▓
oooooo ▓▓▓
ooooooo ▓▓▓
kelarutan
granul kelarutan partikel zat aktif
absorbsi molekul-molekul
Respon terpecah
transpor sistemik
Bahan penghancur atau campuran bahan penghancur ditambahkan pada
penghancur telah diklasifikasikan secara kimia sebagai pati, liat, sellulosa, gom
dan polimer silang. Penghancur yang paling kuno dan masih popular digunakan
adalah pati jagung dan kentang yang telah dikeringkan dan diserbuk. Faktor
natrium bikarbonat dan asam seperti asam tartrat atau sitrat akan membuih
reaksi netral atau asam ketika penghancuran dalam air cepat dan sempurna.
Salah satu kekurangan dari penggunaan yaitu effervescent adalah bahan tablet
Metode fluid-bed
cepat dari batch. Pada metode ini partikel dari materi yang inert atau
panas atau aliran udara panas ketika dalam tabung vertikel partikel
ke dalam kolom.
basah, yaitu:
1. Penimbangan
2. Pencampuran
3. Granulasi
4. Penggilasan massa lembab
5. Pengeringan
6. Pengayakan kering
7. Lubrikasi
8. Pengempaan
metode umum dan menghasilkan tablet yang lebih baik dan dapat
basah digunakan untuk bahan obat yang tahan air dan pemanasan.
cara kompresi ganda. Cara ini dilakukan untuk obat yang tidak tahan
terhadap pemanasan dan adanya air. Jadi, digunakan ketika bahan sangat
sensitif, cenderung lembab atau tidak dapat bertahan pada suhu tinggi
sampai homogen dan massa siap dicetak. Salah satu ketentuan lain
2. Menurut (Scoville’s:97)
Proses basah
cukup akan memberikan tekstur yang lembut, rapuh, mirip gula merah.
dinamakan slug.
tipe pencampuran yang akan menghasilkan merasi atau granul. Ini adalah
metode pembuatan tablet yang paling tua dan sederhana walaupun metode
ini merupakan metode yang membutuhkan usaha yang giat dan paling
membawa bentuk dengan berbagai macam cairan yang dapat juga bertindak
dari obat dan dan bahan tambahan. obat dan zat tambahan.
bahan
tambahan.
yang
digerus.
n larutan
pengikat
pada
pencampura
n serbuk
massa
lembab/
massa basah
menggunaka
n ayakan 6-
12.
6. pengeringan
granul basah.
7. pengayakan
granul kering
dengtan
lubrikan dan
penghancura
n.
8. mencampur
granul yang
diayak
dengan
pelican dan
disintegran.
9. pengempaan
tablet.
4. Menurut Ansel:269-271
Langkah-langkahnya :
Pengeringan.
Pengeyakan kering.
granul yang lebih kecil. Dengan metode ini baik bahan aktif maupun
pengisi harus memiliki sifat kohesif supaya massa yang jumlahnya harus
granulasi basah atau kering. Pengisi yang didorong atau dipaksa yang
dari pengisi pada serbuk curah ringan membuatnya menjadi lebih rapat
dan memungkinkan mengalir dengan tetap serta sempurna ke dalam
5. Menurut FI IV :5
Tablet dibuat dengan tiga cara umum, yaitu granulasi basah, granulasi
kering (mesin rol atau mesin slug) dan kempa langsung. Tujuan granulasi
basah dan kering adalah untuk meningkatkan aliran campuran dan atau
kemampuan kempa.
tekanan tinggi sehingga menjadi tablet besar yang tidak baik, kemudian
digiling dan diayak hingga diperoleh granul dengan ukuran partikel yang
dengan meletakkan massa serbuk diantara mesin rol yang dijalankan secara
dahulu. Zat tambahan ini terdiri dari zat terbentuk fisik khusus seperti
laktosa, sukrosa, dekstrosa atau selulosa yang mempunyai sifat aliran dan
masalah yang timbul pada granulasi kering. Walaupun demikian sifat fisik
dikempa langsung.
formulator memiliki profil atau data yang lengkap mengenai sifat fisika-kimia
Kumpulan dari informasi ini diketahui sebagai preformulasi. Hal ini biasanya
4. Disolusi in vitro : obat murni, pellet obat murni, dialisis dari obat
yang kurang adalah untuk memilih bahan zat tambahan yang mana baik secara
bahan tambahan untuk menjaga ukuran tablet ini seminimal mungkin tanpa
Ketersediaan.
Preformulasi dapat dideskripsikan sebagai tahap perkembangan yang
mana ahli farmasi mengkategorikan sifat fisika-kimia dari bahan obat dalam
pertanyaan mana yang dianggap penting dalam formulasi yang stabil, efektif
dan bentuk dosis yang aman. Beberapa parameter seperti ukuran kristal dan
bentuk, sifat pH, kelarutan pH, stabilitas pH, polimorf, efek pembagian,
untuk penggunaan dalam bentuk akhir, yang mana diketahui. Data yang
didapat dari evaluasi ini berhubungan dengan data yang didapat dari
Banyak obat-obat baru yang aktif secara oral dibuat sebagai tablet,
kapsul atau kombinasinya. Walaupun hanya sedikit bahan obat yang dibuat
dalam bentuk injeksi 25% (dari obat-obatan dibuat dalam tablet), injeksi
diberikan dalam atau melalui rute intravena selalu dibutuhkan selama dalam
pernyataan obat dan dosis lebih seksama. Bentuk dosis lainnya, mungkin
dikehendaki tetapi ini semua biasa lebih spesifik dan kadang dipercaya secara
luas lebih baik penggunaan dalam bentuk tablet, kapsul dan injeksi. Sebelum
membuat ketiga bentuk dosis dengan obat baru, ini esensial atau perlu
diperhatikan sifat fisika dan kimia dari molekul obat dan sifat dari serbuk obat
serta derivatnya harus ditetapkan. Informasi ini dapat dilakukan pada langkah
a. Spektroskopi.
disolusi.
c. Titik lebur.
d. Logam.
f. Mikroskopi.
g. Aliran serbuk.
h. Sifat pengempaan.
a. Uraian fisik
murni yang berbentuk amorf atau kristal obat cairan digunakan dalam
jumlah yang lebih kecil, gas bahkan lebih panjang lagi. Gas obat resmi,
untuk mengerti uraian fisik dari suatu zat obat sebelum pengempaan
b. Pengujian mikroskopik
partikel dari zat murni seperti juga struktur kristal. Fotomikrograf dari lot-
lot batch awal dan berikutnya dari zat murni dapat memberikan informasi
obat tersebut.
c. Ukuran partikel
e. Polimorfisme
f. Kelarutan
Suatu sifat fisika kimia yang penting dari suatu zat obat adalah
g. Disolusi
Dalam banyak hal, laju disolusi adalah waktu yang diperlukan bagi
obat untuk melarut dalam cairan pada tempat absorbsi, merupakan tahap
h. Permeabilitas membran
i. Kestabilan
adalah evaluasi kestabilan fisika dan kimia dari zat obat murni. Pengkajian
j. Pengujian kestabilan
dengan suatu perubahan dalam penampilan fisik, warna, bau, rasa dan
fisik dan kimia karena kondisi lingkungan yang berubah selama formulasi,
l. Pemilihan pengawet
dilarutkan dalam konsentrasi cukup dalam fase air dari suatu sediaan.
o. Wadah
p. Tutup pengaman
aspirin dan produk bahan kimia yang mempunyai potensi berarti untuk
q. Kemasan tamper-resistant
r. Pemberian etiket
shelf yang dimaksud, produk harus disimpan pada kondisi yang tepat.
RANCANGAN FORMULA
<<<NAMA PRODUK>>>
DISETUJUI OLEH
<<<NAMA ASISTEN>>>
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
<<Nama Produk>>
I. Rancangan Formula
Asam mefenamat digunakan sebagai zat aktif yang digunakan sebagai analgesic dan anti inflamasi.
Asam mefenamat merupakan analgetik yang kelarutannya sangat kecil dalam air yaitu
1 gram dalam lebih dari 10.000 ml(DepKes, 1995). Kelarutannya yang sangat kecil akan
mempengaruhi kecepatan obat melarut di dalam tubuh, sehingga hal ini dapat mempengaruhi
kecepatan absorbsi obat. Asam mefenamat merupakan obat yang termasuk dalam golongan
BCS II (Biopharmaceutical Classification System) dengan kelarutan rendah dan
permeabilitas tinggi sehingga mempengaruhi bioavailabilitas obat.
Kelarutan merupakan salah satu parameter di dalam BCS yang mempengaruhi
bioavailabilitas obat (Kumar dkk., 2009). Dispersi padat merupakan salah satu cara yang
digunakan untuk meningkatkan kecepatan disolusi dan absorbsi obat yang tidak mudah larut
dalam air (Vikram dkk., 2012).
Metode sterilisasi yang dipilih yaitu metode granulasi basah karena dimana metode
granulasi basah sangat cocok untuk zat aktif asam mefenamat. Metode granulasi
basah digunakan untuk memperbaiki sifat alir asam mefenamat yang kurang baik
sehingga asam mefenamat tidak cocok menggunakan metode kempa langsung.
Mekanisme kerja : Cara kerja asam mefenamat adalah menghambat kerja yaitu menghambat sintesa
prostaglandin dalam hal ini enzim COX1 dan COX2 yg persis sama seperti obat
NSAID pada umumnya
Efek samping : Pengobatan harus dihentikan jika diare dan ruam terjadi. Efek lainnya dilaporkan
termasuk mengantuk, dan efek pada darah seperti trombositopenia, anemia hemolitik
sesekali, dan anemia aplastik jarang. Kejang dapat terjadi pada overdosis.
Toksisitas : Toksisitas asam mefenamat akan timbul apabila telah diberikan pemakaian lebih dari 7
hari akan menyebabkan diare yang sangat hebat apabila digunakan dalam pemakaian
berlebihan
Dosis dan : Di Inggris, dosis oral yang biasa 500 mg tiga kali sehari. Pada produk di amerika
pemberian serikat menganjurkan dosis awal 500 mg diikuti oleh 250 mg setiap 6 jam sesuai
kebutuhan. sehingga dianjurkan bahwa hal itu tidak harus diberikan selama lebih dari 7
hari pada suatu waktu. Sehingga dianjurkan untuk pemakain tidak lebih dari 7 hari
Interaksi obat : Obat yang terikat dengan protein plasma: menggeser protein ikatan plasma sehingga
dapat menimbulkan efek samping
Obat Antikoagulan: sedikit memperpanjang waktu Prothrombin dan thromboplastin
parsial sehingga harus lebih dikontrol
Dengan makanan: mengurangi kecepatan absorbsi tetapi tidak mengurangi jumlah
yang diabsorbsi
Lithium: meningkatkan toksisitas lithium dan menurunkan eliminasi lithium di ginjal
Farmakokinetika : Absorbsi dari saluran pencernaan. konsentrasi plasma puncak terjadi sekitar 2 sampai 4
jam setelah konsumsi. Penghapusan paruh plasma dilaporkan menjadi sekitar 2 sampai
4 jam. Lebih dari 90% terikat pada protein plasma. Hal ini didistribusikan ke dalam
ASI. Metabolisme oleh sitokrom P450 isoenzim CYP2C9 asam mefenamat 3-
hidroksimetil, yang kemudian dapat dioksidasi menjadi asam 3-carboxymefenamic.
Lebih dari 50% dari dosis dapat pulih dalam urin, sebagai obat tidak berubah atau,
terutama, sebagai konjugat asam mefenamat dan metabolitnya
pH : Alkali
Air : terhidrolisis
Inkompatibiltas : Gugus fungsi : adanya gugus Amina primer tidak kompatibel dengan mono dan
sakarida contohnya laktosa karena dapat menyebabkan reaksi maillard. Adanya gugus
karboksil tidak kompatibel dengan zat Basa karena dapat menimbulkan pembentukan
garam. Rekasi maillard adalah reaksi pencoklatan enzimatis yang terjadi karena
adanya reaksi antara gula pereduksi dengan gugus amin bebas
Ion logam :-
Senyawa tertentu :-
Stabilitas : Stabil jika disimpan dalam wadah tertutup baik dalam pada tempat dingin dan kering.
Inkompatibilitas : Tidak cocok dengan asam kuat, suasana basa dan garam besi. Hindari pencampuran
dengan bahan pengoksidasi kuat. Tidak dapat digunakan pada produk yang
mengandung aspirin, vitamin tertentu dan semua garam alkaloid
Penanganan : Pelindung mata dan sarung tangan disarankan. Inhalasi yang berlebih dapat
menyebabkan ketidaknyamanan pada saluran pernafasan atas, batuk, tersedak.
Sebaiknya ditangani dengan ruang ventilasi yang baik, disarankan tersedianya alat
bantu pernafasan
Toksisitas : Umumnya tidak toksik jika diberikan secara oral, namun jika berlebihan dapat
menimbulkan efek laksatik dan iritasi pada mukosa. LD 50 (tikus,oral) : > 10 gram/kg
Saran : Dalam wadah tertutup baik pada tempat yang sejuk dan dingin
penyimpanan
2.
Nama resmi : Alkohol RB:
Nama lain : Ethanolum; etil alkohol; etil
hidroksida; gandum
alkohol; metil karbinol.
Kelas fungsional :
Konsentrasi : Antimikroba pengawet 510
desinfektan 60-90
Penggalian pelarut dalam
kedokteran memproduksi
hingga 85
Pelarut dalam lapisan film
Variable
Pelarut dalam larutan injeksi
Variable
Pelarut dalam cairan mulut
Variable
Pelarut dalam produk topikal
60-90
RM : C2H6O
BM : 46.07
Pemerian : Warna : bening
Rasa : tidak berasa
Bau : khas
Bentuk : cairan
pKa dan pH :
larutan
Titik lebur : 78.158C
Informasi lain :
Stabilitas :
Inkompatibilitas : Dalam kondisi asam, solusi etanol dapat bereaksi keras dengan
bahan pengoksidasi. Campuran dengan alkali dapat menggelapkan warna
karena reaksi dengan jumlah sisa aldehida. garam organik atau akasia dapat
diendapkan dari larutan air atau
dispersi. solusi etanol juga kompatibel dengan aluminium
kontainer dan dapat berinteraksi dengan beberapa obat.
Toksisitas : Etanol adalah depresan sistem saraf pusat dan jika menelan dalam jumlah
rendah sampai sedang dapat menyebabkan gejala keracunan
termasuk inkoordinasi otot, gangguan penglihatan, bicara cadel,
dll Menelan konsentrasi yang lebih tinggi dapat menyebabkan depresi
meduler tindakan, lesu, amnesia, hipotermia, hipoglikemia,
pingsan, koma, depresi pernapasan, dan kolaps kardiovaskular. Olahan mengandung
lebih dari 50% v / v alkohol dapat menyebabkan
iritasi kulit ketika dioleskan.
LD50 (mouse, IP): 0,93 g / kg (16)
LD50 (mouse, IV): 1,97 g / kg
LD50 (mouse, oral): 3.45 g / kg
LD50 (mouse, SC): 8.29 g / kg
LD50 (tikus, IP): 3,75 g / kg
LD50 (tikus, IV): 1,44 g / kg
LD50 (tikus, oral): 7.06 g / kg
Saran : dalam wadah kedap udara, di tempat yang dingin.
penyimpanan
3. (nama bahan, pustaka)
Nama resmi : HIDROKSIL METIL RB:
SELULOSA
Nama lain : Selulosa, 2-hidroksietil metil
ester; Culminal MHEC; HEMC;
hidroksietil metilselulosa;
hymetellose; MHEC;
methylhydroxyethylcellulosum;
Tylopur MH; Tylopur MHB;
MB Tylose;
Tylose MH; Tylose MHB.
Kelas fungsional :
Konsentrasi :
RM :
BM :
Pemerian : Warna : putih atau putih keabu-abuan
Rasa : tidak berasa
Bau : tidak berbau
Bentuk : bubu atau butiran
Kelarutan : Dalam air : praktis tidak Larut dalam air dingin untuk membentuk larutan
koloid. : larut dalam air panas (di atas 60°C)
Dalam pelarut lain: larut dalam aseton, etanol (95%), eter, dan
toluena.
Stabilitas :
Inkompatibilitas : -
Penanganan : pelindung mata dan sarung tangan
direkomendasikan
Toksisitas : Hydroxyethylmethyl selulosa digunakan sebagai eksipien dalam berbagai lisan
dan sediaan farmasi topikal, dan umumnya dianggap
sebagai bahan dasarnya tidak beracun dan nonirritant.
X Referensi
Editing Notes:
1. Jangan mengganti font. Gunakan font Calibri 11