(Tablet)
Di susun oleh:
NIM :
Semester : IV(B)
Fakultas : Farmasi
Dosen Pengampuh : Mauritz PM,S.Pd.,M.Si
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
BAB II
DASAR TEORI................................................................................................
A.Pengertian Tablet.....................................................................................
4. Berdasarkan penyalutan......................................................................
C. Kateria tablet...........................................................................................
1. Keuntungan.........................................................................................
2 Kerugian.............................................................................................
E. Komponen Tablet....................................................................................
H. Kontrol kualitas.......................................................................................
BAB III
PENUTUP ................................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................
B. Saran ................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyimpanan, 4) mudah dalam transportasi dan 5) dari segi ekonomi relatif murah
Maka diperlukan lebih banyak lagi studi teknik pembuatan sediaan obat.
Diharapkan dengan studi ini akan didapatkan suatu produk yang lebih baik dan
lebih efisien.
pembuatan tablet bisa dilakukan secara granulasi basah, granulasi kering atau
tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai bahan pengisi,
B. Rumusan masalah
DASAR TEORI
A. Pengertian Tablet
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa
pengempaan, yaitu dengan cara memberi tekanan tinggi pada serbuk atau
granul menggunakan cetakan baja. Selain dengan metode kompresi, tablet juga
dapat dibuat dengan metode cetak, yaitu dengan menekan massa serbuk
lembab dengan tekanan rendah ke dalam lubang cetakan (Ditjen POM., 1995).
Tablet adalah sediaan farmasi yang padat, berbentuk bundar pipih atau
bentuk “tablet” ini adalah bentuk obat yang praktis dan ekonomis dalam
Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya
hal. 244)
mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi .Kebanyakan tablet
a. Tablet Kempa
tinggi pada serbuk atau granul menggunakan pons atau cetakan baja.
b. Tablet Cetak
Tablet ini dibuat dengan cara menekan masa serbuk lembab dengan
Tablet yang dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi tunggal yang
biasanya terdiri dari zat aktif sendiri atau kombinasi dengan bahan
akhir tersebut terdiri atas dua atau lebih lapisan . Disebut juga sebagai
tersebut melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek terapi yang
aktif atau konsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk beberapa
yang disalut dengan suatu zat yang tahan terhadap cairan lambung,
reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus yang pelepasan zat
formulasi sedemikan rupa hingga zat aktif akan tersedia selama jangka
waktu tertentu, harus ditelan utuh, tidak boleh dikunyah, juga tidak
Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, berwarna atau tidak dari
bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat didalam saluran
Tablet Effervesen
mengeluarkan CO2. Tablet ini harus dilarutkan dalam air baru diminu.
Tablet Kunyah
Tablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus
Tablet Bukal
Tablet Sublingual
Digunakan dengan jalan dimasukkan dibawah lidah, biasanya berisi
darah.
Tablet Hisap/Lozenges
Dental cones ( kerucut gigi ) yaitu suatu bentuk tablet yang cukup
Tablet Rektal
Tablet Vaginal
Tablet vaginal adalah tablet kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk
mencegah kehamilan ).
e. Tablet Cetak untuk Penggunaan Lain
Tablet Hipodermik
Tablet cetak atau kempa yang dibuat dari bahan mudah larut atau
steril.
Tablet Dispensing
Tablet oral adalah tablet yang biasa diminum bersamaan dengan air,
ditujukan pada pelepasan obat disaluran cerna. Tablet oral biasa yang
Tablet Vaginal
Tablet vaginal adalah tablet kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk
Tablet Implantasi
g. Berdasarkan Penyalutan
Tablet Polos
pecah di lambung.
Tablet salut gula (dragee) adalah tablet kempa yang disalut dengan
tipis, bewarna atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air
mengandung air.
dilambung.
tersebut melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek terapi yang
aktif atau konsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk beberapa
yang disalut dengan suatu zat yang tahan terhadap cairan lambung,
reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus yang pelepasan zat
sedimikan rupa hingga zat aktif akan tersedia selama jangka waktu
tertentu, harus ditelan utuh, tidak boleh dikunyah, juga tidak boleh
C. Kriteria Tablet
3. Keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik atau mekanik
9. Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu
1. Keuntungan
a. Volume dan bentuk kecil sehingga mudah dibawa, disimpan dan
diangkut
c. Dapat mengandung zat aktif lebih besar dengan bentuk volume yang
lebih kecil
d. Tablet dalam bentuk kering sehingga kestabilan zat aktif lebih terjaga
f. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air
h. Dapat disalut untuk melindungi rasa yang tidak enak dari sediaan.
2. Kerugian
d. Kebanyakan tablet yang ada dipasaran tidak menutupi rasa pahit/ tidak
1. Granulasi Basah
2. Granulasi Kering
cara memadatkan massa yang jumlahnya besar dari campuran serbuk, dan
granul yang lebih kecil. Metode ini khususnya untuk bahan-bahan yang
3. Kempa Langsung
menjadi satu padatan tanpa penambahan zat-zat lain. Kempa langsung dapat
menghindari banyak masalah yang timbul pada granulasi basah maupun
1. Capping
Tablet terpisah sebagian atau seluruhnya atas dan bawah, yang disebabkan
2. Lamination
yang terjerat dalam granul yang tidak dapat keluar selama kompresi atau
3. Sticking
Keadaan dimana granul menempel pada dinding die sehingga punch bawah
4. Picking
5. Filming
Adanya kelembaban yang tinggi dan suhu tinggi akan melelehkan bahan
dengan titik lebur rendah seperti lemak/ wax. Bisa juga karena punch
kehilangan pelican. Hal ini dapat diatasi dengan mengencerkan bahan yang
bertitik leleh rendah dengan bahan yang titik lelehnya tinggi sehingga
mengurangi penempelan.
Pecahnya tablet disebabkan karena alat dan tablet retak di bagian atas
7. Binding
8. Mottling
warna yang tidak seragam (atas kering duluan yang bawah masih basah).
1. Pengisi
formulasi tablet untuk penyesuian bobot dan ukuran tablet sesuai dengan
yang ditetapkan, jika jumlah bahan aktif kecil, juga untuk mempermudah
farmakologi, zat tersebut masih dapat mempengaruhi sifat fisika, kimia dan
yang diingankan. Bahan pengisi yang sering digunakan antara lain; laktosa
2. Pengikat
untuk pembentukan massa menjadi kompak dan padat yang disebut tablet,
1) Acasia 2-5 %
3) Sukrosa 2-25 %
2) Gelatin 1-5 %
3) Pasta amylum 1-5 %
3. Penghancur
disintegran dapat ditambahkan sebagai fasa dalam yang disebut sebagai fasa
dalam yang disebut sebagai bahan internal dan sebagai fasa luar yang
4. Pelincir
mencegah melekat nya bahan pada punch dan die membuat tablet menjadi
a. Talcum
b. PEG
c. Asam Stearat
d. Mg Stearat
5. Pewarna
digunakan untuk menutupi warna obat yang kurang baik , (dentifikasi hasil
rasa , agar dapat mengurangi rasa pahit , khusus yang sulit menelan tablet
Untuk memperoleh tablet yang baik dan bermutu maka sebelum, selama dan
pencampuran
dan tanda-tanda pengenal lainnya (logo, break line, dsb), bau, ciri-ciri
khas lainnya.
b. Keseragaman Kadar
masing bahan.
c. Keseragaman Bobot
d. Kekerasan Tablet
e. Kerapuhan Tablet
prosentase susut berat tablet setelah diputar dalam alat tersebut selama 4
f. Waktu Hancur
pelepasan obat pada media air atau media lain yang sesuai. Digunakan
(bioavaibilitas).
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
dengan siklus kompresi tunggal yang biasanya terdiri dari zat aktif sendiri atau
pelepasan biasa adalah tablet yang biasa diminum bersamaan dengan air,
tablet cukup rumit ,Zat aktif yang hidroskopis mudah untuk rusak ,Kebanyakan
tablet yang ada dipasaran tidak menutupi rasa pahit/ tidak enak dari obat
B. Saran
makalah ini ada baiknya pembaca juga membaca dari sumber buku.
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 2004. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi keempat.
Jakarta : UI-Press.
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Ed III.Jakarta: Depkes RI.