Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANALISIS FARMASI
KAPSUL
Di susun oleh:
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
A.Sejarah kapsul..........................................................................................
B. Pengertian Kapsul....................................................................................
1. Kapsul keras.......................................................................................
2 Kapsul lunak.......................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................
B. Saran ................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
satu bahan macam obat atau lebih dan/atau bahan inert lainnya yang
gelatin yang sesuai. Tergantung pada formulanya kapsul dari gelatin bisa
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
DASAR TEORI
A. Sejarah Kapsul
Berasal dari bahasa latin “capsula” yang berarti kotak kecill kapsu lunak
pertama akali diperkenalkan pada tahun 1833 oleh Mothes dan Dublanc dari
prancis kapsul keras diperkenalkan oleh Murdock inggris pada tahun 1847.
B. Pengertian Kapsul
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras
atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin; tetapi
dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai (Depkes RI, 1995).
persiapan atau dalam jumlah yang besar secara komersil. Didalam praktek
dalam meresepkan obat tunggal atau kombinasi obat pada perhitungan dosis
menelan kapsul daripada tablet, oleh karena itu lebih disukai bentuk kapsul bila
memungkinkan. Pilihan ini telah mendorong pabrik farmasi untuk
Menurut FI III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangakang kapsul keras atau
lunak. Cangkang dibuat dari gelatin dengan atau tanpa zat tambahan lain.
Menurut FI IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras
atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, bisa juga
1. Berdasarkan konsistensi
a. Kapsul keras
b. Kapsul lunak
a. Peroral
b. Per rektal
c. Per vaginal
d. topikal
a. Untuk manusia
b. Untuk hewan
D. Pebedaan kapsul keras dan kapsul lunak
1. Kapsul keras
2. Kapsul lunak
1) Satu kesatuan
5) Bentuknya bermacam-macam
1. Keseragaman bobot
hitung bobot isi tiap kapsul dan hitung bobot rata-rata isi tiap kapsul
semua isi kapsul, cuci cangkang kapsul dengan eter. Buang cairan cucian,
biarkan hingga tak berbau eter lagi. Timbang seluruh bagian cangkang
kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata isi tiap kapsul.
2. Waktu hancur
c. Kapsul dinyatakan hancur jika sudah tidak ada lagi bagian kapsul yang
3. Keseragaman sediaan
4. Uji Disolusi
b. Tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat yang kurang
enak
c. Mudah ditelan dan cepat hancur di dalam perut sehingga bahan segera
diabsorbsi usus
d. Dokter dapat memberikan resep kombinasi dari bermacam-macam bahan
pasien
a. Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap sebab pori-pori cangkang tidak
menahan penguapan
1. Formula Umum
R/ Bahan Obat
Bahan Pembantu
2) setengah padat
3) cair
2. Cara Pembuatan :
1) pencampuran
a. Cara penggerusan/trituration
3. Pencampuran Bahan
B.O. (padat, 1/2 pdt., atau cair) dicampur ho- mogen dengan bahan
a. Cara spatulasi
b. Cara penggerusan
c. Cara pengayakan
d. Cara penggulingan
kapsul (minimal).Bila bobot masukkan 2 atau > kapsul yg. < sesuaikan
>> y = B.O. diracik dlm. 2 atau > kapsul dengan ukuran <
Ada 3 macam cara pengisian kapsul yaitu dengan tangan, dengan alat bukan
1. Dengan Tangan
bantuan alat lain. Cara ini sering dikerjakan di apotik untuk melayani resep
dokter. Pada pengisian dengan cara ini sebaiknya digunakan sarung tangan
untuk mencegah alergi yang mungkin timbul karena petugas tidak tahan
manusia. Dengan menggunakan alat ini akan didapatkan kapsul yang lebih
seragam dan pengerjaannya dapat lebih cepat sebab sekali cetak dapat
dihasilkan berpuluh-puluh kapsul. Alat ini terdiri dari dua bagian yaitu
dipergunakan alat yang serba otomatis mulai dari membuka, mengisi sampai
dengan menutup kapsul. Dengan cara ini dapat diproduksi kapsul dengan
terjamin.
menutup rasa dan bau yang tidak enak dari bahan obatnya. Sesuai dengan
tujuan tersebut maka bagian luar dari kapsul harus bebas dari sisa bahan obat
yang mungkin menempel pada dinding kapsul. Untuk itu kapsul perlu
Zat ini tidak hanya menghisap lembab udara tetapi juga akan menyerap
air dari kapsulnya sendiri hingga menjadi rapuh dan mudah pecah.
proses ini. Contohnya kapsul yang mengandung KI, NaI, NaNO2 dan
sebagainya.
Zat yang dicampur akan memiliki titik lebur lebih rendah daripada titik
dibuka karena kapsul tersebut menghisap air dari udara yang lembab
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Di susun oleh:
NAMA : Wella Feftia
NIM : 19110073
Fakultas : Farmasi
Semester : IV
Dosen Pengampuh : Mauritz PM,S.Pd.,M.Si
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
A.Pengertian Tablet.....................................................................................
a. Tablet kempa...................................................................................
b. Tablet cetak.....................................................................................
4. Berdasarkan penyalutan......................................................................
C. Kateria tablet...........................................................................................
1. Keuntungan.........................................................................................
2 Kerugian.............................................................................................
E. Komponen Tablet....................................................................................
1. Granulasi basah...................................................................................
2. Granulasi kering..................................................................................
H. Kontrol kualitas.......................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................
B. Saran ................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumusan Masalah
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu tablet
2. Untuk mengetahui bentuk dan penggolongan tablet
3. Untuk mengetahui kateria tablet
BAB II
DASAR TEORI
A. Pengertian Tablet
Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya
hal. 244)
mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi .Kebanyakan tablet
Tablet (Menurut FI III) Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara
kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya
rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa
zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat
pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain
yang cocok
a. Tablet Kempa
tinggi pada serbuk atau granul menggunakan pons atau cetakan baja.
b. Tablet Cetak
Tablet ini dibuat dengan cara menekan masa serbuk lembab dengan
Tablet yang dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi tunggal yang
biasanya terdiri dari zat aktif sendiri atau kombinasi dengan bahan
hancurnya tablet).
akhir tersebut terdiri atas dua atau lebih lapisan . Disebut juga sebagai
tersebut melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek terapi yang
yang disalut dengan suatu zat yang tahan terhadap cairan lambung,
reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus yang pelepasan zat
formulasi sedemikan rupa hingga zat aktif akan tersedia selama jangka
waktu tertentu, harus ditelan utuh, tidak boleh dikunyah, juga tidak
Tablet salut gula adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa
Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, berwarna atau tidak
dari bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat didalam
8) Tablet Effervesen
Tablet kempa jika berkontak dengan air menjadi berbuih karena
mengeluarkan CO2. Tablet ini harus dilarutkan dalam air baru diminu.
9) Tablet Kunyah
Tablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus
1) Tablet Bukal
2) Tablet Sublingual
darah.
3) Tablet Hisap/Lozenges
Dental cones ( kerucut gigi ) yaitu suatu bentuk tablet yang cukup
1) Tablet Rektal
Tablet kempa yang mengandung zat aktif yang digunakan secara
2) Tablet Vaginal
mencegah kehamilan).
2) Tablet Hipodermik
Tablet cetak atau kempa yang dibuat dari bahan mudah larut atau
steril.
3) Tablet Dispensing
Tablet yang digunakan oleh apoteker dalam meracik bentuk
Tablet oral adalah tablet yang biasa diminum bersamaan dengan air,
ditujukan pada pelepasan obat disaluran cerna. Tablet oral biasa yang
b. Tablet Rektal
c. Tablet Vaginal
Tablet vaginal adalah tablet kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk
d. Tablet Implantasi
mencegah kehamilan).
4. Berdasarkan Penyalutan
a. Tablet Polos
Dibuat tanpa penyalut, digunakan per oral dengan cara ditelan, pecah
di lambung.
Tablet salut gula (dragee) adalah tablet kempa yang disalut dengan
beberapa lapisan gula baik berwarna maupun tidak. Lapisan gula berasal
dari suspensi dalam air mengandung serbuk yang tidak larut, seperti pati,
Tablet salut film adalah tablet kempa yang disalut dengan salut tipis,
bewarna atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air yang hancur
selulosa, Na-CMC, dan campuran selulosa asetat ftalat dengan PEG yang
dilambung.
tersebut melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek terapi yang
atau konsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk beberapa waktu
yang disalut dengan suatu zat yang tahan terhadap cairan lambung, reaksi
asam, tetapi terlarut dalam usus halus yang pelepasan zat aktifnya
sedimikan rupa hingga zat aktif akan tersedia selama jangka waktu
tertentu, harus ditelan utuh, tidak boleh dikunyah, juga tidak boleh
C. Kriteria Tablet
3. Keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik atau mekanik
9. Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu
1. Keuntungan
diangkut
c. Dapat mengandung zat aktif lebih besar dengan bentuk volume yang
lebih kecil
d. Tablet dalam bentuk kering sehingga kestabilan zat aktif lebih terjaga
f. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air
h. Dapat disalut untuk melindungi rasa yang tidak enak dari sediaan.
2. Kerugian
d. Kebanyakan tablet yang ada dipasaran tidak menutupi rasa pahit/ tidak
1. Zat aktif
Idealnya zat aktif yang akan diformulasikan dalam bentuk sediaan tablet
distribusi ukuran partikelnya baik, mempunyai sifat alir yang baik, tidak
Dalam suatu sediaan farmasi, selain zat aktif juga dibutuhkan bahan
dalam formulasi suatu sediaan untuk berbagai tujuan atau fungsi. Bahan
tambahan bukan merupakan bahan aktif, namun secara langsung atau tidak
Beberapa kriteria umum yang esensial untuk eksipien yaitu : netral secara
formulasi tablet. Hal ini karena tidak ada satupun zat aktif yang dapat
dan bobot tablet yang diinginkan). Bila bahan aktif berdosis kecil, sifat
ditentukan oleh bahan pengisi. Contoh dari bahan pengisi adalah laktosa,
massa serbuk pada granulasi dan kempa langsung serta untuk menambah
daya kohesi yang telah ada pada bahan pengisi. Bahan pengikat
(Avicel), Polimer (CMC Na, HPC, dan HPMC), PVP, gelatin, gom alam,
aluminum silikat
1) Lubricants
2) Glidants
3) Antiadherents
(sticking) permukaan tablet pada punch atas dan punch bawah. Talk,
4) Pelincir
dan mencegah melekat nya bahan pada punch dan die membuat tablet
5) Pewarna
Metode granulasi basah ini merupakan salah satu metode yang paling
bagus, keras, dan tidak rapuh.(Dra. Gloria Murtini, M.Si, Apt Yetri
c) Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak dapat
yang berharga terutama pada keadaan dimana dosis efektif terlalu tinggi
ini yaitu partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran
bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk
(granul). Prinsip dari metode ini adalah membuat granul secara mekanis,
b) Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab
M.Farm, n.d.)
atau kering. Keuntungan utama dari metode ini adalah bahwa bahan obat
akibat operasi granulasi, dapat dibuat menjadi tablet. Akan tetapi dengan
c) Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak
tahan lembab
d) Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses
M.Farm, n.d.)
a) Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan
b) Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa
M.Farm, n.d.)
1. Binding adalah kerusakan tablet akibat massa yang akan di cetak melekat
pada dinding ruang cetakan.Ini terjadi ketika pelepasan dari tablet sulit dan
sering diikuti bunyi rebut/menderik yang karakteristik, tepi tablet tergores
seluruhnya.
5. Motling adalah terjadinya warna yang tidak merata pada permukaan tablet,
juga karena terjadinya migrasi obat selama pengeringan atau adanya bahan
H. Kontrol Kualitas
Untuk memperoleh tablet yang baik dan bermutu maka sebelum, selama dan
pencampuran
fisik, dan tanda-tanda pengenal lainnya (logo, break line, dsb), bau, ciri-
b. Keseragaman Kadar
masing-masing bahan.
c. Keseragaman Bobot
d. Kekerasan Tablet
e. Kerapuhan Tablet
prosentase susut berat tablet setelah diputar dalam alat tersebut selama 4
f. Waktu Hancur
tablet (6 tablet) dimasukkan dalam air atau medium lain dengan suhu 37o
Syarat : jika tidak disebutkan lain, tidak boleh lebih dari 15 menit.
laju pelepasan obat pada media air atau media lain yang sesuai.
1) Alat 1
pada bagian bawah suatu tongkat yang dihubungkan pada sebuah motor
diambil pada selang waktu tertentu untuk menentukan jumlah bahan obat
yang terlarut
2) Alat 2
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Zat aktif Idealnya zat aktif yang akan diformulasikan dalam bentuk sediaan
distribusi ukuran partikelnya baik, mempunyai sifat alir yang baik, tidak
sehingga tablet tersebut melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek
zat aktif atau konsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk beberapa waktu
B. Saran
Indonesia,.Jakarta