Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TEKSED

“TABLET”

DISUSUN OLEH:

NAMA : DEWI SRIATI

NIM : 2151031

PRODI : FARMASI

INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM

FAKULTAS FARMASI T.A 2022/2023

LUBUK PAKAM

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa, yang telah memberikan segala
rahmat dan karunianya. Sehingga Makalah yang berjudul “Tablet” berhasil diselesaikan. Dan
tak lupa kami mengucapkan terimakasih pada pihak yang terlibat dalam penulisan makalah ini.

Diharapkan tulisan ini bermanfaat untuk menambah informasi mengenai “Tablet” yang
sangat penting untuk kita ketahui.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karna itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan makalah
ini. Akhir kata kami ucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Lubuk pakam,19 Juli 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................................i

Daftar Isi ............................................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan ...........................................................................................................................1

A. Latar Belakang .......................................................................................................................1


B. Rumusan Masalah..................................................................................................................2
C. Tujuan ....................................................................................................................................2

BAB II Pembahasan...........................................................................................................................3

A. Defenisi Sediaan Tablet .........................................................................................................3


B. Macam-Macam Sediaan Obat Tablet.....................................................................................3
C. Komponen Sediaan Tablet.....................................................................................................8
D. Keuntungan dan Kerugiaan Sediaan Tablet...........................................................................9
E. Contoh dan Preformulasi Tablet ............................................................................................10
F. Formula Sediaan ....................................................................................................................11
G. Prosedur Pembuatan...............................................................................................................12

BAB III Penutup ................................................................................................................................14

A. Kesimpulan ............................................................................................................................14
B. Saran ......................................................................................................................................14

Daftar Pustaka....................................................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Industri farmasi merupakan salah satu elemen yang berperan penting dalam
mewujudkan kesehatan nasional melalui aktivitasnya dalam bidang manufcturing obat.
Tingginya kebutuhan akan obat dalam dunia kesehatan dan vitalnya aktivitas obat
mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh manusia melahirkan sebuah tuntutan terhadap
industri farmasi agar mampu memproduksi obat yang berkualitas. Oleh karena itu,
semua industri farmasi harus benar-benar berupaya agar dapat menghasilkan produk
obat yang memenuhi standard kualitas yang dipersyaratkan.
Dalam era globlalisasi sekarang ini, industri farmasi dituntut untuk dapat
bersaing dengan industri farmasi baik dalam maupun luar negeri agar dapat
memperebutkan pangsa pasar dan memenuhi kebutuhan obat bagi masyarakat. Salah
satu caranya adalah dengan meningkatkan pemenuhan kebutuhan obat yang bermutu
bagi masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan pedoman bagi industri farmasi
untuk dapat menghasilkan produk yang bermutu yaitu dengan CPOB (cara pembuatan
obat yang baik). Pada tahun 2006, pemerintah telah memperbarui cpob ini, yang
kemudian lebih dikenal dengan cpob terkini atau cgmp (current gmp).
Produksi obat di apotik jauh lebih mudah bandingakan dengan produksi
industri, tidak perlu mengadakan kajian preformulasi secara khusus tetapi cukup
dengan menerapkan dan memahi dasar – dasar preformulasi, sehingga di dapatkan
sebuah produk obat yang sesuai. Preduksi obat di apotik dapat meliputi peracikan obat
atas permintaan tertulis dokter dalam sebuah resep atau melakukan pengemasan ulang
sediaan obat dalam skala kecil untuk memenuhikebutuhan pasar yang tersedia.
Sedian farmasi yang beraneka ragam jenisnya tentulah harus dipertibangkan
dan di perhatikan dalam mendesainnya sehingga di dapat suatu sediaan yang stabil,
efektif dan aman. Tahapan yang tidak kalah pentingnya dari proses sediaan farmasi
adalah preformulasi sediaan farmasi.
Pengkajian preformulasi ini berpusat pada sifat – sifat fisika kimia zat aktif
serta bahan tambahan obat yang dapat mempengaruhi penampilan obat dan
perkembangan suatu bentuk sediaan farmasi.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud preformulasi?
2. Apa yang dimaksud desain dormulasi?
3. Apa definisi sediaan tablet?
4. Apa macam – macam sediaan obat tablet?
5. Apa komponen sediaan tablet?
6. Apa keuntungan dan kerugian sediaan tablet?
7. Apa contoh data preformulasi sediaan tablet?
8. Apaalat-alat yang digunakan untuk membuat sediaan tablet

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud preformulasi.
2. Untuk mengetahui maksud desain formulasi.
3. Untuk mengetahui definisi sediaan tablet.
4. Untuk mengetahui macam – macam sediaan obat tablet.
5. Untuk mengetahui komponen sediaan tablet.
6. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian sediaan tablet.
7. Untuk mengetahui contoh data preformulasi sediaan tablet.
8. Untuk mengetahui beberapa alat yang digunakan dalam membuat sediaan tablet.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi sediaan tablet
Tablet adalah bentuk sediaan padat yang terdiri dari satu atau lebih bahan obat yang dibuat
dengan pemadatan, kedua permukaannya rata atau cembung.

Menurut FI Edisi IV, tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau
tanpa bahan pengisi.

B. Macam – macam sediaan obat tablet

Berdasarkan prinsip pembuatan, tablet terdiri atas:


1. Tablet Kempa

Dibuat dengan cara pengempaan dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau
granul menggunakan pons atau cetakan baja.
2. Tablet Cetat

Dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah pada
lubang cetakan. Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan krista yang terbentuk selama
pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan yang diberikan.Berdasarkan tujuan penggunaan,
tablet terdiri atas :
1. Tablet Kempa Tujuan Saluran Pencernaan
a. Tablet Konvensional Biasa

Tablet yang dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi tunggal yang biasanya terdiri
darizat aktif sendiri atau kombinasi dengan bahan eksipien seperti :
• pengisi (memberi bentuk) : laktosa
• pengikat (memberi adhesivitas atau kelekatan saat bertemu saluran cerna): amylum
gelatin, tragakan.
• desintegrator (mempermudah hancurnya tablet)
b. Tablet Kempa Multi atau Kempa Ganda

Tablet konvensional yang dikompresi lebih dari satu siklus

6
kompresi tunggal sehingga tablet akhir tersebut terdiri atas dua atau lebih lapisan.
Disebut juga sebagai tablet berlapis. Keuntungannya dapat memisahkan zat aktif yang
inkompatibel (tidak tersatukan).
c. Tablet Lepas Lambat

Tablet yang pelepasan zat aktifnya dimodifikasi sehingga tablet tersebut melepaskan
dosis awal yang cukup untuk efek terapi yang kemudian disusul dengan dosis
pemeliharaan sehingga jumlah zat aktif atau konsentrasi zat aktif dalam darah
cukup untuk beberapa waktu tertentu (misal tablet lepas lambat 6 jam, 12 jam,
dsb).
d. Tablet Lepas Tunda (Tablet Salut Enterik)

Tablet yang dikempa yang disalut dengan suatu zat yang tahan
terhadap cairan lambung, reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus yang
pelepasan zat aktifnya terkendali pada waktu-waktu tertentu.
e. Tablet Salut Gula
Tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapis lapisan gula
baik berwarna maupun tidak. Tujuannya untuk melindungi zat aktif
terhadapLingkungan udara (O2, kelembaban), menutup rasa dan bau tidak enak,
menaikkan penampilan tablet.
f. Tablet Salut Film
Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, berwarna atau tidak dari bahan
polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran cerna. Penyalutan
tidak perlu berkali-kali.
g. Tablet Effervesen
Tablet kempa jika berkontak dengan air menjadi berbuih karena
mengeluarkan CO2. Tablet ini harus dilarutkan dalam air baru diminum.
h. Tabel Kunyah
Tablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus dikunyah sebelum Ditelan.

2. Tablet Kempa Digunakan dalam Rongga Mulut

a) Tablet Bukal

7
Tablet kempa biasa berbentuk oval yang ditempatkan diantara gusi dan
pipi. Biasanya keras dan berisis hormon. Bekerja sistemik, tererosi atau terdisolusi
di tempat tersebut dalamwaktu yang lama (secara perlahan).
b) Tablet Sublingual

Tablet kempa berbentuk pipih yang diletakkan di bawah lidah, berisi nitrogliserin.
Biasanya untuk obat penyempitan pembuluh darah ke jantung (angina pectoris)
sehingga harus cepat terlarut agar dapat segera memberi efek terapi. Diabsorbsi
oleh selaput lendir di bawah lidah.
c) Tablet Hisap atau Lozenges

Tablet yang mengandung zat aktif dan zat-zat penawar rasa dan bau,
dimaksudkan untuk disolusi lambat dalam mulut untuk tujuan lokal pada selaput
lendir mulut.
d) Dental Cones (Kerucut Gigi)

Yaitu suatu bentuk tablet yang cukup kecil, dirancang untuk ditempatkan di
dalam akar gigi yang kosong setelah pencabutan gigi. Tujuannya biasanya untuk
mencegah berkembangbiaknya bakteri di tempat yang kosong tadi dengan
menggunakan suatu senyawa anti bakteri yang dilepaskan secara perlahan-lahan,
atau untuk mengurangi pendarahan dengan melepaskan suatu astringen atau
koagulan.

3. Tablet Kempa Digunakan melalui Liang Tubuh

a. Tablet Rektal
Tablet kempa yang mengandung zat aktif yang digunakan secara rektal (dubur)
yangtujuannya untuk kerja lokal atau sistemik.
b. Tablet Vaginal
Tablet kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk dimasukkan dalam vagina yang
di dalamnya terjadi disolusi dan melepaskan zat aktifnya. Biasanya mengandung
antiseptik, astringen. Digunakan untuk infeksi lokal dalam vagina dan mungkin
juga untuk pemberiansteroid dalam pengobatan sistemik.
4. Tablet Kempa untuk Implantasi

8
Tablet implantasi atau pelet dibuat berdasarkan teknik aseptik, mesin tablet
harus steril. Dimaksudkan untuk implantasi subkutan (untuk KB, mencegah
kehamilan).
5. Tablet Cetak untuk Penggunaan Lain
a. Tablet Triturat untuk Dispensing
Adalah tablet yang dihaluskan dulu atau disiapkan untuk penggunaan
tertentu. Tablet kempa atau cetak berbentuk kecil umumnya silindris
digunakan untuk memberikan jumlah zat aktif terukur yang tepat untuk
peracikan obat (FI IV). Digunakan sebagai tablet sublingual atau dilepaskan di
atas lidah dan ditelan dengan air minum.
b. Tablet Hipodermik

Tablet cetak atau kempa yang dibuat dari bahan mudah larut atau melarut
sempurna dalam air. Umumnya digunakan untuk membuat sediaan injeksi
steril dalam ampuldengan menambahkan pelarut steril (FI IV)
c. Tablet Dispending

Tablet yang digunakan oleh apoteker dalam meracik bentuk sediaan padat atau
cair. Dimaksudkan untuk ditambahkan ke dalam air dengan volume tertentu,
oleh ahli farmasiatau konsumen, untuk mendapatkan suatu larutan obat dengan
konsentrasi tertentu.
6. Berdasarkan Distribusi Obat Dalam Tubuh
a. Bekerja lokal

Misal : tablet hisap untuk pengobatan pada rongga mulut; ovula untuk
pengobatan padainfekldi di vagina.
b. Bekerja sistemik : per oral.
- Yang bekerja short-acting (jangka pendek) : dalam satu hari memerlukan
beberapa kali menelanobat.
- Yang bekerja long-acting (jangka panjang) : dalam satu hari cukup menelan
satu tablet.

Tablet jangka panjang dapat dibedakan menjadi :


- Delayed Action Tablet (DAT)

9
Dalam tablet ini terjadi penundaan pelepasan zat aktif karena
pembuatannya adalah sebagai berikut : sebelum dicetak, granul dibagi dalam
beberapa kelompok. Kelompok pertama tidak diapa-apakan, kelompok kedua
disalut dengan bahan penyalut yang akan pecah setelah beberapa saat,
kelompok ketiga disalut dengan bahan penyalut yang pecah lebih lama dari
kelompok kedua, dst. Granul-granul dari semua kelompok dicampurkan dan
baru dicetak.
- Repeat Action Tablet (RAT)
Granul-granul dari kelompok yang paling lama pecahnya dicetak
dahulu menjadi tablet inti (core tablet). Kemudian granul-granul yang kurang
lama pecahnya dimampatkan di sekeliling kelompok pertama sehingga
terbentuk tablet baru.
7. Berdasarkan Jenis Bahan PenyalutTujuan penyalutan tablet :
a. Melindungi zat aktif yang bersifat higroskopis atau tidak tahan terhadap
pengaruh udara,kelembaban, atau cahaya.
b. Menutupi rasa dan bau yang tidak enak.
c. Membuat penampilan lebih baik dan menarik.
d. Mengatur tempat pelepasan obat dalam saluran cerna.
Misal : tablet enterik yang pecah di ususMacam-macam tablet salut :

a. Tablet salut biasa/salut gula (dragee)

disalut dengan gula dari suspensi dalam air mengandung serbuk yang tidak larut
seperti pati, kalsium karbonat, talk atau titanium dioksida yang disuspensikan dengan
gom akasia ataugelatin.
Tahapan pembuatan salut gula :
1. Penyalutan dasar (subcoating)

Jika tablet mengandung zat yang higroskopis, tablet dilapisis dulu dengan
salut penutup (sealing coat) agar air dari sirop salut-dasar tidak masuk ke dalam
tablet.
2. Melicinkan (smooting)

Proses pembasahan berganti-ganti dengan sirop pelicin dan pengeringan


dari salut dasartablet menjadi bulat dan licin.

10
3. Pewarnaan (coloring)

Memberi zat warna yang dicampurkan pada sirop pelicin.


4. Penyelesaian (finishing) Proses pengeringan salut sirop
5. Pengilapan (polishing)

Merupakan tahap akhir, digunakan lapisan tipis lilin yang licin.


b. Tablet salut selaput (film-coated tablet)
Disalut dengan hidroksipropilmetilslulosa, metilselulosa, hidroksipropilselulosa,
Na-CMC, dan campuran selulosa asetat ftalat dengan PEG.
c. Tablet salut kempa

Tablet yang disalut secara kempa cetak dengan massa granulat yang terdiri atas
laktosa, kalsium fosfat, dan zat lain yang cocok. Mula-mula dibuat tablet inti,
kemudian dicetak kembali bersama granulat kelompok lain sehingga terbentuk
tablet berlapis (multi layer tablet).
d. Tablet salut enterik (enteric-coated tablet)/tablet lepas tunda
Jika obat dapat rusak atau menjadi tidak aktif akibat cairan lambung atau dapat
mengiritasi mukosa lambung, maka diperlukan penyalut enterik yang bertujuan
untuk menundapelepasan obat sampai tablet melewati lambung.
e. Tablet lepas lambat (sustained-release tablet)/tablet dengan efek diperanjang

Tablet yang dibuat sedemikian rupa sehingga zat aktif akan tetap tersedia selama
jangkawaktu tertentu setelah obat diberikan.

C. Komponen sediaan tablet

1. Zat aktif
2. Eksipien/bahan tambahan
a. Bahan pengisi (diluent)

Berfungsi untuk memperbesar volume massa agar mudah dicetak atau


dibuat.Bahanpengisi ditambahkan jika zat aktifnya sedikit
atau sulit dikempa. Contoh :laktosa, pati, kalsium fosfat, dibase, selulosa
mikrokristal.

11
b. Bahan pengikat (binder)

Berfungsi memberikan gaya adhesi pada massa serbuk sewaktu granulasi dan
menambah daya kohesi pada bahan pengisi. Contoh : gom akasia, gelatin, sukrosa,
povidon,metilselulosa,CMC,selulosa mikrokristal, pasta pati terhidrolisis.
c. Bahan penghancur/pengembang (disintegrant)

Berfungsi membantu hancurnya tablet setelah ditelan. Contoh : pati, asam alginat,
selulosa mikrokristal.
d. Glidan Yaitu bahan yang dapat meningkatkan kemampuan mengalir
serbuk. Umumnya

digunakan dalam kempa langsung tanpa proses granulasi.Contoh : silika pirogenik


koloidal.
e. Bahan pelicin (lubrikan)

Berfungsi mengurangi gesekan selama pengempaan tablet dan juga berguna


untuk mencegah massa tablet melekat pada cetakan Contoh : senyawa asam stearat
dengan logam (contoh:Mstearat),asam stearat, talk, minyak nabati terhidrogenasi.
f. Bahan penyalut (coating agent)

3. Ajuvan
a. Bahan pewarna (coloring agent)

Berfungsi meningkatkan nilai estetika atau untuk identitas produk.

b. Bahan pengaroma (flavour)

c. Berfungsi menutupi rasa dan bau zat khasiat yang tidak enak.

D. Keuntungan dan kerugian sediaan tablet


- Keuntungan Sediaan Tablet
1. Tablet dipasaran mudah diberikan dalam dosis yang tepat jika diinginkan
dosis dapa dibagi rata dan akan memberikan efek yang akurat.
2. Tablet tidak mengandung alcohol
3. Tablet dapat dibuat dalam berbagai dosis.

12
4. Sifat alamiah dari tablet yaitu tidak dapat dipisahkan, kualitas bagus dan
dapat dibawa kemana-mana, bentuknya kompak, fleksibel dan mudah
pemberiannya.
5. Secara umum, bentuk pengobatan dangan menggunakan tablet lebih disukai
karena bersih, praktis dan efisien.
6. Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan
kemampuan yang terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan
ukuran serta variabilitas kandungan yang paling lemah.
7. Tablet merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya paling rendah.
8. Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal
ditenggorokan terutama bila tersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya
tablet tidak segera terjadi.
9. Tablet bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus seperti pelepasan
diusus atau produk lepas lambat.
10. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah untuk diproduksi
secara besar-besaran.
11. Tablet oral mungkin mudah digunakan untuk pengobatan tersendiri dengan
bantuan segelas air.
12. Untuk anak-anak dan orang-orang secara kejiwaan, tidak mungkin menelan
tablet, maka tablet tersebut dapat ditambahkan penghancur, dan pembasah
dengan air lebih dahulu untuk pengolahannya.
13. Dapat dibuat tablet kunyah dengan bahan mentol dan gliserin yang dapat larut
dan rasa yang enak, dimana dapat diminum, atau memisah dimulut.
14. Konsentrasi yang bervariasi.

- Kerugian Sediaan Tablet


1. Ada orang tertentu yang tidak dapat menelan tablet (dalam keadaan tidak
sadar/pingsan);
2. Formulasi tablet cukup rumit, antara lain
• Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi kompak padat, karena sifat amorfnya,
flokulasi, atau

13
rendahnya berat jenis.
• Zat aktif yang sulit terbasahi (hidrofob), lambat melarut, dosisnya cukup besar
atau tinggi,

absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna, atau kombinasi dari sifat
tersebut, akan sulituntuk diformulasi (harus diformulasi sedemikian rupa)
• Zat aktif yang rasanya pahit, tidak enak, atau bau yang tidak disenangi, atau
zat aktif yang peka terhadap oksigen, atmosfer, dan kelembaban udara,
memerlukan menkapsulasi sebelum dikempa. Dalam hal ini sediaan kapsul
menjadi lebih baik dari pada tablet.
E. Contoh data preformulasi tablet
1. ZAT AKTIF Antalgin (FI IV hal,538)
Pemerian : Serbuk Hablur, putih/ putih kekuningan.
Kelarutan : Larut dalam air, mudah larut dalam etanol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

2. ZAT PENGIKAT
a. amilum

Pemerian : Serbuk sangat halus, putih tidak berbau tidak berasa.


Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan etanol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan kering.
b. Aqua

Pemerian : cairan jernih tidak berbau


Kelarutan : keasaman-basaan pada 10 ml tambahkan 2 tetes metal P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

3. ZAT PENGHANCUR DALAM


a. Corn Starch

pemerian : Serbuk sangat halus dan putih


kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dengan dan dalam etanol.
penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya.

14
4. ZAT PENGISI
a. laktosa (F 1V Hal 489)

pemerian : Serbuk atau masa hablur ,keras , putih atau putih krem tidak berbau
dan rasa sedikit manis satbil ,tetapi mudah menyerapbau.
kelarutan :Mudah (dan pelan-pelan) larut dalam air dan lebih mudahlarut dalam
air mendidih sangat sukar larut dalam etanol: tidak larut dalam kloroform dan
dalam eter.
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik.

5. PENGHANCUR LUAR
a. Avicel PH 102

Pemerian : Bagian selulosa yang terdepolimerasi berbentuk putih, bersih, serbuk


kristal, tidak berwarna tidak berasa.
Kelarutan : Sukar larut di 5% w/v larutan sodium hidroksida, praktis tidak larut
dalam air, larutan asam dan banyak pelarut organik.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.

F. Formula Sediaan

JENIS ZAT NAMA ZAT FORMUL A Jumlah per Penimbangan


tablet (Jumlah / batch)
ZatAktif Antalgin 80 mg 84 mg 84
Pengikat Amilum 10 % 30 mg 30 g
Aqua 95 95 95g
Penghancur dalam Corn Starch 6% 18 mg 18 g
Pengisi Laktosa * 31,15 mg 31,15 g
Penghancur luar Avicel PH 102 10% 30mg 30g
Glidan / antiadheren Talk 1% 3 mg 3g
Mg. Stearate 0.80 % 2,4 mg 2,4 g
Pemanis Sodium sacchrin 0,80 % 2,4 mg 2,4g
Sodium cyclamat 1% 3mg 3g

15
Pewarna Orange 0,35% 1,05 mg 1,05g
Jumlah 300 mg 300

6. GLIDAN/ANTIADHERENT
a. Talk (F1 1V Hal 771)

Pemerian : Serbuk hablur sangat halus putih/putih kelabu berkilat mudah melekat
pada kulit dan bebas dari butiran.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dalam etanol dan dalam eter.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Mg. Stearat (F1 1V Hal 515)

Pemerian : Serbuk hablur putih dan voluminis ,bau lemah khasmudah


melekat dikulit bebas dari butiran.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, dalam etanol dan dalam eter.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
7. PEMANIS
a. Sodium saccharin

Pemerian : serbuk hablur putih tidak berbau atau berbau aromatic lemah. Larutan
encer sangat manis. Larutan bereaksi asam terhadap lakmus.
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, dalam kloroform dan dalam eter;
larut dalam air mendidih; sukar larut dalam etanol mudah larut dalam ammonia
encer.Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

G. Prosedur Pembuatan

1. Pembuatan larutan pengikat : Tuangkan air kedalam wadah gelas sambil


diaduk suspensikan kedalamnya bahan pengikat. Tambahkan air mendidih (95oC)
teruskanpengadukan hingga diperoleh ciran yang jernih.

2. Granulasi : Ayak zat aktif, bahan penghancur dan pengisi sebelum dicampur
mengunakan ayakan mesh 30. Tuangkan zat aktif bahan pengisi dang penghancur
dalam kedalam wadah baskom. Aduk homogeny selama 5 menit. Tambahkan larutan
pengikat (suhu 60 oC). aduk hingga menjadi masa yang kompak. Bila perlu dapat

16
ditambahkan air hangat. Masukan pemanis (gula) 0,5 gram kedalam beker glas dan
tambahkan air 5 ml aduk hingga larut. Dan campurkan hingga homogeny. Setelah
homogeny masukan pewarna dan essence orange tiga tetes saja. Lalu aduk hingga
merata dan berubah warna.
3. Granulasi massa basah ini dengan ayakan mesh 8 atau mesh 12 hingga terbentuk
granul yang baik. Keringkan granulat didalam oven yang telah dilatasi kain betis
selama 10 menit.
4. Pen campuran akhir : Ayak granulat yang telah kering dan ayakan mesh 12/
mesh16. Masukan granul ke dalam kantong plastic. Tambahkan kedalamnya bahan
penghancur, glidan dan anti adheren yang telah diayak dengan mesh 30. Kocok
kantung plastic selam 5 menit.

17
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Studi Preformulasi

Studi preformulasi adalah tahap pertama dalam pembentukan tablet atau


aktivitas formulasi dengan pertimbangan yang hati-hati dari data preformulasi.
Preformulasi penting bagi formulator untuk mendapatkan profil fisika-kimia yang
lengkap dari bahan-bahan aktif yang tersedia sebelum memulai suatu aktifitas
perkembangan formulai seluruh informasi ini diketahuisebagai preformulasi
2. Desain Formulasi

Tujuan utama dari desain bentuk sediaan adalah untuk mencapai sebuah
respon terapi yang diramalkan dari suatu formulasi yang mana bisa dibuat dalam
skala besar dengan menghasilkan produk yang berkualitas, untuk memastikan
kualitas produk, banyak ciri khas yang diperlukan. Stabilitas kimia dan fisika,
dengan pengawetan yang sesuai untuk melawan kontaminasi mikroba jika
diperlukan, keseragaman dosis obat, penerimaan termasuk pembuat resep dan
pasien, kemasan yang cocok dan pelabelan idealnya, bentuk sediaan harus juga
mandiri dari pasien untuk pasien.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami tentang


preformulasi obat sediaan padat (Tablet) tersebut sehingga dapat menambah
pengetahuan mengenai materi tersebut. Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
Aulton, Michael, E. 1988. ”Pharmaceutics;The Science of Dosage FormDesign”. Curchill
Living Stone. Edinburg London Melbourn : NewYork.
Banker, Gilbert, S. 1995. ”Modern Pharmaceutics”. Marckel Dekker. NewYork Bassel :
Hongkong.
Gennaro, A.R. 1998. ”Remington’s Pharmaceutical Science 18thEdition”. Mack Publishing
Company : Easton.
Gennaro, A.R. 2000. ”Remington’s Pharmaceutical Science 20thEdition”. Mack Publishing
Company : Philadelphia.
Lachmann, Leon, dkk. 1994. ”Teori dan Praktek Farmasi Industri Jilid II”. Universitas
IndonesiaPress, : Jakarta.
Lieberman, Herbert, a., et, al.1990. ”Pharmaceutical Dosage Form:Tablets Volume 1”.Marcell
Dekker : New York.
Herbert, a., et, al. 1990. ”Pharmaceutical Dosage Form:Tablets Volume 2”. Marcell Dekker :
New York.
Martin, W. Eric. 1971. ”Dispending of Medication”. Mack PublishingCompany : USA.
http://sidfirman82.blogspot.co.id/2015/07/makalah-preformulasi-sediaan-padat.html
http://dokumen.tips/documents/makalah-tehno.html

19

Anda mungkin juga menyukai