(SEDIAAN KAPSUL)
OLEH KELOMPOK 3 :
1. Yandriko Gilberdus Manyus (4840123030)
2. Theresia Marsanda Robecka Pilipahi (4840123040)
3.Fransiska Nogo (4840123045)
4. Alfari Bupu Aji (4840123033)
5. Florianus Kadimas Manca ( 4840123058)
KELAS: B23
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan atas segala rahmat dan karunia yang
diberikan-Nya, karena pada kesempatan kali ini kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik, guna memenuhi tugas Farmasetika
Terselesaikannya makalah yang kami buat ini melalui banyak proses dan
hambatan, dan segala hal dapat kami lalui berkat dukungan dari berbagai pihak
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik. Oleh karena itu
kami
ucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Farmasetika dan teman-
teman yang telah membantu jalannya membuat makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan yang ada, baik disengaja maupun tidak disengaja,
dikarenakan keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu sebelumnya kami
meminta maaf sebesar-besarnya atas ketidak sempurnaan makalah ini. Dan kami
mengharapkan sekali adanya kritik dan saran yang membangun demi perbaikan pada
tugas-tugas berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca, untuk
itu kami ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………….
….i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI...………………………………………………………………………….……iii
BAB I PENDAHULUAN……………...…………………………………………..
….1
1.1 Latar Belakang…………….
……………………………………………....1
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN……………...………………………………………………
3
2.1 Pengertian sediaan kapsul…………………………………………………
3
2.2 Macam-macam bentuk sediaan
kapsul…………………………………….3
2.3 Keuntungan dan kerugian sediaan kapsul…………………………………
6
2.4 Persyaratan sediaan kapsul……...…………………………………………
7
2.5 Formula sediaan kapsul……………………………………………………
8
2.6 Cara peracikan sediaan
kapsul…………………………………………….9
2.7 Metode pengisian kapsul…………………………………………………
10
2.8 Tempat penyimpanan
kapsul……………………………………………..10
BAB III PENUTUP…….....…………………………………………………………
11
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………11
3.2 Saran……………..………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA…......…………………………………………………………12
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sediaan kapsul
2. Untuk mengetahui macam-macam sediaan kapsul
3. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian sediaan kapsul
4. Untuk mengetahui persyaratan sediaan kapsul
5. Untuk mengetahui perhitungan dosis dan peracikan dari resep sediaan kapsul
BAB II
PEMBAHASAN
Cangkang kapsul ini biasanya diisi dengan bahan padat (serbuk) atau butiran
(granula). Campuran serbuk yang cenderung meleleh dapat diisikan ke dalam
kapsul cangkang keras jika menggunakan absorben, seperti MgCO3 atau silikon
dioksida. Kapsul cangkang keras ini hanya memiliki satu bentuk dan digunakan
untuk pemakaian per oral. Pabrik yang terkenal memproduksi cangkang kapsul di
Indonesia adalah Parke Davis. (Widodo, 2013)
b. Kapsul lunak
Gambar 2.2
Kapsul jenis ini merupakan satu kesatuan berbentuk bulat, silindris, atau
bulat telur yang dibuat dari gelatin (terkandung disebut gel lunak) atau bahan lain
yang sesuai. Kapsul ini biasanya lebih tebal dari pada kapsul cangkang keras dan
dapat diplastisasi dengan penambahan senyawa poliol, seperti sorbitol atau
gliserin. Kapsul ini biasanya juga mengandung air 6 – 13%, yang diisi dengan
bahan cairan bukan air seperti polietilenglikol (PEG) berbobot molekul rendah,
atau dapat juga diisi dengan bahan padat, serbuk, atau zat padat kering. (Widodo,
2013)
Kapsul cangkang lunak memiliki bermacam – macam bentuk dan biasannya
dapat dipakai untuk rute oral, vaginal, rektal, atau topikal. Jika ditinjau dari segi
formulasi, teknologi, dan biofarmasi, kapsul berisi cairan dari jenis kapsul apa
pun lebih seragam daripada kapsul berisi serbuk kering dari jenis cangkang yang
sama. Selain itu, terdapat sediaan tablet berbentuk kapsul yang disebut kaplet.
(Widodo, 2013)
2. Berdasarkan Cara Pemakaian
a. Per Oral
Penggunaan obat melalui oral bertujuan terutama untuk mendapatkan efek
sistemik, yaitu obat beredar melalui pembuluh darah keseluruh tubuh. Tetapi
untuk obat cacing dikehendaki efek local yaitu di usus untuk membunuh cacing.
Penggunaan obat melalui oral adalah yang paling menyenangkan, murah dan
paling aman. Kerugianya beberapa obat akan mengalami pengrusakan oleh cairan
lambung atau usus. Pada keadaan pasien muntah-muntah, koma atau di kehendaki
onset yang cepat, penggunaan obat melalui rute oral tidak memungkinkan.
Kecepatan adsorpsi obat melalui oral tergantung ketersediaan obat terhadap
cairan biologic yang di sebut ketersediaan hayati. Ketersediaan hayati adalah
persentase obat yang di adsorpsi tubuh dari suatu dosis yang diberikan dan
tersedia untuk member efek terapetiknya. Urutan berkurangnya ketersediaan
hayati dari bentuk obat ialah: Larutan-suspensi oral-capsule-tablet-tablet bersalut.
Bentuk obat yang member reaksi onset cepat tidak selalu menguntungkan, sebab
makin cepat obat diabsorpsi akan cepat mengalami metabolisme dan eksresi.
Sedang obat diabsorpsi lambat akan memberi aktivitas obat yang lebih panjang.
Maka itu pemilihan bentuk obat memerlukan pertimbangan terhadap banyak
factor.
b. Per Rektal
Rektal adalah pemberian obat pada rectum yang layak untuk obat yang
merangsang atau yang di uraikan oleh asam lambung, biasanya soruposito,
kadang-kadang sebagai cairan (klisma 2-10 ml, levemen:10-500 ml). Tujuanya
memperoleh efek local dan efek sistemik. (Anief, 1997)
c. Per Vaginal
Pervaginal merupakan cara pemberian obat dengan memasukan obat melalui
vagina, yang bertujuan untuk mendapatkan terapi obat dan mengobati saluran
vagina atau serviks. (Anief, 1997)
d. Topikal
Penggunaan obat pada kulit di maksudkan untuk memperoleh efek pada atau di
dalam kulit. Bentuk obat untuk topical dapat berupa padat, cair dan semi padat.
A B
≤ 120 mg 10 % 20%
≥ 120 mg 7,5 % 15%
Kelompok kapsul yang berisi bahan padat agar memenuhi
syarat FI, jika perbedaan dalam % bobot isi tiap kapsul
terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari
yang ditetapkan dalam kolom “A” dan untuk setiap 2 kapsul
terhadap bobot rata-rata ditetapkan dalam kolom “B”
Kelompok kapsul yang berisi bahan cair atau setengah padat
agar memenuhi syarat FI, jika perbedaan dalam % bobot ratarata tiap isi kapsul terhadap
bobot rata-rata tiap isi kapsul
tidak lebih dari 7,5%
b) Keseragaman kandungan
Terdiri atas keseragaman bobot untuk kapsul keras dan
keseragaman kandungan untuk kapsul lunak
3.) Disolusi
Tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak, kecuali bila dinyatakan
dalam masing-masing monografi
Contoh :
Kapsul Amoxicillin dalam waktu 90 menit harus larut tidak kurang dari
80% , Amoxicillin dari jumlah yang tertera pada etiket
29 september 12
R/ Phenobarbital 0,3
Doveri pulv. 1,8
SL qs
Paraf
Phenobarbital :300mg/600mg
Doveri pulv. : 1,5/5
a.) Perhitungan Dosis
Menurut resep
Phenobarbital 1xp = 300 mg/12
= 25mg
1xh = 25mg x 2
=50mg
Doveri pulv. 1xp = 1800mg/12
= 150mg
1xh = 150 mg x 2
= 300 mg
Menurut Farmakope
Phenobarbital DM 1x = 300mg
1xh = 600mg
Etiket obat
dr. Suwandi
SIP. NO. 143/998/12
Alamat : Jl. Hayam Baruk
Telp: 021-987654
27 september 12
No. 3
Nama Pasien : Tn. Lana
Aturan Pakai : 2 x1 sehari
Sendok teh
Sendok bubur
Sendok makan
Bungkus/ caps / tab / syr /
Sesudah makan/sebelum makan/saat makan
Jumlah : 2
Copy Resep
APOTEK AKFAR FARMA
APA : Apt. Eka Pilipahi
SIPA : 1508/SIP/ 2011
Alamat: Jl. Hayam Baruk
Telp. 021-56789
27 september 12
Salinan Resep
R/
Phenobarbital 0,3
Doveri pulv. 1,8
SL qs
m.f caps No. XII
S.2.d.d caps 1
Ne det
PCC
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam
cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Kapsul memiliki beberapa
keuntungan dan kerugian seperti mempunyai keuntungan dapat meutupi
rasa dan bau dari obat, dan lebih mudah diabsorbsi. Sedangkan
kerugian bentuk sediaan kapsul seperti ini tidak dapat digunakan untuk
zat-zat yang mudah menguap karena pori-pori cangkang tidak dapat
menahan penguapan. Penyimpanan kapsul sebaiknya disimpan di tempat
yang lembab, kapsul akan menjadi lunak dan lengket satu sama lain serta
sukar dibuka karena kapsul dapat menyerap air dari udara yang lembab.
3.2 Saran
Kami sangat menyadari bahwa masih banyak nya kekurangan dan
kesalahan dalam mengerjakan penulisan tugas makalah ini, oleh karena
itu kami selaku penyusun makalah ini sangat mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca baik secara lisan maupun tulisan guna untuk
memperbaiki dalam penyempurnaan hasil penulisan makalah yang kami
buat berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA