OLEH :
KELOMPOK : IV (EMPAT)
ANGGOTA : 1. MUAMAR ABDILLAH O1A1 17 104)
2. MULIDAH WIDIASARI. B (O1A1 17 110)
3. NUZUL AULIA FAJARWATI. B (O1A1 17 116)
4. SELVI HASTIANINGSIH (O1A1 17 122)
5. TITIN SHAFIRANSYAH. I (O1A1 17 128)
6. DESY RATNA SARI (O1A1 17 133)
7. ANUGRAHWATI MARZUKI P. (O1A1 17 138)
8. GREYSHELLA (O1A1 17 145)
9. HIDAYATUL ULYA (O1A1 17 149)
KELAS :C
DOSEN : SURYANI, S.Farm., M. Sc., Apt
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT, atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah Formulasi dan Teknologi Sediaan Padat yang berjudul “Kapsul
Cangkang Lunak”.
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Formulasi dan Teknologi
Sediaan Padat makalah ini kami buat dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
makalah ini
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kekeliruan, baik dari segi penulisan, tata bahasa, serta penyusunannya. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, guna
menjadi bekal pengalaman kami untuk menjadi lebih baik dimasa yang akan
datang. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
Kelompok4
DAFTAR PUSTAKA
HalamanJudul
KataPengantar
DaftarIsi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang...........................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.................... ................................................................
1.3. Tujuan.......................................................................................................
1.4. Manfaat..... ................... ............... .............................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Kapsul ......................................................................................................
2.2. Pembagian Kapsul
2.3. Kapsul Cangkang Lunak...........................................................................
2.4. Bahan Penyusun Cangkang Kapsul Lunak...............................................
2.5. Kapasitas, Bentuk-Bentuk Cangkang Kapsul Lunak dan Pemakaian......
2.6. Keuntungan dan Kerugian Kapsul Cangkang Lunak ...............................
2.7. Metode Pembuatan Kapsul Cangkang Lunak...........................................
2.8. Pembuatan Kapsul Cangkang Lunak........................................................
2.9. Formulasi Kapsul Cangkang Lunak .........................................................
2.10 Evaluasi Kapsul Cangkang Lunak ............................................................
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan……………….. ......................................................................
3.2. Saran………............................ ..................................................................
DaftarPustaka……………………………. ................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
1.4. Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman kepada pembaca mengenai hal–hal yang tercantum dalam
rumusan masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pembagian Kapsul
Menurut Ansel (1989), ada 2 jenis kapsul:
a. Kapsul Gelatin Keras
Kapsul gelatin yang keras merupakan jenis dimana Cangkang
kapsul kosong dibuat dari campuran gelatin, gula dan air, jernih tidak
berwarna dan pada dasarnya tidak mempunyai rasa. Gelatin dihasilkan
dari hidrolisis sebagian dari kolagen yang diperoleh dari kulit, jaringan
ikat putih dan tulang binatang-binatang. Dalam perdagangan didapat
gelatin dalam bentuk serbuk halus, serbuk kasar, parutan, serpihan-
serpihan atau lembaran-lembaran.
b. Kapsul Gelatin Lunak
Kapsul gelatin lunak mempunyai cangkang yang dibuat dari gelatin
dimana gliserin atau alkohol polivalen dan sorbitol ditambahkan
supaya gelatin bersifat elastis seperti plastik. Kapsul-kapsul ini yang
mungkin bentuknya membujur seperti elips atau seperti bola dapat
digunakan untuk diisi cairan, suspensi, bahan berbentuk pasta atau
serbuk kering. Biasanya pada pembuatan kapsul ini, mengisi dan
menyegelnya dilakukan secara berkesinambungan dengan suatu mesin
khusus.
2. Penyimpanan Kapsul
Penyimpanan kapsul ditempat yang lembab akan menyebabkan
kapsul menjadi lunak dan lengket serta sukar dibuka, karena kapsul
tersebut menyerap air dari udara yang lembab. Sebaliknya, bila kapsul
disimpan ditempat yang terlalu kering, maka kapsul akan kehilangan air
dan cangkangnya menjadi rapuh dan mudah pecah. Oleh sebab itu kapsul
disimpan pada ruangan yang kelembabannya sedang dan tidak terlalu
kering, dan disimpan dalam botol kaca atau botol plastik yang tertutup
rapat dan diberi pengering (silika) (Dirjen POM, 1995).
3. Persyarat Kapsul
Kapsul mempunyai beberapa syarat untuk menjamin mutunya,
menurut Agoes (2008), persyaratan kapsul adalah sebagai berikut:
a. Keseragaman Sediaan
Kesreragaman sediaan dapat ditetapkan dengan salah satu dari dua
metode, yaitu keseragaman bobot dan kesragaman kandungan. Jika
bahan aktif dari sediaan tidak kurang dari 50% dari bobot sediaan atau
kapsul dan lebih besar dari 50 mg persyaratannya dapat ditetapkan
dengan keseragaman bobot. Jika kandungan bahan aktifnya lebih kecil
dapat digunakan persyaratan keseragaman kandungan (Ditjen POM,
1995).
b. Waktu Hancur
Pengujian kehancuran adalah suatu pengujian untuk mengetahui
seberapa cepat tablet hancur menjadi agregat atau partikel lebih halus.
Pengujian dilakukan berdasarkan asumsi bahwa jika produk hancur
dalam periode waktu singkat, misal dalam 5 menit, maka obat akan
dilepas dan tidak ada antisipasi masalah dalam hal kualitas produk obat.
Waktu hancur setiap tablet atau kapsul dicatat dan memenuhi
persyaratan spesifikasi waktu (dalam 15 menit).
c. Disolusi
Disolusi adalah larutnya zat berkhasiat dalam suatu media disolusi.
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa persentasi zat aktif
dalam obat yang dapat terlarut dan terabsorpsi dan masuk ke dalam
peredaran darah untuk memberikan efek terapi pada tubuh.
silindris atau bulat telur yang dibuat dari gelatin atau bahan lain yang sesuai.
Kapsul ini biasanya mengandung air 6-13%, umumnya diisi dengan bahan
cairan bukan air seperti PEG, berbobot molekul rendah, dan dapat juga diisi
bermacam-macam bentuk dan biasanya dapat dipakai untuk rute oral, vaginal,
Contoh kapsul cangkang lunak yaitu minyak ikan, vitamin A dan vitamin E.
1. Bahan Dasar
a. Gelatin
Kapsul gelatin cangkanglunakdibuatdari gelatin ataubahanlain
yangsesuai. Kapsul gelatin lunak dapat diplastisasi dengan
penambahan senyawa poliol atau plasticizer seperti sorbitol atau
gliserin. Perbandingan bahan plastisasi kering terhadap gelatin kering
menentukkan kekerasan cangkang dan dapat diubah untuk
penyesuaian dengan kondisi lingkungan dan juga sifat isi kapsul
(Departemen Kesehatan RI, 1995).
b. Bahan Pelunak
c. Gula
d. Air : 6-13%
2. Bahan Tambahan
a. Pengawet
b. Pewarna
c. Pemburam
d. Flavor
e. Penyalut Enterik
3. Proses Pembuatan
Massa gelatin diumpankan dengan gravitasi ke perangkat metering
(kotak penyebar) yang mengontrol aliran massa ke drum berpendingin
udara (13-14OC). Pita gelatin terkontrol (+ 10%) ketebalan terbentuk.
Ketebalan cangkang basah dapat bervariasi dari 0,022-0,045 inci,
tetapi untuk kebanyakan kapsul, itu adalah antara 0,025-0,032 inci.
Cangkang yang lebih tebal digunakan pada produk yang
membutuhkan kekuatan struktural yang lebih besar. Biaya produk
berbanding lurus dengan ketebalan cangkang. Pita diumpankan
melalui minyak mineral yang dilumasi dengan minyak di atas rol
pemandu dan kemudian di antara irisan dan gulungan mati.
Bahan (minyak) yang akan dienkapsulasi mengalir dengan
perpindahan gravitasi pompa. Pompa secara akurat mengukur material
melalui timah dan baji dan ke dalam pita gelatin antara gulungan
kertas. Bagian bawah irisan berisi lubang kecil berjajar dengan
kantong die dari gulungan mati. Kapsul itu sekitar setengah disegel
ketika tekanan dari bahan yang dipompa memaksa gelatin ke dalam
kantong mati, di mana kapsul itu secara bersamaan diisi berbentuk
tertutup rapat dan dipotong dari pita gelatin. Pemeteraian itu kapsul
dicapai dengan tekanan mekanis pada gulungan mati dan pemanasan
(37-400C) dari pita oleh irisan.
Selama pembuatan, sampel kapsul diambil secara berkala untuk
ketebalan segel dan isi pengecekan berat. Ketebalan yang disegel
diukur dengan bantuan Caliper vanier dan perubahan ketebalan pita,
panas atau tekanan mati diperlukan. Terisi berat diperiksa dengan
menimbang seluruh kapsul segar. Segera setelah pembuatan kapsul
secara otomatis disampaikan melalui unit pencuci nafta kepada
menghapus minyak mineral yang dilumasi dan mengalami ruang
pengeringan awal yang menghapus 60-70% air dengan 20-30% RH.
Kapsul pada kesetimbangan dengan 20-30% RH pada 21-240C adalah
pertimbangkan kering dan cangkang kapsul tersebut mengandung 6-
12% air tergantung pada gelatin formula yang digunakan. Setelah
pengeringan, kapsul Setelah pengeringan, kapsul dipindahkan ke
departemen inspeksi sampai dirilis oleh departemen kontrol kualitas.
2.9. Formula
2.10 Evaluasi
1. Evaluasi Kapsul Soft Gel
a. Loss on Drying (LOD) (% b / b) di Berbagai Tahap Pengeringan.
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dari pembahasan yang dijabarkan diatas, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras
atau lunak yang dapat larut. Cangkang kapsul umumnya terbuat dari
gelatin; tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
2. Pembagian kapsul dapat dibagi menjadi 2 yaitu kapsul cangkang keras dan
kapsul cangkang lunak.
3. Kapsul cangkang lunak merupakan satu kesatuan berbentuk bulat atau
silindris atau bulat telur yang dibuat dari gelatin atau bahan lain yang
sesuai.Kapsul ini biasanya mengandung air 6-13%, umumnya diisi dengan
bahan cairan bukan air seperti PEG, berbobot molekul rendah, dan dapat
juga diisi dengan bahan padat atau serbuk. Kapsul cangkang lunak
mempunyai bermacam-macam bentuk dan biasanya dapat dipakai untuk
rute oral, vaginal, rektal atau topikal.
4. Bahan penyusun cangkang kapsul lunak
Bahan Dasar diantaranya: gelatin, Bahan Pelunak, gula dan Air : 6-13%.
Sedangkan bahan tambahan diantaranya: Pengawet, Pewarna, Pemburam,
Flavor, Penyalut Enterik.
5. Bentukcangkangkapsullunakdiantaranya: Bulat: kapasitas 0,05 – 6 ml,
Oval: kapasitas 0,05 – 6,5 ml, Oblong: kapasitas 0,15 – 25 ml,
Tube:kapasitas 0,15 – 30 ml, Miscellar: kapasitas 0,3 – 5 ml dan
Kapasitascangkangkapsullunak 1-480 minims ( 1 minims = 0,06ml)
6. Keuntungan Kapsul Cangkang Lunak diantaranya: Sesuai untuk obat cair,
Dapat ditutup kedap udara, terutama zat yang mudah teroksidasi,
Mengurangi debu dalam pembuatan, Tersedia dalam berbagai bentuk dan
ukuran, Penampilan lebih elegan, Mudah ditelan. Sedangkan Kerugian
Kapsul Cangkang LunakLebih mahal dibandingkan tablet dan kapsul
keras, karena memerlukan mesin dan keahlian khusus dan meningkatkan
interaksi antara isi dari cangkang.
7. Alat pembuatan kapsul cangkang lunak diantaranya: The Plate Process,
The Rotary Die Process and The Accogel Process
3.2.Saran
Diharapkan adanya kesan yang baik beserta tanggapan dari pihak pembaca
dalam hal penunjangan dan pemberian kesadaran untuk bisa memperbaiki
segaa kesalahan dalam penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSAKA
Agoes, G., 2008, Pengembangan Sediaan Farmasi, Edisi Revisi & Pelunasan,
ITB, Bandung.
Ansel, H.C., 2005, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi keempat, UI Press,
Jakarta.
Augsburger, L.A., 1995, Hard and soft gelatin capsules in Modern Pharmaceutics
GS Banker & CT Rhodes, Eds., Marcel Dekker, Inc., New York.
Chang, R.K., Raghavan, K.S., dan Hussain, M.A., (1998). A Study On Gelatin
Capsule Brittleness: Moisture Tranfer Between The Capsule Shell And Its
Content. Journal of Pharmaceutical Science, Vol 87(5).
Gadri A, dan Sani E.P., 2012, Stabilitass Kadar Dan Laju Disolusi Ketoprofen
Dalam Sediaan Kapsul Gelatin Dan HPMC-Karagenan, Prosiding Seminar
Nasional PP 2012: Sains, Teknologi Dan Kesehatan, ISSN :2089-3582.
Gunsel, W. C., and Kanig, J. L., 1976, Tablet in Lachman, L., Lieberman, H. A.,
Kanig J. L., (Editors) The Theory And Practices Of Industrial Pharmacy,
second Edition, Lea and febiger, Philadelpia.