Anda di halaman 1dari 7

Formulasi Sediaan Solid (Tablet, Kapsul dan Suppositoria)

Tablet

Jelaskan perbedaan proses tablet kempa langsung dan granulasi basah?

Apa saja faktor-faktor terjadinya masalah dalam pembuatan tablet?

Sebutkan dan jelaskan evaluasi sediaan tablet!

Sebutkan bahan-bahan tambahan dalam pembuatan tablet, dan berikan contoh


serta presentase kadar nya!

Kapsul

Sebutkan ukuran kapsul berdasarkan berat sediaan!

Bagaiamana cara penangan cangkang kapsul!

Apa yang anda ketahui tentang kapsul?

Sebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kapsul!

Suppositoria

Apa yang anda ketahui tentang suppositoria!

bagaimana cara menghitung bilangan pengganti?

Sebutkan bahan-bahan suppositoria?

Kenapa basis suppos yang tidak larut dalam air lebih cepat meleleh atau mencair
dari pada basis suppos yang larut dalam air?

JAWABAN:

Tablet

1. Perbedaan pembuatan tablet pada proses kempa langsung dan granulasi basah
adalah:Pada proses kempa langsung:
1. Tidak dibuat larutan pengikat tanpa pencampuran awal.
2. Tidak dilakukan granulasi , pengayakan basah,pengeringan granul dan slugging.
3. Langsung dilakukan pencampuran akhir.

Pada proses Granulasi Basah:


1. Dibuat larutan pengikat sebelum pencampuran awal.
2. Massa dibuat granulasi basah
3. Dilakukan pengayakan basah, pengayakan granul dan slugging (pengayakan
kering)

2. Faktor-faktor dalam pembuatan tablet:

Design Formula: bahan pembantu atau eksipien.

Proses Pembuatan: pencampuran, granulasi, pengeringan.

Pengaturan Mesin Pencetak: jenis, kecepatan gaya kompress

Mesin Pencetak.

3. Evaluasi sediaan tablet:


- Evaluasi Serbuk

Sifat Alir:

Timbang beaker glass kosong (wo)

Hidupkan alat dan amati serbuk atau granul ke corong

Hidupkan alat dan amati serbuk/granul.

Catat waktu alir.

Timbang beaker glass yang berisi serbuk/granul.

Homogenitas campuran---> penetapan kadar zat aktif

Timbang 100gr serbuk/granul.

Masukkan kedalam beaker glass

- Evaluasi Tablet

Keseragaman bobot tablet / keseragaman sediaan

Timbang 30 tablet

Timbang 10 tablet satu persatu

Hitung rata-rata tablet.

Keseragaman sediaan

Ambil 20 tablet

Hitung diameter dan ketebalannya menggunakan jangka sorong

Hitung rata-rata.
Waktu hancur

Masukkan masing-masing 1 tablet kedalam tabung dari alat uji tersebut

Masukkan 1 cakram pada tiap tabung dan jalankan alat

Gunakan air sebagai media

Semua tablet harus hanur sempurna, bila setengah tablet hancur ulangi pengujian
dengan tablet lainnya. tidak kurang 16 dari 18 tablet harus sempurna.

Kekerasan

Ambil 20 tablet

Ukur kekerasan dengan alat hardness tester

Hitung rata-rata

Friabilitas

Ambil 20 tablet, bersihkan dari seluruh serbuk hallur

Timbang dan masukkan ke alat uji friabilitas

Putar sebanyak 100 putaran

Keluarkan tablet dan bersihkan dari serbuk halus yang terlepas dan timbang
kembali

4. Bahan tambahan pada tablet yaitu:

Bahan Pengisi (Filler)

Contoh bahan pengisi (filler):

Bahan pengisi yang tidak larut dalam air:

- Amilum

- Calcium Sulfat: 20 - 30%

- Calcium Carbonat

- Dibasic Calcium Phospat

- Tribasic Calcium Phospat


Bahan pngisi yang larut dalam air:

- Laktosa: 65 - 85%

- Glukosa:20 - 60%

- Manitol: 0,2%

- Sorbitol: 25 - 90%

Bahan Pengikat (Binder)

contoh bahan pengikat (binder):


- Amilum: 5 - 10%
- Gelatin: 10 - 20%
- PVP: 3 - 15%
- Metil Selulosa:2 - 10%
- Stracth Paste:

Bahan Penghancur (Disintegrant)

contoh bahan penghancur (disintegrant):


- Amilum: 1 - 20%
- Avicel pH 101 dan 102: 5 - 15%
- Explotab (SSG)
- Asam Alginat: 5 - 10%

Bahan Pelincir (Lubricant)

contoh bahan pelincir (lubricant):


- Mg Stearat: 0,2 - 2,0%
- Talk: 1,0 - 5,0%
- PEG: jarang digunakan.

Colloring Agent (Pewarna)

contoh colloring agent:


- Zw Edicol Green : Max 0,05%
- FDC Yellow: 0,05%
- Edicol Tartrazin: 0,05%

Glidant atau Antiadherent

contoh glidant (pelicin):


- Aerosil: 1 - 3%
- Talk: 1,0 - 5,0%
- Mg Stearat: 0,2 - 2,0%
- Kalsium Stearat: 0,5 - 2,0%
contoh adherent:
- Talk: 1 - 5%
- Mg Stearat:
- Pati Jagung:

Pemanis (digunakan untuk tablet hisap)

Kapsul:

Tabel no. cangkang kapsul berdasarkan bobot sediaan:

Ukuran Perkiraan Volume (ml) Perkiraan Jumlah Serbuk

000 1,4 0,43 1,8 gr

00 0,95 0,39 1,3 gr

0 0,68 325 900 mg

1 0,5 227 650 mg

2 0,37 200 520 mg

3 0.3 120 390 mg

4 0,21 100 260 mg

5 0,13 65 130 mg

2. Kapsul sedaiknya disimpan dalam tempat atau ruangan yang:

Tidak terlalu lembab atau dingin dan kering.

Terbuat dari botol-glass yang tertutup rapat yang diberi bahan pengering (silika gel)

Terbuat dari botol-plastik yang tertutup rapat yang diberi bahan pengering

Terbuat dari alumunium foil, dalam blister atau strips.

3. Kapsul adalah bentuk sediaan padat yang terbungkus dalam suatu cangkang
keras atau lunak yang dapat larut. Kapsul dibedakan menjadi dua yaitu:

Kapsul Cangkang Lunak ( Capsule Molles, Soft Capsule), biasanya mengandung air 6
- 13, umumnya diisi dengan bahan cair bukan air, bobot mol rendah dan bisa diisi
dengan bahan padat atau serbuk atau zat padat kering.
Kapsul Cangkang Keras (Capsulae Durae, Hard Capsule), teridiri atas bagian wadah
dan tutup , biasanya terbuat dari metil selulosa, gelatin, pati atau bahan lain yang
sesuai.

Keuntungan dan Kelamahan Kapsul:


- Keutungan pada kapsul:

Bentuknya menarik dan praktis.

Cangkang kapsul tidak berasa sehingga dapata menutupi obat yang berasa dan
berbau tidak enak.

mudah ditelan dan cepat hancur atau larut dalam peut sehingga obat cepat
diabsorpsi.

dapat dikombinasikan dengan beberapa macam obat dan dosis yang berbeda-beda
sesuai dengan kebutuhan pasien.

dapat diisi dengan epat karena tidak memerlukan bhan zat tambahan atau
penolong seperti pada pembuatan pil maupun tablet.

- Kerugian pada kapsul:

tidak bisa untuk bahan yang mudah menguap.

tidak untuk zat yang higroskopis

tidak untuk zat yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul.

tidak untuk balita

tidak untuk dibagi-bagi.

4. Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam kapsul yaitu:

bahan yang berbobot jenis ringan atau berbentuk kristal dapat digerus terlebih
dahulu, kemudian baru dimasukkan.

untuk minyak lemak dapat langsung dimasukan dan ditutup, apabila untuk minyak
menguap dapat diatasi dengan mengencerkan dengan minyak lemak sampai
kadarnya 40% sebelum dimasukkan kedalam kapsul.

serbuk yang mudah mencair (KI, NaI, NaNO2) atau bersifat higroskopis dapat
ditambahkan bahan yang inert cont: laktosa, amilum, dsb.

bahan campuran yang mempunyai titik lebur yang paling rendah dari masing-
masing obat dapat ditambahkan inert, kemudian dimasukkan kedalam kapsul kecil,
kemudian dimasukkan dalam kapsul besar.
bahan cairan kental dalam jumlah sedikit dapat dikeringkan dengan menambahkan
bahan inert, kemudian dimasukkan kedalam kapsul, sedangkan jika bahan terlalu
besar atau banyak maka harus dibuat menjadi pil baru dimasukkan kedalam kapsul.

Suppositoria

Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang
diberikan secara rektum, vagina atau uretra umumnya meleleh, melunak atau
melarut pada suhu tubuh.

Macam-macam supositoria:
- Suppositoria rektal, berbentuk peluru, digunakan lewat rektum atau anus, bobot 2
- 3gr.
- Suppositoria vaginal (ovula), berbentuk bola lonjong seperti kerucut, digunakkan
lewat vagina, bobot 3 - 5gr.
- Suppositoria uretra (bacilla, bougies) digunakan lewat uretra, bentuk batang
dengan panjang antara 7 - 14cm.

2. Bilangan pengganti pada suppositoria adalah, bilangan yang menunjukkan


berapa gram suatu basis pada suppos yang digunakan oleh 1gr obat.

BP: bobot rata-rata basis/ (bobot rata-rata basis + 10% zat aktif)

3. Bahan-bahan pada suppositoria yaitu:


- Basis berminyak/berlemak:
ol. cacao meleleh antara 30-36oC. basis suppos yang ideal dapat larut dalam suhu
tubuh, tetapi tidak dapat bertahan sebagai bentuk padat pada suhu kamar biasa.
- Basis yang larut dalam air dan basis yang bercampur dengan air,
Contohnya: basis gliserin, gelatin: dibuat suppos vagina , lebih lambat melunak dan
bercampur dengan cairan tubuh seperti ol. cacao, karenannya waktu pelepasan
lebih lama
- Polietilen Glikol (PEG),
Melebur pada suhu tubuh, tetapi perlahan-lahan melarut dalam cairan tubuh.
- Basis lainnya: kelompok campuran bahan bersifat seperti lunak dan yang larut
dalam air atau tercampur dengan air.campuran fisika atau zat kimia. cont:
polioksiletilen 40 stearat.

4. Karena basis suppositoria yang larut dalam air mempunyai titik lebur yang lebih
tinggi dari pada suhu uji yaitu 37o.

Anda mungkin juga menyukai