Tablet
Kapsul
Suppositoria
Kenapa basis suppos yang tidak larut dalam air lebih cepat meleleh atau mencair
dari pada basis suppos yang larut dalam air?
JAWABAN:
Tablet
1. Perbedaan pembuatan tablet pada proses kempa langsung dan granulasi basah
adalah:Pada proses kempa langsung:
1. Tidak dibuat larutan pengikat tanpa pencampuran awal.
2. Tidak dilakukan granulasi , pengayakan basah,pengeringan granul dan slugging.
3. Langsung dilakukan pencampuran akhir.
Mesin Pencetak.
Sifat Alir:
- Evaluasi Tablet
Timbang 30 tablet
Keseragaman sediaan
Ambil 20 tablet
Hitung rata-rata.
Waktu hancur
Semua tablet harus hanur sempurna, bila setengah tablet hancur ulangi pengujian
dengan tablet lainnya. tidak kurang 16 dari 18 tablet harus sempurna.
Kekerasan
Ambil 20 tablet
Hitung rata-rata
Friabilitas
Keluarkan tablet dan bersihkan dari serbuk halus yang terlepas dan timbang
kembali
- Amilum
- Calcium Carbonat
- Laktosa: 65 - 85%
- Glukosa:20 - 60%
- Manitol: 0,2%
- Sorbitol: 25 - 90%
Kapsul:
5 0,13 65 130 mg
Terbuat dari botol-glass yang tertutup rapat yang diberi bahan pengering (silika gel)
Terbuat dari botol-plastik yang tertutup rapat yang diberi bahan pengering
3. Kapsul adalah bentuk sediaan padat yang terbungkus dalam suatu cangkang
keras atau lunak yang dapat larut. Kapsul dibedakan menjadi dua yaitu:
Kapsul Cangkang Lunak ( Capsule Molles, Soft Capsule), biasanya mengandung air 6
- 13, umumnya diisi dengan bahan cair bukan air, bobot mol rendah dan bisa diisi
dengan bahan padat atau serbuk atau zat padat kering.
Kapsul Cangkang Keras (Capsulae Durae, Hard Capsule), teridiri atas bagian wadah
dan tutup , biasanya terbuat dari metil selulosa, gelatin, pati atau bahan lain yang
sesuai.
Cangkang kapsul tidak berasa sehingga dapata menutupi obat yang berasa dan
berbau tidak enak.
mudah ditelan dan cepat hancur atau larut dalam peut sehingga obat cepat
diabsorpsi.
dapat dikombinasikan dengan beberapa macam obat dan dosis yang berbeda-beda
sesuai dengan kebutuhan pasien.
dapat diisi dengan epat karena tidak memerlukan bhan zat tambahan atau
penolong seperti pada pembuatan pil maupun tablet.
bahan yang berbobot jenis ringan atau berbentuk kristal dapat digerus terlebih
dahulu, kemudian baru dimasukkan.
untuk minyak lemak dapat langsung dimasukan dan ditutup, apabila untuk minyak
menguap dapat diatasi dengan mengencerkan dengan minyak lemak sampai
kadarnya 40% sebelum dimasukkan kedalam kapsul.
serbuk yang mudah mencair (KI, NaI, NaNO2) atau bersifat higroskopis dapat
ditambahkan bahan yang inert cont: laktosa, amilum, dsb.
bahan campuran yang mempunyai titik lebur yang paling rendah dari masing-
masing obat dapat ditambahkan inert, kemudian dimasukkan kedalam kapsul kecil,
kemudian dimasukkan dalam kapsul besar.
bahan cairan kental dalam jumlah sedikit dapat dikeringkan dengan menambahkan
bahan inert, kemudian dimasukkan kedalam kapsul, sedangkan jika bahan terlalu
besar atau banyak maka harus dibuat menjadi pil baru dimasukkan kedalam kapsul.
Suppositoria
Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang
diberikan secara rektum, vagina atau uretra umumnya meleleh, melunak atau
melarut pada suhu tubuh.
Macam-macam supositoria:
- Suppositoria rektal, berbentuk peluru, digunakan lewat rektum atau anus, bobot 2
- 3gr.
- Suppositoria vaginal (ovula), berbentuk bola lonjong seperti kerucut, digunakkan
lewat vagina, bobot 3 - 5gr.
- Suppositoria uretra (bacilla, bougies) digunakan lewat uretra, bentuk batang
dengan panjang antara 7 - 14cm.
BP: bobot rata-rata basis/ (bobot rata-rata basis + 10% zat aktif)
4. Karena basis suppositoria yang larut dalam air mempunyai titik lebur yang lebih
tinggi dari pada suhu uji yaitu 37o.