Anda di halaman 1dari 33

Farmasetika Dasar

Definisi, contoh, cara pembuatan, keuntungan dan kerugian dari supositoria, salep,
pasta, krim, gel, plester, sirup, eliksir, dan obat tetes
Anggota Kelompok 3

 Mirza Ar Radzkani ( 1808010123 )

 Umi Latifah ( 1808010124 )

 Selin Oktaviani ( 1808010125 )

 Annisa Puspita K. H. ( 1808010126 )

 Innes Dwi Fadhilah ( 1808010128 )


Contoh
Supositoria
Definisi 1. Kaltrofen supositoria
2. Profeid supositoria
Supositoria 3. Ketoprofen supositoria
4. Dulcolax supositoria
5. Profiretrik supositoria
• Supositoria adalah sediaan padat yang
Farmakope digunakan melalui dubur, umumnya berbentuk 6. Stesolid supositoria
Indonesia Edisi III torepedo dapat melarut, melunak atau 7. Boraginol supositoria
meleleh pada subu tubuh.
8. Tromos supositoria
9. Propis supositoria
• Supositoria adalah sediaan padat dalam
Farmakope 10. Dumin supositoria
berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan
Indonesia Edisi IV melalui rectal, vagina atau uretra.
Cara Pembuatan Supositoria
Metode pembuatan supositoria :
 Dengan tangan
Yaitu dengan cara menggulung basis supositoria yang telah dicampur homogen dan
mengandung zat aktif menjadi bentuk yang dikehendaki.
 Dengan mencetak kompresi
Hal ini dilakukan dengan mengempa parutan massa dingin menjadi suatu bentuk yang
dikehendaki.
 Dengan mencetak tuang
Pertama-tama bahan basis dilelehkan, sebaiknya diatas penangas air atau penangas uap untuk
menghindari pemanasan setempat yang berlebihan, kemudian bahan-bahan aktif diemulsikan
atau disuspensikan kedalamnya. Akhirnya massa dituang kedalam cetakan logam yang telah
didinginkan, yang umumnya dilapisi krom atau nikel.
Keuntungan dan Kerugian Supositoria
Keuntungan Kerugian
 Dapat menghindari terjadinya iritasi pada  Penggunaan menimbulkan rasa tidak
lambung. nyaman.
 Dapat menghindari keruskan obat oleh  Bahan obat terabsobsi secara lambat
enzim pencernaan dan asam lambung. menghasilkan waktu aksi terapeutik yang
 Obat dapat masuk langsung kedalam lama.
saluran darah sehingga obat dapat berefek  Penyimpanan dengan kelembapan yang
lebih cepat daripada penggunaan obat tinggi dapat menyerap kelembapan yang
peroral. cenderung menjadi mengembang.
 Baik bagi pasien yang mudah muntah atau  Penyimpanan pada kelembapan yang sangat
tidak sadar. kurang dapat kehilangan kelembapan dan
menjadi rapuh.
Contoh Salep
Definisi
Salep 1. Miconazole
2. Counterpain

Farmakope • Salep adalah sediaan setengah padat berupa massa 3. Pagoda Salep
lunak yang mudah dioleskan dan digunaka untuk
Indonesia Edisi III pemakaian luar. 4. Sagestam

Farmakope • Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan


untuk pemakaian topical pada kulit atau selaput
Indonesia Edisi IV lendir.

• sedian berupa masa lembek, mudah dioleskan,


Formularium umumnya lembek dan mengandung obat,
Nasional digunakan sebagai obat luar untuk melindungi atau
melemaskan kulit, tidak berbau tengik.
Cara Pembuatan Salep
Salep umumnya dibuat dengan melarutkan / mensuspensikan obat ke dalam salep dasar.
Ada beberapa metode pembuatan salep, yaitu :
 Metode Pelelehan
Zat pembawa dan zat berkhasiat dilelehkan bersama dan diaduk sampai membentuk
fasa yang homogen.
 Metode Triturasi
Zat yang tidak larut dicampur dengan sedikit basis yang akan dipakai atau dengan
salah satu zat pembantu, kemudian dilanjutkan dengan penambahan sisa basis.
Keuntungan dan Kerugian Salep
Keuntungan Kerugian
 Dapat diatur daya penetrasi  Terjadi bau tengik terutama untuk
denganmemodifikasi basisnya. sediaan dengan basis lemak tak jenuh.
 Kontak sediaan dengan kulit lebih  Terbentuk kristal atau keluarnya fase
lama. padat dan basisnya.
 Lebih sedikit mengandung air sehingga  Terjadi perubahan warna.
sulit tumbuh bakteri
 Lebih mudah digunakan tanpa alat
bantu.
Contoh Pasta

Definisi 1. Pasta Cynkowa

Pasta 2. Dermazin
3. Winz
4. Pasta Gigi
Farmakope • Pasta adalah sediaan berupa masa lembek
Indonesia Edisi III yang dimaksudkan untuk pemakaian luar.

• Pasta adalah sediaan semi padat yang


Farmakope
Indonesia Edisi IV
mengandung satu atau lebih bahan obat
yang digunakan untuk pemakaian topical.
Cara Pembuatan Pasta
Pembuatan pasta dilakukan dengan dua metode :
 Pencampuran
Komponen dari pasta dicampur bersama-sama dengan segala cara sampai sediaan
yang rata tercapai.
 Peleburan
Semua atau beberapa komponen dari pasta dicampurkan dengan meleburkannya
secara bersamaan, kemudian didinginkan dengan pengadukan yang konstan sampai
mengental. Komponen-komponen yang tidak dicairkan biasanya ditambahkan pada
campuran yang sedang mengental setelah didinginkan dan diaduk.
Keuntungan dan Kerugian Pasta
Keuntungan Kerugian
 Pasta mengikat cairan secret, pasta lebih  Karena sifat pasta yang kaku dan tidak
baik dari unguentum untuk luka akut dapat ditembus, pasta pada umumnya tidak
dengan tendensi mengeluarkan cairan. sesuai untuk pemakaian pada bagian tubuh
 Bahan obat dalam pasta lebih melekat pada yang berbulu.
kulit sehingga meningkatkan daya kerja  Dapat mengeringkan kulit dan merusak
local. lapisan kulit epidermis.
 Konsentrasi lebih kental dari salep.  Dapat menyebabkan iritasi kulit.
 Daya adsorpsi sediaan pasta lebih besar
dan kurang berlemak dibandingkan dengan
sediaan salep.
Contoh Krim
Definisi
1. Cold cream
Krim
2. Vanishing cream
• Krim adalah bentuk sediaan setengah
Farmakope padat, berupa emulsi mengandng air tidak
Indonesia Edisi III kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk
pemakaian luar.

• Krim adalah bentuk sediaan setengah


Farmakope padat mengandung satu atau lebih bahan
Indonesia Edisi IV obat terlarut atau terdispersi dalam
bahan dasar yang sesuai.

• Krim adalah sediaan setengah padat,


Formularium berupa emulsi kental mengandung air
Nasional tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan
untuk pemakaian luar.
Cara Pembuatan Krim
Metode pembuatan krim :
 Pembuatan sediaan krim meliputi proses peleburan dan proses emulsifikasi komponen tidak
bercampur dengan air seperti minyak dan lilin dicairkan bersama-sama di penangas air pada
suhu 70-75 °C.
 Semua larutan berair yang tahan panas, komponen yang larut dalam air dipanaskan pada suhu
yang sama dengan komponen lemak.
 Larutan berair secara perlahan-lahan ditambahkan ke dalam campuran lemak yang cair dan
diaduk secara konstan, temperatur dipertahankan selama 5-10 menit untuk mencegah
kristalisasi dari lilin/lemak.
 Campuran perlahan-lahan didinginkan dengan pengadukan yang terus-menerus sampai
campuran mengental.
 Bila larutan berair tidak sama temperaturnya dengan leburan lemak, maka beberapa lilin akan
menjadi padat, sehingga terjadi pemisahan antara fase lemak dengan fase cair.
Keuntungan dan Kerugian Krim
Keuntungan Kerugian
 Mudah menyebar rata.  Susah dalam pembuatannya karena pembuatan
krim harus dalam keadaan panas.
 Praktis.
 Mudah pecah disebabkan dalam pembuatan
 Lebih mudah dibersihkan atau dicuci formula yang tidak pas.
dengan air.  Mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe
 Cara kerja langsung pada jaringan a/m karena terganggu sistem campuran terutama
setempat. disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan
komposisi dan disebabkan oleh penambahan salah
 Tidak lengket. satu fase secara berlebihan.
 Aman digunakan dewasa maupun anak–
anak.
Contoh Gel

1. Voltaren Gel
Definisi 2. Bioplacenton
Gel
• Sediaan Obat Gel (Jeli) adalah Sediaan
Farmakope Semipadat yang terdiri dari suspensi
yang dibuat dari partikel anorganik yang
Indonesia Edisi IV kecil, atau molekul organik yang besar,
terpenetrasi oleh suatu cairan.
Cara Pembuatan Gel
Metode pembuatan gel :
 Pada keadaan dingin
Caranya mencampur bahan - bahan sedimikian rupa sehingga sediaan terdispersi
secara homogen.
 Pemanasan
Dengan cara mencampur sebagian atau seluruh bahan gel kemudian dipanaskan atau
dikembangkan dalam air panas. Caranya, mula - mula bahan obat diaduk kuat untuk
mencegah timbulnya pengendapan. Kemudian diaduk pelan untuk mencegah
timbulnya gelembung udara sampai sediaan cukup kental dan tidak terlalu lengket
untuk dituang.
Keuntungan dan Kerugian Gel
Keuntungan Kerugian
 Mudah dalam pembuatan.  Harus menggunakan zat aktif yang larut di
dalam air sehingga diperlukan penggunaan
 Mudah dioleskan pada kulit. peningkat kelarutan seperti surfaktan agar
 Bentuk menarik. gel tetap jernih pada berbagai perubahan
 Menimbulkan rasa dingin. temperature.
 Gel tersebut sangat mudah dicuci atau
 Mudah dicuci. hilang ketika berkeringat.
 Kandungan surfaktan yang tinggi dapat
menyebabkan iritasi dan harga lebih mahal.
Contoh Plester

1. Salonpas
Definisi 2. Hansaplast
Plester 3. Hypafix
4. Elastoplast
• plester adalah bahan yang digunakan 5. Coban
Farmakope untuk pemakaian luar terbuat dari
Indonesia Edisi IV bahan yang dapat melekat pada kulit
dan menempel pada pembalut.
Cara Pembuatan Plester
Metode pembuatan plester :
 Panasilah dua ratus bagian asam oleat gubal dengan seratus dua bagian Larutan
Kaliumhidroksida yang mengandung empat puluh lima persen KOH ( B.D.I.464).
 Larutkanlah sabunnya dengan dipanasi dalam kira-kira seribu bagian air
 Dan tambahkanlah sebuah larutan panas dari seratus lima puluh tujuh bagian timbal asetat
dalam tujuh ratus lima puluh bagian air.
 Cucilah adonan plester yang diperoleh dengan diuli di dalam air.
 Plester yang sedikit lunak, yang berwarna putih sampai kuning putih, yang tidak boleh berbau
tengik.
 Bila dipanasi plester timbal, harus dapat larut dalam karbon belerang.
Keuntungan dan Kerugian Plester
Keuntungan Kerugian
 Lebih terkontrol.  Penggunaan obat dapat menyebabkan iritasi
 Memiliki efek samping yang lebih sedikit atau alergi.
dari obat-obatan oral.  Tidak dapat digunakan untuk obat yang
 Lebih mudah digunakan dan untuk memerlukan dosis tinggi.
menambah kepatuhan pasien  Tidak dapat menggunakan obat dengan
 Alternatif orang-orang yang tidak bisa, atau molekul yang besar.
memilih untuk tidak mengambil obat atau
suplemen oral.
 Hemat biaya.
Contoh Sirup

1. Ferrosi iodidi sirupus


Definisi 2. Sirupus simplex
Sirup 3. Auranti sirupi
4. Sirupus Thymi
• Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang
Farmakope mengandung sakarosa. Kecuali dinyatakan lain,
Indonesia Edisi III kadar sakarosa,C12H22O11,tidak kurang dari
64,0% dan tidak lebih dari 66,0%.
Cara Pembuatan Sirup
Metode pembuatan sirup :
 Melarutkan bahan- bahan dengan bantuan pemanasan
Sirup yang dibuat dengan cara ini apabila dibutuhkan pembuatan sirup secepat mungkin, dan
komponen sirup tidak rusak atau menguap oleh pemanasan. Pada cara ini umumnya gula
ditambahkan ke air yang dimurnikan dan dipanaskan sampai larut. Contoh : sirup akasia, sirup
cokelat
 Melarutkan bahan-bahan dengan pengadukan tanpa pemanasan
Metode ini dilakukan untuk menghindari panas yang merangsang inverse sukrosa. Prosesnya
membutuhkan waktu yang lebih lama tetapi mempunyai kestabilan yang maksimal. Bila bahan
padat akan ditambahkan ke sirup, yang paling baik adalah dengan melarutkannya dalam
sejumlah air murni dan kemudian larutan tersebut digabungkan ke dalam sirup. Contoh : sirup
ferro sulfat
 Penambahan sukrosa pada cairan obat yang dibuat atau pada cairan yang diberi
rasa (Colatura)
Banyak tingtur dan ekstrak sebagai sumber obat dalam pembuatan sirup mengandung bahan-
bahan yang larut dalam alcohol. Jika komponen yang larut dalam alcohol dibutuhkan sebagai
bahan obat dalam pembuatan sirup, beberapa cara kimia umum dapat dilakukan agar bahan-
bahan tersebut larut dalam air, campuran dibiarkan sampai zat-zat yang tidak larut dalam air
terpisah sempurna dan menyaringnya dari campuran. Pada kondisi lain, apabila tingtur dan
ekstrak kental dapat bercampur dengan sediaan berair, dapat ditambahkan langsung ke sirup
biasa atau sirup pemberi rasa sebagai obat. Contoh : Sirup sena
Keuntungan dan Kerugian Sirup
Keuntungan Kerugian
 Sesuai untuk pasien yang susah menelan  Tidak semua obat bentuk sediaan sirup ada
obat dengan sediaan padat. di pasaran.
 Dapat menarik keinginan pasien untuk  Sediaan sirup jarang yang isinya zat tunggal,
minum obat, karena rasanya yang enak dan pada umumnya campuran atau kombinasi
baunya yang sedap. beberapa zat berkhasiat yang kadang-
 Obat lebih mudah diabsopsi dalam tubuh. kadang sebetulnya tidak di butuhkan oleh
pasien tersebut.
 Harga relatif mahal karena memerlukan
bahan khusus dan kemasan yang khusus
pula.
Contoh Eliksir

1. Imunoglukan
Definisi 2. Bisolvon
Eliksir 3. Silopect
4. Lanoxin
• Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang
Farmakope mempunyai rasa dan bau yang sedap,
mengandung obat dan selain obat seperti
Indonesia Edisi III pemanis, pewangi dan pengawet, digunakan
secara oral.
Cara Pembuatan Eliksir
Metode pembuatan eliksir :
 Mencampur zat padat dengan pelarut atau campuran pelarut sambil diaduk hingga
larut.
 Bahan yang larut dalam air dilarutkan terpisah dengan zat yang larut dalam pelarut
alkohol. Larutan air ditambahkan ke dalam larutan alkohol agar penurunan kekuatan
alkohol dalam larutan secara gradien mencegah terjadinya pemisahan/ endapan.
 Dapat pula digunakan campuran pelarut ( kosolven ).
 Terdapatnya gliserin, sirup, sorbitol, dan propilenglikol dalam eliksir memberikan
kontribusi pada kestabilan zat terlarut dan dapat meningkatkan viskositas.
Keuntungan dan Kerugian Eliksir
Keuntungan Kerugian
 Lebih mudah ditelan daripada sediaan lain.  Larutan mudah ditumbuhi mikroorganisme.
 Lebih mudah menutupi rasa dan bau obat yang  Ketepatan dosis tergantung pada kemampuan
tidak enak dengan penambahan pemanis dan pasien menakar.
pengaroma.  Rasa obat yang kurang enak akan lebih terasa
 Absorbsi obat lebih cepat karena telah berbentuk dalam bentuk larutan dibanding dalam bentuk
sediaan cair (tidak mengalami proses tablet.
penghancuran/disintegrasi maupun pelarutan  Obat cairan memerlukan wadah yang besarsehing
seperti tablet, kapsul, pil, dll). ga merepotkan dibawa-bawa.
 Mengurangi resiko terjaidnya iritasi lambung.  Beberapa obat yang mengandung bau yang kurang
menyenangkan sukar ditutupi.
Contoh Obat
Tetes
1. Cendo Xitrol (Tetes
Definisi Mata)
Obat Tetes 2. Insto (Tetes Mata)
3. Rohto (Tetes Mata)
• guttae / obat tetes adalah sediaan cair 4. Hialid (Tetes Mata)
Farmakope berupa larutan, emulsi atau suspensi,
Indonesia dimaksud untuk obat dalam maupun 5. Cendo Tobroson (Tetes
luar, Mata)
Cara Pembuatan Obat Tetes
Metode pembuatan obat tetes :
 Disterilkan terlebih dahulu alat-alat dan wadah yang akan digunakan, termasuk botol drop tetes mata yang
telah ditera 10 mL.
 Ditimbang semua bahan untuk membuat 2 buah sediaan tetes mata.
 Dilarutkan metil paraben yang telah ditimbang kedalam larutan dapar fosfat.
 Ditambahkan kloramfenikol, aduk hingga larut dalam campuran.
 Dilarutkan NaCl yang telah ditimbang dengan aquadest secukupnya (yang telah disaring sebelumnya),
kemudian tambahkan kedalam campuran yang telah dibuat.
 Ditambahkan aquadest kedalam campuran hingga 20 mL (volume untuk 2 buah sediaan)
 Difiltrasi larutan dengan corong gelas yang telah dilapisi dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan
aquadest kedalam beaker gelas.
 Dimasukkan filtrat kedalam spuit injeksi 10 mL dan masukkan kedalam wadah botol dropp tetes mata.
 Ditutup wadah dan diberi etiket, masukkan kedalam kemasan sekunder.
Keuntungan dan Kerugian Obat Tetes
Keuntungan Kerugian
 Stabilitas bentuk larutan biasanya kurang
 Tidak mengganggu penglihatan ketika digunakan
baik.
dan menggambarkan larutan suatu mata dengan  Diperlukan ketepatan dosis yang presisi.
defenisi semua bahan-bahan lengkap dalam
larutan keseragaman tidak menjadi masalah hanya
 Kesulitan dalam masalah formulasi untuk
sedikit pengaruh sifat fisika dengan tujuan ini menutupi rasa zat aktif yang pahit dan tidak
(Remington, Joseph P, 2005). menyenangkan.
 Larutan mata yng viskositasnya bertambah akan
tinggi dalam mata untuk periode waktu yang lebih
lama sehingga meningkatkan bioavabilitas obat
(Ansel, Howard C. 2011).
What’s your
question?
Pertanyaan
1.) supositoria dapat disimpan disuhu ruangan atau tidak? alasannya?
(Yasinta/kel 10)
2.Tekstur krim malam dan pagi berbeda, mengapa?
(Sella/ kel 2)
Jawaban
1. karena suppo umumnya dipengaruhi panas, maka perlu menjaga dalam tempat dingin.
· Suppo yang basisnya oleum cacao harus disimpan di bawah 30 0F (-1,1°C) dan akan lebih baik apabila disimpan di
dalam lemari es.
· Suppo yang basisnya gelatin gliserin baik sekali bila disimpan di bawah 35 0F (1,6°C).
· Suppo dengan basis polietilen glikol mungkin dapat disimpan pada suhu ruang biasa tanpa pendinginan.
Suppo yang disimpan dalam lingkungan yang kelembapan nisbinya tinggi mungkin akan menarik uap air dan cenderung
menjadi seperti spon, sebaliknya bila disimpan dalam tempat yang kering sekali mungkin akan kehilangan
kelembapannya sehingga akan menjadi rapuh
2.) Perbedaan tekstur krim pagi dan krim malam :
1 . Krim pagi
Karena digunakan saat beraktivitas di siang hari, day cream harus memiliki kandungan yang bisa melindungi kulit
dari polusi, serta menangkal efek buruk sinar matahari. Day cream juga bisa memiliki kandungan tabir surya, dan
harus punya kandungan yang melembapkan kulit, atau kandungan anti-oksidan untuk melawan efek buruk polusi.
Tidak hanya itu, beberapa day cream biasanya memiliki kandungan tambahan, seperti vitamin C atau ascorbic
acid, Vitamin E atau alpha tocopherol, dan ekstrak green tea. Beberapa bahan ini juga termasuk pelembap yang
ideal karena bisa berguna juga untuk melindungi kulit dari efek buruk lingkungan. Mengingat day cream digunakan
sebelum makeup, biasanya produk ini punya tekstur yang lebih ringan, tidak meninggalkan rasa lengket, dan cepat
menyerap di kulit hanya dalam waktu hitungan menit.
2. Krim malam
Berbeda dengan pelembap di siang hari, night cream biasanya memiliki tekstur yang lebih tebal atau 'berat'.
Kulit cenderung bekerja lebih lambat dalam proses melembapkan di malam hari, sehingga kulit biasanya memasuki
kondisi dehidrasi saat bangun di pagi hari. Ini alasan di balik perbedaan day cream dan night cream dalam segi
tekstur: harus lebih melembapkan. Selain itu krim malam cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk
meresap dalam kulit dan sedikit meninggalkan kesan lengket.Untuk urusan kandungan, night cream harus
memiliki kandungan aktif yang punya fungsi mencegah penuaan dini serta mengoptimalkan proses regenerasi kulit
seperti retinol, ceramide, atau hyaluronic acid. Nah, bagian ini yang harus diperhatikan. Kandungan-kandungan
tersebut sebaiknya tidak digunakan sebagai day cream. Jika digunakan pada siang hari, kandungan ini
termasuk photosensitive yang akan menimbulkan reaksi terhadap paparan sinar matahari dan berisiko
menyebabkan iritasi.

Anda mungkin juga menyukai