Definisi, contoh, cara pembuatan, keuntungan dan kerugian dari supositoria, salep,
pasta, krim, gel, plester, sirup, eliksir, dan obat tetes
Anggota Kelompok 3
Farmakope • Salep adalah sediaan setengah padat berupa massa 3. Pagoda Salep
lunak yang mudah dioleskan dan digunaka untuk
Indonesia Edisi III pemakaian luar. 4. Sagestam
Pasta 2. Dermazin
3. Winz
4. Pasta Gigi
Farmakope • Pasta adalah sediaan berupa masa lembek
Indonesia Edisi III yang dimaksudkan untuk pemakaian luar.
1. Voltaren Gel
Definisi 2. Bioplacenton
Gel
• Sediaan Obat Gel (Jeli) adalah Sediaan
Farmakope Semipadat yang terdiri dari suspensi
yang dibuat dari partikel anorganik yang
Indonesia Edisi IV kecil, atau molekul organik yang besar,
terpenetrasi oleh suatu cairan.
Cara Pembuatan Gel
Metode pembuatan gel :
Pada keadaan dingin
Caranya mencampur bahan - bahan sedimikian rupa sehingga sediaan terdispersi
secara homogen.
Pemanasan
Dengan cara mencampur sebagian atau seluruh bahan gel kemudian dipanaskan atau
dikembangkan dalam air panas. Caranya, mula - mula bahan obat diaduk kuat untuk
mencegah timbulnya pengendapan. Kemudian diaduk pelan untuk mencegah
timbulnya gelembung udara sampai sediaan cukup kental dan tidak terlalu lengket
untuk dituang.
Keuntungan dan Kerugian Gel
Keuntungan Kerugian
Mudah dalam pembuatan. Harus menggunakan zat aktif yang larut di
dalam air sehingga diperlukan penggunaan
Mudah dioleskan pada kulit. peningkat kelarutan seperti surfaktan agar
Bentuk menarik. gel tetap jernih pada berbagai perubahan
Menimbulkan rasa dingin. temperature.
Gel tersebut sangat mudah dicuci atau
Mudah dicuci. hilang ketika berkeringat.
Kandungan surfaktan yang tinggi dapat
menyebabkan iritasi dan harga lebih mahal.
Contoh Plester
1. Salonpas
Definisi 2. Hansaplast
Plester 3. Hypafix
4. Elastoplast
• plester adalah bahan yang digunakan 5. Coban
Farmakope untuk pemakaian luar terbuat dari
Indonesia Edisi IV bahan yang dapat melekat pada kulit
dan menempel pada pembalut.
Cara Pembuatan Plester
Metode pembuatan plester :
Panasilah dua ratus bagian asam oleat gubal dengan seratus dua bagian Larutan
Kaliumhidroksida yang mengandung empat puluh lima persen KOH ( B.D.I.464).
Larutkanlah sabunnya dengan dipanasi dalam kira-kira seribu bagian air
Dan tambahkanlah sebuah larutan panas dari seratus lima puluh tujuh bagian timbal asetat
dalam tujuh ratus lima puluh bagian air.
Cucilah adonan plester yang diperoleh dengan diuli di dalam air.
Plester yang sedikit lunak, yang berwarna putih sampai kuning putih, yang tidak boleh berbau
tengik.
Bila dipanasi plester timbal, harus dapat larut dalam karbon belerang.
Keuntungan dan Kerugian Plester
Keuntungan Kerugian
Lebih terkontrol. Penggunaan obat dapat menyebabkan iritasi
Memiliki efek samping yang lebih sedikit atau alergi.
dari obat-obatan oral. Tidak dapat digunakan untuk obat yang
Lebih mudah digunakan dan untuk memerlukan dosis tinggi.
menambah kepatuhan pasien Tidak dapat menggunakan obat dengan
Alternatif orang-orang yang tidak bisa, atau molekul yang besar.
memilih untuk tidak mengambil obat atau
suplemen oral.
Hemat biaya.
Contoh Sirup
1. Imunoglukan
Definisi 2. Bisolvon
Eliksir 3. Silopect
4. Lanoxin
• Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang
Farmakope mempunyai rasa dan bau yang sedap,
mengandung obat dan selain obat seperti
Indonesia Edisi III pemanis, pewangi dan pengawet, digunakan
secara oral.
Cara Pembuatan Eliksir
Metode pembuatan eliksir :
Mencampur zat padat dengan pelarut atau campuran pelarut sambil diaduk hingga
larut.
Bahan yang larut dalam air dilarutkan terpisah dengan zat yang larut dalam pelarut
alkohol. Larutan air ditambahkan ke dalam larutan alkohol agar penurunan kekuatan
alkohol dalam larutan secara gradien mencegah terjadinya pemisahan/ endapan.
Dapat pula digunakan campuran pelarut ( kosolven ).
Terdapatnya gliserin, sirup, sorbitol, dan propilenglikol dalam eliksir memberikan
kontribusi pada kestabilan zat terlarut dan dapat meningkatkan viskositas.
Keuntungan dan Kerugian Eliksir
Keuntungan Kerugian
Lebih mudah ditelan daripada sediaan lain. Larutan mudah ditumbuhi mikroorganisme.
Lebih mudah menutupi rasa dan bau obat yang Ketepatan dosis tergantung pada kemampuan
tidak enak dengan penambahan pemanis dan pasien menakar.
pengaroma. Rasa obat yang kurang enak akan lebih terasa
Absorbsi obat lebih cepat karena telah berbentuk dalam bentuk larutan dibanding dalam bentuk
sediaan cair (tidak mengalami proses tablet.
penghancuran/disintegrasi maupun pelarutan Obat cairan memerlukan wadah yang besarsehing
seperti tablet, kapsul, pil, dll). ga merepotkan dibawa-bawa.
Mengurangi resiko terjaidnya iritasi lambung. Beberapa obat yang mengandung bau yang kurang
menyenangkan sukar ditutupi.
Contoh Obat
Tetes
1. Cendo Xitrol (Tetes
Definisi Mata)
Obat Tetes 2. Insto (Tetes Mata)
3. Rohto (Tetes Mata)
• guttae / obat tetes adalah sediaan cair 4. Hialid (Tetes Mata)
Farmakope berupa larutan, emulsi atau suspensi,
Indonesia dimaksud untuk obat dalam maupun 5. Cendo Tobroson (Tetes
luar, Mata)
Cara Pembuatan Obat Tetes
Metode pembuatan obat tetes :
Disterilkan terlebih dahulu alat-alat dan wadah yang akan digunakan, termasuk botol drop tetes mata yang
telah ditera 10 mL.
Ditimbang semua bahan untuk membuat 2 buah sediaan tetes mata.
Dilarutkan metil paraben yang telah ditimbang kedalam larutan dapar fosfat.
Ditambahkan kloramfenikol, aduk hingga larut dalam campuran.
Dilarutkan NaCl yang telah ditimbang dengan aquadest secukupnya (yang telah disaring sebelumnya),
kemudian tambahkan kedalam campuran yang telah dibuat.
Ditambahkan aquadest kedalam campuran hingga 20 mL (volume untuk 2 buah sediaan)
Difiltrasi larutan dengan corong gelas yang telah dilapisi dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan
aquadest kedalam beaker gelas.
Dimasukkan filtrat kedalam spuit injeksi 10 mL dan masukkan kedalam wadah botol dropp tetes mata.
Ditutup wadah dan diberi etiket, masukkan kedalam kemasan sekunder.
Keuntungan dan Kerugian Obat Tetes
Keuntungan Kerugian
Stabilitas bentuk larutan biasanya kurang
Tidak mengganggu penglihatan ketika digunakan
baik.
dan menggambarkan larutan suatu mata dengan Diperlukan ketepatan dosis yang presisi.
defenisi semua bahan-bahan lengkap dalam
larutan keseragaman tidak menjadi masalah hanya
Kesulitan dalam masalah formulasi untuk
sedikit pengaruh sifat fisika dengan tujuan ini menutupi rasa zat aktif yang pahit dan tidak
(Remington, Joseph P, 2005). menyenangkan.
Larutan mata yng viskositasnya bertambah akan
tinggi dalam mata untuk periode waktu yang lebih
lama sehingga meningkatkan bioavabilitas obat
(Ansel, Howard C. 2011).
What’s your
question?
Pertanyaan
1.) supositoria dapat disimpan disuhu ruangan atau tidak? alasannya?
(Yasinta/kel 10)
2.Tekstur krim malam dan pagi berbeda, mengapa?
(Sella/ kel 2)
Jawaban
1. karena suppo umumnya dipengaruhi panas, maka perlu menjaga dalam tempat dingin.
· Suppo yang basisnya oleum cacao harus disimpan di bawah 30 0F (-1,1°C) dan akan lebih baik apabila disimpan di
dalam lemari es.
· Suppo yang basisnya gelatin gliserin baik sekali bila disimpan di bawah 35 0F (1,6°C).
· Suppo dengan basis polietilen glikol mungkin dapat disimpan pada suhu ruang biasa tanpa pendinginan.
Suppo yang disimpan dalam lingkungan yang kelembapan nisbinya tinggi mungkin akan menarik uap air dan cenderung
menjadi seperti spon, sebaliknya bila disimpan dalam tempat yang kering sekali mungkin akan kehilangan
kelembapannya sehingga akan menjadi rapuh
2.) Perbedaan tekstur krim pagi dan krim malam :
1 . Krim pagi
Karena digunakan saat beraktivitas di siang hari, day cream harus memiliki kandungan yang bisa melindungi kulit
dari polusi, serta menangkal efek buruk sinar matahari. Day cream juga bisa memiliki kandungan tabir surya, dan
harus punya kandungan yang melembapkan kulit, atau kandungan anti-oksidan untuk melawan efek buruk polusi.
Tidak hanya itu, beberapa day cream biasanya memiliki kandungan tambahan, seperti vitamin C atau ascorbic
acid, Vitamin E atau alpha tocopherol, dan ekstrak green tea. Beberapa bahan ini juga termasuk pelembap yang
ideal karena bisa berguna juga untuk melindungi kulit dari efek buruk lingkungan. Mengingat day cream digunakan
sebelum makeup, biasanya produk ini punya tekstur yang lebih ringan, tidak meninggalkan rasa lengket, dan cepat
menyerap di kulit hanya dalam waktu hitungan menit.
2. Krim malam
Berbeda dengan pelembap di siang hari, night cream biasanya memiliki tekstur yang lebih tebal atau 'berat'.
Kulit cenderung bekerja lebih lambat dalam proses melembapkan di malam hari, sehingga kulit biasanya memasuki
kondisi dehidrasi saat bangun di pagi hari. Ini alasan di balik perbedaan day cream dan night cream dalam segi
tekstur: harus lebih melembapkan. Selain itu krim malam cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk
meresap dalam kulit dan sedikit meninggalkan kesan lengket.Untuk urusan kandungan, night cream harus
memiliki kandungan aktif yang punya fungsi mencegah penuaan dini serta mengoptimalkan proses regenerasi kulit
seperti retinol, ceramide, atau hyaluronic acid. Nah, bagian ini yang harus diperhatikan. Kandungan-kandungan
tersebut sebaiknya tidak digunakan sebagai day cream. Jika digunakan pada siang hari, kandungan ini
termasuk photosensitive yang akan menimbulkan reaksi terhadap paparan sinar matahari dan berisiko
menyebabkan iritasi.