AWAL P. dkk
B2P2TO-OT
POLTEKKES_2013 1
BENTUK SEDIAAN OT YANG
DIIJINKAN
B2P2TO-OT
Rajangan Tablet
Serbuk Cairan obat dalam
Pil Cairan obat luar
Dodol/jenang Sari jamu
Pastiles Parem
Kapsul Pilis
Salep/krim Tapel
koyok
2
POLTEKKES_2013 2
BENTUK SEDIAAN YANG DILARANG
B2P2TO-OT
Injeksi Sediaan parenteral
Infus
Suppositoria
Ovula/intravaginal
Tetes mata
Mengandung : bahan kimia isolasi/sintetik berkhasiat
obat.
Mengandung: etanol dengan kadar lebih dari 1%
POLTEKKES_2013 3
B2P2TO-OT
OT KONVENSIONAL OT MODERN
Bentuk sediaan: Bentuk sediaan:
rajangan, serbuk, pil tablet, kapsul, tablet
Cara konsumsi: Cara konsumsi:
digodog, diseduh- diminum bersama
diminum beserta air/ dihisap
ampasnya Rasa: manis, enak
Rasa: pahit manjur bahan: Ekstrak
Bahan: simplisia,
serbuk
POLTEKKES_2013 4
B2P2TO-OT
KEUNTUNGAN: KEUNTUNGAN
OT KONVENSIONAL OT MODERN
Teknologi proses Biomasa dapat
POLTEKKES_2013
5
RASIONALISASI FORMULA
6
B2P2TO-OT
POLTEKKES_2013
KEUNTUNGAN KOMPOSISI
B2P2TO-OT
YANG SEDERHANA
Memudahkan pengontrolan jumlah bahan aktif
(active compound/marker compound) yang ada
Meningkatkan stabilitas produk
Aktifitas terapeutik lebih jelas.
POLTEKKES_2013 7
PERKEMBANGAN FORMULASI SEDIAAN
BAHAN OBAT ALAM
1. Penggunaan bahan aktif berupa ekstrak yang
terstandarisasi
2. Diversifikasi bentuk sediaan:
Bentuk sediaan padat: tablet, tablet salut gula,
tablet effervescent, tablet hisap, tablet lepas
lambat, kapsul gelatin keras, granul, granul
effervescent
Bentuk sediaan cair: sirup, drop, suspensi
Bentuk sediaan untuk penggunaan lokal: cream,
salep, gel, lotion.
POLTEKKES_2013 8
Keuntungan penggunaan
ekstrak
Kuantitas jauh lebih kecil (bisa sampai 1/10 berat
serbuk simplisia)
Konsentrasi zat aktif lebih besar
Stabilitas zat aktif lebih terjaga
Lebih mudah dikembangkan menjadi bentuk sediaan
yang acceptable.
POLTEKKES_2013 9
Macam –macam ekstrak
Ekstrak total: mengandung semua bahan yang dapat
tersari
Ekstrak terpurifikasi: ekstrak yang telah dimurnikan
dari zat balast (resin, lemak, gula)
Ekstrak terpurifikasi tidak sama dengan isolat
POLTEKKES_2013 10
Macam-macam bentuk ekstrak
1. Ekstrak cair (Extractum liquidum)
• Kadar solvent tinggi
• Perlu standarisasi khemis/fisis
2. Ekstrak kental (Extractum spissum)
• Perlu standarisasi fisis/kimiawi
• Perlu penambahan bahan pengering
3. Ekstrak kering (Extractum siccum)
• Perlu standarisasi fisis/khemis
• Dapat langsung digunakan dalam formulasi
POLTEKKES_2013 11
Masalah standarisasi ekstrak
1. Ekstrak terdiri dari campuran senyawa kimia
diperlukan proses isolasi sbl analisis instrumental
2. Zat aktif sering tidak diketahui dicari zat identitas
(marker) atau dengan profil kromatogram
3. Variabilitas dari tanama penghasil
dipengaruhi oleh oleh lingkungan, varietas
4. Proses pasca panen
kandungan kimia peka terhadap enzim
POLTEKKES_2013 12
Masalah standarisasi ekstrak… lanjt
5. Proses produksi
Kandungan kimia termolabil muncul artefak mis:
jahe mengandung gingerol, tapi setelah proses
ekstraksi muncul shogaol
6. Zat standar pembanding tidak tersedia
7. Belum tersedia prosedur analisis yang selektif
POLTEKKES_2013 13
Syarat zat identitas (marker)
Merupakan senyawa kimia yang terkandung dalam
tanaman/bahan ekstrak yang diuji serta tidak
dimiliki oleh tanaman yang lain
1. Karakteristik untuk masing-masing ekstrak
2. Mudah dideteksi
3. Stabil
4. Kadarnya relatif besar
5. Sedapat mungkin semi polar
POLTEKKES_2013 14
Zat aktif beserta kadar yang lazim digunakan
POLTEKKES_2013 15
SKEMA PEMBUATAN OT
SIMPLISIA,
EKSTRAK PRODUK ANTARA
- granul
PRODUK RUAHAN
PRODUK PRODUK - serbuk
BERMUTU JADI -Tablet
- granul
POLTEKKES_2013 16
Kriteria OT
Untuk dapat memiliki izin edar, obat tradisional, obat herbal
menggunakan
menggunakan bahan
terstandar dan berkhasiat
fitofarmaka
bahan dan
danbahan
berkhasiatharus memenuhi kriteria sebagai
bahan
tambahan yang memenuhi persyaratan
berikut : yang memenuhi persyaratan
tambahan
mutu,
mutu, keamanan
keamanan dan
dan kemanfaatan
kemanfaatan / /
khasiat;
khasiat;
dibuat
dibuat sesuai
sesuai dengan
dengan ketentuan
ketentuan tentang
tentang Pedoman
Pedoman
Cara
Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik atau
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik atau
Cara
CaraPembuatan
PembuatanObatObatyang
yangBaik
Baikyang
yangberlaku;
berlaku;
penandaan
penandaan berisi
berisi informasi
informasi yang
yang lengkap
lengkap dan
dan obyektif
obyektif
yang
yang dapat menjamin penggunaan obat tradisional, obatherbal
dapat menjamin penggunaan obat tradisional, obat herbal
terstandar dan fitofarmaka secara tepat, rasional dan
terstandar dan fitofarmaka secara tepat, rasional dan aman aman
sesuai
sesuaidengan
denganhasil
hasilevaluasi
evaluasidalam
dalamrangka
rangkapendaftaran.
pendaftaran.
POLTEKKES_2013 17
PERMASALAHAN FORMULASI
1.SEDIAAN BERBENTUK SERBUK
(merupakan sediaan OT berupa butiran homogen,
dengan derajat halus uang cocok, bahan baku
berupa sediaan galenik atau campurannya)
Sifat alir (fluiditas)campuran serbuk
mempengaruhi homogenitas campuran serbuk
mempengaruhi keseragaman bobot sediaan
POLTEKKES_2013 18
PERMASALAHAN FORMULASI …
lanjutan
POLTEKKES_2013 19
PERMASALAHAN FORMULASI … lanjutan
2. SEDIAAN BERBENTUK PIL
(Sediaan padat OT berupa masa bulat, bahan baku
berupa serbuk simplisia, sediaan galenik atau
campurannya),
Kesalahan penggunaan bahan pengikat jenis,
konsentrasi
Proses pengeringan tidak tepat suhu terlalu tinggi
face hardening
POLTEKKES_2013 20
PERMASALAHAN FORMULASI …
lanjutan
3. BENTUK SEDIAAN TABLET
(sediaan OT padat, kompak, dibuat secara kempa cetak,
dalam bentuk tabung pipih, silindris atau bentuk lain,
kedua permukaan rata/cembung, terbuat dari sediaan
galenik dengan atau bahan tambahan)
Sifat alir granul
Granul higroskopis
kompresibilitas
POLTEKKES_2013 21
KIAT-KIAT FORMULASI OT
1. SEDIAAN BENTUK SERBUK
serbuk mikronisasi, keuntungan:
Luas permukaan meningkat
Kontak dengan cairan penyari lebih baik
Difusi zat aktif ke penyari lebih baik
Penyarian lebih efektif
Hati-hati: makin kecil serbuk, elektrostatika
meningkat, serbuk cenderung menggumpal,
jika ada uap air tambah parah
Ukuran serbuk ideal: optimasi dulu
POLTEKKES_2013 22
KIAT-KIAT FORMULASI OT…
lanjt
2. SEDIAAN BENTUK PIL
POLTEKKES_2013 23
KIAT-KIAT FORMULASI OT… lanjt
B. Bahan Pengikat
- b.o. NON KOHESIF Perlu bahan pengikat
- Jenisnya:
* Succus liquiritiae (2 g unk 60 pil)
* Succus & Sacch. Album aa (75g/1000 pil)
* Glicerin, Gum, Tragacanth (10%) q.s
* Adeps lanae atau vaselin album q.s.
unk b.o. yang:
- saling bereaksi dengan air
- dapat terurai
-Oksidator
- merupakan garam Pb
POLTEKKES_2013 24
KIAT-KIAT FORMULASI OT… lanjt
POLTEKKES_2013 25
KIAT-KIAT FORMULASI OT… lanjt
POLTEKKES_2013 26
KIAT-KIAT FORMULASI OT… lanjt
3. SEDIAAN BENTUK TABLET , METODE
GRANULASI BASAH
POLTEKKES_2013 27
KIAT-KIAT FORMULASI OT… lanjt
METODE GRANULASI KERING
POLTEKKES_2013 28
BAHAN PENGIKAT TABLET
POLTEKKES_2013 29
BAHAN PENGHANCUR TABLET
POLTEKKES_2013 30
BAHAN PELINCIR (LUBRICANT) TABLET
POLTEKKES_2013 31
PENYALAH GUNAAN OT
PENYALAHGUNAAN CARA PEMAKAIAN
kecubung, ganja untuk fly
PENYALAHGUNAAN TUJUAN PEMAKAIAN Jamu
terlambat bulan + pegel linu Aborsi (Resiko: bayi
lahir cacat, ibu infertil, kematian)
PENYALAHGUNAAN PROSES PRODUKSI
Penambahan Bahan Kimia Obat (BKO)
POLTEKKES_2013 32
Mengapa BKO dilarang
1. Menipu konsumen
2. Konsumen “membayar” harga BKO tanpa sadar
3. Terjadinya gangguan kesehatan
4. Resiko interaksi BKO-OT belum diketahui
5. Resiko kontraindikasi BKO-OT belum dikatahui
6. Merusak citra OT
7. Pelanggaran hukum (UU No. 23 tahun 1992 ttg
kesehatan, PP No. 72 tahun 1998 ttg Pengamanan
Sediaan Farmasi, PerMenKes No.
246/MenKes/Per/V/1990 ttg ijin Usaha Industri &
Pendaftaaran OT)
POLTEKKES_2013 33
Contoh BKO
Fenilbutazon (jamu pegel linu) perdarahan
lambung
Dexametazon (jamu asam urat) moonface,
osteoporosis
Antalgin (jamu masuk angin) penipisan dinding
usus, perdarahan
Sildenefil (jamu aphrodisiaka) gagal jantung
POLTEKKES_2013 34
BKO (Bahan Kimia Obat) yang
disalahgunakan untuk OT
No Jenis BKO 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
1 Paracetamol 37 51 21 37 35 36 28
2 Piroxicam 6 6 2 - 1 - -
3 Antalgin 25 49 34 32 14 11 4
4 Teofilin 13 6 11 3 2 2 -
5 Fenilbutazon 34 51 30 52 44 24 21
6 CTM 2 2 1 2 2 2 -
7 Na-diclofenac - 4 3 2 - 3 -
8 Furosemid 6 1 1 - - - 1
9 Asam mefenamat 1 4 5 1 - 1 -
10 Prednison 1 4 - 1 - 1 -
11 Siproheptadin - - - 1 - 1 -
12 Allopurinol - - - 1 1 - -
13 Metiltestosteron 1 - - - - - -
14 Aminofilin 1 - - - - - -
15 Sildenefil sitrat - 1 2 15 10 11 4
16 Sibutramin HCl - - - 1 2 3 2
17 Tadalafil - - - - - - 1
Ibuprofen - - - - - - 1
Dexametason - - - - - - 4
Tadalafil
POLTEKKES_2013 36