Anda di halaman 1dari 29

MODUL PRAKTIKUM

MORFOLOGI FISIOLOGI
TUMBUHAN

Visi
Menjadi program studi S1 Farmasi yang unggul dalam bidang farmasi
komunitas yang berlandaskan pada nilai-nilai islam dan ilmu
pengetahuan & teknologi di tingkat nasional pada Tahun 2020

PM-UMM-02-12/L1
Program Studi S 1 Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan
2023
MODUL PRAKTIKUM
MORFOLOGI FISIOLOGI TUMBUHAN

Disusun oleh :

Imron Wahyu Hidayat, M.Sc., Apt NIDN : 0625108103

PM-UMM-02-12/L1

Program Studi S1 Farmasi


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Magelang
Tahun 2023
PENGESAHAN

Modul Praktikum Morfologi Fisiologi Tumbuhan

PM-UMM-02-12/L1

Revisi : 00
Tanggal : 4 Februari 2023
Dikaji Ulang Oleh : Ketua Program Studi S1 Farmasi
Dikendalikan Oleh : Pengendali Sistem Mutu Fakultas
Disetujui Oleh : Dekan

NO. DOKUMEN : PM-UMM-02-12 TANGGAL : 04-02-2023


NO. REVISI : 00 NO. HAL : -
Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan Oleh :
Koordinator Modul Ka.Prodi.S1 Farmasi Dekan

Imron W Hidayat., M.Sc., Apt Prasojo Pribadi., M.Sc., Apt Dr. Heni S. ER.,S.Kp., M.Kes
NIDN. 0625108103 NIDN. 0607038304 NIDN. 0625127002
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, wr, wb
Petunjuk praktikum Morfologi fisiologi tumbuhan ini disusun sebagai salah satu
pedoman bagi mahasiswa untuk dapat menguasai morfologi dan fisiologi tumbuhan,
meliputi organ pertumbuhan yaitu akar batang, daun dan organ perkembangbiakan
tumbuhan yaitu bunga, buah dan biji.
Buku petunjuk praktikum ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca, khususnya mahasiswa sehingga mampu memahami morfologi dan fisilogi
tumbuahan.
Buku petunjuk ini mungkin masih jauh dari sempurna, karena itu berbagai saran
dan masukan sangat penyusun harapkan untuk dapat menyempurnakan buku ini.
Wassalamualaikum, Wr. Wb

Magelang, Februari 2023


Penyusun,

Imron Wahyu H, M.Sc., Apt


Tata Tertib Praktikum

1. Praktikan Morrfologi fisiologi tumbuhan adalah seluruh mahasiswa S1 Farmasi


2. Seluruh Praktikan harus mengikuti semua jadwal kegiatan praktikum.
3. Semua praktikan harus memiliki buku laporan dan buku petunjuk praktikum,
dibawa saat praktikum berlangsung.
4. Dalam melaksanakan praktikum, semua kelompok akan dibimbing oleh dosen
pembimbing yang telah ditugaskan.
5. Praktikan harus mengenakan jas laboratorium
6. Praktikan harus datang 10 menit sebelum praktikum dimulai, jika terlambat 10
menit dari waktu praktikum, akan dikenakan sanksi sesuai kebijakan koordinator ,
kecuali jika ada keperluan yang mendesak dan sudah melampirkan surat ijin dan
pengesahan dari koordinator.
7. Selama menjalankan praktikum, dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut :
o Meninggalkan laboratorium sebelum waktu selesai, kecuali dengan ijin .
o Melakukan tindakan yang menganggu jalannya praktikum.
o Bermain-main dengan HP kecuali digunakan untuk keperluan praktikum.
8. Sebelum praktikum, dilakukan pre test untuk evaluasi kesiapan praktikum.

Kepala Laboratorium Farmasi

Setiyo Budi Santoso, M. Farm, Apt


Contoh cover laporan

LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI FISIOLOGI TUMBUAHAN


PERTEMUAN KE-1
SEL TUMBUHAN

Disusun oleh :

Nama : ......................................................

No. Mahasiswa : ......................................................

Tanggal Praktikum : ......................................................

Hari : ......................................................

Dosen Pengampu : ......................................................

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2023
Contoh format laporan

PERTEMUAN KE-1
SEL TUMBUHAN

1. Tujuan praktikum
Berisi tujuan praktikum
2. Dasar teori
Berisi uraian materi praktikum lebih lengkap
3. Alat dan bahan
Berisi alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
4. Cara Kerja
Berisi cara kerja yang diuraikan secara sistematik menggunakan bagan
5. Hasil praktikum
Berisi hasil praktikum yang dilampirakan
6. Pembahasan
Membahas cara kerja, hasil praktikum dan teori yang terkait dengan praktikum
yang dilakukan
7. Daftar pustaka
Berisi pustaka pustaka yang digunakan sebagai referensi.

Magelang, .............................

Ttd

(Nama mahasiswa)
PERTEMUAN KE-1
SEL TUMBUHAN

1. Kompetensi Utama Program Studi S1 Farmasi :

a. Mampu menguasai ilmu teknis kefarmasian


b. Mampu berkomunikasi dengan baik
c. Mampu berfikir kritis, logis, dan etik

2. Tujuan Praktikum :

Setelah menyelesaikan praktikum ini maka mahasiswa diharapkan mampu


menguasai penyusun sel tumbuhan

3. Dasar Teori
Secara umum, sel tumbuhan memiliki struktur yang sama dengan sel hewan. Tetapi ada
beberapa struktur yang secara eksklusif dimiliki tumbuhan, dan adapula struktur yang
dimiliki hewan tetapi tidak dimiliki tumbuhan. Beberapa struktur eksklusif itu antara lain
adalah :

1. Plasmodesmata (tunggal: plasmodesma)

Merupakan pori-pori penghubung yang terletak pada dinding sel.

2. Plastida

Plastida dapat berdifferensiasi, salah satunya menjadi kloroplas. Kloroplas memiliki


pigmen bernama klorofil, yang menyebabkan warna hijau. Dengan adanya kloroplas
ini, tumbuhan mampu berfotosintesis.

3. Dinding sel

Bila dilihat lewat mikroskop, sel tumbuhan akan tampak tersusun rapi dan memiliki
bentuk tetap. Umumnya berbentuk segi enam. Berbeda dengan hewan, yang
bentuknya tidak tetap. Hal ini dikarenakan sel tumbuhan memiliki dinding sel.
Dinding sel tumbuhan tersusun dari selulosa, protein dan terkandung lignin (zat kayu).
4. Vakuola yang besar

Vakuola pada sel tumbuhan besar. Sementara vakuola pada sel hewan cenderung
kecil, bahkan tidak ada. Vakuola ini diselimuti oleh membran tonoplas. Vakuola ini
berperan untuk menjaga turgor dan menyimpan cadangan makanan.

Selain itu, adapula organel yang dimiliki oleh sel hewan, tetapi tidak dimiliki oleh
sel tumbuhan, yaitu sentriol. Sentriol berperan dalam pemisahan kromosom pada tahap
anafase.

3. Bahan
a. Bawang Merah (Allium cepa L)
b. Batang Ketela (Manihot Utilisum)

4. Cara Kerja
Bawang Merah :
1. Sediakan deg glass yang bersih kemudian beri setetes air bersih menggunakan pipet
2. Belah bawang merah menjadi dua menggunakan tangan sehingga tinggal satu
lapisan yang tidak terbelah, ambil dan letakkan lapisan tersebut ke atas deg glass,
kemudian tutup dengan kaca penutup
3. Letakkan sediaan di bawah mikroskop, periksa dengan perbesaran sedang
Manihot Utilisum :
1. Sediakan deg glass yang bersih kemudian beri setetes air bersih menggunakan
pipet
2. Sayat gabus (bagian tengah dari batang ketela pohon) setipis mungkin (hampir
transparan)
3. Letakkan sayatan gabus ke atas deg glass kemudian tutup dengan kaca penutup
4. Letakkan sediaan di bawah mikroskop, dan amati dengan perbesaran sedang
PERTEMUAN KE-2
MORFOLOGI FISIOLOGI DAUN (Folium)

1. Kompetensi Utama Program Studi S1 Farmasi :

d. Mampu menguasai ilmu teknis kefarmasian


e. Mampu berkomunikasi dengan baik
f. Mampu berfikir kritis, logis, dan etik

2. Tujuan Praktikum :

a. Mengenal morfologi daun meliputi : bagian-bagian daun, bangunnya, ujungnya,


pangkalnya, tulangnya, torehnya, tepinya, daging daun, dan alat-alat tambahan
lainnya
b. Mengenal fisiologi daun

3. Dasar Teori
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan
mempunyai sejumlah besar daun. Fungsi daun bagi tanaman adalah :
a. Pengambilan zat zat makanan
b. Pengolahan zat zat makanan
c. Penguapan air
d. Pernafasan
Bagian bagian daun :
Daun yang lengkap memiliki bagian bagian sbb:
a. Upih daun / pelepah daun (vagina)
b. Tangkai daun (petiolus)
c. Helaian daun (lamina)
Contoh : daun pisang (Musa paradisiaca sp), bambu (Bambusa sp)
Tumbuhan yg mempunyai daun lengkap tidak begitu banyak jumlah jenisnya
Sifat sifat daun antara lain terletak pada :
a. Bangun daun
b. Ujung daun
c. Susunan tulang daun
d. Tepi daun
e. Daging daun
f. Permukaan daun
g. Warna,dll
4. Bahan
a. Ketela pohon (Manihot utilissima)
b. Talas (Colocasia esculenta L. Schoott)
c. Bayam duri (Amaranthus spimosus L.)
d. Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
e. Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. F.) Nees
f. Temulawak (Curcuma xanthorrrhiza Roxb.)
g. Kunyit (Curcuma domestica Val.)
h. Pegagan (Centella asiatica L. )
i. Sirih (Piper betle L.)

5. Cara Kerja
1. Tulis nama preparat dan familianya
2. Buatlah video dokumentasi sampel daun (durasi maksimal 8 menit) disertai
keterangan bagian dan sifat daunnya, meliputi :
3. Bagian-bagian daun (lengkap dan daun tidak lengkap) dengan keterangan-
keterangan, antara lain :
- upih daun (vagina)
- lidah-lidah (ligula)
- tangkai daun (petiolus)
- helaian daun (lamina)
- ibu tulang daun (costa)
- tulang cabang (nervus lateralis)
4. Sifat daun dari tiap-tiap sampel disertai keterangan :
a. bangun daun (circumsriptio)
- bulat (orbicularis)
- perisai (peltatus)
- jorong (ovalis)
- bulat memanjang (oblongus)
- lancet (lanceolatus)
- bulat telur (ovatus)
- segitiga (trisngularis)
- delta (deltoideus)
- belah ketupat (rhomboideus)
- jantung (cordatus)
- ginjal (reniformis)
- bangun panah (sagitatus)
- bangun tombak (hastatus)
- bertelinga (auriculatus)
- bulat telur terbalik (obovatus)
- segitiga terbalik (cuneatus)
- jantung terbalik (obcardatus)
- bangun sudip (spatulatus)
- bangun garis (linearis)
- bangun pita (ligulatus)
- bangun pedang (ensiformis)
- bangun paku (subulatus)
- bangun jarum (acerosus)

b. ujung daun (apex)


- runcing (acutus)
- tumpul (obtusus)
- meruncing (acuminatus)
- rompang (truncatus)
- terbelah (retutus
- berdiri (mucronatus)
c. pangkal daun (basis)
- runcing (acutus)
- tumpul (obtusus)
- rompang (truncatus)
- terbelah (retatus)
- bentuk jantung 9cordatus)

d. tulang daun (nervus) / pertulangan daun (nervatio)


- bertulang menyirip (penninervis)
- bertyulang menjariu (palminervis )
- bertyulang melengkung (curvinervis)
- bertulang sejajar (rectinervis)
e. tepi daun (margo)
- rata (integer)
- bertoreh (divitus)
- bergigi (dentatus)
- beringgit (erenatus)
- berombak (repandus)
- berlekuk menyirip (pinnatilobus)
- bercangap menyirip (pinnatifidus)
- berbagi menyirip (pinnatipartius)
- berlekuk menjari (palmatilobus)
- bercangap menjari (palmatifidus)
- berbagi menjari (palmatipartius
f. daging daun (intervenium)
- tipis seperti selaput (membranaceus)
- seperti kertas (papyraceus / chartaceus)
- tipis lunak (herbaceus)
- seperti poerkamen (pergamenteus)
- seperti kulit / bertulang (coriaceus)
- berdaging (carnosus)

g. warna daun

h. permukaan helaian
- licin (laevis)
- mengkilap (nitidus)
- suram (opacus)
- berlilin (pruinosus)
- gundul (glaber)
- kasap (scaber)
- berkerut (rugosus)
- berbulu (pilosus)
- berbingkul-bingkul (bullatus)

Buatlah penyandraan daun (descriptio) dari hasil pengamatan


Contoh : daun piper betle L.
Daun tunggal tidak sempurna, tidak terdapat pelepah daun; daun penumu cepat
rontok, dan meninggalkan tanda bekas berbentuk cincin, duduk daun tersebar; tangkai
daun berbentuk silinder, panjang 5-7 cm, kadang-kadang tidak lurus (membengkok),
beralur dangkal; helaian daun bulat telur sampai memanjang, dengan pangkal daun
berbentuk jantung, atau berlekuk dengan ujung meruncing, panjang 5-8 cm, lebar 2-5
cm, bertepi rata, agak kaku seperti kulit, permukaan halus agak mengkilat, sisi bawah
gundul; bertulang daun menyirip dengan cabang-0cabang tulang daun yang
melengkung kea rah ujung daun, ibu tulang daun jelas menonjol pada sisi bawah;
permukaan atas berwarna hijau tua, permukaan bawah berwarna hijau muda
PERTEMUAN KE-3
MORFOLOGI FISIOLOGI BATANG ( Caulis )

1. Kompetensi Utama Program Studi S1 Farmasi :

g. Mampu menguasai ilmu teknis kefarmasian


h. Mampu berkomunikasi dengan baik
i. Mampu berfikir kritis, logis, dan etik

2. Tujuan Praktikum :

Mengetahui morfologi batang


3. Dasar Teori
Morfologi Batang:
1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder
2. Terdiri atas ruas ruas yang masing masing dibatasi oleh buku buku
3. Tumbuhnya biasanya keatas menuju cahaya
4. Selalu bertambah panjang diujungnya
5. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali yg umurnya pendek
Fungsi batang :
1. Mendukung bagian bagian tumbuhan yang ada diatas tanah, yaitu : daun, bunga
dan buah
2. Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi
3. Jalan pengangkutan air dan zat makanan dari bawah keatas dan jalan
pengangkutan hasil hasil asimilasi dari atas kebawah
4. Sebagai tempat penimbunan zat zat makanan cadangan

4. Bahan
a. Ketela pohon (Manihot utilissima)
b. Talas (Colocasia esculenta L. Schoott)
c. Bayam duri (Amaranthus spimosus L.)
d. Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
e. Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. F.) Nees
f. Temulawak (Curcuma xanthorrrhiza Roxb.)
g. Kunyit (Curcuma domestica Val.)
h. Pegagan (Centella asiatica L. )
i. Sirih (Piper betle L.)

5. Cara Kerja
i. Tulis nama dan familianya
ii. Lakukan pengamatan sampel dan buatlah video dokumentasi (maksimal durasi 8
menit) disertai keterangan :
1. Sifat-sifat batang:
b. Batang basah (herbaceus)
c. Batang berkayu (lignosus)
d. Batang rumput (calmus)
e. Batang mendiong (calamus)
a. Bentuk batang:
f. Bulat (teres)
g. Bersegi (angularis)
h. pipih
b. Sifat permukaan batang:
i. licin (laevis)
j. Beralur (sulcatus)
k. Berambut (pilosus)
l. Berusuk (costatus)
m. Bersayap (alatus)
n. Berduri (spinosus)
o. Memperlihatkan bekas-bekas daun
p. Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu
q. Keadaan-keadaan lain
c. Arah tumbuh batang:
- tegak lurus (erectus)
- menggantung (dependens, pendalus)
- berbaring (humifusus)
- menjalar atau merayap (repens
- serong ke atas atau condong (ascendens)
- mengangguk (nutans)
- memanjat (scadens)
- membelit (volubilis)
d. Percabangan batang:
- cara percabangan monopodial
- cara percabangan sympodial
- cara percabangan menggarpu / dichotom
e. Sifat cabang batang:
- geragih (flagellum, stol)
i. merayap di atas tanah
ii. merayap di bawah tanah
- wiwilan atau tunas air (virga singularis)
- siun panjang (virga)
- sirung pendek (virgula atau virgula sucrescens)
f. Arah tumbuh batang
- tegak (fastigiatus)
- condong ke atas (petens)
- mendatar (horizontalis)
- terkulai (declinatus)
- bergantung (pendulus)
PERTEMUAN KE-4
MORFOLOGI FISIOLOGI AKAR ( Radix )

1. Kompetensi Utama Program Studi S1 Farmasi :

j. Mampu menguasai ilmu teknis kefarmasian


k. Mampu berkomunikasi dengan baik
l. Mampu berfikir kritis, logis, dan etik

2. Tujuan Praktikum :

Mengetahui morfologi dan fisiologi akar


3. Dasar Teori
Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun
Fungsi akar :
a. Memperkuat berdirinya tumbuhan
b. Menyerap air dan zat zat makanan yang terlarut dalam air yg terdapat dlm tanah
c. Mengangkut air dan zat makanan yg terlarut dlm air ke tubuh tumbuhan yg
memerlukan
d. Terkadang berfungsi juga sebagai tempat menimbun makanan
Akar memiliki sifat :
a. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah
tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke arah air (hidrotrop),
meninggalkan udara dan cahaya
b. Tidak berbuku buku, jadi juga tidak beruas
c. Tumbuh terus pada ujungnya
d. Bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah
Bagian bagian akar :
a. Leher / pangkal akar (collum)
Bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang
b. Ujung akar (apex radicis)
Bagian akar yg paling muda, terdiri atas jaringan jaringan yg masih dapat
mengadakan pertumbuhan
c. Cabang cabang akar (radix lateralis)
Yaitu bagian akar yg tidak langsung bersambungan dng pangkal batang,
tetapi keluar dari akar pokok, dan masing masing dpt mengadakan
percabangan lagi
d. Serabut akar (fibrilla radicalis)
Cabang akar yg halus dan berbentuk serabut
e. Rambut rambut akar (pilus radicalis)
Merupakan penonjolan sel sel kulit luar akar yang panjang
f. Tudung akar (calyptra)
Bagian akar yg letaknya paling ujung dan berfungsi melindungi ujung akar
yang masih muda dan lemah

4. Bahan
a. Ketela pohon (Manihot utilissima)
b. Talas (Colocasia esculenta L. Schoott)
c. Bayam duri (Amaranthus spimosus L.)
d. Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
e. Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. F.) Nees
f. Temulawak (Curcuma xanthorrrhiza Roxb.)
g. Kunyit (Curcuma domestica Val.)
h. Pegagan (Centella asiatica L. )
i. Sirih (Piper betle L.)

5. Cara Kerja
Tulis nama dan familianya
Lakukan pengamatan dan buatlah dokumentasi video (durasi maksimal 8 menit)
disertai keterangan morfologi akar meliputi :
a. Sistem Perakaran
- Sistem akar tunggang
- Sistem akar serabut
b. bagian-bagian akar :
- leher akar/ pangkal akar (collum)
- ujung akar (apex radicis)
- batang akar (corpus radicis)
- cabang-cabang akar (radix lateralis)
- rambut-rambut akar (pilus radicalis)
- tudung akar (calyptra)
c. Akar tunggang yang bercabang
Akar tunggang yang tidak bercabang :
- berbentuk sebagai tombak (fusiformis)
- berbentuk gasing (napiformis)
- berbentuk benang (filiformis)
d. Sifat Akar
- akar udara/ akar gantung (radix aereus)
- akar penghisap/ akar penggerak (haustorium)
- akar pelekat (radix adligans)
- akar nafas (pneumatophora)
- akar pembelit (cirrhus radicalis)
- akar tunjang
- akar lutut
- akar banir
PERTEMUAN 5
FOTOSINTESIS

1. Kompetensi Utama Program Studi S1 Farmasi :

m. Mampu menguasai ilmu teknis kefarmasian


n. Mampu berkomunikasi dengan baik
o. Mampu berfikir kritis, logis, dan etik

2. Tujuan Praktikum :

c. Mampu melakukan uji fotosintesis pada tanaman

3. Dasar Teori
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan
CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis
hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang
berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002)
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan
hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu mensintesis
makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam rantai makanan
menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi
fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah.
Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini membutuhkan cahaya matari
sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen).
Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan
kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi
dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak
ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum. (Malcome, 1990)
4. Bahan

Alat:
Beker gelas 500 ml
Beker gelas 250 ml
Pinset
Pemanas
Penjepit kertas (klip)
Bahan:
Alkohol 96 %
Air/aquades
Yod KI/lugol
Tanaman berdaun lebar (pacar air)
Kertas timah

5. Cara Kerja

Uji Sachs
a. Menutup sebagian helaian daun dengan kertas timah pada malam atau saat subuh,
menjepitnya dengan klip hingga rapat.
b. Memetik daun setelah daun terkena cahaya 2-3 jam.
c. Membuka kertas penutup dan memasukkan dalam lipatan kertas saring.
d. Mememarkan daun dalam kertas saring tersebut dengan mortar penggerus hingga
memar merata, dan hancuran daun melekat pada kertas saring.
e. Membuka lipatan kertas saring dan menggunting pada bagian lipatannya.
f. Memasukkan kertas saring dalam beker gelas berisi pemutih, membiarkan klorofil
melarut dan memisahkan hancuran daun dari kertas saring.
g. Mengangkat kertas saring, meniriskan sebentar, menempatkan ke cawan Petri, lalu
menetesinya dengan lugol.
h. Mengamati perubahan warna yang ditunjukkan.
PERTEMUAN KE-6
MORFOLOGI FISIOLOGI BUNGA

1. Kompetensi Utama Program Studi S1 Farmasi :

p. Mampu menguasai ilmu teknis kefarmasian


q. Mampu berkomunikasi dengan baik
r. Mampu berfikir kritis, logis, dan etik

2. Tujuan Praktikum :

Mengetahui morfologi dan fisiologi bunga


3. Dasar Teori
adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Angiospermae,
"tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan
putik).
Bagian bagian bunga :
a. Bagian yang bersifat seperti batang/cabang, antara lain :
b. Ibu tangkai bunga (pedunculus)
c. Tangkai bunga (pedicellus)
d. Dasar bunga (receptaculum)
Bagian yang bersifat seperti daun
a. Daun daun pelindung (bractea)
b. Daun tangkai (bracteola)
c. Daun kelopak
d. Daun mahkota
e. Daun tenda bunga
f. Benang sari

4. Bahan
a. Alamanda (Almanda cathartica)
b. Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L)
c. Lamtoro (Leucaena glauca Benth)
d. Klampes (Oscimum basilicum L. Forma)

5. Cara Kerja
1. Sebutkan nama dan familianya
2. Lakukan pengamatan, kemudian buatlah video dokumentasi (durasi maksimal 8
menit) disertai keterangan bagian bunga dan morfologi bunga, meliputi :
susunan bunga majemuk;
- Tandan (racenus /botrys)
- Untai / bunga lada (amentum)
- Cawan (anthodium/corymbus)
- Kepala, bongkol (capitulum)
- Malai rata (corymbus ramosus)
- Paying majemuk (umbella composita)
- Anak paying menggarpu (dichasium)
- Tangga/bercabang seling (cincinus)
- Sekrup (bostryx)
- Kipas (rhipidium)
- Gubahan semu/karangan semu (verticillaster)
- Bulir (spica)
- Tongkol (spadix)
- Payung (umbella)
- Periuk (hypanthodium)
- Malai (panicula)
- Tungkal (glomerulus)
- Cyantium
- Sabit (drepanium)
- Lembing (anthela)
- Berkas (fasciculus)
PERTEMUAN KE-7
MORFOLOGI FISIOLOGI BUAH DAN BIJI

1. Kompetensi Utama Program Studi S1 Farmasi :

s. Mampu menguasai ilmu teknis kefarmasian


t. Mampu berkomunikasi dengan baik
u. Mampu berfikir kritis, logis, dan etik

2. Tujuan Praktikum :

Mengetahui morfologi dan fisiologi buah dan biji


3. Dasar Teori
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan
dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa
dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai
pemencar biji tumbuhan.
Macam macam buah :
a. Bauh semu
Buah terbentuk dari bakal buah beserta bagian bagian lain pada bunga itu, yang malahan
menjadi bagian utama buah
b. Buah sungguh
Buah terbentuk dari bakal buah.
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau
Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji
merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih
lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Bagian biji :
a. Kulit biji (spermodermis)
a. tertutup :
i. luar (testa)
ii. dalam (tegmen)
b. terbuka :
i. luar (sarcotesta)
ii. tengah (scerotesta)
iii. dalam (endotesta)
b. Inti biji
a. Lembaga (embryo)
i. akar lembaga atau calon akar (radicula)
ii. daun lembaga (cotyledo)
1. satu
2. dua
3. banyak
iii. batang lembaga (cauliculus)
1. ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum)
2. ruas batang di bawah daun lembaga (internodium
hypocotylum)
3. sarung pucuk lembaga (coleoptilum)
iv. putih lembaga (albumen)
1. dalam (endospermium)
2. luar (perisperium)

4. Bahan
1. Kacang tanah (Arachis hypogaea L)
2. Padi (Oryza sativa L)
3. jagung (zea mays L)
4. kacang merah (Phaseolus vulgaris L)
5. Melinjo (Gnetum Gnemon)
5. Cara Kerja
iii. Sebutkan nama dari familianya
iv. Lakukan pengamatan, kemudian buatlah dokumentasi video (durasi maksimal 8
menit) disertai keterangan bangian buah dan biji serta keterangan morfologinya

Biji, sebutkan bagian-bagian dari biji :


a. Kulit biji (spermodermis)
 tertutup :
 luar (testa)
 dalam (tegmen)
 terbuka :
 luar (sarcotesta)
 tengah (scerotesta)
 dalam (endotesta)
 bagian-bagian lain :
 sayap (ala)
 bulu (coma)
 selaput biji palsu (arillodium)
 pusat biji (hillus)
 liang biji (micropyle)
 bekar berkas pembuluh pengangkut (chalasa)
 tulang biji (raphe)
b. Tali pusat
c. Inti biji
 Lembaga (embryo)
 akar lembaga atau calon akar (radicula)
 daun lembaga (cotyledo)
- satu
- dua
- banyak
 batang lembaga (cauliculus)
- ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum)
- ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum)
- sarung pucuk lembaga (coleoptilum)
 putih lembaga (albumen)
- dalam (endospermium)
- luar (perisperium)
DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo G, 2007, Morfologi Tumbuhan, Gadjah Mada University Press,


Yogyakarta
Tjitrosoepomo G, 2010,Taksonomi tumbuhan Spermatophyta, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta
Salisbury F, Fisiologi Tumbuhan Jilid 3, ITB Bandung

Anda mungkin juga menyukai