Anda di halaman 1dari 38

TEKNIK

PENYARIAN

FITOKIMIA
DEFINISI
O proses penarikan senyawa dari
tumbuh-tumbuhan, hewan dan lain-
lain dengan menggunakan pelarut
tertentu.
METODE PENYARIAN
O 1. Infundasi
O 2. Dekokta
O 3. Maserasi
O 4. Perkolasi
O 5. Soxletasi
O 6. Reflux
O 7. Destilasi
1. INFUNDASI
O Infudasi adalah proses penyarian
yang umumnya digunakan untuk
menyari zat kandungan aktif yang
larut dalam air dan bahan-bahan
nabati
O Hasil infundasi :
infus
O Infuse adalah
sediaan cair yang
di buat dengan
menyari simplisia
dengan air pada
suhu 90 selama
15 menit.
2. DEKOKTA
O Hampir sama dengan infus, berbeda
pada lamanya waktu pemanasan yang
digunakan.
O Dekokta membutuhkan waktu
pemanasan yang lebih lama, yaitu 30
menit dihitung setelah suhu mencapai
90C.
O Metoda ini tidak dapat digunakan
untuk mengekstraksi senyawa yang
termolabil.
3. MASERASI

O Maserasi merupakan proses


penyarian dengan cara
merendam sampel dalam
pelarut yang sesuai selama 3 -
5 hari.
Prinsip Maserasi

Pelarut akan menembus ke dalam rongga sel


yang mengandung zat aktif, sehingga akan
larut karena adanya perbedaan konsentrasi
antara larutan zat aktif di dalam sel dengan
yang di luar sel, maka senyawa kimia yang
terpekat didesak ke luar.
Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi
keseimbangan konsentrasi antara larutan di
luar sel dan di dalam sel.
Kecuali dinyatakan lain, dilakukan dengan
merendam 10 bagian simplisia dimasukkan
kedalam bejana.
Keuntungan metode maserasi

O Teknik pengerjaan dan alat yang


digunakan sederhana serta dapat
digunakan untuk mengekstraksi
senyawa yang bersifat termolabil.
4. PERKOLASI
O Merupakan teknik penyarian
dengan pelarut organik yang
sesuai menggunakan alat
perkolator.
Prinsip Perkolasi
O 1. Dilakukan dg merendam 10 bagian dg cairan penyari
2,5- 5 bagian, perendaman sekurangnya 3 jam dalam
bejana tertutup.
2. Pindahkan masa sedikit demi sedikit ke dlm perkolator,
tuang dg cairan penyari secukupnya hingga cairan
penyari menetes
3. Tutup perkolator biarkan selama 24 jam.
O 4. Biarkan cairan menetes hingga diperoleh 100 bagian
perkolat.
5. Tutup dan biarkan selama 2 hari ditempat sejuk dan
terlindung dari cahaya.
6. Pada cara ini pelarut dialirkan melewati sampel
sehingga penyarian lebih sempurna. Tapi metoda ini
membutuhkan pelarut yang relatif banyak.
5. SOKLETASI
O Sokletasi adalah metode penyarian
secara berulang dengan
menggunakan alat soklet.
O Pada cara ini pelarut dan sampel
ditempatkan secara terpisah.
Prinsip Sokletasi
o Prinsipnya adalah penyarian yang dilakukan
berulang-ulang sehingga penyarian lebih
sempurna dan pelarut yang digunakan relatif
sedikit.
o Bila penyarian telah selesai maka pelarutnya
dapat diuapkan kembali.dan sisanya berupa
ekstrak yang mengandung komponen kimia
tertentu.
o Penyarian dihentikan bila pelarut yang turun
melewati pipa kapiler tidak berwarna dan
dapat diperiksa dengan pereaksi yang cocok.
Keuntungan metode sokletasi

O Sampel terekstraksi secar sempurna,


karena dilakukan berulang kali dan
kontinu.
O Pelarut yang digunakan tidak akan habis,
karena selalu didinginkan dengan
kondensor dan dapat digunakan lagi
setelah hasil isolasi dipisahkan.
O Proses ekstraksi lebih cepat.
O Pelarut yang digunakan lebih sedikit.
Kelemahan sokletasi

O Tidak cocok untuk senyawa-


senyawa yang tidak stabil terhadap
panas (senyawa termobil)
O contoh : Beta karoten.
6. REFLUX
O refluks adalahekstraksi dengan
pelarut pada temperatur titik
didihnya,selama waktu tertentu dan
jumlah pelarut yang relatif konstan
dengan adanyapendingin balik
Prinsip Reflux

O pelarut volatil yang digunakan akan


menguap pada suhu tinggi.
O namun akan didinginkan dengan
kondensor sehingga pelarut yang
tadinya dalam bentuk uap akan
mengembun pada kondensor dan
turun lagi ke dalam wadah reaksi
O sehingga pelarut akan tetap ada
selama reaksi berlangsung.
7. DESTILASI
O suatu metode pemisahan bahan
kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan
menguap (volatilitas) bahan.
Prinsip destilasi

O Dalam penyulingan, campuran zat


dididihkan sehingga menguap.
O uap selanjutnya didinginkan kembali
ke dalam bentuk cairan.
O Zat yang memiliki titik didih lebih
rendah akan menguap lebih dulu.
Pemekatan ekstrak
Proses lanjutan dari penyarian ekstrak
cair yaitu dapat dilakukan:

Pemekatan sebagian atau total,


tergantung apakah ekstrak cair
tersebut ditujukan untuk ekstrak
kering, ekstrak cair, atau kental.
Rotary vacuum
evaporator
ENFLEURAGE
O Enfleurasi adalah proses ekstraksi minyak atsiri dengan
menggunakan lemak padat pada suhu rendah yang pada
dasarnya menggunakan prisnsip absorbsi.
O Metode ini digunakan untuk mengekstrak minyak bunga-
bungaan.
O Minyak dari bunga-bungaan sangat cocok diekstrak dengan
metode enfluerasi karena sifat bunga yang masih
melanjutkan kegiatan fisiologisnya dan menghasilkan minyak
yang menguap dengan waktu singkat.
O aktivitas bunga akan terhenti dan mati bila terkena panas
atau terendam dalam pelarut organik, sehingga metode
ekstraksi pada suhu tinggi atau yang menggunakan pelarut
akan menghasilkan rendemen yang rendah bila diterapkan
sebagai metode ektraksi minyak dari bunga-bungaan.
PELARUT
FRAKSINASI
O Fraksinasi merupakan teknik
pemisahan atau pengelompokan
kandungan kimia ekstrak
berdasarkan kepolaran.
O Pada proses fraksinasi digunakan
pelarut yang tidak bercampur dan
memiliki tingkat kepolaran yang
berbeda
TUJUAN FRAKSINASI

O Senyawa-senyawa yang bersifat non polar


akan tertarik oleh pelarut non polar seperti
heksan & pertolium eter.
O Senyawa yg semipolar seperti golongan
terpenoid dan alkaloid akan tertarik oleh
pelarut semi polar seperti etil asetat & DCM.
O Senyawa-senyawa yang bersifat polar
seperti golongan flavonoid dan glikosida
akan tertarik oleh pelarut polar seperti
etanol.
EKSTRAK
TERPURIFIKASI
O Proses purifikasi adalah metode
untuk mendapatkan komponen
bahan alam murni bebas dari
komponen kimia lain yang tidak
dibutuhkan.
O Komponen kimia dalam ekstrak yang
tidak dibutuhkan seperti lipid,
pigmen (klorofil), tanin, dan pelumas
yang dapat berasal dari alat.

Anda mungkin juga menyukai