Kelompok 2 :
Fitri Puspitasari
Hana Astari
Iir Rohimah
Ilham Fauzan
Kenken Aina Rahmawati
Lailatul Hikmatin Fauziah
Liberti Sutomo
Marco Sulisamiaji
Metha Hendriana Putri
Nabila Syahrifah Zahra
Ndari Rahmadani
Neni Nurmayani
PENGERTIAN GEL
Gel merupakan sistem semi padat (masa lembek)
terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang
kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu
cairan. Gel kadang – kadang disebut jeli. Gel diberikan untuk
penggunaan topikal atau dimasukan ke dalam lubang tubuh.
Penyimpanannya dalam wadah tertutup baik, dalam botol
mulut lebar terlindung dari cahaya, ditempat sejuk.
Ada 2 macam basis gel yaitu gel
hidrofobik dan gel hidrofilik :
6. Elastisitas dan rigiditasSifat ini merupakan karakteristik dari gel gelatin agar dan
nitroselulosa, selama transformasi dari bentuk sol menjadi gel terjadi peningkatan
elastisitas dengan peningkatan konsentrasi pembentuk gel. Bentuk struktur gel
resisten terhadap perubahan atau deformasi dan mempunyai aliran viskoelastik.
Struktur gel dapat bermacam-macam tergantung dari komponen pembentuk gel.
7. Rheologi Larutan pembentuk gel (gelling agent) dan dispersi padatan yang
terflokulasi memberikan sifat aliran pseudoplastis yang khas, dan menunjukkan
jalan aliran non – Newton yang dikarakterisasi oleh penurunan viskositas dan
peningkatan laju aliran.
Pengelompokan Gel
1. Lipophilic gels(oleogel) merupakan gel dengan basis yang
terdiri dari parafin cair, polietilen atau minyak lemak yang
ditambah dengan silika koloid atau sabun-sabun
aluminium atau seng.
2. Sedangkan hydrophylic gels, basisnya terbuat dari air,
gliserol atau propilen glikol, yang ditambah gelling agent
seperti amilum, turunan selulosa, carbomer dan
magnesium-aluminum silikat (Gaur et al, 2008).
Kerugian Gel
1. Terlalu mudah hilang ketika berkeringat.
2. Memerlukan peningkat kelarutan seperti
surfaktan,agar gel tetap jernih pada berbagai
perubahan temperatur.
3. Kandungan surfaktan yang tinggi dapat
menyebabkan iritasi.
4. Harga lebih mahal.
Keuntungan Gel
1. Memiliki efek pendingin
2. Penampilan sediaan jernih dan elegan (menarik)
3. Mudah dicuci dengan air
4. Pelepasan obatnya baik
5. Kemampuan penyebaran pada kulit baik
6. Tidak lengket
7. Tidak mengotori pakaian
8. Mudah dioleskan
9. Tidak meninggalkan lapisan berminyak pada kulit
10. Viskositas gel tidak mengalami perubahan yang berarti
selama penyimpanan
(Lieberman et al, 1998)
Berdasarkan sifat pelarut terdiri
dari :
Hydrogel (sering disebut juga aquagel)merupakan bentuk
jaringan tiga dimensi dari rantai polimer hidrofilik yang tidak
larut dalam air tapi dapat mengembang di dalam air. Karena
sifat hidrofil dari rantai polimer, hidrogel dapat menahan air
dalam jumlah banyak di dalam struktur gelnya
(superabsorbent).
Organogel merupakan bahan padatan non kristalin dan
thermoplastic yang terdapat dalam fase cairan organic yang
tertahan dalam jaringan cross-linked tiga dimensi. Cairan
dapat berupa pelarut organic, minyak mineral, atau minyak
sayur.
Xerogel berbentuk gel padat yang dikeringkan dengan cara
penyusutan. Xerogel biasanya mempertahankan porositas
yang tinggi (25%),luas permukaan yang besar (150-900
m/g), dan ukuran porinya kecil (1-10 nm). Saat pelarutnya
dihilangkan di bawah kondisi superkritikal, jaringannya tidak
menyusut dan porous, dan terbentuk aerogel.
Penggolongan gel, dibagi
berdasarkan :
1. Berdasarkan sifat fasa koloid (Lieberman, 1998), meliputi :
Gel anorganik, contoh : bentonit magma. Gel organik,
pembentuk gel berupa polimer.
2. Berdasarkan sifat pelarut (Lieberman,1998), meliputi :