Dosen Pengampu :
dr. Ria Andriani Mukti, M. Si.
Disusun Oleh :
Tarisa Dwi Puspita Ningrum 195870027
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga penulis dapat
membuat makalah tentang ” CLEANSING BALM (DEAR ME BEAUTY) ”. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga mampu untuk menyelesaikan makalah ini. Penulis tentu
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar belakang ................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 3
C. Tujuan ............................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 4
A. Definisi Kosmetik ............................................................................................................. 4
B. Ingredient Kosmetik ......................................................................................................... 4
C. Tabir Surya (Sunscreen) ................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 13
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari kosmetik?
2. Apa yang diketahui tentang ingreedient kosmetik?
3. Apa saja bahan-bahan yang terkandung dalam kosmetika Cleansing Balm?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari kosmetik.
2. Untuk mengetahui lebih tentang ingredient kosmetik atau kandungan dalam kosmetik
3. Untuk mengenal bahan dasar dan bahan aktif dalam kosmetik Cleansing Balm.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi kosmetik
Kosmetik Asal kata “kosmein” ( Yunani ) yaitu “berhias” definisi dari Kosmetika yaitu:
Bahan atau campuran bahan untuk digosok, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan, atau
disemprotkan pada, dimasukkan ke dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan
dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah
rupa, dan tidak termasuk golongan obat.
Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian
luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi
dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan
dan/atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1176 tahun 2010 tentang
Notifikasi Kosmetik).
Bagian yang tidak kalah penting dari perawatan kulit adalah menghapus makeup.
Makeup memang bisa membuatmu tampil sempurna, tapi jika tidak segera dihapus bisa
memunculkan masalah baru di kulit seperti bruntusan, jerawat, dan breakout. Bahan-bahan
kimia yang ada di dalam makeup memang tidak baik jika dibiarkan terlalu lama menempel di
kulit.
Kamu membutuhkan pembersih makeup yang ampuh, apalagi kalau kamu banyak
menggunakan makeup waterproof. Ada banyak pilihan pembersih atau cleanser yang bisa
kamu pakai sesuai dengan jenis kulitmu. Misalnya cleansing milk, micellar water, micellar
gel, dan yang paling baru adalah cleansing balm. Di dunia makeup, bisa dibilang cleansing
balm adalah idola baru. Pembersih berbasis minyak ini sangat ampuh membersihkan makeup
dan kotoran dan bekerja lebih baik dibandingkan pembersih berbahan air, gel, dan krim.
Pembersih jenis ini paling cocok untuk kulit kering.
Cleansing balm berbentuk padat dan cepat meleleh begitu menempel di kulit wajah.
Kandungan pelembap dalam cleansing balm juga lebih tinggi sehingga mampu melembapkan
kulit setelah makeup terhapus. Kulit berminyak juga boleh pakai cleansing balm karena
komposisi produknya tidak mengganggu minyak alami wajah. Cleansing balm juga produk
multifungsi lho. Ada beberapa merek cleansing balm yang sekaligus berfungsi sebagai
masker. Caranya hanya dengan mendiamkan produk beberapa saat sebelum dibilas dengan
air bersih.
B. Ingredient kosmetik
Kehidupan seorang wanita tak lepas dari kosmetik. Selain untuk mempercantik diri,
kosmetik juga digunakan untuk tujuan kesehatan, mulai dari mengatasi jerawat, melindungi
kulit dari efek buruk sinar matahari, menghidrasi dan menutrisi kulit, serta melawan tanda-
tanda penuaan. Meski demikian, wanita harus jeli dan memahami bahan dasar kosmetik yang
digunakannya.
Produk kosmetik adalah bahan yang dipakai pada bagian luar tubuh (kulit, rambut, dan
bibir) atau gigi, dengan tujuan untuk membersihkan, mengharumkan, serta memperbaiki
penampilan. Berbagai klaim dipakai produsen kosmetik untuk meraih minat wanita. Mulai
dari klaim berbahan dasar alami, organik, atau dapat memutihkan secara instan.
Kosmetik tidak terlepas dari bahan kimia. Namun bahan-bahan kimia tersebut ada yang
aman digunakan dalam batas tertentu, dan ada juga yang beracun. Bahan-bahan kimia yang
masih dapat digunakan, namun harus dibatasi secara ketat, antara lain adalah merkuri, bahan
aktif tabir surya, dan heksaklorofen.
Berdasarkan peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik
Indonesia nomor 18 tahun 2015 tentang persyaratan teknis bahan kosmetika, bahan yang
boleh digunakan sebagai bahan dasar kosmetik namun harus dibatasi kadarnya adalah
sebagai berikut:
1. Coal tar bila mengandung benzo[a]pyrene yang terdapat pada tabir surya.
2. Benzalkonium klorida, maksimal 3% pada sampo dan maksimal 1% pada produk
perawatan lainnya.
3. Triclosan maksimal 0,3% pada bedak, sampo, sabun, pembersih wajah, pasta gigi,
deodoran, blemish concealers, dan kondisioner.
4. Triclocarban maskimal 1,5%.
5. Paraben (propil, isopropil, butil, dan isobutil) maksimal 0,14%.
6. DMDM hydantoin maksimal 0,6%.
7. Bronopol maksimal 0,1%.
8. Methylisothiazolinone maksimal 0,1%.
9. Oxybenzone maksimal 10%.
10. Zinc 4-hydroxybenzene sulphonate dan Zinc phenolsulfonate maksimal 6% pada losion
penyegar wajah.
11. Formaldehyde (formalin) maksimal 0,2% kecuali untuk produk pembersih mulut.
Dilarang digunakan dalam kosmetik berbentuk spray.
12. Seluruh produk jadi yang mengandung formaldehyde dengan kadar lebih dari 0,05%
harus diberi label peringatan ‘mengandung formaldehyde’.
13. Bahan-bahan Kimia Berbahaya
Waspadai bahan-bahan kimia beracun di dalam berbagai kosmetik yang bisa
membahayakan kesehatan. Berikut adalah deretan bahan dasar kosmetik yang dilarang:
a) Sulingan minyak bumi (petroleum), kecuali bila seluruh proses penyulingan diketahui
dan tidak menghasilkan bahan yang bersifat karsinogenik.
b) Polyethylene.
c) Butylated hydroxyanisole (BHA).
d) Phthalates.
e) Hydroquinone.
f) Benzene.
g) Bithionol.
h) Klorin.
i) Kloroform.
j) Triclosan adalah zat kimia bersifat antibakteri yang biasa ditemukan dalam sabun dan
pasta gigi. Kontroversi: Beberapa penelitian mengaitkan triclosan dengan berbagai
penyakit seperti fibrosis hati, kanker, gangguan hormon, dan perkembangan bakteri
superbug. Sebagian besar penelitian tersebut dilakukan pada hewan, bukan manusia,
namun triclosan diketahui mampu diserap tubuh dan dapat dilacak pada sampel urin
manusia.
k) merkuri
l) timbal (pb)
m) Hidrokarbon.
n) Naphthalene.
o) Phthalates
Phthalates adalah zat kimia yang digunakan dalam produk plastik hingga kosmetik
(cat kuku, hair sprays) agar produk tetap lentur. Selain itu, phthalates juga digunakan
pada mainan, produk rumah tangga, hingga alat-alat kedokteran.
p) Paraben adalah zat kimia yang biasanya digunakan sebagai bahan pengawet produk
kecantikan. Biasanya paraben dituliskan dalam beberapa nama, antara lain methyl-
paraben, butyl-paraben, dan propyl-paraben. Kontroversi: Tahun 2004, sebuah
penelitian mendeteksi paraben dalam jaringan kanker payudara. Paraben juga dikenal
mampu meniru hormone estrogen dalam tubuh sehingga sangat mungkin
menimbulkan gangguan hormon.
q) Sodium lauryl sulfates
Sodium lauryl sulfates atau SLS adalah bahan pembersih yang dapat mengangkat
minyak dan kotoran. Ada lebih dari 100 varian SLS, dari mulai yang sintetis hingga
yang alami seperti minyak kelapa atau minyak sawit. SLS pun dapat pula berasal dari
belerang atau produk berbahan dasar petroleum.Kontroversi: Sifat SLS sebagai
pembersih terbukti dapat mengikis warna rambut sehingga membuatnya tampak
kusam. Sulfat pun, dalam berbagai penelitian, terbukti dapat menimbulkan iritasi
(bukan alergi) pada mata serta kulit.
r) Senyawa alumunium
Alumunium adalah bahan aktif biasanya ditemukan pada produk deodoran. Fungsi
dari alumunium adalah untuk menghambat kelenjar keringat pada ketiak. Dengan
demikian, ketiak basah dan bau badan tidak sedap pun akan terhindari.
14. Wewangian
Aroma atau fragrance yang terdapat di dalam kosmetik sebetulnya bukan
kandungan utama. Namun, banyak produk perawatan tubuh di pasaran dengan
keharuman tertentu atau dengan kata lain mengandung fragrance. Padahal, bahan kimia
pembuat fragrance sering kali menyebabkan reaksi Ada baiknya Anda
mempertimbangkan untuk menghindari produk yang mengandung fragrance pada daftar
komposisi.
15. Pengawet
Tambahan pengawet pada kosmetik juga harus menjadi perhatian khusus
konsumen. Secara umum, pengawet digunakan untuk membunuh bakteri dan
memperpanjang masa pakai produk. Namun, pengawet dapat mengiritasi kulit atau
menyebabkan reaksi alergi, dan sering kali menimbulkan aroma yang kurang disukai
sebagian orang.
16. Kemasan
Pilih kemasan yang aman dan kedap udara karena kemasan yang seperti ini
membuat bakteri tidak dapat berkembang biak. Sementara itu, kemasan yang tidak
tertutup rapat maupun kemasan stoples dengan mulut terbuka bisa jadi terkontaminasi
oleh bakteri.Jika sudah terkontaminasi mikroorganisme, seperti bakteri atau jamur,
kosmetik bisa menjadi berbahaya untuk digunakan. Selain faktor kemasan yang kurang
baik, produk juga bisa terkontaminasi oleh mikroorganisme apabila:
a) Proses penyimpanan dan pengirimannya kurang baik.
b) Produk mengandung materi yang dapat memicu pertumbuhan mikroorganisme, akibat
tidak menggunakan pengawet yang efektif dan aman.
c) Kondisi pabrik kurang baik.
d) Produk terkontaminasi bahan lain akibat proses penggunaan yang tidak higienis,
misalnya mencelupkan jari ke dalam produk
C. Cleansing Balm “Dear Me Beauty”
1. Kemasan
Kemasan
Dear Me
Beauty
berbentuk jar plastik yang berukuran 100 gram. Menggunakan perpaduan orange
salmon pada badan jar dan putih untuk bagian penutup menjadikan produk ini
terlihat feminim. Produk ini juga memiliki kemasan luar berupa box karton
dengan warna yang sama. Bagian penutupnya memiliki fungsi ganda, yakni bisa
dibuka tutup untuk menyimpan spatula dan diputar untuk mengabil isi produk
A. Kesimpulan