Anda di halaman 1dari 11

NARRATIVE REVIEW: FORMULASI SEDIAAN

Tinjauan CLEANSING BALM EKSTRAK DAUN SIRIH


(PIPER BETLE L)
Pustaka INAYAH PUTRI S
1
Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Mandala
Waluya,
Kendari, Sulawesi Tenggara, Indonesia
aEmail Korespondensi: inayahputri925@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Daun Sirih ini termasuk dalam keluarga "Piperaceae” yang
memiliki berbagai aktivitas seperti antimikroba, antioksidan, antikanker,
antimalaria, analgesik, dll. Tujuan narrative review ini adalah untuk
memformulasikan ekstrak daun sirih dalam bentuk sediaan cleansing balm
Metode: penelusuran jurnal atau pengumpulan data sekunder pada berbagai
platform jurnal ilmiah, ebook, jurnal, google scholar, google cendekia, Sci hub,
Science direct dan artikel yang digunakan adalah artikel publikasi 8 tahun
terakhir dalam penelusuran aktivitas antibakteri ekstrak daun sambiloto sediaan
masker gel peel off.
Hasil: Daun sirih hijau adalah jenis tanaman rempah yang memiliki fungsi
sebagai antimikroba, antifungi, dan antioksidan. Kandungan hydroksicavikal
asetat (HCA) alilpirocatekol (APC), kavibetol (CHV), piperbetol, euganol,
carioplilen dan carvakrol, merupakan kandungan utama minyak atsiri daun sirih
Kesimpulan: Ekstrak daun sirih hijau dalam bentuk sediaan cleansing balm
berpotensi sehingga menghasilkan konsistensi yang lembut dan meningkatkan
efektivitas sediaan dalam membersihakan kotoran,sisa makeup dan lain-lain.

Kata Kunci: Daun Sirih Hijau, cleansing balm, Formulasi, Evaluas.

ABSTRAK
Introduction: Betel leaf belongs to the "Piperaceae" family which has various
activities such as antimicrobial, antioxidant, anticancer, antimalarial, analgesic, etc.
The purpose of this narrative review is to formulate betel leaf extract in the form of a
cleansing balm.
Methods: journal searches or secondary data collection on various scientific journal
platforms, ebooks, journals, google scholar, google scholar, Sci hub, Science direct
and the articles used are published articles from the last 8 years in tracing the
antibacterial activity of bitter leaf extract in gel peel mask preparations off.
Results: Green betel leaf is a type of spice plant that has antimicrobial, antifungal,
and antioxidant functions. The content of hydroxycavical acetate (HCA)
alilpirocatekol (APC), cavibetol (CHV), piperbetol, euganol, carioplilene and
carvacrol, are the main ingredients of betel leaf essential oil.
Conclusion: Green betel leaf extract in the form of cleansing balm has the potential
to produce a soft consistency and increase the effectiveness of the preparation in
cleaning dirt, residual makeup and others.

Keywords: Green Betel Leaf, cleansing balm, Formulation, Evaluate.

FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN OBAT TRADISIONAL 1


PENDAHULUAN digunakan sebagai obat untuk pengobatan
berbagai penyakit yang menyerang
Di Indonesia rempah – rempah pada manusia. Salah satu suku yang ada di
umumnya dimanfaatkan sebagai bahan Indonesia yang dikenal dalam pemanfaatan
penyedap masakan atau bumbu obat khususnya sirih (P. betle) adalah
tambahan makanan. Selain sebagai masyarakat suku Madura. Berdasarkan
bumbu dapur, rempah juga digunakan penelitian, masyarakat di Kecamatan
sebagai obat – obatan tradisional yang Kalianget Kabupaten Sumenep Madura
sudah melekat turun – temurun dari nenek memanfaatkan sirih untuk pengobatan
moyang. Tanaman herba di Indonesia penyakit dalam yaitu asam urat, ambeien,
juga sering dimanfaatkan untuk batuk rejan, disentri, jantung, keputihan,
pembuatan minuman menyehatkan masuk angin, memperlancar darah,
seperti bandrek, wedang, jamu dan mimisan, nyeri otot dan persendian, panas,
lainnya. Pemanfaatan tanaman rempah panas dalam, serta stroke.
baik sebagai obat tradisional, penambah
cita rasa makanan, kosmetik dan lainnya Tanaman yang tumbuh memanjat
di Indonesia sudah semakin meningkat, dengan tinggi 5-15 m. Helaian daun
bahkan istilah “back to nature” kini berbentuk bundar telur atau bundar lonjong,
menjadi gaya hidup masyarakat modern. pada bagian pangkal berbentuk jantung
Tanaman rempah banyak diproduksi atau agak bundar. Tulang daun bagian
secara fabrikasi dalam skala besar. bawah gandul atau berambut pendek, tebal,
Keuntungan lain adanya pengolahan dan berwarna putih. Panjangnya berkisar 5-
tanaman rempah karena terdapat jumlah 18 cm dengan lebar 2,5-10,5 cm (Depkes
yang begitu melimpah di Indonesia RI, 1980).
dengan harga relatif murah. Selain Daun sirih hijau merupakan jenis
memiliki kandungan yang bermanfaat, tanaman rempah yang memiliki fungsi
penggunaan tanaman rempah juga dinilai sebagai antimikroba, antifungi, dan
memiliki efek samping yang lebih kecil antioksidan. Dalam ekstrak daun sirih
dibandingkan dengan bahan kimia. Salah mengandung minyak atsiri 4,2 % seperti
satu tanaman yang dapat dimanfaatkan senyawa kavikol dan euganol sehingga
adalah tumbuhan piper betle L. atau daun dapat dijadikan pengawet alami (Hamidah,
sirih hijau. Daun sirih biasanya Kumalaningsih, & Dewi, 2010). Kandungan
dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk kimia lain yang terdapat pada tumbuhan
menyembuhkan sariawan, keputihan, juga sirih yaitu minyak atsiri, karoten, tiamin,
sebagai obat kumur untuk kebersihan riboflavin, asam nikotinat, vitamin C, tanin,
mulut, penyembuh luka bakar, serta gula, pati dan asam amino (Dismayanti &
mampu menghambat pertumbuhan bakteri Nainu, 2015). Dewasa ini, daun sirih banyak
pada medianya. dimanfaatkan sebagai produk oleoresin.
Sirih (Piper betle L.) merupakan Oleoresin merupakan hasil ekstraksi
tumbuhan merambat dengan bentuk daun dengan pelarut organik seperti etilen
menyerupai jantung dan berwarna hijau. dikhlorida, aseton, etanol, maupun hexan.
Minyak atsiri yang terkandung dalam sirih fungsi oleoresin sendiri sebagai bahan baku
menyebabkan tumbuhan ini mempunyai penambah flavour, bahan baku kosmetik,
aroma yang khas. Sirih yang telah dikenal parfum, obat, pengalengan daging, bahan
masyarakat sebagai tanaman obat pengawet alami, dan lainnya. Pengolahan
mempunyai banyak manfaat untuk oleoresin juga merupakan salah satu upaya
kesehatan. Secara tradisional, sirih sering diversifikasi produk tanpa mengurangi

FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN OBAT TRADISIONAL 2


kandungan gizinya. Oleoresin juga dinilai yang tidak diinginkan dari permukaan kulit
lebih praktis dalam segi penggunaan dan wajah namun sabun pembersih wajah klasik
lebih mudah untuk didistribusikan. mengandung alkali, deterjen sintetik yang
Daun sirih hijau secara empiris telah dapat mengganggu fungsi sawar stratum
digunakan untuk bau mulut, kepala korneum sehingga kelembaban kulit
pusing, demam nifas, obat batuk, asma menjadi tidak seimbang, kulit menjadi kering
sedangkan minyak atsiri daun sirih hijau sehingga rentan terjadi iritasi.
digunakan untuk radang tenggorokan Perkembangan produk pembersih wajah
(Sudarsono dkk., 1996). Ekstrak etanol modern dengan istilah biphasic cosmetic
daun sirih hijau dilaporkan memiliki yang efektif dalam membersihkan makeup
aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. waterproof, sunscreen, dan partikel kotoran
aureus dan E.coli pada konsentrasi 2,5% lainnya namun tidak menghilangkan
dan 10% (Hermawan dkk.,2007). Pada kelembaban alami kulit (Hidayah, 2020).
penelitian Putri (2010) disebutkan bahwa Cleansing balm berbasis emulsi
kandungan flavonoid dalam ekstrak etanol bekerja dengan prinsip like dissolve like.
daun sirih hijau memiliki aktivitas Karakterisktik secara fisik memiliki
antibakteri terhadap bakteri P. acnes konsistensi semi padat seperti balsam,
dengan nilai KBM (Kadar Bunuh Minimum) berwarna putih, bau khas minyak, tekstur
masing-masing sebesar 0,25% b/v lembut seperti petroleum jelly pada suhu
dengan nilai Rf 0,77 dan kandungan ruang dan mencair ketika terjadi kontak
minyak atsiri dan saponin menunjukkan dengan kulit. Pengaruh cleansing balm
aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. terhadap kondisi kulit normal, kering,
aureus dengan nilai Rf masing-masing berminyak, kombinasi dapat meningkatkan
0,15 dan 0,92 pada pengujian hidrasi kulit dan meningkatkan toleransi
menggunakan metode KLT-bioautografi. untuk kulit sensitif. Formulasi umum basis
Metabolit sekunder pada tanaman cleansing balm meliputi emolien, peningkat
merupakan produk yang dihasilkan konsistensi, emulgator dan air (Hidayah,
tanaman untuk melindungi diri dari bahaya 2020).
pada ekosistemnya. Tuteja (2010) METODE
menyebutkan bahwa peninggakatan suhu Metode yang digunakan adalah
akan meningkatkan produksi kandungan penelusuran pustaka secara online pada
terpenoid dan fenol seperti flavonoid dan penyedia artikel seperti google scholar,
fenilpropanoid. Phenylalanie ammonia- ebook, google cendekia serta berbagai
lyase (PAL) diduga berperan sebagai jurnal yang digunakan sebagai pustaka.
enzim pada jalur sintesis fenilpropanoid. Kata kunci yang digunakan yaitu sambiloto
Peningkatan aktivitas PAL terhadap (Andrographis paniculata Nees), Artikel
respon panas dipertimbangkan sebagai yang digunakan adalah artikel publikasi 8
penyesuaian diri utama sel terhadap suhu tahun terakhir serta Untuk mengetahui
tinggi. Suhu tinggi akan menginduksi efektivitas sediaan cleansing balm dalam
biosintesis senyawa fenol. Pada tanaman membersihakan kotoran
yang tumbuh pada daerah dataran rendah
dengan suhu tinggi, jumlah kandungan Data yang diperoleh kemudian disusun
fenol akan lebih tinggi dibandingkan pada dalam bentuk narrative review untuk
tanaman yang tumbuh pada daerah mengetahui formulasi cleansing balm
dengan suhu rendah. dengan pencampuran zat aktif dan zat
tambahan sehinggah didapatkan bentuk
Pembersih wajah berfungsi untuk cleansing balm yang diinginkan.
menghilangkan kotoran dan partikel lain
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN OBAT TRADISIONAL 3
HASIL DAN PEMBAHASAN Klasifikasi ilmiah tanaman daun sirih
Kosmetika adalah bahan atau hijau adalah sebagai berikut :
sediaan yang dimaksudkan untuk
digunakan pada bagian luar tubuh
manusia (kulit) terutama untuk
membersihkan, mengharumkan,
mengubah penampilan, memperbaiki bau
badan dan melindungi atau memelihara
tubuh pada kondisi baik (BPOM RI, 2011).
Cleansing balm merupakan emulsi
tipe air dalam minyak, berupa produk Kingdom : Plantae
pembersih yang dapat menghapus
Division : Magnoliophyta
makeup, sunscreen dan partikel kotoran
lainnya di wajah secara lembut tanpa Class : Magnoliopsida
menghilangkan kelembapan alaminya. Ordo : Piperales
Emulsi dengan kadar air sedikit dengan
Family : Piperaceae
kadar minyak tinggi dan humektan
sehingga menghasilkan konsistensi yang Genus : Piper
lembut dan meningkatkan efektivitas Species : Piper betle linn
sediaan dalam membersihakan kotoran.
Daun sirih hijau dipilih karena memiliki
Mengandung sedikit bahan pengemulsi
kandungan seperti minyak atsiri, antibakteri,
dan separasi terjadi ketika digunakan
antioksidan yang cukup banyak. Komponen
pada kulit (Hidayah,2020).
aktif yang terdapat pada daun sirih
Alasan pemilihan Cleansing balm berfungsi sebagai antioksidan dan
memiliki kelebihan tidak mudah tumpah, antibakteria (Siallagan, Desmelati, &
stabilitas lebih stabil, kemudian daya Sumarto, 2014). Kandungan hydroksicavikal
sebar sediaan cleansing balm lebih baik. asetat (HCA) alilpirocatekol (APC), kavibetol
sediaan cleansing balm lebih (CHV), piperbetol, euganol, carioplilen dan
menguntungkan dari segi kenyamanan carvakrol, merupakan kandungan utama
saat penggunaan (Mohiuddin, 2019). minyak atsiri daun sirih (Widiyastuti,
Mekanisme pembersihan cleansing balm Haryanti, & Subositi, n.d.). Kandungan
bekerja dengan prinsip like dissolve like kavikol pada daun sirih menyebabkan bau
dimana fase minyak membantu khas sirih sangat kuat dan memiliki khasiat
mengangkat partikel – partikel kotoran antibakteri 5x lebih kuat daripada fenol serta
larut minyak (lipofilik) yang sulit immunomodulator, fenol dan senyawa
dibersihkan oleh air dan fase air turunannya ini dapat mendenaturasi protein
diperlukan untuk mengangkan sel bakteri (Andarwulan, Wijaya, &
partikelpartikel yang larut air (hidrofilik) (Yu Cahyono, 1996).
et al., 2019).
Diketahui, kandungan minyak atsiri
Daun sirih hijau merupakan pada daun sirih hijau sebesar 4,2 % dimana
komoditas daun sirih tumbuhan rambat komponen utamanya terdiri dari betle
dari famili piperaceae, dengan daun phenol dan beberapa derivatnya seperti
berwarna hijau, permukaan licin sedikit kavikol, kavibetol, alilpirotekol
mengkilat, permukaan bawah daun kasar (hidroksikavikol). Adapun senyawa lain
dan kusam, bau aromatik serta rasa yang seperti ilypirokatekol, mono dan diasetat,
khas. larvakrol, euganol, metileter, p-simen,
cineol, kariofilen, kadinen, estragol, terpen
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN OBAT TRADISIONAL 4
seskuiterpen, fenilpropan, tanin, karoten,lebih stabil, kemudian daya sebar sediaan
tiamin, riboflavin, asam nikotianat, vitamin
cleansing balm lebih baik dibandingkan cold
C, gula, pati,dan asam amino. Setiap daun krim karena mengandung shea butter,
sirih hijau memiliki kandungan air (85- kemudian Liquefying cleansing cream
90%), protein (33,5%), karbohidrat (0,5 – muncul pada tahun 1920 namun karena
6,1%), minyak essensial (0,08 – 0,2%) tidak menggunakan air dalam formulasi
tannin (0,1 – 1,3%), (Fuadi, 2014). sehingga sulit dibersihkan serta tidak semua
SEDIAAN CLEANSING BALM kondisi kulit dapat menggunakannya apabila
dibandingkan dengan sediaan cleansing
Cleansing balm merupakan emulsi balm lebih menguntungkan dari segi
tipe air dalam minyak, berupa produk kenyamanan saat penggunaan (Mohiuddin,
pembersih yang dapat menghapus 2019).
makeup, sunscreen dan partikel kotoran
lainnya di wajah secara lembut tanpa Dimana sediaan dalam bentuk
menghilangkan kelembapan alaminya. cleansing balm berbasis emulsi bekerja
Emulsi dengan kadar air sedikit dengan dengan prinsip like dissolve like.
kadar minyak tinggi dan humektan Karakterisktik secara fisik memiliki
sehingga menghasilkan konsistensi yang konsistensi semi padat seperti balsam,
lembut dan meningkatkan efektivitas berwarna putih, bau khas minyak, tekstur
sediaan dalam membersihakan kotoran. lembut seperti petroleum jelly pada suhu
Mengandung sedikit bahan pengemulsi ruang dan mencair ketika terjadi kontak
dan separasi terjadi ketika digunakan dengan kulit. Pengaruh cleansing balm
pada kulit. (Hidayah,2020) terhadap kondisi kulit normal, kering,
berminyak, kombinasi dapat meningkatkan
Berdasarkan penelitian yang hidrasi kulit dan meningkatkan toleransi
dilakukan oleh White et al., (2010) bahwa untuk kulit sensitif. Formulasi umum basis
dahulu sabun pembersih wajah klasik cleansing balm meliputi emolien, peningkat
yang mengandung alkali dan deterjen konsistensi, emulgator dan air (Hidayah,
sintetik dengan kemajuan teknologi 2020).
sediaan kosmetika pembersih, dan
meningkatnya penggunaan kosmetika Kelebihan sediaan cleansing balm
dekoratif seperti makeup waterproof, ORGAN TARGET
sunscreen serta meningkatnya kesadaran Cleansing balm ditujukan untuk
masyarakat yang mulai memperhatikan penggunaan kulit adapun struktur kulit
kondisi kulit setelah penggunaan
pembersih wajah sehingga diperlukan
pengembangan cleanser yang tidak
merusak barrier kulit serta efektif dalam
membersihkan makeup waterproof dan
sunscreen yang lebih sulit dibersihkan
apabila hanya menggunakan pembersih
berbasis air.
Pada tahun 1892 sudah ada sediaan
pembersih berbasis emulsi a/m yaitu cold
Struktur dari kulit manusia dewasa
krim adapun perbedaan yang menjadi
sangat kompleks yang dapat dikalsifikasikan
kelebihan dari cleansing balm dimana
kedalam 3 lapisan Epidermis (kutikula),
secara fisik sediaan tidak membentuk
dermis (korium atau kulit nyata), dan
konsistensi seperti balm yang memiliki
jaringan subkutan (hypoderm). Menurut ahli
kelebihan tidak mudah tumpah, stabilitas
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN OBAT TRADISIONAL 5
histologi epidermis diklasifikasikan RANCANGAN FORMULA
kedalam 5 lapisan Stratum corneum atau Tabel:rancangan formula
lapisan tanduk, Stratum lusidum, kadang-
kadang disebut “lapisan penghalang”
(Barier layer), Stratum granulosum atau
lapisan granular, Stratum malpighii,
lapisan sel berduri, Stratum germinativum,
lapisan sel basal.
Kulit memiliki fungsi yaitu: proteksi,
absorsi, eksresi, persepsi sensoris,
pengatur suhu tubuh, pembentuk pigmen
dan keratinisasi.
Kulit merupakan organ yang tersusun
dari 4 jaringan dasar yaitu Kulit
mempunyai berbagai jenis epitel, terutama
epitel berlapis gepeng dengan lapisan
tanduk. Penbuluh darah pada dermisnya
dilapisi oleh endotel. Kelenjar-kelenjar kulit
merupakan kelenjar epithelial, Terdapat
beberapa jenis jaringan ikat, seperti serat-
serat kolagen dan elastin, dan sel-sel
lemak pada dermis., Jaringan otot dapat
ditemukan pada dermis. Contoh, jaringan
otot polos, yaitu otot penegak rambut (m.
arrector pili) dan pada dinding pembuluh
darah, sedangkan jaringan otot bercorak
terdapat pada otot-otot ekspresi wajah.,
Jaringan saraf sebagai reseptor sensoris
yang dapat ditemukan pada kulit berupa
ujung saraf bebas dan berbagai badan
akhir saraf. Contoh, badan Meissner dan Rancangan Formula
badan Pacini. Formulasi sediaan cleansing balm
Jalur Penetrasi Ekstrak daun sirih (zat aktif)
Griesemer menggambarkan Etilheksil palmitat (emulien)
kemungkinan jalur penetrasi ke dalam dan
Beeswax (peningkat monsistensi
melalui kulit yang tidak rusak, adalah:
PEG-20 (emulgator)
1. Antara sel-sel stratum corneum
Natrium metabisulfit (antioksidan)
2. Melalui dinding folikel rambut
Metil paraben (pengawet)
3. Melalui kelenjar keringat
Propil paraben (pengawet)
4. Melalui kelenjar sebaseus
Oleum rose ( pengaroma)
5. Melalui sel-sel stratum corneum
Aquadest (pelarut)

FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN OBAT TRADISIONAL 6


Perhitungan ALASAN Penggunaan Cleansing
a) Formula 1 Balm
Cleansing balm memiliki kelebihan
tidak mudah tumpah, stabilitas lebih stabil,
kemudian daya sebar sediaan cleansing
balm lebih baik. sediaan cleansing balm lebih
menguntungkan dari segi kenyamanan saat
penggunaan (Mohiuddin, 2019). Mekanisme
pembersihan cleansing balm bekerja dengan
prinsip like dissolve like dimana fase minyak
membantu mengangkat partikel – partikel
kotoran larut minyak (lipofilik) yang sulit
dibersihkan oleh air dan fase air diperlukan
untuk mengangkan partikelpartikel yang larut
air (hidrofilik) (Yu et al., 2019).
Pembersih wajah berfungsi untuk
b) Formula 2 menghilangkan kotoran dan partikel lain yang
tidak diinginkan dari permukaan kulit wajah,
sehingga dapat meningkatkan kesehatan
dan penampilan kulit wajah. Industri farmasi
sediaan kosmetika telah menyediakan
serangkaian produk cleanser baru yang telah
banyak beredar di masyarakat dengan
berbagai warna, aroma, serta beragam cara
pengaplikasian, namun sabun pembersih
wajah klasik mengandung alkali, deterjen
sintetik yang dapat mengganggu fungsi
sawar stratum korneum kelembaban kulit
menjadi tidak seimbang, kulit menjadi kering
sehingga rentan terjadi iritasi sehingga
diperlukan pengembangan produk cleanser
yang efektif dalam membersihkan makeup
c) Formula 3 waterproof, suncreen, partikel lainnya namun
tidak menghilangkan kelembaban alami kulit
(White et al., 2010).
ALASAN PENGGUNAAN ZAT AKTIF
Secara tradisional, sirih sering
digunakan sebagai obat untuk pengobatan
berbagai penyakit yang menyerang manusia.
Salah satu suku yang ada di Indonesia yang
dikenal dalam pemanfaatan obat khususnya
sirih (P. betle) adalah masyarakat suku
Madura. memanfaatkan sirih untuk
pengobatan penyakit dalam yaitu asam urat,
ambeien, batuk rejan, jantung, keputihan,
masuk angin, nyeri otot dan persendian,
panas, panas dalam, serta stroke.
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN OBAT TRADISIONAL 7
ALASAN PENGGUNAAN EKSIPIEN NATRIUM METABISULFIT
ETILHEKSIL PALMITAT (EMULIEN) (ANTIOKSIDAN)

Menurut Hidayah, 2020. Alasan Natrium metabisulfit sebagai antioksidan,


penggunaan atilheksil palmitat yaitu Tujuan penambahan natrium bisulfit maupun
emolien berfungsi sebagai bahan yang Natrium Metabisulfit merupakan bahan aditif
akan meningkatkan pelumasan dengan yang berfungsi sebagai penghambat
demikian mengurangi abrasi pada kulit terjadinya proses karamelisasi sehingga
serta membantu pengangkatan kotoran. warna yang dihasilkan lebih cerah. Natrium
Apabila dilihat dari formulasi yang tertera metabisulfit digunakan sebagai antioksidan
pada beberapa produk cleansing balm dan pengawet antimikroba. Nama lainnya
yang ada di masyarakat etilheksil palmitat adalah sodium metabisulfite (Rowe et al.,
yang termasuk minyak ester asam lemak 2009).
lebih sering digunakan. Konsentrasi yang METIL PARABEN DAN PROPILEN
digunakan umumnya antara 15 sampai PARABEN (PENGAWET)
35% b/v. Apabila dibandingkan dengan Metil Paraben dan Propil Paraben. Metil
mineral oil, dan carrier oil estetika yang paraben banyak digunakan sebagai
dihasilkan oleh minyak ester dapat pengawet dan antimikroba dalam kosmetik,
menaikkan skin feel tidak terlalu berminyak produk makanan dan formulasi farmasi dan
(Chuberre et al., 2019). digunakan baik sendiri atau dalam kombinasi
BESSWAX/BUTYROSPERMUM PARKI dengan paraben lain atau dengan
(PENINGKAT KONSENTRASI) antimikroba lain. Pada kosmetik, metil
Butyrospermum parkii, digunakan paraben adalah pengawet antimikroba yang
sebagai peningkat konsentrasi karena, paling sering digunakan. Jenis paraben
Apabila dilihat dari formulasi yang tertera lainnya efektif pada kisaran pH yang luas
pada beberapa produk cleansing balm dan memiliki aktivitas antimikroba yang kuat.
yang ada di masyarakat kombinasi sintetik Metil paraben sering dicampur dengan bahan
wax dengan shea butter lebih sering tambahan yang berfungsi meningkatkan
digunakan karena penambahan shea butter kelarutan. Kemampuan pengawet metil
(Butyrospermum Parkii) untuk paraben ditingkatkan dengan penambahan
meningkatkan daya sebar karena memiliki propilen glikol (Rowe., dkk, 2005). Propil
titik leleh dibawah suhu tubuh yaitu sekitar paraben merupakan serbuk kristalin putih,
31-38℃ (Schelges et al., 2017). tidak berbau dan tidak berasa serta berfungsi
sebagai pengawet. Konsentrasi propil
PEG-20 (EMULGATOR) paraben yang digunakan pada sediaan
PEG20, sebagai emulgator, Apabila topikal adalah 0,01-0,6%. Propil paraben
dilihat dari formulasi yang tertera pada efektif sebagai pengawet pada rentang pH 4-
beberapa produk cleansing balm yang ada 8, peningkatan pH dapat menyebabkan
di masyarakat menggunakan PEG-20 penurunan aktivitas antimikrobanya. Propil
Glyceryl Triisostearate yang merupakan paraben sangat larut dalam aseton dan
self-emulsifying cleansing oils memberikan etanol, larut dalam 250 bagian gliserin dan
efek menghilangkan makeup waterproof, sukar larut di dalam air. Larutan propil
sunscreen yang kuat dengan efek paraben dalam air dengan pH 3-6, stabil
membersihkan yang ringan. Konsentrasi dalam penyimpanan selama 4 tahun pada
PEG-20 Glyceryl Triisostearate sebagai suhu kamar, sedangkan pada pH lebih dari 8
makeup remover lebih dari 20%, mudah akan cepat terhidrolisis (Rowe., dkk, 2005).
dibilas sehingga tidak merusak sawar kulit
(Lukic et al., 2016).
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN OBAT TRADISIONAL 8
OLEUM ROSAE (PENGAROMA) bekerja sebagai antibakteri dengan
Oleum rosae merupakan larutan beberapa mekanisme aksi,
berwarna kuning pucat, bau menyerupai diantaranya menghambat sintesis
bunga mawar, rasa khas, kental pada suhu asam nukleat, menghambat fungsi
25 °C, jika didinginkan perlahan-lahan membran sitoplasma dan
berubah menjadi massa hablur bening menghambat metabolisme energi dari
yang jika dipanaskan mudah melebur. bakteri.
Oleum rosae sangat tidak larut air, sedikit 2. Menurut jurnal Molecules (2021),
larut dalam alkohol, larut dalam minyak rebusan air daun sirih dapat
lemak dan kloroform. Oleum rosa banyak digunakan sebagai toner atau
digunakan dalam produk farmasetika astringent. Anda bisa membasuh
sebagai pewangi dengan konsentrasi 0,01 - wajah menggunakan rebusan air daun
0,05% (Depkes, 1979; Reynolds, 1982). sirih yang sudah didinginkan. Sifat
AQUADEST (PELARUT) antibakteri dan antijamurnya dapat
membantu mengurangi masalah
Pelarut (Air/Aquadest), Tingginya jerawat Anda.
konsentrasi minyak dalam sediaan
cleansing balm menghadirkan masalah bau KESIMPULAN
yang tidak menyenangkan, teksturnya yang Daun sirih hijau dipilih karena memiliki
berat dan tidak mudah untuk membilasnya kandungan seperti minyak atsiri, antibakteri,
serta karena tidak semua partikel larut antioksidan yang cukup banyak. Komponen
minyak maka air berfungsi melarutkan aktif yang terdapat pada daun sirih
partikel larut air serta untuk meningkatkan berfungsi sebagai antioksidan dan
kenyamanan saat penggunaan, mudah antibakteria (Siallagan, Desmelati, &
dibilas walaupun cleansing balm dapat Sumarto, 2014). Kandungan hydroksicavikal
digunakan tanpa pembilasan terutama asetat (HCA) alilpirocatekol (APC), kavibetol
pada kondisi kulit kering hingga sensitif. (CHV), piperbetol, euganol, carioplilen dan
Sedangkan untuk kondisi kulit carvakrol, merupakan kandungan utama
berminyak sehingga perlu dilakukan minyak atsiri daun sirih (Widiyastuti,
pembilasan setelah pemakaian cleansing Haryanti, & Subositi, n.d.). Kandungan
balm dapat dilakukan tanpa tambahan kavikol pada daun sirih menyebabkan bau
facewash atau sabun karena rantai khas sirih sangat kuat dan memiliki khasiat
hidrokarbon secara keseluruhan tidaklah antibakteri 5x lebih kuat daripada fenol serta
benar-benar larut dalam air. Tetapi mudah immunomodulator, fenol dan senyawa
tersuspensi dalam air sehingga sisa turunannya ini dapat mendenaturasi protein
cleansing balm akan membentuk suspensi sel bakteri (Andarwulan, Wijaya, &
berwarna putih dan mengangkat sisa Cahyono, 1996).
cleansing balm (Draelos, 2018).
HASIL DISKUSI
1. Mekanisme kerja dari flavonoid
sebagai antioksidan bisa secara
langsung maupun secara tidak
langsung. Flavonoid sebagai
antioksidan secara langsung adalah
dengan mendonorkan ion hidrogen
sehingga dapat menetralisir efek
toksik dari radikal bebas. Flavonoid
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN OBAT TRADISIONAL 9
DAFTAR PUSTAKA Saat ini Perdagangan Rempah
Kalangi, Sonny JR. ‘Histofisiologi Kulit’. Berkembang Pesat . Daya Saing
Jurnal Biomedik, 2013; 5(3):12-20. Rempah Indonesia Di Pasar ASEAN,
Latifah F, Iswari R. Buku (c), 153–178.
Pegangan Ilmu Pengetahuan Kalangi, Sonny JR. ‘Histofisiologi Kulit’.
Kosmetik, Gramedia Pustaka Jurnal Biomedik, 2013; 5(3):12-20.
Utama, Jakarta. 2013:37-36. Lukic Latifah F, Iswari R. Buku Pegangan Ilmu
M, Pantelic I, Savic S. An Overview Pengetahuan Kosmetik, Gramedia
of Novel Surfactants for Pustaka Utama, Jakarta. 2013:37-
Formulation of Cosmetics with 36.
Certain Emphasis on Acidic Active
Substances. Tenside Surfactants Lukic M, Pantelic I, Savic S. An Overview of
Novel Surfactants for Formulation of
Dismayanti, F., & Nainu, I. (2015). Cosmetics with Certain Emphasis on
Pengaruh Ekstrak Daun Sirih ( Acidic Active Substances. Tenside
Piper betle ) Terhadap Surfactants
Pertumbuhan Colletotrichum
capsici Pada Buah Cabai Merah Sulhatun, & Jalaluddin. (2013). Jurnal
Teknologi Kimia Unimal. Jurnal
Ega, A., & Trisna, P. (2018). Pengaruh Teknologi Kimia Unimal,
Waktu Maserasi Terhadap 2(November), 16–30.
Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Rimpang Temulawak ( Curcuma
xanthorriza Roxb . ). Ilmu Dan
Teknonolgi Pangan, 7(4), 165–174.
Fauziah, D. (2014). Aktivitas
Penghambatan Candida albicans
oleh Ekstrak Daun Sirih Hijau
(Piper betle Linn). Bogor. Fuadi, S.
(2014). Efektivitas Ekstrak Daun
Sirih Hijau ( Piper betle L .)
Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Streptococcus pyogenes In Vitro.
In Skripsi. Jakarta.
Hamidah, T., Kumalaningsih, S., & Dewi, I.
A. (2010). Pembuatan Ekstrak
Oleoresin Daun Sirih Hijau (Piper
Betle L.) Sebagai Pengawet Alami
(Kajian Suhu Dan Lama Waktu
Ekstraksi). Teknologi Industri
Pertanian, 5(2).
Hermawan, I. (2015). Daya Saing Rempah
Indonesia di Pasar ASEAN Periode
Pra dan Pasca Krisis Ekonomi
Global The Competitiveness Level
of Indonesian Spices in ASEAN
Market Before and After Global
Economic Crisis Pend ahuluan
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN OBAT TRADISIONAL 1
0
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN OBAT TRADISIONAL 1
1

Anda mungkin juga menyukai