Anda di halaman 1dari 12

Eva Sartini Bayu: Ekspresi Gen Pada Sel Eukariotik, 2005

USU Repository2006
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
I. Pendahuluan.........................................................................................................................1
II. Tinjauan Pustaka................................................................................................................4
III. Kesimpulan.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................11

Eva Sartini Bayu: Ekspresi Gen Pada Sel Eukariotik, 2005


USU Repository2006
I. PENDAHULUAN

Latar Belakang
Munculnya uniseluler dan multi seluler eukariot ditentukan oleh ekspresi gen yang
lebih lengkap daripada prokariot. Beberapa nilai yang diekspresikan kode gen protein dapat
diatur dalam eukariot yaitu kontrol transkripsi, proses kontrol RNA, transpor kontrol, mRNA
translasi kontrol, mRNA degradasi kontrol dan degresi protein kontrol. Proses kontrol ini
dapat membantu mengkoordinir protein baru dalam perbedaan sel pada waktu yang berbeda
(Russel, 1995).
Dalam sel-sel prokariotik, sintesis RNA dibantu oleh hanya sejenis polimerasi RNA,
sedangkan pada sel-sel eukariotik diketemukan beberapa jenis polimerase. Sehingga
pengendalian sintesis protein pada sel prokariotik tergantung pada pengaturan kegiatan satu
jenis enzim tersebut agar dapat memastikan mRNA yang mana perlu ditrankripsikan
(Subowo, 1995).
Eukariot memiliki inti sejati (karion atau nukleus). Inti ini mengandung bagian
terbesar dari genom-genom sel eukariot. Genom terbagi dalam seperangkat kromosom yang

Eva Sartini Bayu: Ekspresi Gen Pada Sel Eukariotik,


2005
dipisah sesudah terjadi penggandaan pada peristiwa mitosis. Sel eukariot mengandung
organel, yaitu mitokondria dan kloroplast (pada tumbuh-tumbuhan), dan organel-organel ini
mengandung sebagian kecil genom lain, terutama dalam bentuk cincin tertutup molekul DNA
(Schlegel,1994 ).
Pada organisme yang inti selnya berdinding (eukariot) AND terdapat di dalam
kromosom, artinya di dalam inti sel. AND akan tetap berada di dalam inti sel, sedangkan
protein dibuat di dalam sitoplasma. Berhubung dengan itu sitoplasma mungkin ikut berperan
secara langsung pada sintesa protein. Sebagai pengganti sebuah pita dari double helix,
molekul AND digunakan untuk mencetak pita tunggal ARN duta (ARNd); proses ini
dinamakan transkripsi (Suryo, 2001).
Inti sel. Struktur inti dan cara pembelahan inti merupakan ciri khas dan mendasar
membedakan eusit dari sel prokariot. Inti (tahap antara) dibungkus oleh sebuah selongsong
inti, yaitu membran berlapis rangkap dan berlobang-lobang. Bahan yang berkaitan dengan
pewarisan (genom) dalam bentuk DNA terbagi-bagi dalam sejumlah sub unit, ialah
kromosom-kromosom. Kromosom-kromosom ini baru nampak waktu terjadi pembelahan inti
(Schlegel, 1994).
Masalah utama dalam pengkajian ekspresi gen dalam sel eukariotik timbul dari suatu
kenyataan bahwa sebagian besar molekul-molekul RNA berada dalam sitoplasma, sedang

Eva Sartini Bayu: Ekspresi Gen Pada Sel Eukariotik,


2005
pengendalian sintesisprotien dan sintesis RNA bedangsung dalam inti. Namun dari masalah-
masalah tersebut sebagian telah dapat diperoleh jawabannya melalui berbagai teknik dan
cara penelitian (Subowo, 1995).

Tujuan

Adapun tujuan dari paper ini adalah untuk mengetahui sejauh mana nilai ekspresi gen
pada eukariot.

Eva Sartini Bayu: Ekspresi Gen Pada Sel Eukariotik,


2005
II. TINJAUAN PUSTAKA

Ekspresi Gen pada Eukariot


Sel-sel eukariot mengandung sejumlah molekul RNA dengan panjang 300 nukleotida
atau kurang. Sebagian besar molekul-molekul ini disintesis oleh polimerase RNA III di luar
nukleolus. Walaupun fungsi dari sejumlah molekul nukleotida pendek ini belum diketahui,
tetapi yang telah dipahami dengan jelas yaitu RNA yang umum diketahui yaitu tRNA dan
rRNA 5 S. RNA ini ditranskripsikan dari gena yang terpisah dari gena untuk pre-RNA.
Molekul rTNA 5S dalam semua sel dari berbagai spesies adalah sama, bahkan juga sama
dengan rRNA yang terdapat dalam mitokondria dan khloroplast. Pada sel eukariotik, gena
untuk rRNA 5 Setuju tidak terdapat pada kromosom yang sama seperti rRNA jenis lain
(Subowo, 1995).
Transkripsional kontrol mengatur apakah atau bukan sebuah gen yang ditranskrip
akurat ketika mentranskrip produk atau hasil dari sebuah sel eukariot. Isi kode gen proteinnya
mendukung elemen-elemen atau bagian-bagian yang lain (Russel,l995).
Kebanyakan DNA eukariot begitu sulit penanganannya, mula-mula perhatian orang
tertuju pada mRNA eukariot -

Eva Sartini Bayu: Ekspresi Gen Pada Sel Eukariotik,


2005
khususnya pada mRNA yang mengkode molekul-molekul yang jumlahnya lebih berlimpah
seperti hemoglobin, protein telur ayam ovalbumin, dan rantai-rantai imunoglobulin yang
dibuat oleh sel-sel penghasil antibodi. Kebanyakan mRNA eukariot, tidak seperti
ekuivalent-ekuivalent prokariotnya, ditemukan deretan panjang A (ekor poli-A) pada ujung-
ujung 3-nya. Ekor-ekor ini tidak berasal dari urutan-urutan yang dikode dalam DNA tetapi
ditambahkan setelah transkripsinya berhenti (Watson, dkk, 1988).
Dalam jumlah, hormon steroid mengakibatkan efek molekul yang positif, dan SHRs
membuat pengaturan molekul. Dimana menghubungkan dua yaitu mengikat DNA yang
lengkap dan merubah gen menjadi lebih spesifik, bertambah atau berkurang di konsentrasi
mRNA seluler (Russell, 1995).
Dalam perubahan jenis sel beberapa hormon steroid aktif pada perubahan set gen,
setelah itu gen memiliki SHR, ini disebabkan karena steroid reseptor lengkap dan gen dapat
aktif hanya jika pengontrolannya benar. Bentuk pengaturan protein adalah spesifik untuk
jenis sel tertentu, perubahan mengakibatkan ekspresi gen dapat berakhir (Russel, 1995).

Sintesis Protein dan RNA Dalam Eukariot

Sebagian besar dari faktor transkripsi dan yang mengatur protein terlibat dalam proses
transkripsi inisiasi

Eva Sartini Bayu: Ekspresi Gen Pada Sel Eukariotik,


2005
dalam eukariot merupakan rangkaian spesifik dari DNA - yang mengikat protein. Itu semua
mempengaruhi rangkaian spesifik DNA yang memberikan akibat pada transkrip inisiasi.
Beberapa dari protein ini, bukan berarti semuanya, baik dalam menentukan model struktural
dari protein yang bertanggung jawab dalam mengikatkan protein ke DNA. Beberapa model
struktural dinamakan DNA - yang menentukan daerah merupakan seng jari, penutup leucin,
dan perubahan rantai-rantai. Misalnya, model perubahan rantai dalam tekanan protein pada
bakteriopage λ yang diikatkan ke lac operator (Russel, 1995).
Transkrip-transkrip RNA virus primer di dalam nukleus sel yang terinfeksi ditemukan
menjadi pendek dengan terbuangnya satu atau lebih banyak bagian intern untuk membentuk
molekul-molekul mRNA yang lebih kecil; mRNA ini bergerak ke arah sitoplasma, di mana
mRNA ini berguna sebagai cetakan untuk sintesis protein virus (Watson, dkk., 1988) .
Seperti sintesis RNA fungsional melalui proses modifikasi setelah berlangsung
transkripsi primer dari rDNA, demikian pula sintesis tRNA fungsional diketahui bahwa
primer mengalami modifikasi setelah transkripsi dari tDNA. Modifikasi tersebut selain
berbentuk sebagai pemotongan penggal-penggal yang tidak perlu, juga diadakan

Eva Sartini Bayu: Ekspresi Gen Pada Sel Eukariotik,


2005
penambahan gugus metil dan isopentenil dan perubahan dari uridin menjadi psedo-uridin dan
diselesaikan dengan penggabungan penggal-panggal yang terpisah (splicing = penyuntingan)
(Subowo, 1995).
Sintesis RNA dalam sel eukariotik berlangsung dengan bantuan 3 jenis polimerase
RNA yang berbeda. Untuk ketiga rRNA (RNA 28 S, 5.8 S, dan 18 S) dihasilkan dengan
bantuan polimerase RNA 1 dalam nukleolus sedang untuk sintesis mRNA dibutuhkan
polimerase RNA II. Untuk molekul-molekul RNA kecil (tRNA dan rRNA 5 S dibutuhkan
polimerase RNA III ). Transkripsi dan translasi tidak berlangsung secara gabungan seperti
pada sel-sel prokariotik, melainkan dilakukan secara terpisah; transkripsi berlangsung dalam
inti sedang translasi berlangsung dalam sitoplasma (Subowo, 1995).
Di samping perhatian orang cukup besar dalam mengkaji proses sintesis rRNA dan
tRNA, orang telah mempertimbangkan bahwa mempelajari bagaimana mRNA dalam sel-sel
eukariotik disintesis mempunyai kepentingan yang lebih besar. Pertimbangan ini cukup
beralasan karena pembentukan mRNA akan menentukan protein yang mana yang akan
dihasilkan oleh sel tersebut (Subowo, 1995 ).

Eva Sartini Bayu: Ekspresi Gen Pada Sel Eukariotik,


2005
Pengaturan Ekspresi Gen
Telah diketahui dengan pasti bahwa ekspresi gena diketahui oleh transkripsi DNA
menjadi mRNA yang selanjutnya ditranslasi menjadi molekul protein. Gena yang
ekspresinya diatur, dikelompokkan dalam keluarga gena -diatur, sedang gena yang
ekspresinya tadak diatur, dikelompokkan dalam keluarga gena konstitutif. Gena konstitutif
akan diekspesikan secara terus menerus oleh karena tidak terpengaruh oleh mekanisme
pengaturan, seperti misalnya oleh faktor lingkungan atau faktor perkembangan. Sebagai
contoh adalah gena untuk piston atau komponen ribosom diekspresikan secara terus-menerus
(Subowo, 1995).
Apabila kita tengok mekanisme pengaturan gena untuk keluarga gena - diatur, maka
terdapat dua situasi yang merupakan pilihan untuk terjadinya ekspresi gena yang
bersangkutan. Situasi pertama; berkaitan dengan kompensasi terhadap perubahan-perubahan
di sekitarnya. Misalnya untuk sebuah bakteri akan menjadi kurang efisien apabila ia membuat
histidin sendiri, sedang lingkungannya sudah tersedia cukup banyak bahan tersebut (Subowo,
1995).
Pengetahuan pengaturan ekspresi gena lebih banyak diproleh dari pengkajian pada
sel-sel prokariotik daripada sel-sel eukariotik. Dalam sel eukariotik didapatkan jauh lebih
banyak DNA daripada dalam sel prokariotik. Misalnya

Eva Sartini Bayu: Ekspresi Gen Pada Sel Eukariotik,


2005
dalam sel E. coli yang tergolong sel prokariotik mengandung 4 X 106 pasangan nukleotid
(basa) yang sudah cukup untuk ekspresi 4000 jenis protein. Dalam sel haploid manusia
diperkirakan hampir 800 kali lebih banyak DNA dari sel E. coli, yaitu sebanyak 3 X 109
pasangan basa (Subowo, 1995).
Beberapa molekul protein yang terkait dengan molekul DNA seperti kelompok histon
dan non-histon, berperan sangat besar dalam pengaturan ekspresi gena-gena. Selain itu
hormon beserta reseptornya pada sel sasaran juga berperan dalam pengaturan ekspresi gena
dari sel bersangkutan. Melanin merupakan pigmen berwarna cokelat tua yang dihasilkan oleh
jenis sel yang terdapat dalam epidermis dan folikel rambut, yang dinamakan melanosit
(Subowo, 1995).

Eva Sartini Bayu: Ekspresi Gen Pada Sel Eukariotik,


2005
III. KESIMPULAN

1. Sel eukaryot mengandung 3 RNA polimerase yang berbeda-beda dengan fungsi yang
berbeda pula.
2. Struktur dasar dari Nukleosom mengalami modifikasi ketika transkripsi terjadi pada
setiap unit.
3. Proses pengawasan dapat membantu mengkoordinir protein baru pada sel yang berbeda
maupun pada waktu yang tidak bersamaan.
4. Inti sel dari sel eukariot merupakan pembawa sifat yang terpenting di dalam pewarisan
sifat.
5. Eukariot memiliki suatu organel yang dikelilingi oleh organel lain seperti membran sel,
mitokondria, dll.

Eva Sartini Bayu: Ekspresi Gen Pada Sel Eukariotik,


2005

Anda mungkin juga menyukai