Anda di halaman 1dari 7

Tugas Rutin

Mekanisme Regulasi Ekspresi Gen Pada Prokariotik dan Eukariotik

Dosen Pengampu : Ayu Putri Ningsih, S.Si., M.Si.

Disusun Oleh :

Nama : Fadhilah Aulia Tribuanadewi


Nim : 4193341002
Kelas : Pendidikan Biologi A 2019

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Medan
2022
A. Ekspresi Gen
Ekspresi gen merupakan proses untuk memperoleh informasi dari gen (melalui
penggunaan DNA atau RNA sebagai substrat) dengan menggunakan protein. Ada
banyak gen dalam tubuh manusia atau unit dasar hereditas pada makhluk hidup yang
pada akhirnya akan diekspresikan menjadi fenotipe (ciri-ciri yang terlihat seperti
rambut hitam, kulit sawo matang, dan hidung mancung). Kita kenal dengan istilah itu
"Dogma Sentral Biologi Molekuler" dalam kaitannya dengan biologi molekuler.
Dogma ini menyediakan kerangka kerja untuk memahami urutan transfer informasi
antara biopolimer (DNA, RNA, dan protein) dengan cara yang paling umum pada
organisme hidup. Dengan kata lain, dogma sentral menyatakan bahwa transkripsi akan
menggunakan semua informasi DNA untuk membuat molekul RNA dan translasi akan
menggunakan sebagian informasi RNA untuk membuat protein (Zulfarina dan Imam,
2019).

B. Mekanisme Regulasi Gen Pada Prokariotik


Pada sel-sel prokariotik, misalnya sel bakteri, terdapat gen-gen yang
mengelompok membentuk struktur yang disebut operon. Operon adalah struktur yang
terdiri dari gen yang dikelompokkan bersama dalam sel prokariotik seperti sel bakteri.
Gen yang membentuk operon ini biasanya mengkodekan sejumlah protein yang
diperlukan untuk fungsi terkoordinasi. Contoh protein ini termasuk enzim yang
diperlukan untuk biosintesis asam amino tertentu atau yang bekerja sama satu sama lain
dalam jalur metabolisme tertentu (Zulfarina dan Imam, 2019).
1. Transkripsi
Tahap awal proses pembuatan protein, yang pada akhirnya akan mengarah pada
ekspresi sifat-sifat genetik yang dilihat sebagai fenotipe. Pada sel prokariotik,
transkripsi berlangsung di sitoplasma, sedangkan pada sel eukariotik, transkripsi
berlangsung di dalam nukleus. gen akan ditranskripsi menjadi RNA untai tunggal yang
cocok dengan urutan nukleotida pada salah satu untai DNA untai ganda.
RNA polimerase adalah enzim utama yang terlibat dalam proses transkripsi.
Tidak seperti DNA polimerase, RNA polimerase tidak memerlukan primer untuk
memulai sintesis untai RNA, yang merupakan perbedaan antara kedua enzim. Hanya
ada satu jenis enzim RNA polimerase dalam sel prokariotik. Tiga jenis RNA yaiuty
mRNA, tRNA, dan rRNA yang disintesis oleh enzim ini.
Proses transkripsi umumnya ada tiga fase: inisiasi, elongasi, dan terminasi.
Pengenalan urutan promotor oleh kompleks enzim RNA polimerase menandai awal
dari tahap inisiasi. Inti dari enzim RNA polimerase yang terikat pada protein yang
disebut faktor sigma membentuk kompleks enzim RNA polimerase, yang juga dikenal
sebagai holoenzim RNA polimerase pada prokariota. Enzim RNA polimerase berulang
kali terfosforilasi pada akhir fase inisiasi, menghasilkan pelepasannya dari protein
faktor transkripsi lainnya. Enzim RNA polimerase terus membentuk untai RNA selama
tahap pemanjangan, juga dikenal sebagai pemanjangan rantai, setelah pelepasan faktor-
faktor ini. Terminasi transkripsi pada prokariota berlangsung apabila enzim RNA
polimerase membaca satu sekuens khas pada untai template DNA, yang dikenali oleh
suatu protein terminasi yang disebut faktor ρ (rho) (Sinaga, 2010).

2. Translasi
Dalam proses yang dikenal sebagai translasi, ribosom dalam sitoplasma
menghasilkan protein. Informasi genetik dalam molekul mRNA menentukan urutan
protein yang dihasilkan. Kodon triplet adalah informasi genetik yang ditemukan
dalam mRNA. Setiap asam amino akan diangkut ke ribosom oleh tRNA (transfer
RNA) selama translasi. Setiap asam amino memiliki setidaknya satu jenis tRNA,
dan beberapa asam amino memiliki lebih dari satu jenis.
Proses translasi secara umum dapat dipecah menjadi tiga fase: inisiasi,
elongasi, dan terminasi. Pada kodon pertama, atau kodon awal, dalam untai mRNA,
empat komponen translasi yaitu ribosom, protein faktor translasi, mRNA, dan
aminoasil. tRNA enggabungkan untuk membentuk kompleks di awal. Kompleks
ini bergerak, atau bertranslokasi, selama pemanjangan, juga dikenal sebagai
pembentukan polipeptida. Kompleks ini dipisahkan pada akhir translasi,
memungkinkan dua subunit ribosom (subunit besar dan subunit kecil subunit) untuk
memisahkan dan berpartisipasi dalam proses penerjemahan berikutnya (Sinaga,
2010).

- Operon lac
Regulasi operon lac, yang mengkodekan enzim yang terlibat dalam katabolisme
laktosa, adalah salah satu contoh regulasi ekspresi gen dalam sel bakteri. Dalam operon
lac terdapat tiga buah gen struktural yang menyandi protein (lac-z, lac-y, dan lac-a) dan
sebuah sekuens pengendali yang di dalamnya terdapat gen regulator (gen lac-i) dan satu
bagian pengatur yang disebut operator. Sekuens pengendali ini terdapat di luar sekuens
gen struktural yang mengandung kode untuk ketiga enzim tersebut.

Struktur Operon lac

Gen lac-i mengkode protein represor untuk operon lac. Gen lac-z mengkode
enzim β-galaktosidase (β-gal), yang mempunyai peran utama untuk menghidrolisis
laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Gen lac-y mengkode permease, yang
meningkatkan permeabilitas sel terhadap β-galaktosides. Gen lac-a mengkode enzim
transasetilase. Bahkan tanpa adanya laktosa, glukosa dalam medium akan mencegah
lac operon diekspresikan. Karena konsentrasi cAMP rendah yang disebabkan oleh
kadar glukosa medium yang tidak mencukupi, penghambatan ini disebut sebagai
"represi katabolit". hadir, represi akan hilang jika terlalu banyak cAMP ditambahkan
ke media (Sinaga, 2010).

- Operon trp
Operon trp mengkode protein-protein yang berperan dalam biosintesis triptofan
(trp), Kelompok gen ini, seperti halnya operon lac, diregulasi oleh represor yang
berikatan dengan sekuens operator. Aktivitas represor trp untuk mengikat sekuens
operator akan diperkuat apabila ia terikat dengan triptofan. Dalam hal ini, triptofan
disebut sebagai korepresor. Operon trp mengandung lima gen struktural, yaitu: trp-E,
trp-D, trp-C, trp-B, dan trp-A, yang mengkode enzim triptofan sintetase (Sinaga, 2010).
Struktur Operon trp

C. Mekanisme Regulasi Gen Pada Eukariotik


Ekspresi gen pada sel eukariotik berlangsung disejumlah tahapan yaitu :
1. Transkripsi
Kontrol utama dari ekspresi gen terjadi pada tingkat awal transkripsi.
Transkripsi diawali pada promotor proksimal yang membentuk sekitar 30 nukleotida
di hulu dari tempat mulainya transkripsi. Daerah ini mengandung books TATA dengan
rangkaian TATA atau rangkaian yang serupa. Struktur ini mengikat suatu kompleks
protein yang dikenal sebagai faktor books TATA. Protein lain dapat berikatan dengan
faktor basal pada regio promotor dan enhancer DNA untuk bertindak Bersama dengan
RNA polymerase untuk dapat mengatur awal transkripsi. Protein ini disebut sebagai
faktor transkripsi (Sari, 2007).

Pengikatan RNA polimerase dengan promotor basal

2. Pasca Transkripsi
Tahap ini adalah tahap pengaturan setelah terbentuknya mRNA dan selama
transport RNA dari inti ke sitoplasma (Sari, 2007).
- Penyuntingan RNA
Di beberapa keadaan, RNA mengalami beberapa perubahan setelah transkripsi.
Salah satu contoh penyuntingan RNA terjadi di pembentukan apoprotein B yang
disintesis di sel hati dan usus yang berfungsi sebagai lipoprotein yang dihasilkan oleh
jaringan tersebut.

- Transport mRNA
Pada sel eukariotik, mRNA harus berpindah dari inti melalui pori-pori inti ke
sitoplasma agar dapat ditranslasikan. Nuclease menguraikan mRNA yang mana
mencegah pembentukan protein yang dikode oleh mRNA. Selama transportasi ini
mRNA terikat pada protein yang membantu penguraiannya.

3. Translasi
Pada tahap ini terjadi pengaturan pada pembentukan protein. Factor inisiasi
untuk translasi, terutama inisiasi eukariotik 2 (elF2) merupakan pusat mekanisme
pengatur ini. Kerja elF2 ini dapat dihambat oleh fosforilasi, mRNA lain memiliki
lengkung tajam yang menghambat inisiasi translasi (Sari, 2007).

4. Post Translasi
Tahap ini adalah pengaturan setelah terbentuknya protein. Setelah disintesis,
lama hidup protein diatur oleh degradasi proteolitik. Protein memiliki waktu hidup yang
berbeda. Sebagian protein juga mengalami degradasi oleh enzim lisosom. Protein lain
didegradasi oleh protease didalam sitoplasma. Sebagian protein ini mengalami
degradasi melalui pengikatan suatu protein yang dikenal dengan ubikutin. Ubikutin
yaitu protein yang sangat hemat karena urutan asam aminonya memiliki sedikit variasi
antara berbagai organisme (Sari, 2007).
DAFTAR PUSTAKA

Sari, M. I. (2007). Pengaturan Ekspresi Gen. Medan: Fakultas Kedokteran.


Sinaga, E. (2010). Biologi Molekuler Regulasi Ekspresi Gen. Jakarta: Fakultas Biologi
Universitas Nasional.
Zulfarina., & Imam, M. (2019). Buku Ajar Bioteknologi. Pekanbaru: UR Press.

Anda mungkin juga menyukai