Anda di halaman 1dari 23

METODE PENGERINGAN &

ANALISIS KUANTITATIF
EKSTRAK
Fitokimia II
EKSTRAK

 Ekstrak merupakan hasil penyarian suatu sampel


(tanaman, hewan, mineral)
 Ekstrak mempunyai kandungan metabolit sekunder yang
memiliki aktivitas farmakologi
 Ekstrak didapatkan dari hasil ektraksi dengan
menggunakan pelarut tertentu
Pengeringan Sampel

 Sampel sebelum diekstraksi secara umum dibuat dalam


bentuk simplisia
 Salah satu keuntungan utama dalam simplisia adalah
sampel yang tahan lama dalam penyimpanan
 Dalam melakukan pengeringan sampel ada beberapa
metode yang dapat dilakukan.
Metode Pengeringan
 Sinar Matahari
a. Sinar Matahari langsung  Udara terbuka
b. Sirnar matahari tidak langsung  dalam ruangan
 Mekanik
a. Suhu tinggi  Oven simplisia
b. Vacuum
c. Vacuum Drying Oven
d. Radiasi  Microwave, infrared
Metode Penguapan Pelarut/Pengeringan
ekstrak
 Ekstrak Cair
Ekstrak yang diperoleh dari hasil penyarian masih mengandung larutan penyari
(>30%)
 Ekstrak Kental
Ekstrak yang telah melalui proses penguapan, konsistensinya cair pada konsentrasi
suhu ruang (5-30%)
 Ekstrak Kering
Ekstrak yang telah melalui proses penguapan, dan tidak memiliki mengandung
pelarut, konsistensi padat (<5%)
Metode Penguapan
 penguapan sederhana
Pada suhu ruangan dengan bantuan kipas angin
 Hair Dryer
 Freeze drier
 Rotary Vacuum Evaporator (Rotavapor)
 Penambahan Bahan Inert
Freeze Drier
 keunggulan dalam mempertahankan mutu hasil pengeringan,
khususnya untuk produk-produk yang sensitif terhadap panas.
 Dari semua metode tersebut,  salah satu metode pengeringan yang
dianggap paling baik saat ini adalah metode freeze drying atau yang
lebih dikenal dengan nama metode pengeringan beku. Metode ini
juga dikenal dengan berbagai nama seperti metode lyophilisation,
lyophilization dan cryodesiccation.
 Adapun tahapan-tahapan yang terjadi di dalam mesin freeze
dryer, sebagai berikut :
a. Pembekuan: Produk yang akan dikeringkan, sebelumnya dibekukan
terlebih dahulu.
b. Vacuum : Setelahbeku, produk ini ditempatkan di bawah vakum. Hal
ini memungkinkan pelarut beku dalam produk untuk menguap tanpa
melalui fase cair, proses yang dikenal sebagai sublimasi.
c. Panas : Panas diterapkan pada produk beku untuk mempercepat
sublimasi.
d. Kondensasi: Kondensor dengan suhu rendah akan menghapus pelarut
yang menguap di ruang vakum dengan mengubahnya kembali ke
padat.
Rotary Vacuum Evaporator
 Rotary Evaporator adalah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau
keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.
 Rotary Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk
memisahkan uap yang terbentuk dari cairan dengan menggunakan prinsip
destilasi (pemisahan)
 Prinsip rotary evaporator adalah proses pemisahan ekstrak dari cairan penyarinya
dengan pemanasan yang dipercepat oleh putaran dari labu, cairan penyari dapat
menguap 5-10º C di bawah titik didih pelarutnya disebabkan oleh karena adanya
penurunan tekanan. Dengan bantuan pompa vakum, uap larutan penyari akan
menguap naik ke kondensor dan mengalami kondensasi menjadi molekul-
molekul cairan pelarut murni yang ditampung dalam labu penampung. Prinsip ini
membuat pelarut dapat dipisahkan dari zat terlarut di dalamnya tanpa pemanasan
yang tinggi
1. Hot plate : berfungsi untuk mengatur suhu pada waterbath
dengan temperatur yang diinginkan (tergantung titik didih
dari pelarut)
2. Waterbath : sebagai wadah air yang dipanaskan oleh hot
plate untuk labu alas yang berisi “sampel”

3. Ujung rotor “sampel” : berfungsi sebagai tempat labu alas


bulat sampel bergantung.
4. Lubang kondensor : berfungsi pintu masuk bagi air
kedalam kondensor yang airnya disedot oleh pompa vakum.
5. Kondensor : serfungsi sebagai pendingin yang
mempercepat proses perubahan fasa, dari fasa gas ke fasa
cair.
6. Lubang kondensor : berfungsi pintu keluar bagi air dari
dalam kondensor.
7. Labu alas bulat penampung : berfungsi sebagai wadah bagi
penampung pelarut.
8. Ujung rotor “penampung” : berfungsi sebagai tempat labu
alas bulat penampung
ANALISIS KUANTITATIF EKSTRAK

 Kromatografi Lapis Tipis


 Gas Chromatography (GC)
 High Perrfomance Liquid Chromatography (HPLC)
KLT
 KLT merupakan Salah satu metode analisis kualitatif ekstrak yamg
sederhana
 KLT dapat dilakukan analisis kuantitatif dengan menggunakan alat
TLC Reader yang biasa disebut TLC-Densitometry
 Densitometri adalah alat untuk mengukur interaksi radiasi
elektromagnetik dengan analit yaitu bercak (noda) KLT
 Densitometri dilengkapi dengan alat spectrometer dengan radiasi
200-700 nm
 Analisis kuantitatif dapat dilakukan dengan membanding spectrum
antara analit dan pembanding lalu diukur
 Analisisnya dengan membanding luas area (under curve) dengan
analit standard (pembanding_
Gas Chromatography (GC)

 Kromatografi gas (GC) adalah jenis umum dari kromatografi yang


digunakan dalam kimia analitik untuk memisahkan dan
menganalisis senyawa yang dapat menguap tanpa dekomposisi.
 GC dapat digunakan untuk pengujian kemurnian zat tertentu, atau
memisahkan komponen yang berbeda dari campuran (jumlah relatif
komponen tersebut juga dapat ditentukan).
 GC dapat digunakan dalam mengidentifikasi suatu senyawa.
HPLC

 HPLC (High Performance Liquid Chromatography) atau KCKT


(Kromatografi Cair Kinerja Tinggi) merupakan teknik kromatografi
cair (LC) yang digunakan untuk pemisahan berbagai komponen
dalam campuran.
 HPLC juga digunakan untuki dentifikasi dan kuantifikasi senyawa
dalam proses pengembangan obat dan telah digunakan di seluruh
dunia sejak beberapa decade

Anda mungkin juga menyukai