Corong buchner lebih menitik beratkan pada penggunaan prinsip kerja tekanan udara, yaitu
memisahkan endapan dari pelarutnya atau cairan dariresidunya dengan cara menyedot udara
di dalam corong dengan pump buchner atau pompa vakum sehingga tekanan didalamnya
lebih kecil daripada yang didalamnya, yaitu hampir sama dengan nol dan air yang ada
didalam corong dapat menetes serta menghasilkan filtrat yang lebih banyakdan residu atau
ampasnya dapat tetap ditinggalkan didalam corong tersebut. Agar lebih efektif biasanya
diletakan pula kertas penyaring yang diameternya sama dengan diameter corong, agar tingkat
kemurnian cairan yang dihasilkan lebih besar. Setelah disaring melalu corong buchner,
biasanya filtratnya akan langsung dimasukkan ke dalam erlenmeyer buchner yang mampu
menahan tekanan sebesar 5 atm dan digunakan untuk menampung cairan hasil filtrasi.
PRINSIP KERJA DESTILASI
Prinsip dari destilasi yaitu memanfaatkan perbedaan titik didih dari komponen campuran
untuk dapat terpisah. Dalam destilasi, akan dilakukan proses pemanasan dengan suhu tertentu
dimana penentuan suhu tersebut didasarkan pada titik didih komponen yang akan dipisahkan.
Pada titik didih komponen yang lebih rendah, maka komponen tersebut akan mengalami
penguapan pada suhu didihnya sedangkan komponen lain dengan titik didih yang lebih tinggi
akan menetap atau tidak menguap.
Selanjutnya uap dari salah satu komponen dengan titik didih yang rendah akan naik dan
mengalami kondensasi atau pendinginan secara serentak sehingga zat yang berupa uap
tersebut akan mencair dan kembali dalam bentuk cairan.
Hasil dari kondensasi tersebut akan mengalir dan ditampung pada tempat lain yang disebut
dengan destilat, sedangkan sisa dari wadah awal yang tertinggal disebut residu.
Kromatografi Planar (Kromatografi lapis tipis) merupakan jenis kromatografi di mana fase
diamnya berupa film tipis dengan partikel padat yang terikat bersama melalui kekuatan
mekanik pada senyawa pengikat seperti kalsium sulfat.
Pada kromatografi lapis tipis ini komponen yang akan dipisahkan bergerak bersama fase
gerak dalam sebuah bidang datar. Senyawa yang bergerak terlihat seperti noda (spot) yang
dapat dikenali. Posisi noda menunjukkan identitas suatu komponen/senyawa, sedangkan
besar atau intensitas noda menunjukkan konsentrasinya.
Pada kromatografi planar ini beberapa bercak komponen/senyawa dapat dipisahkan langsung
secara bersamaan maupun dipisahkan dengan beberapa langkah, dimana langkah yang
selanjutnya tegak lurus arahnya dengan langkah yang pertama. Cara ini dikenal dengan
metode kromatografi dua dimensi. Gambar dibawah ini menunjukkan proses pemisahan
menggunakan metode kromatografi planar.
PRINSIP KERJA KROMATOGRAFI KERTAS
Prinsip Kromatografi Kertas adalah adsorbsi dan kepolaran, dimana adsorbsi didasarkan pada
panjang komponen dalam campuran yang diadsorbsi pada permukaan fase diam dan
kepolaran komponen berpengaruh karena komponen akan larut dan terbawa oleh pelarut jika
memiliki kepolaran yang sama serta kecepatan migrasi pada fase diam dan fase gerak.
Sedangkan prinsip kerja kromatografi kertas adalah pelarut bergerak lambat pada kertas,
komponen-komponen bergerak pada laju yang berbeda dan campuran dipisahkan berdasarkan
pada perbedaan bercak warna.
Fase gerak. Merupakan gas yang memiliki sifat inert seperti helium dan nitrogen.
Fase diam. Merupakan lapisan cairan mikroskopis atau polimer yang akan menempati
kolom
Kolom. Merupakan salah satu komponen di gas chromatography yang akan
membatasi laju pergerakan berdasarkan suhu, waktu dan ukuran senyawa.
Waktu Retensi. Dikenal juga dengan istilah retension time, merupakan kisaran waktu
analisa ketika proses sample ditangkap oleh detektor.
Dan lainnya.
Prinsip kerja gas chromatography sebetulnya mirip(bisa dikatakan sama) dengan
KCKT(Kromatrografi Cair Kinerja Tinggi) atau sering disebut HPLC. yang membedakan
hanyalah fase gerak berupa gas dan temperatur kolom yang dikendalikan. Pada beberapa
kasus sering ditanyakan, apa perbedaan gc dan hplc ? Sebetulnya perbedaan utama pada GC
dan HPLC adalah fase geraknya. Pada HPLC menggunakan fase gerak cair yang diberikan
pressure tinggi menggunakan pompa. Sedangkan pada GC menggunakan fase cair berupa gas
yang dilewatkan ke kolom oven tanpa pompa.
Supaya lebih jelas mengenai prinsip kerja gas chromatography, silahkan lihat gambar
berikut dan baca penjelasan pada bagian bawah.
1. Merupakan ilustrasi tabung gas, atau material gas yang yang digunakan pada proses
chromatography. Gas tersebut merupakan fase gerak. pada poin pengertian gc sudah
disebutkan beberapa jenis gas carrier, yakni : helium, nitrogen dan lainnya. Tabung gas akan
terhubung ke pipa atau selang yang menghubungkannya ke flow controller.
2. Flow controller merupakan sebuah komponen yang digunakan untuk mengatur jumlah
keluaran gas carrier. Secara umum ilustrasi flow controller itu seperti keran air yang bisa di
buka atau tutup. Bentuk aslinya mungkin seperti solenoid valve yang bisa di atur dengan
microcontroller.
3. Gas carrier atau fase gerak akan menuju ke kolom. Pada instrument gc tidak terdapat
pompa seperti pada HPLC. Sample injector atau sering disebut auto sampler akan
mengeluarkan sample sesuai dengan algoritma yang telah di program dengan komputer.
4. Kolom oven merupakan fase diam gas chromatography. Pada bagian ini suhu dapat
dikendalikan, maksudnya bisa di naik atau turunkan sesuai dengan kebutuhan. Nah, proses
menaik-turunkan suhu pada kolom oven akan membuat material sample menguap dan
terbawa oleh fase gerak(gas carrier).
5. Ketika proses senyawa volatile pada sample menguap, maka detektor akan
menangkapnya sebagai signal-signal data. Signal tersebut kemudian diterjemahkan menjadi
data yang mudah dipahami dalam bentuk diagram.
6. Chromatograph merupakah hasil akhir yang keluar di layar komputer yang
menampilkan data hasil analisa sample.
PRINSIP KERJA EKSTRAKSI CAIR_CAIR
Ekstraksi cair-cair (corong pisah) merupakan pemisahan komponen kimia di antara 2 fase
pelarut yang tidak saling bercampur di mana sebagian komponen larut pada fase pertama dan
sebagian larut pada fase kedua, lalu kedua fase yang mengandung zat terdispersi dikocok,
lalu didiamkan sampai terjadi pemisahan sempurna dan terbentuk dua lapisan fase cair, dan
komponen kimia akan terpisah ke dalam kedua fase tersebut sesuai dengan tingkat
kepolarannya dengan perbandingan konsentrasi yang tetap.
Prinsip rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat yang akan dimurnikan dengan
kelarutan zat pencampur atau pencemarnya. Larutan yang terjadi dipisahkan satu sama lain,
kemudian larutan zat yang diinginkan dikristalkan dengan cara menjenuhkannya.
PRINSIP KERJA SENTRIFUGASI
Semakin besar perbedaan kerapatan antara partikel larutan, maka akan semakin cepat
pergerakannya. Sedangkan, partikel dengan kerapatan yang lebih besar akan terkumpul di
dasar membentuk sedimentasi, terpisah dari partikel dengan kerapatan yang lebih rendah
yang akan mengapung di atasnya.
Jika tidak ada lagi zat sublimasi, dalam proses pemanasan dapat dihentikan dan dingin
diabaikan, sehingga uap yang terbentuk menyublimkan segalanya. Selanjutnya, zat yang
terbentuk dikumpulkan untuk memeriksa kemurniannya. Jika tidak cukup murni, pada sebuah
proses sublimasi dapat diulang sampai dengan zat murni yang akan diperoleh.