Anda di halaman 1dari 18

KROMATOGRAFI

Mustofa Setiadi 201751385


ISTA AL-KAMAL
PENDAHULUAN
Kromatografi secara umum.

Teknik Suatu menjadi


menjadi Komponen
pemisahan campuran

Kromatografi adalah teknik untuk memisahkan campuran menjadi


komponennya dengan bantuan perbedaan sifat fisik masing-masing
komponen berdasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-
komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam (padat
atau cair) dan fase gerak.
PEMAKAIAN KROMATOGRAFI
Þ Analitik:
= Kualitatif: Mengetahui identitas suatu analit
= kuantitatif : menentukan kadar analit
Þ Preparatif:
= untuk mendapatkan komponen murni
Pemisahan dalam kromatografi terjadi karena
 Perbedaan kecepatan migrasi dari berbagai komponen dalam campuran
 Dengan kata lain, pemisahan terjadi karena perbedaan waktu tambat masing-
masing analit dalam fase diam
 Penyebaran komponen campuran sepanjang fase diam
KROMATOGRAFI KERTAS

 Kromatografi kertas adalah kromatografi yang


menggunakan kertas selulosa murni yang mempunyai
afinitas besar terhadap air atau pelarut polar lainnya.

kertas digunakan untuk memisahkan


 Kromatografi
campuran dari substansinya menjadi komponen-
komponennya.
PRINSIP KERJA KROMATOGRAFI KERTAS

Pelarut bergerak lambat pada kertas, komponen-


komponen bergerak pada laju yang berbeda dan
campuran dipisahkan berdasarkan pada
perbedaan bercak warna.
PRINSIP KERJA KROMATOGRAFI KERTAS

Fase diam  kertas serap


Fase gerak  pelarut atau campuran pelarut yang
sesuai

Jarak relative pada pelarut disebut sebagai nilai Rf (Retardation factor) yang
dalam penentuan kualitatif dibandingkan dengan standar
Untuk setiap senyawa berlaku rumus sebagai berikut:
Rf=jarak yang ditempuh oleh senyawa
jarak yang ditempuh oleh pelarut
CARA PENGGUNAAN KROMATOGARFI KERTAS

1. Kertas yang digunakan adalah Kertas Whatman No.1.


2. Sampel diteteskan pada garis dasar kromatografi kertas.
3. Kertas digantungkan pada wadah yang berisi pelarut dan
terjenuhkan oleh uap pelarut.
4. Penjenuhan udara dengan uap, menghentikan penguapan
pelarut sama halnya dengan pergerakan pelarut pada kertas.
GAMBAR KROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

 Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah cara pemisahan


campuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui
kuantitasnya yang digunakan.

 Kromatografi lapis tipis dapat digunakan untuk memisahkan


senyawa – senyawa yang sifatnya hidrofobik seperti lipida –
lipida dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan
kromatografi kertas.
PRINSIP KERJA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

 KLT menggunakan sebuah lapis tipis silika atau alumina yang


seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang
keras.

 Gel silika (atau alumina) merupakan fase diam.

 Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.

 Pelaksanaan ini biasanya dalam pemisahan warna yang merupakan


gabungan dari beberapa zat pewarna.
CARA PENGGUNAAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Pada cara penggunaan KLT hampir sama dengan


penggunaan Kromatografi kertas, hanya saja
pada KLT fase diamnya menggunakan plat gelas/
logam/ Aluminium foil sedangkan pada
kromatografi kertas menggunakan kertas saring.
KROMATOGRAFI GAS
Kromatografi gas adalah proses pemisahan
campuran menjadi komponen- komponennya dengan
menggunakan gas sebagai fase bergerak yang
melewati suatu lapisan serapan (sorben) yang diam.
Digunakan untuk menentukan komposisi kimia zat-zat
yang tidak diketahui, seperti senyawa berbeda dalam
bensin yang ditunjukkan oleh tiap-tiap puncak dalam
grafik di bawah ini.
PRINSIP KERJA
KROMATOGRAFI GAS
Gas pembawa (biasanya menggunakan helium,
argon/ nitrogen) dengan tekanan tertentu
dialirkan secara konstan melalui kolom yang
berisi fase diam.

Komponen sampel akan terabsorbsi oleh fase


diam dengan kecepatan berbeda.
GAMBAR KROMATOGRAFI GAS
CARA PENGGUNAAN KROMATOGRAFI GAS

1. Sampel diinjeksikan ke injektor yang suhunya telah diatur.


2. Setelah sampel menjadi uap, akan dibawa oleh aliran gas pembawa
menuju kolom.
3. Sehingga komponen akan terabsorbsi oleh fase diam sampai terjadi
pemisahan.
4. Komponen yang terpisah menuju detektor akan menghasilkan sinyal
listrik yang besarnya proporsional.
5. Sinyal listrik tersebut akan diperkuat oleh amplifier.
6. Kromatogram akan dicatat oleh rekorder berupa puncak.
FASE STASIONER DAN MOBIL

Fase dalam kromatografi


 Fase stasioner: fase diam. Dapat berupa adsorben, cairan tipis
yang dilapiskan pada penyangga padat, gel, penukar ion seperti
resin

 Fase mobil: merupakan fase bergerak. Merupakan cairan


pengelusi, gas
 Sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai