Anda di halaman 1dari 6

Kromatografi adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk bermacam-macam teknik

pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu fasa gerak yang bisa berupa
gas( kromatografi gas ) ataupun cair ( kromatografi cair ) dan fasa diam yang juga bisa
berupa cairan ataupun suatu padatan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan polaritas dari
fasa diam dan gerak.

Kromatografi gas adalah suatu metode pemisahan campuran yang terdiri dari dua macam
komponen atau lebih, yang didasarkan pada distribusi diferensial diantara dua fasa yaitu fasa
diam yang berupa padatan atau cairan dan fasa mobil yang berupa gas.

Pengertian GC – Gas Chromatography


Jika dilihat dari sudut pandang bahasa GC tersusun dari 2 kata, yakni Gas dan
Chromatography. Keduanya merupakan diambil dari bahasa Inggris. Dalam versi bahasa
Indonesia bisa saja disebut gas kromatografi atau kromatografi gas.

Arti Gas Pada Gas Chromatography


Gas disini diartikan sebagai salah satu wujud materi, selain padat dan cair. Beberapa contoh
gas yang biasa digunakan pada proses gas chromatography diantaranya:

Helium
Nitrogen
Argon
Hidrogen
Arti Chromatography
Chromatography dapat diartikan sebagai metode atau teknik pemisahan molekul berdasarkan
perbedaan pola pergerakan. Dalam proses mempelajari chromatography anda akan
menemukan istilah-istilah seperti : fase gerak, fase diam, kolom dan lainnya.

Kita kembali ke pengertian kromatografi gas. Dari dua definisi tadi dapat disimpulkan bahwa
gas chromatography adalah suatu teknik chromatography dengan bantuan media gas.
Mengutip dari wikipedia : “Gas chromatography adalah jenis kromatografi yang umum
digunakan dalam analisis kimia untuk pemisahan dan analisis senyawa yang dapat menguap
tanpa mengalami dekomposisi.”

Dari penjelasan di atas, kita menemukan 2 kata kunci, yakni : pemisahan dan dekomposisi.
Kedua kata tersebut mengacu kepada proses penguraian. Dekomposisi merupakan proses
pemisahan suatu senyawa menjadi dua atau lebih bagian atau menjadi senyawa-senyawa
yang lebih sederhana. Setelah proses dekomposisi terjadi, tentu saja tinggal dianalisa berapa
banyak komposisi masing-masing senyawa pada sebuah sample.

Contoh :

Sample A terdiri dari senyawa B dan senyawa C

A→B+C

Sample air terdiri dari senyawa Hidrogen dan Oksigen

2 H2O → 2 H2 + O2
Setelah mengetahui tentang gas chromatography, ternyata ada juga liquid chromatography.
Jika gas chromatography memiliki alat bernama GC,
Prinsip Kerja Kromatografi Gas

Kromatografi gas atau yang biasa disebut carrier gas digunakan untuk membawa sample
melewati lapisan (bed) material. Karena gas yang bergerak, maka disebut mobile phase (fasa
bergerak), sebaliknya lapisan material yang diam disebut stationary phase (fasa diam).

Cara kerja dari kromatografi gas adalah gas pembawa lewat melalui satu sisi detektor
kemudian memasuki kolom. Di dekat kolom ada suatu alat di mana sampel – sampel bisa
dimasukkan ke dalam gas pembawa ( tempat injeksi). Sampel – sampel tersebut dapat berupa
gas atau cairan yang volatil (mudah menguap). Lubang injeksi dipanaskan agar sampel
teruapkan dengan cepat.

Aliran gas selanjutnya menemui kolom,kolom berisi suatu padatan halus dengan luas
permukaan yang besar dan relatif inert. Sebelum diisi ke dalam kolom, padatan tersebut
diimpregnasi dengan cairan yang diinginkan yang berperan sebagai fasa diam atau stasioner
sesungguhnya, cairan ini harus stabil dan nonvolatil pada temperatur kolom dan harus sesuai
dengan pemisahan tertentu. Setelah muncul dari kolom itu, aliran gas lewat melalui sisi lain
detektor. Maka elusi zat terlarut dari kolom mengatur ketidakseimbangan antara dua sisi
detektor yang direkam secara elektrik.

Prinsip Kerja Gas Chromatography


Pada point ketiga artikel gas kromatografi ini, kita akan membahas tentang prinsip kerja gas
chromatography. Jika pada point pengertian gc kita sudah mengetahui bahwa : gas
kromatografi adalah alat yang digunakan untuk analisa senyawa organik yang mudah
menguap(volatile). Maka, secara garis besar alat ini akan me-record data dari sample
senyawa organik yang dimasukan ke dalam instrument. Output dari alat gas chromatography
ini berupa data yang berisi nilai-nilai hasil pembacaan. Data tersebut bisa berbentuk mentah
atau kesimpulan dari hasil library sesuai dengan jenis alat gas kromatografi.

Untuk memahami prinsip kerja gas chromatography, kita perlu memahami beberapa istilah
yang terhubung dengan metode ini kromatografi, yakni :

Fase gerak. Merupakan gas yang memiliki sifat inert seperti helium dan nitrogen.
Fase diam. Merupakan lapisan cairan mikroskopis atau polimer yang akan menempati kolom
Kolom. Merupakan salah satu komponen di gas chromatography yang akan membatasi laju
pergerakan berdasarkan suhu, waktu dan ukuran senyawa.
Waktu Retensi. Dikenal juga dengan istilah retension time, merupakan kisaran waktu analisa
ketika proses sample ditangkap oleh detektor.
Dan lainnya.
Prinsip kerja gas chromatography sebetulnya mirip(bisa dikatakan sama) dengan
KCKT(Kromatrografi Cair Kinerja Tinggi) atau sering disebut HPLC. yang membedakan
hanyalah fase gerak berupa gas dan temperatur kolom yang dikendalikan. Pada beberapa
kasus sering ditanyakan, apa perbedaan gc dan hplc ? Sebetulnya perbedaan utama pada GC
dan HPLC adalah fase geraknya. Pada HPLC menggunakan fase gerak cair yang diberikan
pressure tinggi menggunakan pompa. Sedangkan pada GC menggunakan fase cair berupa gas
yang dilewatkan ke kolom oven tanpa pompa.

Supaya lebih jelas mengenai prinsip kerja gas chromatography, silahkan lihat gambar berikut
dan baca penjelasan pada bagian bawah.

Sebelumnya terima kasih kepada wikipedia yang telah menyediakan gambar tersebut. Oke,
penulis akan coba jelaskan sesuai urutan nomor.

Penjelasan Prinsip Kerja Gas Chromatography


Merupakan ilustrasi tabung gas, atau material gas yang yang digunakan pada proses
chromatography. Gas tersebut merupakan fase gerak. pada poin pengertian gc sudah
disebutkan beberapa jenis gas carrier, yakni : helium, nitrogen dan lainnya. Tabung gas akan
terhubung ke pipa atau selang yang menghubungkannya ke flow controller.
Flow controller merupakan sebuah komponen yang digunakan untuk mengatur jumlah
keluaran gas carrier. Secara umum ilustrasi flow controller itu seperti keran air yang bisa di
buka atau tutup. Bentuk aslinya mungkin seperti solenoid valve yang bisa di atur dengan
microcontroller.
Gas carrier atau fase gerak akan menuju ke kolom. Pada instrument gc tidak terdapat pompa
seperti pada HPLC. Sample injector atau sering disebut auto sampler akan mengeluarkan
sample sesuai dengan algoritma yang telah di program dengan komputer.
Kolom oven merupakan fase diam gas chromatography. Pada bagian ini suhu dapat
dikendalikan, maksudnya bisa di naik atau turunkan sesuai dengan kebutuhan. Nah, proses
menaik-turunkan suhu pada kolom oven akan membuat material sample menguap dan
terbawa oleh fase gerak(gas carrier).
Ketika proses senyawa volatile pada sample menguap, maka detektor akan menangkapnya
sebagai signal-signal data. Signal tersebut kemudian diterjemahkan menjadi data yang mudah
dipahami dalam bentuk diagram.
Chromatograph merupakah hasil akhir yang keluar di layar komputer yang menampilkan data
hasil analisa sample.

Komponen Kromatografi Gas

Pada dasarnya komponen penting pada yang harus ada pada setiap alat kromatografi gas
adalah :

Fungsi gas pembawa adalah mengangkut cuplikan dalam kolom ke detektor.

Ini disebut pengatur atau pengurang Drager. Drager bekerja baik pada 2,5 atm, dan
mengalirkan massa aliran dengan tetap. Tekanan lebih pada tempat masuk dari kolom
diperlukan untuk mengalirkan cuplikan masuk ke dalam kolom. Ini disebabkan, kenyataan
lubang akhir dari kolom biasanya mempunyai tekanan atmosfir biasa. Juga oleh kenyataan
bahwa suhu kolom adalah tetap, yang diatur oleh thermostat, maka aliran gas tetap yang
masuk kolom akan tetap juga.

Cuplikan dimasukkan ke dalam tempat injeksi yang letaknya bisa di bagian atas atau di
bagian depan instrumen tergantung pada spesifikasi alat, menggunakan peyuntik atau
injektor. Volume injektor satandan untuk KG adalah 10 ml. Oleh karena produsen injektor
yang paling terkenal adalah Hamilton maka sering orang menyebut setiap injektor sebagai
injektor Hamilton.

Kolom GC terdiri dari 3 bagian yaitu wadah luar yang terbuat dari logam (tembaga, baja
tahan karat, nikel),gelas atau plastik mislanya teflon dan isi kolom yang terdiri dari padtan
pendukung dan fasa cairan. Berdasarkan jenis kolom dibagi menjadi dua tipe yaitu kolom
paking (packed column) dan kolom kapiler (capilary column). Contoh kedua macam kolom
dapat dilihat pada gambar.

Adapun syarat padatan pendukung yang baik digunakan dalam pemisahan dengan KG yakni:

Berbeda dengan alat analisis lainnya, detektor pada kromatografi gas pada umumnya lebih
beraneka ragam. Hal ini disebabkan detektor pada GC mendeteksi aliran bahan kimia dan
bukan berkas sinar seperti pada spektrofotometer. Beberapa pertimbangan dalam merancang
suatu detektor dapat dikemukan sebagai berikut :

Jenis – jenis dari detektor :

Rekorder berfungsi sebagai pengubah sinyal dari detektor yang diperkuat melalui
elektrometer menjadi bentuk kromatogram. Dari kromatogram yang diperoleh dapat
dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dengan cara membandingkan
waktu retensi sampel dengan standar. Analisis kuantitatif dengan menghitung luas area
maupun tinggi dari kromatogram. Hasil rekorder adalah sebuah kromatogram berbentuk pik-
pik dengan pola yang sesuai dengan kondisi sampel dan jenis detektor yang digunakan.

Penerapan Kromatografi Gas

Pengukuran kromatografi gas dapat dilakukan dalam dua mode opersional

Untuk mengidentifikasi tiap peak kromatografi gas dapat dilakukan dengan berbagai metode
analisis kualitatif

Analisis kuantitatif dengan kromatografi gas dapat didasarkan pada

Tinggi peak diperoleh dengan membuat base lines pada suatu peak dan mengukur tinggi garis
tegak lerus yang menghubungkan base line dengan peak

Area peak dapat memperhitungkan lebar peak yang berbeda antara standar dan analit tidak
masalah

Mempersiapkan sederet larutan standar yang komposisinya sama dengan analit. Tipa larutan
standar diukur dengan kromatografi gas sehingga diperoleh kromatogram untuk tiap larutan
standar. Selanjutnya dipolot area peak atau tinggi peak sebagai fungsi konsentrasi standar.

Metode ini untuk mengurangi kesalahan injeksi sampel. Diperlukan elusi yang sempurna,
semua komponen harus keluar dari kolom. Area setiap peak yang muncul dihitung.
Kemudian area peak dikoreksi terhadap respon detector untuk jenis senyawa yang berbeda.

Waktu Retensi
Waktu yang digunakan oleh senyawa tertentu untuk bergerak melalui kolom menuju ke
detektor disebut sebagi waktu retensi (RT). Waktu ini diukur berdasarkan waktu dari saat
sampel diinjeksikan pada titik dimana tampilan menunujukkan tinggi puncak maksimum
untuk senyawa itu.

Aplikasi Alat Kromatografi Gas Pada Pemisahan

GC tampil menonjol dalam pekerjaan laboratorium pada topik-topik yang sedang banyak
diamati. Pendekatan umumnya melibatkan pengekstrasian sampel untuk mengonsentrasikan
analit dalam suatu pelarut organik yang sesuai dengan pengkromatografian ekstrak tersebut.

Permasalahan Yang Terjadi Pada Kromatografi Gas

Ada beberapa faktor kesalahan yang membuat hasil kromatografi gas tidak seideal yang
diharapkan, yaitu :

Cara mengatasi permasalahan tersebut, diantaranya :

Kelebihan Dan Kekurangan Kromatografi Gas

1. Kelebihan Kromatografi Gas

a. Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi

b. Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahan yang
tinggi

c. Gas mempunyai vikositas yang rendah

d. Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga analisis relatif
cepat dan sensitifitasnya tinggi

e. Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang sangat
beragam yang memisahkan hampir segala macam campuran.

2. Kekurangan Kromatografi Gas

a. Teknik kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap

b. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar.
Pemisahan pada tingkat (mg) mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat gram mungkin
dilakukan, tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan kecuali jika ada
metode lain.

c. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase diam
dan zat terlarut.
Fungsi Gas Chromatography
Oke, pada point ini kita akan membahas tentang fungsi gas chromatography. setelah anda
membaca pengertian gc, kira-kira apakah sudah ada gambaran mengenai alat ini memiliki
fungsi apa?

Berikut ini adalah beberapa fungsi gas chromatography yang perlu anda ketahui :

Pemisahan senyawa dalam suatu sample


Menghitung kadar senyawa dalam suatu sample
Pengujian kemurnian suatu senyawa
Identifikasi senyawa yang ada pada suatu sample
Menyiapkan suatu senyawa murni dari suatu sample
Mengutip dari website Pusat Teknologi Sumber Daya Energi dan Industri Kimia. Beberapa
aplikasi penggunaan instrument GC pada bidang penelitian diantaranya :

Gasifikasi dan Pirolisa


Produksi Biogas
Sintesis Metanol
Bagaimana dengan aplikasi lainnya? Dalam bidang edukasi atau pembelajaran mungkin
penggunaan gas chromatography akan berhubungan dengan hal berikut :

Senyawa Poliaromatik Hidrokarbon (PAH) dalam air dan sedimen.


Analisis Polutan Senyawa Organik Volatil dalam air dan sedimen (Benzene, toluen, dan
xylen)
Senyawa Volatil dalam Biji Kopi
Analisis Polutan Pestisida dalam buah, sayur, dan air.

Perbedaan kromatografi gas cair dan kromatografi gas padat


By the way, mungkin ketika para pembaca mempelajari lebih lanjut tentang gas
chromatography akan menemui istilah kromatografi gas cair dan kromatografi gas padat.
Sedikit penjelasan mengenai perbedaan hal tersebut adalah terletak pada fase diamnya. Pada
kromatografi gas cair fase diamnya merupakan cairan atau liquid seperti pada pembahasan
pengertian gc. Namun pada kromatografi gas pada fase diamnya merupakan kolom tanpa
terdapat cairan atau liquid didalamnya. Sampai saat ini penulis masih belum mengetahui
apakah kromatografi gas cair masih digunakan atau sudah ditinggalkan.

Anda mungkin juga menyukai