Disusun Oleh :
Nama Asisten
Rio Rifaldo
Pengampu
Drs. Irdoni., HS., MS
Dra. Nirwana., MT
Tujuan Percobaan :
1. Mempelajari proses destilasi uap-air langsung.
2. Menghitung rendemen minyak atsiri
Dasar Teori :
Ekstraksi adalah suatu proses pengambilan atau menarik senyawa yang
terdapat dalam suatu bahan/simplisia dengan bantuan pelarut. Hasil dari
ekstraksi disebut ekstrak. Ekstraksi ada dua cara, yaitu rendering dan ekstraksi
dengan pelarut. (Ketaren, 1986). Adapun pembagian cara ekstraksi dapat dilihat
pada Gambar. 6.1
➢ Sokletasi
Ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru, umumnya dilakukan
menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi konstan
dengan adanya pendingin balik (kondensor). Disini sampel
disimpan dalam alat Soxhlet dan tidak dicampur langsung dengan
pelarut dalam wadah yang di panaskan, yang dipanaskan
hanyalah pelarutnya, pelarut terdinginkan dalam kondensor dan
pelarut dingin inilah yang selanjutnya mengekstraksi sampel.
Keuntungan : dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang
lunak dan tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung,
digunakan pelarut yang lebih sedikit, pemanasan dapat diatur.
Kerugian : bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak
cocok untuk menggunakan pelarut dengan titik didih yang terlalu
tinggi.
Minyak atsiri dikenal juga dengan nama minyak eteris (aetheric oil),
minyak esensial (essential oil), minyak aromatic (aromatic oil) atau minyak
terbang (volatile oil). Minyak ini dihasilkan oleh tanaman dan berbau wangi
sesuai dengan bau tanaman penghasilnya. Minyak tersebut mempunyai ciri-
ciri : mudah menguap bila dibiarkan pada udara terbuka, mempunyai rasa
getir (pungent test), tidak larut dalam air dan umumnya larut dalam pelarut
organik, tidak berwarna tetapi semakin lama menjadi gelap karena
mengalami reaksi oksidasi, memiliki bau yang khas. Minyak atsiri dapat
bersumber pada setiap tanaman, yaitu dari daun, bunga, biji, batang/kulit, dan
akar (rhizome). Minyak atsiri biasanya digunakan sebagai bahan baku industri
parfum, bahan pewangi, aroma, farmasi, kosmetik dan aromaterapi.
KETERANGAN ALAT:
1. Kompor Pemanas
2. Labu didih dasar bulat
3. Klem
4. Labu destilasi (tmpt sample
5. Konektor
6. Kondensor
7. Aliran keluar
8. Aliran masuk
9. Pompa vakum
10. Clavenger
11. Penampung destilat
12. Baskom
13. Statif
3. Destilasi Uap
1. Suhu
Semakin tinggi suhu dari air maka semakin cepat dan banyak uap
yang dihasilkan , jika semakin tinggi uap yang dihasilkan maka uap
tersebut akan menyentuh sampel simplisia secara merata
2. Luas permungkaan sampel
Semakin lama waktu proses distilasi uap-air maka uap akan lebih
banyak mengestrak minyak terserbut karena proses ekstraksi terjadi
berulang- ulang (Ketaren, 1985),
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑀𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘
𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥 100 %
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑘𝑢