Anda di halaman 1dari 3

DESTILASI MINYAK ATSIRI

I. Tujuan
Mengisolasi minyak atsiri dengan metode destilasi.
II. Prinsip
Pemisahan komponen-komponen dua senyawa atau lebih dengan karakteristik
berbeda dalam campuran.
III. Teori Dasar
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali kedalam bantuk cairan. Zat yang memliki titik didih
lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Metode ini termasuk sebagai unit operasi
kimia jenis perpindahan panas. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa
pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.
Model ideal distilasi didasarkan pada hukum raoult dan hukum Dalton (sutijan, 2009).
Minyak atsiri bukan senyawa murni, akan tetapi merupakan campuran senyawa
organik yang terdiri dari berbagai macam komponen yang berlainan. penelitian ini
menunjukkan bahwas sebagian komponen minyak atsiri adalah senyawa yang
mengadung atom C dan H atom atau atom C, H, dan O yang tidak bersifat aromatik
dan secara umum disebut terpenoid. Salah satu cara untuk mengisolasi minyak atsiri
dari bahan tanaman penghasil minyak atsiri adalah dengan penyulingan, yaitu
pemisahan komponen yang berupa cairan dua macam campuran atau lebih
berdasarkan perbedaan titik didih. proses tersebut dilakukan terhadap minyak atsiri
yang tidak larut dalam air. berdasarkan kontak antara uap air dan bahan yang akan
disuling, metode penyulingan minyak atsiri dibedakan atas cara-cara, yaitu
penyulingan dengan air dengan menggunakan metode dengan panas langsung, mantel
uap, pipa uap yang berlingkar tertutup atau dengan memakai pipa uap berlingkar
terbuka atau berlubang. kedua adalah penyulingan dengan uap dan air, dengan cara
bahan diolah diletakkan di atas rak-rak atau saringan berlubang. ketel suling diisi
dengan air sampai permukaan air berada tidak jauh di bawah saringan. air juga dapat
dipanaskan dengan uap jenuh yang basah dan bertekanan rendah.
proses utama yang terjadi pada peristiwa hidro destilasi yaitu destilasi minyak atsiri
dan air panas melalui membran tanaman hidrodilusi, hidrolisa terhadap beberapa
komponen minyak atsir dekomposisi yang biasanya disebabkan oleh panas
(Guenther, 1987).
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik
didihlebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu
pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding
(bagian luar condenser),sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini
berjalan terus menerus danakhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa
yang ada dalam campuranhomogen tersebut (Guenther, 1987).
IV. Alat & Bahan

Alat Bahan
Alat Stahl : Labu destilasi 1000ml ;
kondensor; Buret 0,5ml berskala 0,01 ml
Simplisia (Rimpang kencur)
Pemanas
Aquadest
Timbangan Analitis
Batu didih
V. Prosedur
Cara 1 (Alat Destilasi Stahl)
Buret dicuci dengan etanol (90%) P dan dengan eter P, kemudian dicuci
dengan asam lalu dibilas dengan air, kemudian simpan dalam lemari pengering.
Ditimbang simplisia sebanyak 100g lalu dimasukan batu didih kedalam labu destilasi,
kemudian dimasukan simplisia yang sudah ditimbang, lalu ditambahkan aquadest
sebanyak 500 ml kedalam labu destilasi, kemudian dipasangkan ke alat stahl, keran
buter diputar dengan siku searah buret kemudian buret diisi dengan air hingga penuh
(sejajar) melalui corong buret, lalu panaskan dengan penangas. Setelah penyulingan
selesai dibiarkan selama 15 menit. Dicatat volume minyak atsiri pada buret dan
dihitung kadar minyak atsiri dalam % v/b
VI. Data pengamatan
Nama Simplisia : Rimpang Kencur
Nama latin simplisia : Kaempferiae galangae rhizoma
Nama latin tumbuhan : Kaempferia galanga
Pengamatan kadar minyak atsiri :
M=pxV
a. Massa Minyak Atsiri :
p = 0,8731 gr/ml
V = 0,3 ml
M=pxV
= 0,8731 gr/ml x 0,3 ml
= 0,3gr
b. Rendemen Minyak Atsiri
Massa Minyak
Rendemen = ×100 %
Massa Sampel
0,3 gr
= × 100 %
100 gr
= 0,3 %
VII. Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan isolasi minyak atsiri menggunakan metode destilasi
Stahl atau destilasi air.distilasi merupakan proses pemisahan komponen-komponen
antara dua atau lebih jenis zat yang memiliki karakteristik berbeda dalam suatu
campuran. Minyak atsiri dapat diambil dari beberapa tanaman seperti yang digunakan
pada percobaan ini yaitu rimpang kencur. Rimpang kencur mengandung beberapa
senyawa aromatik dan alifatik yang mempunyai potensi cukup besar untuk
dikembangkan menjadi bahan dasar industri kimia dan farmasi, terutama dua
komponen utamanya, yaitu trans-p-metoksi sinamat etil ester dan borneol. Dari isolasi
dan pemurnian ekstrak kasar secara kromatografi diperoleh 6 komponen, dua di
antaranya mempakan komponen utama dan salah satu adalah borneol.
VIII. Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat dari percobaan kali ini adalah didapatkan kadar minyak
atsiri murni yang berasal dari simplisia rimpang kencur yang memiliki massa minyak
atsiri yaitu sebesar 0,3 gr, sedangkan rendeman minyak atsiri terkandung sebesar
0,3%. Hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan literatur yang ada, dimana literatur
menunjukkan hasil dari massa minyak atsiri adalah 1 g, sedangkan hasil dari
rendeman minyak atsiri adalah sebesar 1% hasil tersebut tentu saja tidak cocok
dengan literatur. Hal ini bisa saja terjadi karena kurang lamanya proses destilasi.

Anda mungkin juga menyukai