KIMIA ANORGANIK
TOPIK 5
Disusun Oleh :
193030208037
Dalam proses secara fisika, yaitu metode redestilasi adalah menyuling ulang
minyak atsiri dengan menambahkan air pada perbandingan minyak dan air sekitar 1 : 5
dalam labu destilasi, kemudian campuran didestilasi. Minyak yang dihasilkan akan
terlihat lebih jernih. Hasil penyulingan ulang terhadap minyak nilam dengan metode
redestilasi, ternyata dapat meningkatkan nilai transmisi (kejernihan) dari 4 % menjadi
83,4 %, dan menurunkan kadar Fe dari 509,2 ppm menjadi 19,60 ppm. Untuk distilasi
fraksinasi akan jauh lebih baik karena komponen kimia dipisahkan berdasarkan
perbedaan titik didihnya. Komponen kimia yang terpisah sesuai dengan golongannya
(Hernani, 2006).
Tanaman serai terutama batang dan daun bisa dimanfaatkan sebagai pengusir
nyamuk karena mengandung zat-zat seperti geraniol, metil heptenon, terpen-terpen,
terpen-alkohol, asam-asam organik, dan terutama sitronelal sebagai obat nyamuk
semprot.
Minyak serai diperoleh dari hasil penyulingan batang atau akar tumbuhan serai.
Minyak serai merupakan sumber senyawa geraniol dan sitronellal Senyawa inilah yang
dapat digunakan sebagai insect repellent dengan memberikan perlindungan terhadap
gigitan nyamuk.
Ekstraski adalah suatu proses pemisahan substansi dari campurannya atau zat
pemegangnya, dengan menggunakan suatu pelarut yang sesuai. Ekstraski padat – cair
merupakan proses yang paling banyak ditemui didalam usaha mengisolir substansi
berkahsiat yang terkandung didalam bahan yang berasal dari alam. Sifat – sifat bahan
alam tersebut merupakan factor yang berperan sangat penting terhadap sempurnanya
atau mudahnya ekstraksi tersebut berlangsung. Soxhletsi merupakan ekstraksi padat –
cair yang berkesinambungan. Ekstraksi ini biasannya dilakukan dengan suatu alat yang
bernama soxhlet.
Ekstraksi padat cair atau leaching adalah transfer difusi komponen terlarut dari
padatan inert kedalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik
karena komponen terlarut kemudian dikembalikan lagi keadaan semula tanpa
mengalami perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan
yang diinginandapat larut dalam solven pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan
diperlukan apabila padatan hanya sedikit larut dalam pelarut. Namun sering juga
digunakan pada padatn yang larut karena efektivitiasnya.
Penentuan ALB/FFA adalah asam lemak bebas bersalah dari proses hidrolisa
minyak ataupun dari kesalahan proses pengolahan. Kadar asam lemak yang tinggi
berarti kualitas minyak tersebut semakin rendah. Penetuan kadar asam lemak bebas ini
bertujuan untuk menentukan kualitas minyak. Penentuan kadar asam lemak yang paling
dominan dalam sampel minyak atau lemak yang digunakan. Penentuan asam lemak
dapat dipergunakan untuk mengetahui kulaitas minyak atau lemak, hal ini diakarenakan
untuk mengetahui kualitas minyak atau lemak, hal ini dikarenakan bilangan asam
lemak dapat dipergunakan untuk mengukur dan mengetahui jumlah sampek. Semakin
besar angka asan maka dapat diartikan kandungan asam lemak bebas dalam sampel
semakin tinggi, besarnya asam lemak yang terkandung dalam sampel dapat diakibatkan
dari proses hidrolisis ataupun karena proses pengolahan kurang baik.
Distilasi adalah proses pemisahan campuran cair – cair yang saling melarutkan
berdasarkan perbedaan titik didihnya dengan menggunakan pemanas sebagai tenaga
pemisah. Pada proses distilasi menjaga suhu ± 69ºC (secara kontinyu) bertujuan agar
menjaga minyak kemiri tidak ikut terdistilasi. Pada akhir distilasi menimbang solven
yang semula tercampur dengan minyak. Solven yang terpisahkan dengan minyak
sebanyak 205 mL. Setelah proses distilasi minyak kemiri di oven ± 45 menit untuk
menghilangkan n-heksana yang masih tercampur dengan minyak kemiri.
b. Bahan
No Nama Bahan Satuan Jumlah
1 Serai 100 gram
2 Aquades 200 ml
3 Vaselin - -
V. PROSEDUR KERJA
1. Masukan serai yang sudah diiris kedalam labu alas bulat
2. Kemudian letakan pada holder
3. Tambahakan 200 ml aqudes
4. Kemudian pasangkan konektor dengan menggunakan vaselin dan masukan ke
holder
5. Pasangkan termometer dan kondesor pada konektor
6. Tahan posisi kondesor dengan menggunakan bantuan holder
7. Kemudian pasang konektor kelabu destilat
8. Masukan selang sebagai saluran air masuk dan keluar
9. Selang saluran air masuk diarahkan kebagian kerang air
10. Selang saluran air keluar diarahkan kebagian pembuangan
11. Kerang air dibuka
12. Amati apa yang terjadi
13. Elemenyer digunakan sebagai tempat penampung destilasi
14. Nyalakan alat healting mantel
15. Amati apa yang terjadi
Dalam proses secara fisika, yaitu metode redestilasi adalah menyuling ulang
minyak atsiri dengan menambahkan air pada perbandingan minyak dan air sekitar 1 : 5
dalam labu destilasi, kemudian campuran didestilasi. Minyak yang dihasilkan akan
terlihat lebih jernih. Hasil penyulingan ulang terhadap minyak nilam dengan metode
redestilasi, ternyata dapat meningkatkan nilai transmisi (kejernihan) dari 4 % menjadi
83,4 %, dan menurunkan kadar Fe dari 509,2 ppm menjadi 19,60 ppm. Untuk distilasi
fraksinasi akan jauh lebih baik karena komponen kimia dipisahkan berdasarkan
perbedaan titik didihnya. Komponen kimia yang terpisah sesuai dengan golongannya
(Hernani, 2006).
Tanaman serai terutama batang dan daun bisa dimanfaatkan sebagai pengusir
nyamuk karena mengandung zat-zat seperti geraniol, metil heptenon, terpen-terpen,
terpen-alkohol, asam-asam organik, dan terutama sitronelal sebagai obat nyamuk
semprot.
Minyak serai diperoleh dari hasil penyulingan batang atau akar tumbuhan serai.
Minyak serai merupakan sumber senyawa geraniol dan sitronellal Senyawa inilah yang
dapat digunakan sebagai insect repellent dengan memberikan perlindungan terhadap
gigitan nyamuk.
VIII. KESIMPULAN
uap air dan minyak serai akan menguap dan masuk kedalam kondesor, yang dikenai
panas didala kondesor uap tersebut akan didinginkan oleh air sehingga berubah dr uap
menjadi titi-titikcairan yang akan ditampung didalam elemenyer, minyak serai atau air
yang tertampung akan terpisah karena kepolaran.
https://www.academia.edu/8540983/Dasar_teori_Destilasi
Bahti. 1998. Teknik Pemisahan Kimia dan Fisika. Universitas Padjajaran. Bandung.