Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM METODE PEMISAHAN KIMIA

PERCOBAAN VI
DESTILASI UAP

Nama : Fauzan Jarqi


NIM : 19303241028
Kelas : Pendidikan Kimia C

Tanggal praktikum : 22 April 2021


Tanggal kumpul : 29 April 2021

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK


JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FMIPA UNY
2021
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM METODE PEMISAHAN KIMIA
PERCOBAAN VI
DESTILASI UAP

A. TUJUAN
1. Memisahkan suatu senyawa organik dalam suatu sampel
2. Mengambil minyak atsiri dari batang dan daun serai

B. DASAR TEORI
Destilasi merupakan teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih
komponen yang memiliki perbedaam titik didih yang jauh. Destilasi digunakan untuk
memperoleh senyawa murni (Walangane, 2013). Destilasi berarti memisahkan komponen
yang mudah menguap dari suatu campuran cair dengan cara menguapkannya, yang diikuti
dengan kondensasi uap yang terbentuk dan menampung kondensat yang dihasilkan. Uap
yang dikeluarkan dari campuran disebut sebagai uap bebas, kondesat yang jatuh sebagai
destilat dan bagian cairan yang tidak menguap sebagai residu (Bernasconi, 1995). Dasar
pemisahan destilasi yaitu perbedaan titik didih cairan pada tekanan tertentu. Pemisahan
dengan destilasi melibatkan penguapan diferensial dari suatu campuran cairan diikuti
dengan penampungan material yang menguap dengan cara pendinginan dan pengembunan
(Soebagio, 2003). Destilasi uap dilakukan untuk memisahkan komponen campuran pada
temperature lebih rendah dari titik normal kompenen-komponennya. Dengan cara ini
pemisahan dapat berlangsung tanpa merusak komponen-komponen yang hendak
dipisahkan. Cara ini dapat dipilih jika komponen-komponen yang dipisahkan sensitif
terhadap panas dan harus dijaga (Wonorahardjo, 2013). Pemisahan dengan destilasi
berbeda dengan pemisahan dengan cara penguapan. Pada pemisahan dengan cara destilasi
semua komponen yang terdapat dalam campuran bersifat mudah menguap (volatil).
Tingkat penguapan (volatilitas) masing masing komponen berbeda-beda pada suhu yang
sama. Hal ini akan berakibat bahwa pada suhu tertentu uap yang akan dihasilkan dari suati
campuran cairan akan selalu mengandung lebih banyak komponen yang volatile. Sifat
demikian akan terjadi sebaliknya, yakni pada suhu tertentu fasa cairan akan lebih banyak
mengandung komponen yang kurang volatile. Sehingga cairan yang setimbang dengan
uapnya pada suhu tertentu memiliki kompisisi yang berbeda (Soebagio, 2003).
Destilasi uap merupakan sutu metode pemisahan pemisahan dan pemurnian suatu
senyawa yaitu untuk cairan yang tidak bercampur atau yang hanya sedikit bercampur. Uap
jenuh dari cairan yang sama sekali tidak bercampur atau yang hanya sedikit bercampur.
Uap jenuh dari cairan yang sama sekali tidak bercampur akan mengikuti hukum Dalton
mengenai tekanan parsial, yang menyatakan bahwa jika dua atau lebih gas atau uap yang
tidak bereaksi satu dengan lainnya yang dicampur pada suhu tetap, setiap gas itu
menghasilkan tekanan yang sama seperti jika gas itu terdapat sendirian dan jumlah itu sama
dengan tekanan jumlah sistem ini (Tim Penyusun Kimia Analisis, 2015).
Pada direct sistem destilasi, bahan tanaman didestilasi dengan uap yang dihasilkan
dari luar tangki dalam generator uap atau boiler. Bahan tanaman diletakkan di logam
berlubang diatas stem inert. Penggunaan uap bertekanan tinggi dalam unit destilasi uap
modern menjadikan destilasi minyak essensial lebih cepat dan lengkap. Destilasi uap
merupakan metode yang lebih efisien dalam memperoleh minyak yang memiliki titik didih
yang tinggi dan bahan keras seperti akar dan kayu. Destilasi uap juga mengurangi waktu
yang diperlukan untuk ekstraksi minyak esensial. Selain itu, biaya bahan bakar juga lebih
rendah karena efisiensi suhu yang lebih tinggi (Caroline, 2011).
Susunan uap dapat dihitung dengan menganggap bahwa akan mengikuti hukum gas yaitu
jumlah molekul setiap senyawa penyusun dalam uap sebanding dengan tekanan uap parsial
yaitu terhadap tekanan uap cairan murni pada suhu tersebut. Jika PA dan PB adalah tekanan
uap cairan A dan cairan B, pada titik didih campuran, tekanan jumlah P adalah :
P = PA + PB ...................... (1)
dan susunan uapnya adalah :
𝑛𝐴 𝑃𝐴
=
𝑛𝐵 𝑃𝐵 … … . (2)

nA dan nB adalah jumlah mol senyawa A dan senyawa B pada volume tertentu dari fasa uap.
Karena
𝑊𝐴 𝑊𝐵
𝑛𝐴 = 𝑑𝑎𝑛 𝑛𝐵 = … … . (3)
𝑀𝐴 𝑀𝐵
Dimana W adalah berat senyawa pada volume tertentu dan M adalah berat molekulnya,
maka
𝑊𝐴 𝑀𝐴 𝑛𝐴 𝑀𝐴 𝑃𝐴
= = … … (4)
𝑊𝐵 𝑀𝐵 𝑛𝐵 𝑀𝐵 𝑃𝐵
Bentuk relative dua senyawa dari fasa uap sama dengan berat relative dalam
sulingan, yaitu berat dua cairan yang ditampung dalam penampung sebanding dengan
tekanan uap dan berat molekulnya. Pada persamaan (4) menunjukkan kegunaan
penyulingan destilasi uap, karena harga MA PA yang semakin kecil, harga WB semakin
besar. Air mempunyai berat molekul kecil dengan tekanan uap ukupan sehingga harga MA
PA rendah. Hal ini menyebabkan senyawa dengan berat molekul tinggi dan tekanan uap
rendah dapat dipisahkan secara ekonomis dalam skala teknik (Sudjadi, 1998).
Pembuatan minyak atsiri merupakan salah satu contoh penggunaan destilasi uap.
Minyak atsiri adalah zat cair yang mudah menguap bercampur dengan senyawa padat yang
berbedda dalam hal komposisi dan titik cairnya. Kelarutan dalam pelarut organik dan
kelarutan dalam air. Sifat minyak atsiri adalah mudah menguap (volatil) bila direaksikan
atau dibiarkan terbuka di udara, tidak larut dalam air, larut dalam pelarut organik, tidak
berwarna, dan berbau khas seperti tumbuhan asalnya, karena sifatnya yang volatile, maka
minyak astiri ini sering disebut degan minyak eteris (Faridatul, 2012).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Corong g. Labu destilat
b. Kaki tiga dan kasa h. Pendingin
c. Statif dan klem i. Erlenmeyer
d. Labu pembangkit uap j. Kaca arloci
e. Selang penghubung k. Neraca analitik
f. Adaptor
2. Bahan
a. Daun sereh
b. Aquades

D. CARA KERJA

Daun sereh dipotong kecil-kecil

Ditimbang menggunakan neraca analitik

Dimasukkan potongan daun sereh kedalam labu destilat

Dipanaskan labu pembangkit uap

Destilat ditampung di labu erlenmeyer

Ditambahkan air dalam labu pembangkit uap

Ditimbang minyak sereh hasil destilasi


E. DATA PENGAMATAN

Data Hasil
Massa daun sereh 50 gram
Massa minyak daun sereh 1 gram
Warna minyak Kuning kejingaan

F. PERHITUNGAN
• Massa daun sereh : 50 gram
• Massa minyak daun sereh : 1 gram
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑢𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑒ℎ
𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = × 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑑𝑎𝑢𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑒ℎ
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = × 100%
50 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 2%

G. PEMBAHASAN
Pada praktikum metode pemisahan kimia dengan judul “Destilasi Uap” yang
dilakukan secara virtual ini bertujuan untuk memisahkan suatu senyawa organik dalam
suatu sampel dan mengambil minyak atsiri dari batang dan daun serai. Pada percobaan
ini sampel yang digunakan yaitu daun sereh. Daun sereh merupakan salah satu tanaman
yang dapat diekstrak menjadi minyak esensial. Daun sereh dipilih untuk mengetahui
rendemen minyak atsiri yang terdapat di dalam daun. Destilasi tanaman aromatic secara
sederhana digunakan metode penguapan atau pembebasan minyak dari membrane sel
tanaman dengan menerapkan suhu yang tinggi. Campuran uap kemudian didinginkan
untuk memisahkan minyak dan air berdasarkan densitasnya.
Dalam percobaan ini bahan yang digunakan yaitu daun sereh dan aquades.
Sedangkan untuk alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu corong, kaki tiga dan
kasa, statif dan klem, labu pembangkit uap, selang penghubung, adaptor, labu destilat,
pendingin, Erlenmeyer, kaca arloji, dan neraca analitik. Selanjutnya batang sereh yang
sudah dicuci kemudian digunting menjadi potongan kecil-kecil. Pemotongan ini
dilakukan agar luas permukaan daun sereh menjadi lebih besar sehingga minyak atsiri
dapat teruapkan dengan maksimal.
Setelah daun dipotong menjadi bagian-bagian kecil, daun sereh dimasukkan
kedalam labu destilat. Seberat 50 gram daun sereh dimasukkan kedalam labu destilat.
Kemudian labu pembangkit uap diisi aquades dan dilakukan pemanasan. Uap dari air yang
mendidih akan masuk kedalam labu destilat yang menyebabkan daun sereh dalam labu
destilat memanas dan menguap. Uap dari daun sereh tersebut akan masuk dalam pendingin
lurus untuk diembunkan. Pendidihan dilakukan hingga jumlah komponen pada daun sereh
yang volatile atau mudah menguap terpisahkan. Destilat yang terbentuk akan ditampung
dalam Erlenmeyer.
Erlenmyer tersebut diisi oleh air terlebih dahulu dengan tujuan agar minyak atsiri
akan mudah dipisahkan menggunakan corong pisah. Minyak atsiri akan berada pada
lapisan atas dan air akan berada pada lapisan bawah. Hal ini dikarenakan massa jenis
minyak atsiri sebesar 0,882 g/ml dan massa jenis air sebesar 1 g/ml. hasil destilasi
kemudian dipindahkan kedalam corong pisah untuk memisahkan air dengan minyak
atsiri.
Pada percobaan ini didapatkan massa minyak sereh sejumlah 1 gram. Sedangkan
untuk massa daun sereh 50 gram. Dari data tersebut dapat dicari rendemen dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑢𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑒ℎ
𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = × 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑑𝑎𝑢𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑒ℎ
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = × 100%
50 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 2%
Rendemen yang dihasilkan dari percobaan sebesar 2 % bearti rendeman yang
dihasilkan tidak terlalu banyak. Hal ini dapat terjadi karena pengaruh beberapa faktor,
salah satunya yaitu kondisi destilat. Destilat pada percobaan ini adalah daun sereh. Daun
sereh yang sudah layu akan menghasilkan rendemen yang lebih banyak. Sama halnya
dengan ukuran daun sereh yang digunakan. Proses pelayuan daun bertujuan untuk
mengurangi kadar air yang terkandung dalam daun sereh sehingga proses ekstraksi lebih
mudah untuk dilakukan.
Selain itu faktor yang mempengaruhi hasil rendemen yang dihasilkan sangat sedikit
yaitu:
1. Proses destilasi dilakukan kurang lama, hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu
pada saat praktikum berlangsung, untuk mendapatkan minyak atsiri dari daun sereh
kurang lebih dibutuhkan waktu 6 jam.
2. Pada saat proses destilasi terjadi penguapan pada pengaliran destilat.
3. Daun sereh yang digunakan adalah kualitas yang rendah, seharusnya digunakan daun
sereh wangi atau menggunakan bahan lain yang dapat menghasilkan minyak atsiri
namum dalam waktu proses destilasi yang singkat.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan yaitu memperoleh minyak dari daun
sereh dari proses destilasi uap tersebut dengan rendemen hasil percibaan yang dihasilkan
sebesar 2%. Proses destilasi uap dapat digunakan untuk proses pemisahan suatu senyawa
organik dari bahan alam untuk menghasilkan minyak atsiri dalam daun sereh.
I. JAWABAN TUGAS
Menghitung randemen
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑢𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑒ℎ
𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = × 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑑𝑎𝑢𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑒ℎ
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = × 100%
50 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 2%

J. DAFTAR PUSTAKA
Bernasconi. (1995). Teknologi Kimia 2. Jakarta: Pradiya Bramita.
Caroline. (2011). Pembuatan Minyak Essensial dengan Cara Destilasi. Depok: Makalah
Herbal.
Faridatul, A. (2012). Pembuatan Minyak Astiri. Bandung: Pustaka Utama.
Soebagio. (2003). Common Textbook Edisi Revisi Kimia Analitik II. Malang: UNM.
Sudjadi. (1998). Metode Pemisahan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Tim Penyusun Kimia Analisis. (2015). Metode Pemisahan Kimia. Yogyakarta: FMIPA
UNY.
Walangane. (2013). Rancangan Bangun Alat Konversi Air Laut Menjadi Air Minum
dengan Proses Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik. Jurnal
Nasional, 2, 2.
Wonorahardjo, S. (2013). Metode-Metode Pemisahan Kimia Sebuah Pengantar. Jakarta:
Akademia Permata.

Anda mungkin juga menyukai